Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi di saat mengendalikannya di

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan penjelasan dari metode-metode yang

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

Realisasi Robot Yang Mengikuti Objek Bergerak Menggunakan Kamera Wireless via Wifi

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

DAFTAR ISI ABSTRAK... 7 KATA PENGANTAR... 8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN...

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN NAVIGASI KURSI RODA BERBASIS IMAGE PROCESSING DILENGKAPI DENGAN SAFETY DISTANCE SYSTEM

ROBOT MOBIL DENGAN SENSOR KAMERA UNTUK MENELUSURI JALUR PADA MAZE

PERANCANGAN MOBILE ROBOT DENGAN SENSOR KAMERA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI FUZZY

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

RANCANG BANGUN MOBILE ROBOT PENGIKUT MANUSIA BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS MINI PC

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

IMPLEMENTASI PENGUKURAN JARAK DENGAN METODA DISPARITY MENGGUNAKAN STEREO VISION PADA ROBOT OTONOMUS PENGHINDAR RINTANGAN

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

Aplikasi Thermopile Array untuk Thermoscanner Berbasis Mikrokontroler ATmega16. Disusun Oleh : Nama : Wilbert Tannady Nrp :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

KONTROL OTOMATIS PADA ROBOT PENGANTAR BARANG DENGAN PARAMETER MASUKAN JARAK DENGAN OBJEK DAN POSISI ROBOT. oleh. Ricky Jeconiah NIM :

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Implementasi Skeletal Tarcking dalam Sistem Navigasi Mobile Robot Menggunakan Sensor Kinect

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN PENDETEKSI SENYUM DENGAN METODE PENGUKURAN SIMETRI DAN DETEKSI GARIS PADA BIDANG WARNA HOSSEINI ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. program pada arduino secara keseluruhan yang telah selesai dibuat. Mulai dari

SMART PARKING BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

Implementasi Sistem Otomatis pada Robot Kapal Berbasis Komputer Vision Untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional

Perancangan dan Realisasi Robot Berbasis ROS (Robot Operating System) yang Dapat Mendekati Posisi Manusia dengan Sensor Visi 3D ABSTRAK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Inggris, Jepang, Perancis) berlomba-lomba untuk menciptakan robot-robot

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

AKURASISI PELONTARAN CAKRAM PADA ROBOT PELONTAR BERBASIS WEBCAM SEBAGAI PENDETEKSI OBJEK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

ROBOT PENJEJAK RUANGAN DENGAN SENSOR ULTRASONIK DAN KENDALI GANDA MELALUI BLUETOOTH

Aplikasi Kamera Web Untuk Mengukur Luas Permukaan Sebuah Obyek 3D

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

ROBOT BERBASIS KAMERA CMUCAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI WARNA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8515 TUGAS AKHIR. Oleh :

ARIEF SARDJONO, ST, MT.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

Sistem Akuisisi Data 6 Channel Berbasis AVR ATMega dengan Menggunakan Bluetooth ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

REALISASI ROBOT PENDETEKSI LOGAM. Disusun Oleh: ABSTRAK

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap perangkat keras serta perangkat lunak dari system secara keseluruhan

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM NAVIGASI KAPAL LAUT BERBASIS PADA IMAGE PROCESSING DENGAN METODE COLOR DETECTION (DESIGN OF SHIPS NAVIGATION SYSTEM BASED ON IMAGE PROCESSING WITH COLOR DETECTION METHOD ) 1 Elvin Nur Afian, Satryo Budi Utomo, Widyono Hadi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: elvin.afian@gmail.com Abstrak Image Processing atau sering disebut dengan pengolahan citra digital merupakan metode yang digunakan untuk mengolah atau memproses dari gambar asli sehingga menghasilkan gambar lain yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem navigasi kapal laut menggunakan image processing dengan metode color detection sebagai navigasi kapal dalam mencapai tujuan secara otomatis dengan ataupun tanpa halangan. Pengenalan objek kapal menggunakan webcam. Data gambar yang diterima dari webcam diolah menggunakan image processing dengan menggunakan software visual studio C# 2010 yang akan menghasilkan koordinat dari kapal dan dikirim ke Mikrokontroler sehingga menghasilkan keputusan untuk pergerakan robot. Koordinat X dan Y yang dihasilkan image processing adalah 0-9. Pengaturan nilai HSV untuk nilai warna merah pada percobaan ini adalah hue = 0, saturation = 65-116, dan value = 80-207. Tingkat keberhasilan kapal dalam mencapai tujuan tanpa gangguan adalah 91%, sedangkan tngkat keberhasilan kapal dalam mencapai tujuan dengan gangguan adalah 75%. Kata Kunci: Image Processing,, Mikrokontroller, Visual Studio C# 2010. Abstract Image Processing or often referred to as digital image processing is the method used for preparing or processing of the original image to produce another image that suits your needs. In this study aims to design a ship navigation system using image processing with color detection method as ship navigation in achieving the destination automatically with or without obstruction. Ship object recognition using a webcam. The data received from the webcam image processed using image processing method using a software visual studio C # 2010 which will result in the coordinates of the ship and sent to the microcontroller that generates the decision to move the ship. X and Y coordinates of the resulting image processing is 0-9. Setting HSV values for the red color value in this study is hue = 0, saturation = 65-116, and value = 80-207. Ship success rate in achieving destination without interference is 91%, whereas the success rate in achieving vessel disorders was 75%. Keyword: Image Processing,, Mikrokontroller, Visual Studio C# 2010. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia degan total area 7,9 juta km² dan 77% nya adalah lautan. Transportasi sangat dibutuhkan untuk tetap bisa berhubungan antara satu pulau dengan pulau yang lainnya, salah satu transportasi yang banyak digunakan adalah kapal laut. Alat navigasi kapal merupakan suatu yang sangat penting dalam menentukan arah kapal. Pada zaman dahulu kala, untuk menentukan arah kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan, alat komunikasi kapal digunakan untuk berhubungan antara awak kapal yang berada pada satu kapal atau dapat di gunakan untuk komunikasi dengan kapal lain dan atau berkomunikasi dengan darat. Zaman dulu navigasi kapal atau arah tujuan kapal dilakukan dengan melihat posisi benda-benda langit seperti matahari dan bintang-bintang dilangit. Jika kita memandang bintang pasti sulit menentukan arah tujuan kapal. Untuk zaman sekarang lebih mudah dengan alat-alat navigasi kapal modern. Sudah merupakan cita-cita banyak ilmuwan untuk dapat membuat kapal yang menyerupai salah satu kemampuan ikan. ikan dapat bernavigasi dengan hanya menggunakan informasi yang didapat melalui indra penglihatan. Untuk dapat bernavigasi kapal juga membutuhkan indra untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan menggunakan sensor. Sensor yang sering digunakan dalam sistem navigasi kapal adalah sensor jarak. Sedangkan sensor kamera masih jarang digunakan, karena informasi yang dihasilkan oleh sensor ini tidak dapat langsung digunakan. Informasi yang dihasilkan dari sensor kamera harus diproses terlebih dahulu. Sedangkan pada umumnya robot hanya memiliki kemampuan pemrosesan yang sedikit/ terbatas. Dengan digunakannya sensor kamera, maka dapat diperoleh banyak informasi yaitu jarak, sudut, jenis objek, bahkan kecepatan. Sehingga sensor ini sering disebut all in one. Banyaknya informasi yang dapat diperoleh dari sensor ini membuat kapal yang menggunakannya dapat beroperasi tidak hanya pada satu lingkungan, tapi dapat beradaptasi tergantung

dengan lingkungan yang dihadapinya. Untuk itu diperlukan sistem navigasi yang terdiri atas webcam mikrokontroler untuk mengolah data dari sensor, kemudian LCD sebagai tampilan data. Seperti yang kita ketahui metode image processing sudah sangat banyak digunakan dalam banyak bidang, salah satu contohnya dalam bidang navigasi sudah terbukti bisa berjalan dengan baik [1]. Disini saya ingin meng implementasikan pada kapal laut, dimana kapal dapat menuju ketempat tujuan secara otomatis (autonomus). 2 METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada beberapa tahapan penelitian yaitu studi literatur, pengerjaan perangkat keras, pembuatan perangkat lunak, pengujian alat, pengambilan data dan analisa sistem. Berikut ini adalah blok diagram sistem secara keselurahan ditunjukan pada gambar 1. Gambar 2. Aplikasi Ship Detection Gambar 2 adalah aplikasi ship detection yang memiliki 2 fungsi utama yaitu sebagai pemroses gambar dari webcam yang menghasilkan koordinat x dan y dari kapal dan pengiriman posisi dan tujuan kapal dengan komunikasi serial ke mikrokontroller. Tahapan-tahapan yang dilakukan aplikasi untuk menghasilkan koordinat x dan y dilakukan beberapa tahap sesuai dengan ditunjukan pada gambar 3. Gambar 1. Blok Diagram Secara Keseluruhan Dari gambar 1, sistem kerja navigasi kapal laut berbasis image processing metode color detection terdiri dari 2 blok utama yaitu blok perangkat keras kapal yang terdiri dari 2 buah motor DC yang digunakan sebagai penggerak kapal, rangkaian receiver yang berfungsi menerima perintah dan driver motor sebagai kontrol dari motor DC. Sedangkan blok perangkat keras deteksi dan kontrol kapal yang terdiri webcam yang berfungsi untuk menangkap objek dan lokasi, computer yang berfungsi mengolah gambar hasil tangkapan webcam dan mikrokontroler sebagai pemberi perintah ke kapal. Untuk mengetahui posisi dari kapal digunakan sistem koordinat dari kapal yang nantinya akan menghasilkan koordinat x dan y. Untuk menghasilkan koordinat x dan y dibutuhkan image processing. Proses ini ditanamkan didalam aplikasi pencari bola yang dibuat didalam c#. Berikut ini adalah aplikasi ship detection yang ditunjukan pada gambar 2. Gambar 3. Flowchart Image Processing Gambar 3 menjelaskan tentang proses image processing yang dimulai pada saat aplikasi berjalan, dan dipilih warna objek / kapal yang berbeda dari lainnya. Webcam akan menangkap gambar baik lokasi dan kapal. Untuk mengetahui objek itu adalah kapal, maka warna kapal dibuat berbeda yaitu warna kapal dibuat warna merah. Setelah kapal dibuat

warna merah proses image processing yang petama adalah grayscale, proses grayscale adalah membuat semua warna menjadi keabuan dengan tingkat keabu-abuan yang berbedabeda sesuai dengan warna. Setelah gambar diubah menjadi abu-abu tahapan selanjutnya adalah threshold, proses threshold adalah proses untuk membatasi gambar yang sudah diubah menjadi abu-abu antara warna yang satu dengan warna yang lain. Dan setelah itu dilanjutkan proses binerisasi yaitu binerisasi yaitu pemberian nilai terhadap gambar yang sudah di threshold. Setelah proses binerisasi didadapatkan koordinat X dan koordinat Y kapal. HASIL PENELITIAN Pada penelitian ini secara garis besar penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu pengujian perangkat keras yang terdiri dari motor DC dan komunikasi serial, pengujian perangkat lunak, dan pengujian alat secara keseluruhan Pengujian Perangkat Keras Pengujian perangkat keras yang pertama yaitu pengujian motor DC yang berfungsi sebagai penggerak kapal. Tabel 1. Pengujian Motor DC 3 Mikrokontroller Motor DC PB.0 PB.1 PB.2 PB.3 DC 1 DC 2 Keterangan 1 0 0 0 0 OFF OFF Berhenti 2 1 0 0 1 Maju Maju Lurus 3 1 0 1 0 Maju Mund ur Belok Kanan 4 0 1 0 1 Mund ur Maju Belok Kiri Gambar 4. Flowchart sistem kerja secara keseluruhan Gambar 4 menjelaskan tentang sistem kerja secara keseluruhan dimulai dari pengambilan gambar oleh webcam yang kemudian tampilan gambar akan ditapilkan di aplikasi pendeteksi kapal. Didalam aplikasi warna kapal akan diproses dengan image processing dengan cara menggeser trackbar HSV untuk memilih warna apa yang diinginkan. Hasil dari image processing berupa nilai koordinat X dan koordinat Y, yang kemudian nilai dari koordinat X dan koordinat Y dikirim ke mikrokontroler dengan menggunakan komuniksai serial. Setelah mikrokontroler mendapat koordinat kapal selanjutnya yaitu memilih tujuan yang ada pada aplikasi pendeteksi kapal dan mikrokontroler akan memerintahkan kapal berjalan ke tempat tujuan. Dari pengamatan tabel 1 dapat diketahui bahwa untuk menghidupkan motor DC diperlukan logika 1 pada mikrokontroler dan tegangan yang dikeluarkan driver sesuai dengan tegangan yang ada pada batrai yaitu 5 volt. Untuk mematikan motor DC diperlukan logika 0 pada mikrokontroler dan tegangan yang dikeluarkan driver motor adalah 0 volt. Dari data pengujian tersebut diketahui bahwa untuk mengendalikan gerak dari kapal yang dikendalikan adalah motor DC. Dimana kapal akan diam atau tidak bergerak ketika kedua motor DC OFF. Kapal akan bergerak belok kekiri apabila motor DC sebelah kanan (DC 1) Maju dan motor DC sebelah kiri (DC 2) Mundur. Kapal akan bergerak belok kekanan apabila motor DC kiri (DC 2) Maju dan motor DC kanan (DC 1) Mundur. Kapal akan bergerak lurus ke depan ketika motor DC kiri dan kanan dalam kondisi Maju. Pengujian perangkat keras yang kedua yaitu pengujian komunikasi serial yang berfungsi untuk mengkolaborasikan antara sistem image processing dengan perangkat keras dibutuhkan yang namanya sistem pendukung komunikasi, sistem pendukung komunikasi yang digunakan di dalam sistem yang sedang diuji adalah sistem komunikasi serial usb to serial. Pengiriman data dari komputer dan data yang diterima mikrokontroler sifatnya sangat penting dan menjadi salah satu kunci utama keberhasilan dalam proses navigasi kapal, jika data yang diterima mikrokontroler berbeda dengan data yang yang dikirimkan komputer, pengolahan data untuk sistem pengontrolan akan sulit dilakukan dan hasil yang didapatkan akan jauh berbeda yang membuat kekacauan dalam proses pergerakan. Untuk pengujian komunikasi serial dilakukan sebanyak 10 kali seperti berikut.

Tabel 2. Pengujian Komunikasi Seial Komputer Mikrokontroler X Y X Y Keterangan 1 0 0 0 0 Berhasil value setiap jarak nilainya beubah-ubah dikarenakan saturation dan value digunakan untuk tingkat contrast dan brightness saja. Pengujian perangkat lunak yang kedua yaitu pengujian pendeteksian posisi kapal dengan cara kapal diletakkan secara acak. 4 2 0 4 0 4 Berhasil 3 0 7 0 7 Berhasil 4 2 4 2 4 Berhasil 5 4 6 4 6 Berhasil Tabel 4. Pengujian Deteksi Kapal Koordinat Gambar Keterangan X Y 6 5 6 5 6 Berhasil 7 9 0 9 0 Berhasil 1 0 0 Berhasil 8 9 2 9 2 Berhasil 9 9 7 9 7 Berhasil 10 - - - - Gagal 2 0 4 Berhasil Berdasarkan tabel 2 data pengujian dilakukan sebanyak 10 kali dengan koordinat yang berbeda-beda untuk memastikan apakah pengiriman data yang dilakukan dari komputer dapat diterima sempurna dengan baik oleh mikrokontroler. Data pengiriman yang dikirimkan computer didapatkan dari hasil image processing dengan perubahan posisi obyek sebagai parameter pengambilan perubahan nilai pada koordinat X dan koordinat Y. Data 1 dari komputer mengirimkan data koordinat X sebesar 0 dan koordinat Y sebesar 0 diterima oleh mikrokontroler sebesar 0 untuk koordinat X dan 0 untuk koordinat Y. Begitupun dengan data ke 2 sampai dengan data ke 10, nilai yang dikirmkan pc sama dengan data yang diterima mikrokontroler. Dalam data tersebut terdapat 1 kegagalan dalam menerima data dari PC, hal ini dikarenakan data dari aplikasi tidak dapat mentedeksi obyek sehingga mikrokontroler tidak menerima data dari PC. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian aplikasi dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan library EmguCV pada Visual Studio C# sudah berjalan sesuai yang diharapkan atau belum. Pengujian yang pertama yaitu pengujian nilai HSV. 3 0 7 Berhasil 4 2 4 Berhasil 5 4 6 Berhasil 6 5 6 Berhasil 7 9 0 Berhasil Tabel 3. Pengujian Nilai HSV Nilai HSV Nilai RGB H S V R G B 8 9 2 Berhasil 1 20 0 113 80 125 45 45 2 50 0 113 65 100 36 36 9 9 9 Berhasil 3 100 0 116 33 52 18 18 4 200 0 65 178 207 171 171 Tabel 3 menunjukkan hasil nilai HSV yang diubah menjadi RGB dan didapatkanuntuk warna merah nilai hue adalah 0 hal ini sesuai dengan teori, yaitu untuk pemilihan warna digunakan nilai hue sedangkan untuk saturation dan 10 - - Gagal

Tabel 4 menunjukkan hasil aplikasi ship detection dalam mengetahui posisi kapal. Aplikasi sudah baik dalam melakukan pendeteksian obyek dikatakan baik dikarenakan pada aplikasi pendeteksian obyek sudah bisa menampilan letak dari kapal yang berupa koordinat X dan Y, tetapi ada satu pengujian yang gagal yaitu pada pengujian ke sepuluh. Pada pengujian kesepuluh aplikasi gagal untuk mengetahui posisi kapal dikarenakan pada badan kapal terkena cahaya matahari yang mengakibatkan warna pada badan kapal berubah, sehingga aplikasi ship detection yang telah ditentukan pendeteksiannya dengan cara mengubah nilai trackbar HSV yaitu deteksi warna merah tidak bisa mendeteksi kapal karena telah berubah warna akibat pemantulan cahaya pada badan kapal. 6 7 Posisi Awal Tujuan X=8, Y=2 E% 165 30-70 5 Pengujian Alat Secara Keseluruhan Dalam pengujian secara keseluruhan dibagi menjasi 2 yaitu pengujian tanpa gangguan dan pengujian dengan gangguan yang berupa ombak. Pengujian dilakukan dengan menempatkan kapal pada setiap pelabuhan dan diberikan tujuan pelabuhan lainnya dengan dan tanpa gangguan yang berupa ombak. Untuk masing-masing pelabuhan yang ada kapalnya dilakukan 10 kali pengujian untuk tujuan pelabuhan yang sama, hal ini dilakukan untuk pengujian berapa error persen (E%) kapal dalam mencapai tujuan. Untuk setiap posisi awal kapal memiliki 3 tujuan jadi total semua ada 12 tujuan. sebenarnya untuk penelitian ini yang ditangkap oleh webcam adalah untuk panjang 140 cm dan lebar 110 cm, yang berarti untuk setiap pixel berukuran panjang 14 cm dan lebar 11 cm. 8 9 10 11 X=9, Y=8 X=0, Y=0 140 30 99 0 165 40 88 30 Tabel 5. Pengujian Tanpa Gangguan Posisi Awal Tujuan E% 12 140 10 1 2 3 X=0,Y=0 X=0,Y=0 X=8, Y=8 88 0 160 40 140 20 Berdasarkan tabel 5 yaitu pengujian navigasi kapal tanpa gangguan yaitu berupa ombak ada satu pengujian yang mengalami error persen (E%) besar yaitu 70% pada percobaan ke-7. Penyebab dari kegagalan atau error persen yang besar ini terjadi akibat pantulan cahaya matahari pada badan kapal yang mengakibatkan warna badan kapal yang awalnya merah berubah warna sehingga aplikasi ship detection tidak dapat menangkap posisi dari kapal. Percobaan dikatan berhasil apabila error persen tidak lebih dari 30% sehingga tingkat keberhasilan kapal dalam mencapai tujuannya tanpa gangguan sebesar 91%. Tabel 6. Pengujian Dengan Gangguan 4 140 30 Posisi Awal 1) Tujuan E% 5 X=8, Y=8 99 10 1 X=-, Y=- - 80 Posisi Awal Tujuan E%

2 3 X=8, Y=9 99 0 167 30 Hal ini mengakibatkan warna badan kapal yang berwarna merah memantulkan cahaya tersebut dan pembacaan warna dari webcam berubah sehingga webcam tidak membaca warna badan kapal sebagai warna merah yang mengakibatkan deteksi pada aplikasi ship detection tidak dapat menentukan dimana posisi kapal berada. Sama seperti percobaan tanpa gangguan, percobaan dikatakan berhasil apabila error persen tidak lebih dari 30%, sehingga pada percobaan dengan gangguan tingkat keberhasilan kapal dalam mencapai tujuannya sebesar 75%. KESIMPULAN 6 4 5 6 X=9, Y=1 X=0, Y=9 X=9, Y=8 140 10 178 30 88 20 Proses pengolahan gambar objek telah berhasil dideteksi dengan baik dengan batas image processing koordinat nilai x dan y adalah 0 sampai dengan 9 sesuai data yang ditunjukkan pada tabel 4. Untuk pengaturan nilai HSV untuk nilai warna merah adalah untuk hue = 0, saturation = 65 116, dan value = 80-207 ditunjukkan pada tabel 3. Pada penelitian ini didapatkan tingkat keberhasilan kapal dalam mencapai tujuan tanpa gangguan adalah 91%, sedangkan tingkat keberhasilan kapal dalam mencapai tujuan dengan gangguan adalah 75% ditunjukkan pada tabel 5 dan tabel 6. DAFTAR PUSTAKA 7 88 10 [1] Lauw Lim Untung, Resmana Lirn, dan Budiman Tewa, 2010, Robot Mobil dengan Sensor Kamera untuk Menelususri Jalur pada Maze, Surabaya : Petra Christian University. 8 X=9, Y=5-80 9 X=9, Y=8 140 10 10 X=8, Y=4-60 11 140 20 12 165 50 Berdasarkan tabel 6 pengujian navigasi kapal dengan gangguan yang berupa ombak terdapat banyak error persen yang besar, dan error persen terbesar terjadi pada percobaan ke-1 dan ke-8 yaitu sebesar 80%. Kegagalan banyak terjadi ketika kapal akan dan melewati pelabuhan 2, dimana letak dari pelabuhan 2 terdapat cahaya matahari secara langsung.