BAB I PENDAHULUAN. Data yang mempunyai keterkaitan dengan kejadian-kejadian sebelumnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE. Model GSTAR adalah salah satu model yang banyak digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali dijumpai data dari suatu kejadian

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH

Kurniawati, Sri Sulistijowati Handajani, dan Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika FMIPA UNS

SKRIPSI JURUSAN STATISTIKA PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN 4 KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR)

PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 1.

ABSTRAK. Kata kunci: laju inflasi, GSTAR, invers jarak, normalisasi korelasi silang. iii

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

PEMODELAN INFLASI DI KOTA SEMARANG, YOGYAKARTA, DAN SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN GSTAR. Oleh : Laily Awliatul Faizah ( )

Model Generalized Space Time Autoregressive

Model Space Time Autoregressive (STAR) Orde 1 Dan Penerapannya Pada Prediksi Harga Beras Di Kota Manado, Tomohon Dan Kabupaten Minahasa Utara

Presented by: Sri Sulistijowati Desy Lusiyanti Hot Bonar

Pemodelan Inflasi di Kota Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta dengan pendekatan GSTAR

PERAMALAN OUTFLOW UANG KARTAL DI BANK INDONESIA WILAYAH JAWA TENGAH DENGAN METODE GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR)

PEMODELAN GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) SEASONAL PADA DATA JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA EMPAT KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI BRANTAS DENGAN MODEL GSTAR DAN ARIMA. Abstrak

Model Vector Autoregressive-Generalized Space Time Autoregressive

APLIKASI GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) PADA PEMODELAN VOLUME KENDARAAN MASUK TOL SEMARANG. Abstract

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

PEMODELAN SEASONAL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE

Model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) dengan Analisis Data Menggunakan Software R

PERAMALAN PASANG SURUT AIR LAUT DI PULAU JAWA MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR)

SISTEM PREDIKSI HARGA CENGKEH DI JAWA BARAT MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE

(T.4) APLIKASI MODEL SPASIAL DAN SPASIAL TIME UNTUK PRAKIRAAN OBSERVASI DI LOKASI TIDAK TERSAMPEL

PEMODELAN GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) SEASONAL PADA DATA JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA EMPAT KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

Pendekatan Model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) Untuk Pemodelan Data Gempa

Aplikasi Model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) pada Data Jumlah TKI Jawa Barat dengan Pemilihan Lokasi Berdasarkan Klaster DBSCAN

PERAMALAN OUTFLOW UANG KARTAL DI BANK INDONESIA WILAYAH JAWA TENGAH DENGAN METODE GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR)

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN BANTUAN UNPAD LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

oleh DIAN BELLY YANI M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sumber tetap yang terjadinya berdasarkan indeks waktu t secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

METODE ESTIMASI SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION PADA MODEL VECTOR AUTOREGRESSIVE - GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN 4 KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR)

PRAKIRAAN CURAH HUJAN MENGGUNAKAN MODEL SPACE TIME AUTOREGRESIF ORDE DUA (STAR (1;2))

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari waktu, banyak orang yang

PERBANDINGAN MODEL STAR DAN GSTAR UNTUK PERAMALAN INFLASI DUMAI, PEKANBARU, DAN BATAM

MODEL STAR DENGAN BOBOT SERAGAM SEBAGAI PENDETEKSI DEBIT AIR SUNGAI CITARUM

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

BAB I PENDAHULUAN. Statistika inferensial adalah statistika yang dengan segala informasi dari

KAJIAN MODEL REGRESI DIRI RUANG-WAKTU TERAMPAT (Kasus : Data Hotspot Kebakaran Hutan di Riau) RAHMADENI

PERAMALAN DBIT AIR SUNGAI BRANTAS DENGAN METODE GSTAR DAN ARIMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esti Pertiwi, 2013

oleh KURNIAWATI M

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

BAB III PEMBAHARUAN PERAMALAN. Pada bab ini akan dibahas tentang proses pembaharuan peramalan.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan keadaan pada suatu waktu merupakan hal penting. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

Kajian Matriks Bobot Lokasi Model Space Time Autoregresi (STAR)

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

1 Novita Dya Gumanti, 2 Sutikno, 3 Setiawan

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

LAPORAN RISET RISET UNGGULAN TERPADU XI BIDANG KELAUTAN, KEBUMIAN, DAN KEDIRGANTARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

Ike Fitriyaningsih.

PENERAPAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME PADA DATA HARGA GULA PASIR DI PULAU JAWA SUCI DARAPUTRI

Tugas Akhir. Peramalan Penjualan Produk Minuman TB Wilayah Pemasaran Jawa Timur dengan Menggunakan Metode VARIMA. Oleh : C. Ade Kurniawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

BAB 3 MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

(T.7) PENAKSIRAN KUADRAT TERKECIL PARAMETER MODEL VEKTOR AUTOREGRESI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Abstrak. Kata kunci : Redaman hujan, GSTAR, VARIMA.

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA DATA IKLIM BOYOLALI DENGAN REGRESI KLASIK DAN METODE GSTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III MODEL ARIMAX DENGAN EFEK VARIASI KALENDER

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

PERAMALAN DERET WAKTU MULTIVARIAT SEASONAL PADA DATA PARIWISATA DENGAN MODEL VAR-GSTAR

MA6281 PREDIKSI DERET WAKTU DAN COPULA. Forger The Past(?), Do Forecasting

APLIKASI MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE PADA DATA PENCEMARAN UDARA DI KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, ilmu ekonomi mempelajari hubungan-hubungan diantara

PEMODELAN DAN PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS (VARX)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak permasalahan yang muncul baik di bidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai data populasi yang berstruktur hirarki. Struktur data tersebut biasanya

KAJIAN MODEL VARIMA DAN GSTARIMA UNTUK PERAMALAN INFLASI BULANAN ANDI SETIAWAN

PEMODELAN DATA RUNTUK WAKTU PADA DATA PRODUKSI SUSU SAPI DI AMERIKA SEJAK TAHUN

BAB III THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICTY (TARCH) Proses TARCH merupakan modifikasi dari model ARCH dan GARCH.

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PESAWAT TERBANG DOMESTIK DI BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT

PERBANDINGAN PEMODELAN DAN PERAMALAN HARGA GULA BERDASARKAN MODEL SPACE TIME ARIMA DAN GENERALIZED SPACE TIME ARIMA DANIA SIREGAR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Data yang mempunyai keterkaitan dengan kejadian-kejadian sebelumnya seringkali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Data semacam ini disebut data runtun waktu atau time series yang umumnya terdiri atas pengamatan dari beberapa variabel atau yang dikenal dengan runtun waktu multivariat (Box dkk.,1994). Perkembangan mengenai analisis runtun waktu memunculkan pemikiran bahwa beberapa data dari suatu kejadian tidak hanya mempunyai keterkaitan dari kejadian-kejadian pada waktu sebelumnya tetapi juga mempunyai keterkaitan dengan lokasi yang disebut dengan data space-time. Model space-time adalah salah satu model yang menggabungkan faktor waktu dan lokasi pada data runtun waktu multivariate yang pertama kali diperkenalkan oleh Pfeifer dan Deutsch (1980). Contoh data runtun waktu dan lokasi adalah data kejahatan pada 14 wilayah di Negara Bagian Boston Tenggara (Preifer dan Deutsch, 1980) dan data produksi minyak bumi (Ruchjana, 2002). Salah satu pendekatan utama untuk menyelesaikan kasus data runtun waktu dan lokasi adalah model Space-Time Autoregressive (STAR) yang menggabungkan faktor waktu dan lokasi pada suatu data runtun waktu multivariat. 1

2 Model STAR pertama kali diperkenalkan oleh Preifer dan Deutsch dan telah digunakan untuk meramalkan tingkat kejahatan pada 14 wilayah di Negara Bagian Boston Tenggara pada tahun 1980 dan beberapa penelitian pada tahuntahun berikutnya. Model STAR memiliki kelemahan yaitu dari segi aplikasi, model ini lebih sesuai untuk lokasi-lokasi dengan karakteristik serba sama (homogen), karena model STAR mengasumsikan parameter autoregressive dan parameter space-time bernilai sama untuk semua lokasi. Pada prakteknya lebih sering ditemukan fenomena lokasi dengan sifat heterogen, sehingga kelemahan model ini telah direvisi oleh Borovkova dkk.(2002) melalui suatu model yang dikenal dengan model Generalized Space-Time Autoregressive (GSTAR) dengan parameter-parameter yang tidak harus sama untuk faktor waktu maupun lokasi. Untuk model yang umum, misalnya orde p dalam time dan orde l=0,1,,λ k dalam space, notasi GSTAR(p;l) dituliskan sebagai: p λk ( ) = φkl ( l) ( ) + ε ( ) k = 1 l= 0 z t W z t k t Dengan: p λ k : Orde maksimum AR : Orde spasial AR orde ke-k φ kl : Parameter AR pada lag time ke-k dan lag spasial ke-l ( l ) W : Matriks bobot N N untuk spasial orde ke-l ε ( t) : Galat berdistribusi normal untuk lokasi i~n(0,σ 2 ) Data yang akan digunakan sebagai studi kasus pada tugas akhir ini adalah data penjualan speedy di Bandung Barat yang diperkirakan memiliki keterkaitan

3 dengan faktor waktu dan lokasi. Oleh karena itu data ini dapat diselesaikan dengan model STAR. Namun penjualan speedy memiliki keheterogenan yang cukup tinggi, diantaranya disebabkan oleh sinyal yang tidak stabil dan jaringan fiber optic yang tidak merata di setiap lokasi sehingga mengakibatkan jumlah penjualan speedy pada dua lokasi yang berdekatan dapat berbeda, dengan demikian model STAR dengan asumsi parameter autoregressive dan parameter space-time bernilai sama untuk semua lokasi, tidak sesuai untuk kasus ini. Model yang sesuai untuk menyelesaikan kasus ini adalah model GSTAR. Salah satu permasalahan pada model GSTAR adalah pemilihan dan penentuan bobot lokasi. Pada tugas akhir ini akan dilakukan penerapan GSTAR dengan dua bobot lokasi, yaitu bobot seragam dan bobot dengan normalisasi korelasi silang antar lokasi pada lag waktu yang sesuai. Oleh karena itu, tugas akhir ini diberi judul GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (Aplikasi Pada Peramalan Penjualan Speedy di Bandung Barat). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam tugas akhir ini adalah: 1. Bagaimana cara menaksir parameter pada model GSTAR? 2. Bagaimana cara menguji kecocokan model GSTAR? 3. Bagaimana penerapan model GSTAR dengan dua bobot lokasi pada peramalan Penjualan Speedy di Bandung Barat?

4 4. Bagaimana cara melakukan peramalan terhadap Penjualan Speedy di Bandung Barat beberapa waktu mendatang? 1.3 Batasan Masalah Pada penulisan tugas akhir ini identifikasi hanya dibatasi untuk model GSTAR(1 1 ), Generalized Space Time Autoregressive untuk lag time t=1 dan spasial lag l=1 dengan menggunakan matriks bobot seragam dan matriks dengan normalisasi korelasi silang. Sebagai studi kasus akan diidentifikasi model GSTAR yang cocok untuk data penjualan speedy di Bandung Barat. 1.4. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Menaksir parameter pada model GSTAR. 2. Melakukan uji kecocokan model GSTAR. 3. Menentukan model GSTAR dengan dua bobot lokasi yang sesuai untuk peramalan penjualan speedy di Bandung Barat. 4. Melakukan peramalan penjualan speedy di Bandung Barat untuk beberapa waktu mendatang dengan model GSTAR yang diperoleh.

5 1.5. Manfaat Penulisan 1.5.1. Manfaat Praktis Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi pada perusahaan dalam peramalan penjualan speedy sehingga diharapkan menunjang manajemen pengelolaan. 1.5.2 Manfaat Teoritis Bagi dunia akademik manfaat yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah memperoleh pemahaman yang lebih mendalam baik bagi penulis maupun bagi pembaca yang berkaitan dengan penerapan model GSTAR pada peramalan data runtun waktu dan lokasi. 1.6 Metode Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1. Melakukan studi literatur tentang Generalized Space Time Autoregressive 2. Identifikasi model yang tersedia 3. Menaksir parameter model GSTAR 4. Menguji kecocokan dari model GSTAR 1.7 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada pembahasan ini adalah: BAB I Pendahuluan Mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

6 BAB II Landasan Teori Mengemukakan landasan teori yang mendukung Bab III, diantaranya menjelaskan konsep-konsep dasar runtun waktu, model STAR dan model VAR. BAB III Generalized Space Time Autoregressive Membahas tentang model GSTAR, taksiran parameter, dan penentuan bobot lokasi optimal. BAB IV Studi Kasus Pembahasan mengenai simulasi untuk model generalized space time autoregressive, diagnosis model dan peramalan. BAB V Kesimpulan dan Saran DAFTAR PUSTAKA Mencoba merangkum keseluruhan hasil pembahasan dalam bentuk kesimpulan dan saran. LAMPIRAN