EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V

BAB V PENUTUP. Daerah Istimewa Yogakarta, kami mahasiswa KKN divisi II.C.I menarik. perbedaan waktu perencanaan dengan waktu pelaksanaan serta adanya

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

DASAR HUKUM UU RI Nomor 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor RI 14 Tahun 2005 ttg Guru dan Dosen PP RI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

Disiapkan oleh Djoko Kustono 1

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan.

Ira Maya Auditorium Semua wilayah Rozano,MPd Pedoman Teknis KKN Drs. Ponoharjo, MPd

KKN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 di SMK N 9 SEMARANG

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

PENGERTIAN KKN CATUR DHARMA UST. 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian 4. Pembudayaan yang luhur

BUKU PEDOMANBEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

KULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA

Doktor Ekonomi, Kekhususan Manajemen Bisnis Penyelenggara Fakultas Ekonomi

TRACER STUDY MAHASISWA LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI. Sriyono Dosen Jurusan Geografi FIS - UNNES. Abstrak

BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI DASAR HUKUM

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila

Prof. Ir. Surya Hadi, MSc., Ph.D. Guru Besar Kimia dan Dekan Fakultas MIPA Universitas Mataram

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 SEMARANG

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PEDOMAN SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN TERINTEGRASI (Buku 1)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI

BAB V PENUTUP. Reguler 61 Universitas Ahmad Dahlan tertanggal dari 26 Januari 24 Februari

KKN BPB DI MASA DEPAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

SKL: Pasal 5 26/03/2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Panduan Penyelenggaraan Program Kerja Sama Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENJELASAN PEDOMAN BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA

DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik P.A

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS PROGRAM STUDI PPKPS UNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2013

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB V PENUTUP. Setelah kurang lebih satu bulan program Kuliah Kerja Nyata Reguler. Sumberwungu Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul.

I. DESKRIPSI KEGIATAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB. A. Pengantar. B. Tujuan. Misi dan Visi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

STANDAR MUTU AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Transkripsi:

EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN 2003 Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO ABSTRAK Keberadaan Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Perguruan Tinggi dipermasalahkan kembali? Sejalan dengan hal tersebut pelaksanaan KKN, di UPS Tegal juga perlu dikaji kembali. Penelitian ini berusaha memenuhi kebutuhan tersebut, khususnya menjawab pertanyaan : Apakah KKN telah diselenggarakan dengan sistem yang baik, efektif dan efisien? Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan KKN UPS Tegal 2003 ditinjau dari : (1) aspek input tergolong cukup baik, (2) aspek proses tergolong baik, (3) aspek output tergolong cukup baik. Efektifitas penyelenggaraan ditinjau dari aspek anggaran, waktu dan akademik cukup efektif. Pelaksanaan KKN masih relevan dengan masyarakat keilmuan dan program Universitas. Kata Kunci : KKN, Evaluasi, Efektif, Efisien. Pendahuluan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intra kurikuler, sebagai pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, yang dilaksanakan secara lintas sektoral dan interdisiplin di tengah masyarakat oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. Melalui KKN mahasiswa diajak mengenal dan memahami permasalahanpermasalahan yang ada di masyarakat sekaligus implementasi pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah. Perubahan masyarakat telah mengubah wacana kebutuhan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dikalangan Perguruan Tinggi. Masyarakat mempermasalahkan eksistensinya Kuliah Kerja Nyata, ada sebagian yang menyatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata tidak diperlukan lagi, tetapi ada pula yang masih mempertahankan bahwa KKN sejak 1986, sebagai mata kuliah yang wajib lulus di setiap program studi pada jenjang sarjana strata satu. Sejalan dengan gejala masyarakat yang mempersoalkan

keberadaan KKN, UPS mengambil langkahlangkah penting antara lain mengevaluasi pelaksanaan KKN sebagai salah satu masukan untuk pengambilan kebijakan yang lebih mendasar. Persoalan mendasar tentang KKN yang banyak dipersoalkan, antara lain menyangkut : 1. Kuliah Kerja Nyata terlalu membebani mahasiswa dalam proses penyelesaian studi. 2. Kuliah Kerja Nyata kurang memberikan manfaat pada masyarakat banyak 3. Kuliah Kerja Nyata kurang memiliki visi yang jelas 4. Kuliah Kerja Nyata terlalu monoton dalam mengembangkan program 5. Kuliah Kerja Nyata perlu adanya penggantian nama yang sejenis Dengan sebagian lagi menyatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata masih sangat relevan untuk diselenggarakan dalam perubahan masyarakat, dengan alasan yaitu : 1. Kuliah Kerja Nyata dalam lingkup perguruan tinggi merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. 2. Kuliah Kerja Nyata dalam perubahan masyarakat masih sangat diperlukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat mandiri. 3. Kuliah Kerja Nyata dapat membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat 4. Kuliah Kerja Nyata dapat membantu Pemerintah Daerah dalam rangka sosialisasi pembangunan 5. Kuliah Kerja Nyata sebagai ajang sosialisasi dalam kehidupan masyarakat. Universitas Pancasakti Tegal dalam mensikapi adanya silang pendapat tentang eksistensi Kuliah Kerja Nyata berprinsip kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni masih mempertahankan adanya Kuliah Kerja Nyata sebelum ada peraturan yang pasti dari Mendiknas. Dari berbagai silang pendapat tersebut, khususnya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Universitas Pancasakti menghadapi permasalahan-permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah KKN telah diselenggarakan dengan sistem yang baik, ditinjau dari aspek-aspek : (a) Kepanitiaan, (b) Dosen Pembimbing Lapangan, (c) Pembekalan, (d) Penilaian, (e) Waktu Pelaksanaan, (f) Penentuan Lokasi, (g) Pola Pelaksanaan, (h) Prosedur Pendaftaran. 2. Sejauh mana efektivitas penyelenggaraan KKN ditinjau dari aspek anggaran, waktu dan akademik? 3. Apakah pelaksanaan KKN masih relevan dengan kebutuhan masyarakat keilmuan dan program universitas? Tinjauan Normatif dan Teoritis Kuliah Kerja Nyata Secara normatif KKN di UPS Tegal diatur dalam SK Rektor Nomor 352/SK/P/UPS/VII/1994 tanggal 20 Juli 1994.

Ketentuan tersebut antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut : 1. Pengertian dan Tujuan a. KKN merupakan kegiatan intra kurikuler oleh mahasiswa yang mengintegrasikan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI dengan pendekatan inter disipliner, praktis dan lintas bidang serta menunjang proses pembangunan desa. b. KKN bertujuan untuk membina calon sarjana sebagai pewaris pembangunan yang menghayati permasalahan yang dihadapi masyarakat serta mampu menyebarluaskan program pembangunan dan dapat memberikan umpan balik kepada Lembaga Universitas Pancasakti Tegal. 2. Status KKN KKN merupakan kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program S1 dengan bobot 4 SKS. 3. Persyaratan Peserta KKN (a) Mahasiswa telah memiliki sekurang-kurangnya 80% dari keseluruhan jumlah SKS yang harus ditempuh, (b) telah tercatat sebagai peserta KKN pada panitia pelaksanaan KKN UPS Tegal, (c) Telah mengikuti pembekalan yang diselenggarakan oleh panitia pelaksanaan KKN. 4. Persyaratan Dosen Pembimbing Lapangan KKN (a) Dosen Universitas Pancasakti Tegal, (b) Diajukan oleh Fakultas, (c) memiliki kualifikasi pernah melakukan KKN pada waktu menjadi mahasiswa, atau telah mengikuti penataran/lokakarya tentang pengabdian pada masyarakat atau pembekalan KKN. 5. Pelaksanaan (a) KKN dilaksanakan setiap tahun pada bulan Agustus sampai Oktober, (b) Tempat KKN di wilayah Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang atau wilayah lain. 6. Sumber Biaya Pembiayaan KKN ditanggung oleh mahasiswa, Universitas dan Pemda atau bantuan Pemerintah Pusat. 7. Penilaian Peserta KKN Penilaian diberikan oleh DPL dengan memperhatikan komponen (a) Penguasaan bahan pembekalan, (b) Pengaturan program kegiatan, (c) Keaktifan melaksanakan tugas di lapangan, (d) Laporan KKN, (e) Peserta mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah mengikuti KKN. Model Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2003, dengan populasi mahasiswa dan dosen pelaku KKN periode tersebut. Pengumpulan data dilaksanakan di lokasi penelitian yaitu desa tempat lokasi KKN yang meliputi empat wilayah yaitu Kota Tegal,

Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Untuk evaluasi input dan proses menggunakan responden mahasiswa peserta KKN dan dosen baik dosen DPL maupun dosen yang tidak menjadi DPL. Untuk evaluasi hasil menggunakan responden masyarakat lokasi KKN dan aparat desa. Evaluasi KKN menggunakan model evaluasi program yang terdiri dari evaluasi masukan (in-put), evaluasi proses dan evaluasi hasil (output). 1. Evaluasi masukan terdiri dari : (a) Kriteria Mahasiswa yang dapat ikut KKN, (b) Prosedur pendaftaran, (c) Biaya KKN, (d) Kepanitiaan, (e) Penunjukkan DPL, (f) Materi Pembekalan, (g) Waktu Pembekalan, (h) Metode Pembekalan, (i) Waktu Pelaksanaan KKN, (j) Penentuan Lokasi KKN, (k) Relevansi KKN dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, (l) Relevansi KKN dengan Penerapan, (m) Relevansi KKN dengan Promosi UPS. 2. Evaluasi Proses terdiri dari: (a) Sarana dan Prasarana di tempat KKN, (b) Pelaksanaan Program, (c) Sikap Masyarakat, (d) Sikap Perangkat Desa, (e) Bantuan yang di inginkan masyarakat, (f) Peran serta mahasiswa dalam kegiatan, (g) kehadiran DPL, (h) Bimbingan DPL, (i) Kehadiran mahasiswa ke lokasi, (j) Peran Kordes, (k) Hubungan mahasiswa dengan masyarakat, (l) Hubungan mahasiswa dengan aparat pemerintah, (m) keberhasilan program, (n) Sikap/prilaku mahasiswa, (o) Besarnya anggaran, (p) Penggunaan dana KKN, (q) Efektifitas waktu KKN, (r) Lamanya waktu KKN, (s) Bantuan Pemda tepat sasaran, (t) Implementasi/penerapan ilmu, (u) Profesionalisme panitia, (v) Materi Pembekalan berguna. 3. Evaluasi hasil KKN (a) KKN dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam programprogram pembangunan yang dilaksanakan desa, (b) KKN dapat membangun sikap kemandirian warga desa dalam membangun desa, (c) KKN dapat membantu memecahkan permasalahan pembangunan di desa. Setelah data terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif, berdasarkan kategori suatu kurva normal standar, yang terdiri atas lima kategori. Berdasarkan pengelompokkan tersebut lalu di tafsirkan dalam lima kelompok tingkatan yaitu : sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. KESIMPULAN Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan dapat disimpulkan : 1. Pelaksanaan KKN UPS Tegal 2003 ditinjau dari a. Aspek input tergolong cukup baik b. Aspek proses tergolong baik

c. Aspek aspek output tergolong cukup baik. 2. Efektifitas penyelenggaraan ditinjau dari aspek anggaran, waktu dan akademik cukup efektif. 3. Pelaksanaan KKN masih relevan dengan masyarakat keilmuan dan program universitas. Diskusi dan rekomendasi KKN, merupakan program kurikuler yang mengalami pasang surut, terutama dari segi urgensinya bagi masyarakat. Hal tersebut semakin mencuat ketika perubahan masyarakat sangat didukung oleh kemajuan teknologi, sehingga kemajuan desa dewasa ini sudah setara dengan kemajuan kota, setidaknya dari akses informasi yang mereka peroleh. Kenyataan tersebut menuntut Perguruan Tinggi lebih cermat dalam merumuskan programprogram KKN yang ditawarkan. Bagi UPS yang memiliki mahasiswa kerja dan mahasiswa murni harus lebih cermat dalam memilih program KKN, dalam hal tersebut peran dosen pembimbing sangat dominan. Melalui dosen pembimbing mahasiswa KKN akan dapat menelorkan program yang manfaat bagi lingkungannya, sehingga KKN dinilai berhasil. Sebaliknya, kegagalan dosen pembimbing dalam mengarahkan Mahasiswa KKN akan berdampak pada jejaknya program KKN sehingga hanya menghamburkan biaya dan tenaga, serta meninggalkan kesan negatif di masyarakat. Perlu perencanaan yang cermat dan komprehensif sebelum dilaksanakan KKN. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan antara lain: (a) waktu pelaksanaan, (b) Lokasi KKN, (c) Pengelompokkan mahasiswa, (d) Pola/model KKN, (e) Sistem/mekanisme penyelenggaraan (mulai dari pendaftaran sampai evaluasi), (f) Kewajaran anggaran. Perlu dipertimbangkan pembentukan Badan Pengelola KKN di bawah LPM yang bekerja sepanjang tahun. DAFTAR PUSTAKA 1. UPS Tegal 1994, Pedoman Akademik Universitas Pancasakti Tegal. 2. UPS Tegal 2000. Pedoman KKN Universitas Pancasakti Tegal