PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

PERAMALAN PENJUALAN BERAS DI TOKO WIDODO MAKMUR MENGGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE

EMA302 Manajemen Operasional

PERAMALAN (FORECASTING)

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI.

Pembahasan Materi #7

BAB III LANDASAN TEORI

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI MODUL VIII ( TIME SERIES FORECASTING

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN JUMLAH SISWA/I SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA MENGGUNAKAN ENAM METODE FORECASTING

PERAMALAN (FORECASTING) #2

PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012

OLEH MUHAMAD AMIN ANDRIANSAH NPM PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

PREDIKSI JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

PERAMALAN PENJUALAN SEPATU DI TOKO PEGASHOES MENGGUNAKAN METODE TREND MOMENT

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

Manajemen Operasional. PERAMALAN (Forecasting)

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA)

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan

MATERI 3 PER E AM A AL A AN

Peramalan (Forecasting)

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3

Peramalan Permintaan Produk Perak Menggunakan Metode Simple Moving Average Dan Exponential Smoothing

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PREDIKSI PENJUALAN BERDASARKAN PERBANDINGAN TEKNIK PROMOSI

Sistem Infornasi Estimasi Penjualan Dengan Menggunakan Metode Exponential. Abstraksi

APLIKASI TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK FORECASTING JUMLAH PENDUDUK MISKIN

KATA PENGANTAR. Malang, Mei Penyusun

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN JUMLAH CALON MAHASISWA BARU YANG MENDAFTAR MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOTHING

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Analisa Kebutuhan dan Penyedian LPG 3 Kg Menggunakan MAPE dan EOQ

VISUALISASI PENJUALAN DAN LOKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN GOOGLE MAP SERTA PROYEKSI PERMINTAAN FLEXY DAN MODEM DI MASA MENDATANG (STUDI KASUS: PT

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu

PERBANDINGAN METODE SETENGAH RATA-RATA DAN METODE KUADRAT TERKECIL UNTUK PERAMALAN PENDAPATAN PERUSAHAAN DI BLU UPTD TERMINAL MANGKANG SEMARANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pemodelan Peramalan Dalam Penentuan Persediaan Jenis Spare Part Mesin Kendaraan

ABSTRAK. Kata Kunci :Single Exponential Smoothing,Double Exponential Smoothing,Mean Absolute Percentage Error.

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam ilmu statistika, metode Simple Linear Regression merupakan sebuah

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

PENGEMBANGAN SISTEM PERAMALAN PENJUALAN GALON MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PERAMALAN PENJUALAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN POLA DATA RIWAYAT PENJUALAN

BAB 3 FORECASTING DAN PENGAMATAN TRAFIK DATA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

V. ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Penentuan Pemesanan Biro Fajar Antang. sehingga mengakibatkan timbulnya return yang masih tinggi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN (Forecasting)

VALIDASI HASIL PROYEKSI PENDUDUK TAHUN 2010 TERHADAP SENSUS PENDUDUK 2010 MENGGUNAKAN MAD DAN MSE

POKOK BAHASAN. : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB II LANDASAN TEORI

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

PENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu yang akan datang berdasarkan data empiris. Data empiris(terhitung)

PERENCANAAN PRODUKSI

Transkripsi:

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG Wendi Wirasta, Muhamad Luthfi Ashari 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK & Ilmu Komputer LPKIA Jl. Soekarno Hatta 456, Bandung, 4266 Email : wendi@lpkia.ac.id, luthfiash@fellow.lpkia.ac.id ABSTRAK Penjualan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan pada saat dihadapkan pada beberapa permasalahan, seperti menurunnya pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh menurunnya daya beli konsumen terhadap suatu produk sehingga mengakabatkan melambatnya pertumbuhan perusahaan. Penelitian ini difokusan untuk membantu manajemen dalam memperkirakan jumlah penjualan yang akan terjadi kedepannya. Dengan menggunakan salah satu teknik data mining yaitu peramalan sedangkan metode peramalan yang digunakan adalah least square method. Adapun data yang diproses dalam penelitian ini adalah data histori penjualan Hijabstory tahun 27 sebanyak 7 bulan. Data tersebut digunakan sebagai inputan untuk least square method. Hasil yang didapat berupa rekomendasi jumlah penjualan yang akan terjadi di bulan depan beserta nilai akurasi dari hasil tersebut. Kata Kunci : Penjualan, peramalan, data mining, least square method I. PENDAHULUAN Didirikannya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan, diantaranya menyediakan kebutuhan konsumen baik itu dalam bentuk barang ataupun jasa. Selain sebagai penyedia kebutuhan konsumen, perusahaan pun ingin mendapatkan keuntungan agar dapat mempertahankan dan juga meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Untuk menghasilkan sebuah keputusan yang tepat seorang manajer harus handal dalam memperkirakan kebutuhan pasar, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu untuk membantu seorang manajer dalam memperkirakan kebutuhan pasar, maka dibutuhkan sebuah peramalan mengenai target yang akan dicapai perusahaan untuk kedepannya. Berdasarkan siklus runtut waktu (time series) biasanya penjualan produk cenderung membentuk pola penjualan yang tepat. Dengan demikian, ramalan dapat dikatakan sebagai perhitungan yang memiliki dasar kuat dan lebih pasti, sehingga hasilnya diharapakan lebih obyektif dibandingkan dengan hanya sekedar menebak. Dengan mencatat penjualan di waktu yang lampau, maka dapat lebih tepat dalam menentukan penjualan di waktu yang akan datang. II. DASAR TEORI. Data Mining Data mining proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. [] Tahapan dalam data mining ada 7, diantaranya : pembersihan data, integrasi data, seleksi data, transformasi data, proses mining, evaluasi pola, presentasi pengetahuan. [] 2. Peramalan Peramalan adalah suatu teknik atau proses untuk memperkirakan suatu nilai atau kebutuhan dimasa yang akan datang dengan mengolah data dari dari masa lalu. [2] Dalam melakukan peramalan ada 8 langkah yang harus dilakukan, diantaranya: apa tujuan ramalan, barang atau jumlah yg diramalkan, tentukan waktu perkiraan, model peramalan, data yg dibutuhkan, validasi peramalan, perkiraan, terapkan hasil. [3]

3. Teknik Peramalan Teknik peramalan dibagi menjadi dua bagian, diantaranya metode peramalan subjektif dan metode peramalan objektif. Metode peramalan subjektif mempunyai model kualitatif dan metode peramalan objektif mempunyai dua model, yaitu model time series dan model kausal. [4] Untuk penelitian ini model yang digunakai yaitu time series. 4. Time Series Methods Time series adalah data yang dikumpulkan, dicatat atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan dengan beberapa periode waktu untuk menemukan pola variasi masa lalu untuk digunakan dalam memperkirakan nilai masa mendatang. [5] 5. Trend Projection Trend merupakan pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun waktu yang kadang-kadang dapat digambarkan dengan garis lurus atau kurva. Cara kerja metode ini dengan mencocokan garis trend kerangkaian titik data historis, lalu memproyeksi garis itu kedalam ramalan jangka menengah hingga jangka panjang. Jika mengembangkan garis trend linier dengan metode statistik, metode yang tepat digunakan adalah metode kuadrat kecil (least square method). [3] Rumus untuk proyeksi trend dengan metode kuadrat terkecil (least square method) yaitu: Untuk mencari nilai a dan b diperoleh dari rumus: Dimana Yt menunjukan nilai taksiran Y pada nilai t tertentu. Sedangkan a adalah nilai intercept dari Y, artinya nilai Yt akan sama dengan a jika nilai t =. Kemudian b adalah nilai slope, artinya besar kenaikan nilai Yt pada setiap nilai t. Dan nilai t sendiri adalah nilai tertentu yang menunjukan periode waktu. 6. Pengukuran Akurasi Peramalan Salah satu cara mengevaluasi teknik peramalan adalah menggunakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi. [2] Ada empat ukuran yang biasa digunakan, yaitu:. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation) MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kenyataannya. Rumus MAD secara matematis : [2] MAD = 2. Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error). Pendekatan ini penting karena teknik ini menghasilkan kesalahan yang moderat lebih disukai oleh suatu peramalan yang menghasilkan kesalahan yang sangat besar. Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut : [2] MSE = Ft = Peramalan Permintaan (Forecast) pada N = Jumlah periode peramalan yang terlibat. 3. Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecast Error) MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan mendekati nol. Secara matematis, MFE dirumuskan sebagai berikut : [2] MFE =

Gambar. Model Generik 4. Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean Absolute Percentage Error) MAPE merupakan ukuran kesalahan relative dan menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara matematis, MAPE dinyatakan sebagai berikut : [2] MAPE = III. ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam penelitian ini mengumpulkan data digunakan metode extreme programming, juga untuk mengolah data menjadi sebuah hasil peramalan digunakan least square method. Dapat dilihat pada gambar. Gambar 2. Usecase Diagram Gambar 3. Class Diagram

Tabel. Data Penjualan Hijabstory Bulan Penjualan Januari 38 Februari 23 Maret 29 April 49 Mei 57 Juni 4 Juli 33 Total 369. Identifikasi Pada aktivitas ini dimulai dengan membuat cerita-cerita atau gambaran yang diberikan narasumber yang kemudian akan menjadi gambaran dasar dari sistem. 2. Perancangan Mengatur pola logika dalam sistem, design yang baik dapat mengurangi ketergantungan antar setiap proses pada sebuah sistem. Untuk melihat fungsi-fungsi yang dibutuhkan pada sistem dapat dilihat pada gambar 2. Dan classclass yang dibutuhkan oleh sistem dapat dilihat pada gambar 3. 3. Penulisan Kode Setelah menyelesaikan pengumpulan cerita dan perancangan untuk aplikasi secara keseluruhan, Extreme Programming lebih merekomendasikan untuk membuat modul unit tes terlebih dahulu agar setiap cerita atau gambaran dari narasumber dapat di uji terlebih dahulu. 4. Pengujian Kode Menguji semua elemen-elemen perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. Extreme Programming menerapkan perbaikan masalah kecil dengan sesegera mungkin akan lebih baik ketimbang menyelesaikan masalah saat di tenggang akhir. Tabel 2. Tabulasi Data Bulan y t t 2 yt Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 38 23 29 49 57 4 33-3 -2-2 3 9 4 4 9-4 -46-29 57 28 99 (total) 369 29 247 IV. IMPLEMENTASI. Studi Kasus Dalam kasus ini data yang digunakan untuk peramalan yaitu data penjualan pada tahun 27, dapat dilihat pada Tabel. Untuk mencari nilai a = intercept dan nilai b = slope pada metode least square maka dibuatlah tabel tabulasi untuk memudahkan menghitung nilai yang dibutuhkan. Dapat dilihat pada tabel 2. Untuk mengetahui nilai a dan b maka digunakan rumus : n = jumlah record data a = 379 / 7 = 52,7 b = 247 / 29 = 8,82 Maka diketahui niai a adalah 52,7 dan nilai b adalah 8,82. Lalu kita implementasikan nilai tersebut pada rumus dari Metode Least Square. Yt = 52,7 + 8,82t Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui ramalan untuk bulan januari juli tahun 27 adalah sebagai berikut : Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Tabel 3. Tabel Perbandingan y Fore case error error 2 38 26,25,75 38,6 23 35,7 2,7 45,72 29 43,89 4,89 22,8 49 52,7 3,7 3,8 57 6,54 4,54 2,57 4 7,36 69,64 485,3 33 79,8 46,8 232,46 (total) 369 62,79 7522,54 2 Penjualan Tahun 27 2 3 4 5 6 7 penjualan forecase Gambar 4. Hasil Peramalan

Januari : Yt = 52,7 + 8,82*-3 = 26,25 Februari: Yt = 52,7 + 8,82*-2 = 35,7 Maret : Yt = 52,7 + 8,82*- = 43,89 April : Yt = 52,7 + 8,82*- = 52,7 Mei : Yt = 52,7 + 8,82* = 6,54 Juni : Yt = 52,7 + 8,82*2 = 7,36 Juli : Yt = 52,7 + 8,82*3 =79,8 Lalu mempermudah dalam mengetahui akurasi hasil peramalan maka dibuatlah tabel seperti pada tabel 3. Dengan melakukan substitusi hasil yang diperoleh pada Tabel 3. kita dapat mengetahui bahwa nilai MAD dan MSE sebesar : MAD = MAD = 62,79 / 7 = 23,26 MSE = MSE = 7522,54 / 7 = 74,65 2. Hasil Implementasi Sehingga hasil peramalan penjualan pada bulan agustus 27 pada Hijabstory dengan menggunakan Metode Least Square yaitu : Yt = 52,7 + 8,82t = 52,7 + 8,82*4 = 88 Dapat dilihat dalam grafik pada gambar 4. Dengan tingkat kesalahan MAD = 23,26 dan MSE = 74,65 3. Diskusi Hasil Implementasi Peramalan dengan least square method menggunakan data histori sebanyak 7 bulan menghasilkan informasi bahwa pada bulan agustus terjadi penjualan sebanyak 88 unit, dengan tingkat kesalahan MAD = 23,26 dan MSE = 74,65 mengalami kenaikan dengan nilai akurasi dari peramalan yang dilakukan sebesar MAD = 23,26 dan MSE = 74,65. Agar meningkatkan akurasi, sebaiknya data yang digunakan minimal tahun. DAFTAR PUSTAKA [] J. Han dan M. Kamber, Data Mining: Concepts and Techniques, Second Edition, San Francisco: Morgan Kaufmann, 26. [2] A. H. Nasution dan Prasetyawan, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 28. [3] B. Render, J. Ralph M.Stair dan M. E.Hanna, Quantitative Analysis for Management, dalam Chapter 5 Forecasting, United State of America, Pearson Education, Inc, 26, pp. 69-83. [4] A. Raharja, W. Angraeni dan R. A. Vinarti, Penerapan Metode Exponential Smoothing untuk Peramalan Penggunaan Waktu Telepon Di PT. Telkomsel DIVRE3 Surabaya, SISFO Jurnal Sistem Informasi, 2. [5] M. A. Mukhyi, Downloads, 28. [Online]. Available: http://www.mukhyi.staff.gunadarm a.ac.id/downloads/files/939/for ECASTING.pdf. V. KESIMPULAN Dengan menggunakan metode Least Square dapat diketahui bahwa penjualan akan