KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

PELESAPAN FUNGSI SINTAKTIK DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA THE ELLIPIS OF THE SYNTACTIC IN THE INDONESIAN LANGUANGE COMPOUND SENTENCE

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF KALANGAN GURU PAUD PERMATA BUNDA DESA SEI BULUH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

POLA SINTAKSIS PADA POSTER DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP. Oleh

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KERINCI

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH SKRIPSI

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

PENGGUNAAN KATA TANYA BAHASA INDONESIA DALAM DIALOG ACARA HITAM PUTIH TRANS 7

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

ANALISIS KALIMAT INTEROGATIF PEMBAWA ACARA HITAM PUTIH DI TRANS 7 EDISI PERTENGAHAN APRIL- MEI 2014

ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

DESKRIPSI KALIMAT MAJEMUK DALAM GAMBAR TAMPILAN BLACKBERRY MESSENGER SEBAGAI BAHAN AJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

Peningkatan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Siswa Kelas II SDN Doda Melalui Metode Kartu Kata ABSTRAK

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

Analisis Kontaminasi Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia dalam Iklan Surat Kabar Tribun BATAM Tanggal 17 Januari serta 5 Februari 2015

DESKRISPI KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN USTADZ MAULANA DENGAN TEMA BERSEDEKAH PADA ORANG TUA DAN DI BALIK SEBUAH MUSIBAH DI YOUTUBE

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X

Diajukan Oleh: KISWADI A

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawabkan, karena itulah disertakan data-data yang kuat yang ada hubungannya

RINGKASAN PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Penggunaan Imbuhan pen-, pe-, pen-an, -an, ke-, ke-an

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SDN SOROPADAN 108 LAWEYAN

RISKI EKA AFRIANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

KESALAHAN PENULISAN KONJUNGTOR DALAM NOVEL GARIS WAKTU: SEBUAH PERJALANAN MENGHAPUS LUKA KARYA FIERSA BESARI

KESALAHAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TEKS ANEKDOT KARYA SISWA KELAS X SMAN 1 GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

HUBUNGAN SEMANTIS ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA KUMPULAN CERPEN BERJUANG DI TANAH RANTAU KARYA A. FUADI, DKK.

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

FUNGSI KETERANGAN DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM KOMPAS MINGGU

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak

Kata Kunci: EYD, Kesalahan, Laporan, SMK Penerbangan, Magetan

BAB 1 PENDAHULUAN. Verba berprefiks..., Indra Haryono, FIB UI, Universitas Indonesia

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

Oleh Septia Sugiarsih

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Chaer (2007: 30) bahasa merupakan sebuah media utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia membutuhkan orang lain untuk saling

PEMEROLEHAN KALIMAT BAHASA INDONESIA ANAK USIA EMPAT TAHUN DUA BULAN (4;2) (STUDI KASUS PADA SEORANG ANAK)

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

Abstrak. Kata kunci: silogisme kategoris, kalimat, klausa. Latar Belakang Pelajaran kalimat merupakan dasar dari pelajaran mengarang.

ANALISIS PENGGUNAAN BENTUK MUBAZIR KATA PADA KARANGAN SISWA KELAS XI MIPA 2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS DALAM KARANGAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kegiatan, peradaban kebudayaan manusia. Bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN KALIMAT EFEKTIF DALAM SURAT RESMI DI KANTOR BPKD PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

Oktorita Kissanti Rahayu

PENGGUNAAN KALIMAT YANG TIDAK EFEKTIF PADA RUBRIK KOMENTAR HARIAN UMUM SINGGALANG

ANALISIS KLAUSA SUBORDINASI DALAM WACANA BERITA OTOMOTIF PADA TABLOID OTOMOTIF NOVEMBER 2016

Transkripsi:

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 1 KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF INTERROGATIVE SENTENCE OF SMART GENIUS TUTORING CENTER S STUDENTS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA A DESCRIPTIVE STUDY Oleh: Dewi Restiani, universitas negeri yogyakarta, dewirestiani@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kalimat tanya bahasa Indonesia peserta bimbingan belajar di Smart Genius yang meliputi: (1) jenis kalimat tanya, (2) konstruksi sintaksis kalimat tanya, dan (3) maksud penggunaan kalimat tanya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peserta bimbingan belajar. Data diperoleh dengan teknik rekam dan catat. Data dianalisis dengan metode agih dan padan. Keabsahan data diperoleh melalui ketekunan pengamatan peneliti dan validasi teori. Berdasarkan analisis data dapat ditarik tiga simpulan. Pertama, berdasarkan reaksi jawabannya jenis kalimat tanya peserta bimbingan belajar dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek isi dan aspek bentuk. Kedua, konstruksi sintaksis kalimat tanya peserta bimbingan belajar ditemukan dua tipe struktur, yaitu dari tipe struktur kalimat tunggal dan tipe struktur kalimat majemuk. Kalimat tunggal terbagi menjadi kalimat tunggal tidak lengkap dan kalimat tunggal lengkap, sedangkan kalimat majemuk ditemukan tipe setara atau sejajar (koordinatif). Ketiga, maksud penggunaan kalimat tanya peserta bimbingan belajar terbagi menjadi empat, yakni kalimat tanya menegaskan, kalimat tanya meminta secara halus, dan kalimat tanya menawarkan sesuatu. Kata Kunci: jenis kalimat tanya, kontruksi sintaksi, maksud kalimat tanya Abstract This research aims to describe the use of bahasa Indonesia s interrogative sentence by the tutor student of Smart Genius that includes: (1) the type of interrogative sentence, (2) the construction of syntax in the interrogative sentence, and (3) the purpose of using the interrogative sentence. It is a descriptive qualitative research. The subject is the student. The data obtained with the technique of document and record and analyze with comparative method. The validation of data obtained through researcher s close observation and theory validation.there are three result according to the data analysis. First, according to the answer the type of interrogative sentence can be seen from 2 aspects, that is the content aspect and the form aspect. Second, syntactic construction of students has two types of structure, simple sentence structure and compound sentence. Simple sentence divided into completed simple sentence and uncompleted simple sentence. Meanwhile in compound or complex sentence, the equal (coordinative) type can be found. Third, the purpose of interrogative sentence usage by the students can be divided into four purpose, to affirm, to ask politely, and to offer something. Keyword: interrogative sentence type, syntactic construction, the purpose of interrogative sentence usage

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 2 A. PENDAHULUAN Seseorang dikatakan menguasai suatu bahasa apabila dapat berkomunikasi dalam bahasa itu untuk berbagai keperluan hidupnya sehari-hari, baik untuk berkomunikasi dalam lingkungan rumah, sekolah, pekerjaan, tempat bimbingan belajar atau pun di tempat umum lainnya. Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi bagi setiap penggunanya. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dan berinteraksi antarpenggunanya memiliki banyak variasi bahasa yang dipergunakan. Satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran utuh disebut kalimat. Wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi atau proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). Semetara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi (Alwi, 2003:311). Menurut Chaer (2011:327-329) kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu pikiran atau amanat yang lengkap. Pembentukan kalimat dibagi menjadi dua jenis yaitu, pertama berkenaan dengan unsur klausa yang meliputi, (a) kalimat sederhana, (b) kalimat luas, (c) kalimat luas bersisipan, (d) kalimat luas, kalimat setara, (e) kalimat luas bertingkat, (f) kalimat luas kompleks, dan (g) kalimat elips. Kedua, berkenaan dengan intonasi menyirat amanat pernyataan, dan perintah pembentukannya yaitu, (a) kalimat berita, (b) kalimat tanya, (c) kalimat perintah, dan (d) kalimat seruan. Kalimat tanya, yang dikenal dengan nama kalimat interogatif adalah bentuk kalimat (yang biasanya) digunakan untuk meminta informasi mengenai sesuatu atau seseorang dari lawan bicara atau pembaca (Alwi, 1993:404). Kalimat tanya secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti, apa, siapa, berapa, kapan dan bagaimana dengan atau tanpa partikel kah sebagai penghalus. Kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis, dan pada bahasa lisan dengan suara naik, terutama kalau tidak ada kata tanya, atau suara turun. Kalimat tanya juga berhubungan dengan unsur situasi. Ada yang dalam situasi kedaerahan dipakai dengan katakata bahasa daerah, dalam situasi nasional dengan bahasa nasional, bahasa resmi dengan kata atau struktur baku, selanjutnya

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 3 dalam situasi lisan dipakai kalimat tanya bentuk ringkas dan yang terakhir bentuk tulisan dipakai bentuk lengkap dan cermat. Istilah konstruksi di sini menunjuk pada suatu konsep bangunan atau struktur yang berupa satuan-satuan bahasa yang bermakna. Satuan bahasa yang bermakna tersebut dapat berupa kata tunggal, kata jadian, frasa, klausa, atau kalimat. Atas dasar hal tersebut, konstruksi merupakan bangunan bahasa yang berbentuk satuan-satuan bahasa yang bermakna dan minimal terdiri atas dua unsur langsung (Suhardi, 2013:24). Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, peneliti merasa tertarik untuk membahas permasalahan mengenai kalimat tanya menurut kajian sintaksis. Alasan peneliti tertarik untuk menganalisis kalimat tanya karena kalimat tanya ini memiliki banyak unsur sintaksis yang dapat diteliti. Seperti jenis kalimat tanya, konstruksi sintaksis kalimat tanya, dan maksud penggunaan kalimat tanya. Peneliti akan mengambil data kalimat tanya yang dipakai peserta bimbingan belajar di Smart Genius Sanden. Mengambil data kalimat tanya dari peserta bimbingan belajar Smart Genius Sanden, beralasan karena bahasa yang dipakai peserta bimbingan belajar masih kental dengan bahasa kedaerahan. Data kalimat tanya hanya diambil dari peserta bimbingan belajar kelas 9 SMP. Dipilih peserta bimbingan kelas 9 SMP karena berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kalimat tanya digunakan peserta bimbingan belajar dalam proses belajar mengajar belum sesuai dengan kaidah tata bahasa yang baku. Kalimat tanya dipilih dari peserta bimbingan belajar karena kebanyakan tidak menggunakan kata tanya. Padahal kata tanya merupakan unsur terpenting dalam pembentukan kalimat tanya. Selain itu, kalimat tanya yang diucapkan peserta bimbingan tidak memenuhi unsur kalimat. Kalimat tanya yang digunakan oleh peserta bimbingan ada yang tidak bersubjek, tidak berpredikat, dan bahkan tidak berobjek. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Kalimat Tanya Peserta Bimbingan Belajar Smart Genius Sanden, Bantul, Yogyakarta (Sebuah Kajian Deskriptif) Karakteristik penelitian ini terletak pada penggunaan media yang sasarannya secara langsung atau lisan, di mana peneliti akan secara langsung mencari data mengamati proses tanya jawab di suatu lembaga bimbingan belajar. Alat yang akan dipakai peneliti adalah alat rekam, buku untuk mencatat dan mentranskrip data agar lebih akurat. Penelitian akan berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian ini dikhususkan untuk

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 4 kalimat tanya lisan bukan nonlisan atau tulis. B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta bimbingan di Smart Genius. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta bimbingan belajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan metode catat. Metode simak adalah pengambilan data dengan cara menyimak secara langsung proses bimbingan. Peserta yang menggunakan kalimat tanya secara non lisan. Metode simak dilakukan dengan menggunakan alat perekam agar hasil transkrip atau catatan lebih akurat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dan padan. Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pilah unsur penentu. Teknik lanjutan yang digunakan melalui metode agih ini adalah teknik balik atau permutasi. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode padan referensial. Sementara, keabsahan data dalam penelitian ini ditempuh melalui ketekunan pengamatan peneliti dan validasi teori. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Jenis Kalimat Tanya Peserta Bimbingan Belajar dalam Bahasa Indonesia. jenis kalimat tanya dilihat dari reaksi jawabannya ditemukan dua aspek, yakni aspek isi dan bentuk. Aspek isi terbagi menjadi lima jenis: (1) kalimat tanya yang meminta pengakuan atau jawaban ya tidak atau ya bukan, (2) kalimat tanya yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, (3) kalimat tanya yang meminta alasan, tidak ditemukan, (4) kalimat tanya yang meminta pendapat, dan (5) kalimat tanya yang menyungguhkan. Jenis kalimat tanya dari aspek bentuk, kalimat tanya terbagi menjadi dua, yaitu kalimat tanya total dan kalimat tanya parsial Konstruksi Sintaksis Kalimat Tanya Peserta Bimbingan Belajar dalam Bahasa Indonesia ditemukan dua tipe struktur kalimat tanya, yaitu tipe struktur kalimat tunggal dan tipe struktur kalimat majemuk. Tipe kalimat tunggal ditemukan dua jenis, yaitu kalimat tunggal tidak lengkap dan kalimat tunggal lengkap. Kalimat tunggal tidak lengkap yang ditemukan meliputi kalimat yang hanya berkonstruksi S, P, O, K, S-K, P-K dan K-P. Kalimat tunggal lengkap yang ditemukan meliputi kalimat yang berkonstruksi S-P, S-K-P, K-S-P, dan K-P-S. Konstruksi kalimat majemuk

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 5 ditemukan satu tipe, yaitu konstruksi kalimat majemuk setara ditemukan kalimat yang berkontruksi P-konj-S-P. Maksud Penggunaan Kalimat Tanya Peserta Bimbingan Belajar dalam Bahasa Indonesia ditemukan tiga maksud, yaitu (1) kalimat kalimat tanya menegaskan, (2) kalimat tanya menyuruh atau meminta secara halus, dan (3) kalimat tanya menawarkan sesuatu. 2. Pembahasan 1. Jenis Kalimat Tanya Peserta Bimbingan Belajar dalam Bahasa Indonesia a. Jenis Kalimat Tanya dari Aspek Isi 1) Kalimat Tanya yang Meminta Pengakuan Kalimat tanya yang meminta pengakuan atau jawaban ya tidak atau ya bukan. M : Esai Mbak? T : Ya esai. (02/002) Kalimat tanya di atas mempunyai konteks kalimat yang berbunyi Apakah ini essay mbak? dengan jawaban dari lawan penutur (tentor) kata Ya. 2) Kalimat Tanya yang Meminta Keterangan Kalimat tanya yang meminta jawaban berupa keterangan mengenai salah satu unsur kalimat, dibentuk dengan bantuan kata tanya siapa, apa, mana, berapa dan kapan, dengan partikel tanya kah. lazim pula disertai M : Yang buat soal siapa mbak? (101/096) M : Apa Mbak? (83/079) M : Mana sih? (93/089) M : berapa mbak? (167/163) 3) Kalimat Tanya yang Meminta Alasan Kalimat tanya yang meminta jawaban berupa alasan dibentuk dengan bantuan kata tanya mengapa atau kenapa yang biasanya diletakkan pada awal kalimat dan boleh pula diberi partikel tanya kah. Kata tanya mengapa atau kenapa diletakkan pada akhir kalimat, maka partikel tanya kah tidak dapat digunakan. Data penelitian yang ditemukan jenis ketiga ini tidak ditemukan. Pendapat 4) Kalimat Tanya yang Meminta Mbak Dewi bagaimana kabarnya? (36/034) Jenis kalimat tanya yang menanyakan proses atau menanyakan pendapat dapat dilakukan dengan bantuan kata tanya bagaimana. 5) Kalimat Tanya yang Menyungguhkan M : Esai Mbak? T : Ya esai. (02/002) Jenis kalimat tanya yang menyungguhkan merupakan kalimat mengharapkan jawaban untuk menguatkan yang ditanyakan. Jawaban yang diharapkan adalah ya atau betul dapat dilihat pada data kalimat di atas dengan

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 6 konteks kalimat sebenarnya berbunya Apakah ini essay Mbak? dan lawan tutur (tentor) menjawab dengan kata ya. b. Jenis Kalimat Tanya dari Aspek Bentuk 1) Kalimat Tanya Total Kalimat tanya total dimaksudkan untuk menanyakan keseluruhan informasi yang terdapat dalam pertanyaan. Lazimnya, kalimat tanya total itu menanyakan kesetujuan atau ketidaksetujuan mitra tutur. Kata lain, kalimat tanya total menuntut dua kemungkinan tanggapan, yakni tanggapan mengiyakan (ya atau sudah) dan tanggapan menidakkan (tidak, bukan, atau belum). M : Delapan menit lagi? T : Ya. (82/078) M : Uji coba praktik? T : Belum tentu dilihat dulu. (12/012) 2) Kalimat Tanya Parsial Adapun kalimat tanya parsial adalah kalimat tanya yang dimaksudkan untuk menanyakan sebagian informasi yang terkandung di dalam pernyataan. Yang buat soal siapa Mbak? (101/096) Mbak iklan baris ada L/R itu apa?(05/005) Mbak belinya di mana? (121/116) Nomor berapa Mbak? 2. Konstruksi Sintaksis Kalimat Tanya Peserta Bimbingan Belajar dalam Bahasa Indonesia Berdasarkan analisis data konstruksi sintaksis, kalimat tanya ditemukan dua tipe struktur, yaitu tipe struktur kalimat tunggal dan tipe struktur kalimat majemuk. a. Konstruksi Sintaksis Kalimat Tunggal 1) Kalimat Tunggal Tidak Lengkap Esai Mbak?(02/002) S Halaman?(14/014) P Mbak napas atau nafas?(51/047) O Tiga puluh sembilan Mbak?(9/009) K kalimat tunggal tidak lengkap dengan konstruksi fungsi hanya S (subjek) saja, P (predikat) saja, O (objek) saja dan K (keterangan). Hal ini dibuktikan dengan adanya konteks kalimat tanya yang sebenarnya. Contohnya pada kalimat tanya dengan fungsi S (subjek) saja yang mempunyai konteks kalimat sebenarnya berbunyi Apakah ini esai Mbak?, kalimat ini mempunyai fungsi P-S, sehingga secara lisan kalimat tanya yang muncul pada kalimat Esai Mbak? hanya mempunyai fungsi S (subjek) saja. Mbak grup kelompok?(11/011) S K Mbak titik dua di belakang seru P K

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 7 atau depan?(72/067) Tentang esai Mbak, apa?(32/030) K P kalimat tunggal tidak lengkap dengan konstruksi fungsi S-K (subjek-keterangan), P-K (predikat-keterangan), dan K-P (keterangan-predikat). Hal ini dibuktikan dengan adanya konteks kalimat tanya yang sebenarnya. Contohnya pada data kalimat tanya dengan fungsi S-K mempunyai konteks kalimat yang sebenarnya berbunyi Apakah kata grup itu artinya kelompok Mbak?, kalimat ini mempunyai fungsi P- S-K, sehingga secara lisan kalimat tanya yang muncul pada kalimat Mbak grup kelompok? hanya mempunyai fungsi S-K (subjek-keterangan). 2) Kalimat Tunggal Lengkap Berarti ini deduktif? (68/063) S P Eksposisi tadi apa Mbak? (146/140) S K P Oh ya Mbak lupa Mbak deduktif itu apa? K S P kalimat tunggal lengkap. Contoh pada kalimat tanya dengan konstruksi fungsi S- P (subjek-predikat). Hal ini dibuktikan dengan adanya konteks kalimat tanya yang sebenarnya. Kalimat tanya mempunyai konteks kalimat yang sebenarnya berbunyi Berarti ini paragraf deduktif Mbak?, kalimat ini mempunyai fungsi P-S, sehingga secara lisan kalimat tanya yang muncul pada kalimat Berarti ini deduktif? hanya mempunyai fungsi S-P (subjek-predikat). a. Konstruksi Sintaksis Kalimat Majemuk Sudah saya baca terus soalnya apa Mbak? P konj S P Kalimat tanya (84) merupakan kalimat dengan konstruksi umum P-Konj- S-P (predikat-konjungsi-subjek-predikat). Kontruksi kalimat majemuk dalam data kalimat kalimat tanya di atas bertipe kalimat tunggal sejajar dengan konjungsi berposisi di antara tengah-tengah klausa. Hal ini dibuktikan dengan kalimat pertama bukan kalimat tanya yang dipisahkan dengan konjungsi dan kalimat kedua merupakan kalimat tanya. Kalimat tanya di atas dengan klausa konjungsi terus memisah klausa fungsi P di depan dan S-P dibelakang. 3. Maksud Penggunaan Kalimat Tanya Peserta Bimbingan Belajar dalam Bahasa Indonesia a. Kalimat Tanya Menegaskan M : Mbak reboisasi masuk? T : Masuk serapan kreasi. (03/003) Hal ini dibuktikan pada kalimat tanya di atas dengan konteks kalimat yang sebenarnya Mbak kata reboisasi masuk?, kalimat tanya ini bermaksud menegaskan kepada seseorang peserta bimbingan belajar yang bertanya tentang kata reboisasi itu masuk atau tidak dalam

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 8 jawaban. Pertanyaan tersebut sebenarnya tidak perlu dijawab, karena pasti kata reboisasi masuk sudah terlihat dari dialog. b. Kalimat Tanya Menyuruh Mbak jelasin ini?(31/030) kalimat tanya yang bermaksud menyuruh atau meminta secara halus. c. Kalimat Tanya Menawarkan Sesuatu Mbak aku nomor tujuh?(10/018) kalimat tanya yang bermaksud menawarkan. Hal ini dibuktikan pada kalimat tanya dengan kalimat yang sebenarnya berbunyi Mbak aku yang menjawab nomor tujuh?, seorang penanya bermaksud untuk menawarkan menjawab soal pada nomor tujuh. D. PENUTUP 1. Simpulan Berdasarkan penelitian jenis kalimat tanya peserta bimbingan belajar dilihat dari reaksi jawabannya ditemukan menjadi dua aspek, yakni dilihat dari aspek isi dan aspek bentuk. Kalimat tanya dari aspek isi terbagi menjadi lima jenis: (1) kalimat tanya meminta pengakuan, (2) kalimat tanya meminta keterangan, (3) kalimat tanya meminta alasan, (4) kalimat tanya meminta pendapat dan (5) kalimat tanya menyungguhkan. Hasil pembahasan data dapat disimpulkan jenis kalimat tanya dalam bimbingan belajar, banyak ditemukan kalimat tanya yang meminta keterangan dengan 47 kalimat. Jenis kalimat tanya dari aspek bentuk terbagi menjadi dua jenis, yakni kalimat tanya total dan kalimat tanya parsial. Hasil pembahasan data dapat disimpulkan jenis kalimat tanya bimbingan belajar dari segi bentuk banyak ditemukan jenis kalimat tanya parsial. Berdasarkan penelitian analisis data konstruksi sintaksis kalimat tanya peserta bimbingan belajar ditemukan dua tipe struktur, yaitu dari tipe struktur kalimat tunggal dan tipe struktur kalimat majemuk. Kalimat tunggal ditemukan dua tipe, yaitu kalimat tunggal tidak lengkap berupa S, P, O, K, S-K, P-K,K-P dan kalimat tunggal lengkap berupa S-P, S-K- P, K-S-P, K-P-S. Konstruksi kalimat majemuk ditemukan tipe setara atau sejajar (koordinatif) dengan pola P-konj-S-P. Konstruksi sintaksis kalimat tanya sebagain besar berbentuk kalimat tunggal baik kalimat tunggal tidak lengkap maupun kalimat tunggal lengkap. Berdasarkan penelitian analisis data maksud penggunaan kalimat tanya peserta bimbingan belajar ditemukan empat maksud, yakni kalimat tanya yang terdiri dari: 1) kalimat tanya menegasakan, 2) kalimat tanya menyuruh, dan 3) kalimat tanya menawarkan sesuatu. Berdasarkan hasil analisis maksud penggunaan kalimat

Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 9 tanya peserta bimbingan belajar, banyak ditemukan dengan maksud kalimat tanya menegaskan. 2. Saran Penelitian selanjutnya dapat mengkaji penggunaan kalimat tanya dalam bahasa tulis dalam konteks kalimat tanya yang lebih lebih jelas. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti pada sumber data lain yang tidak terbatas. Sumber data itu dapat berupa majalah, koran, jurnal, maupun interaksi bahasa. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ke depan dapat dijadikan generalisasi terhadap seluruh penelitian mengenai kalimat tanya. Untuk penelitian tentang kalimat tanya yang lebih menyeluruh dan mendalam hendaknya meneliti berbagai aspek yang memiliki potensi untuk diteliti misalnya dari aspek suprasegmentalnya. Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Rineka Cipta. Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rahardi, Kunjara R,. 2000. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Suhardi. 2013. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta. Penerbit: Arruzz Media.. 2013. Sintaksis. Yogyakarta: UNY Press. Sudaryanto. 1988. Pengantar Metode Linguistik (bagian pertama). Yogyakarta: UGM Press. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.