BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2016

ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 147 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 33 TAHUN 2017

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 146 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 42

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN. 3. Undang-Undang...

PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 40 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2017 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PENGELUARAN DAERAH MENDAHULUI PENETAPAN APBD 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROV1NSI JAWA TENGAH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 34 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 21 TAHUN 2015

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 24 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 48 TAHUN 2014

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017 BUPATI KUDUS,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 905/501/ST tentang Petunjuk Teknis Penganggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016, maka Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang perlu dilakukan penyesuaian; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang...

-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang (Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Nomor 75) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 140 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang (Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2015 Nomor 140), diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan...

-3-1. Ketentuan ayat (3) Pasal 4 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 (1) Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dilakukan secara selektif dengan kriteria yang jelas, sesuai kemampuan daerah, memperhatikan asas manfaat, keadilan dan kepatutan dalam pertimbangan pemberian, penggunaan dan pengawasan. (2) Anggaran Hibah dan Bantuan Sosial dijabarkan dalam rincian obyek pada belanja tidak langsung. (3) Rincian obyek pada belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi Hibah kepada: a. pemerintah; b. pemerintah daerah lainnya; c. perusahaan daerah; dan d. badan, lembaga dan organisasi masyarakat yang berbadan hukum Indonesia. (4) Rincian obyek pada belanja Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi Bantuan Sosial kepada: a. individu/keluarga; b. masyarakat; dan c. lembaga non pemerintah. (5) Daftar nama penerima, alamat penerima dan besaran Hibah dan Bantuan Sosial pada rincian obyek sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD. (6) Penganggaran Hibah dan Bantuan Sosial telah dicantumkan sejak penyusunan KUA dan PPAS. 2. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), dapat diberikan kepada: a. pemerintah; b. pemerintah daerah lain; c. perusahaan daerah; dan d. badan, lembaga dan organisasi masyarakat yang berbadan hukum Indonesia. 3. Ketentuan...

-4-3. Ketentuan Pasal 9 ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut: Pasal 9 (1) Penganggaran Hibah dialokasikan berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemohon, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dengan cara menyampaikan usulan Hibah secara tertulis kepada Bupati. (2) Usulan Hibah berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya harus dilengkapi dengan dokumen: a. proposai sekurang-kurangnya memuat: 1. latar belakang; 2. maksud dan tujuan; 3. rincian rencana kegiatan; 4. jadwal kegiatan; dan 5. rencana penggunaan dana; b. surat pengantar proposal usulan hibah ditujukan kepada Bupati yang ditandatangani ketua lembaga/pengurus/panitia diketahui oleh lurah/kepala desa dan camat untuk Hibah yang dikelola oleh masyarakat dan SKPD terkait untuk Hibah yang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan dan pemerintah; c. persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf g untuk kegiatan fisik kontruksi dilengkapi dengan dokumen teknis meliputi gambar rencana dan konstruksi bangunan atau dokumen lain yang sejenis. (3) Selain dengan cara menyampaikan usulan Hibah secara tertulis kepada Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penganggaran Hibah dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam hal mendapatkan alokasi anggaran Hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Ketentuan ayat (5) Pasal 7 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 7 (1) Hibah kepada pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, diberikan kepada satuan kerja/instansi pada kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada di Kabupaten Tangerang untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan di Daerah. (2) Hibah...

-5- (2) Hibah kepada pemerintah daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, diberikan kepada daerah otonom baru hasil pemekaran Daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundangundangan dan/atau kepada daerah lainnya berkenaan dengan menunjang peningkatan penyelenggaraan pemerintah daerah dan layanan dasar umum. (3) Hibah kepada perusahaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c, diberikan kepada BUMD dalam rangka penerusan Hibah yang diterima Pemerintah Daerah dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menunjang peningkatan pelayanan kepada masyarakat. (4) Dihapus. (5) Hibah kepada badan, lembaga dan organisasi masyarakat yang berbadan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, diberikan kepada: a. badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang telah memiliki surat keterangan terdaftar (SKT) yang diterbitkan oleh Bupati; c. organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum adalah organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum yayasan atau organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum perkumpulan yang telah mendapatkan pengesahan dan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan d. yang bersifat nirlaba, sukarela bersifat sosial kemasyarakatan berupa kelompok masyarakat/ kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat, dan keberadaannya diakui oleh pemerintah pusat dan/atau Pemerintah Daerah melalui pengesahan atau penetapan dari pimpinan instansi vertikal atau kepala satuan kerja perangkat daerah terkait sesuai dengan kewenangannya. 5. Diantara...

-6-5. Diantara Pasal 16 dan Pasal 17 disisipkan 1 (satu) pasal yakni Pasal 16A, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 16A (1) Dalam hal penganggaran Hibah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) dilakukan setelah ditetapkannya peraturan daerah tentang APBD tahun berkenaan, maka dilakukan perubahan Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD tahun berkenaan mendahului penetapan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun berkenaan dan memberitahukan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Tangerang. (2) Daftar nama penerima, alamat penerima dan besaran Hibah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran perubahan peraturan Bupati tentang penjabaran APBD. (3) Daftar nama penerima, alamat penerima dan besaran Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Bupati. 6. Ketentuan ayat (2) huruf d Pasal 35 diubah dan ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga Pasal 35 berbunyi sebagai berikut: Pasal 35 (1) Penganggaran Bantuan Sosial dialokasikan berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemohon, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dengan cara menyampaikan usulan Bantuan Sosial secara tertulis kepada Bupati. (2) Usulan Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa uang sekurang-kurangnya dilengkapi dengan dokumen: a. proposai sekurang-kurangnya memuat: 1. latar belakang; 2. maksud dan tujuan; 3. rincian rencana kegiatan; 4. jadwal kegiatan; dan 5. rencana penggunaan dana. b. surat pengantar proposal usulan Bantuan Sosial ditujukan kepada Bupati yang ditandatangani Ketua lembaga/pengurus/kelompok masyarakat/panitia/ pemohon individu diketahui oleh lurah/kepala desa dan camat untuk Bantuan Sosial yang dikelola oleh masyarakat dan SKPD terkait; c. bagi...

-7- c. bagi Bantuan Sosial yang berbentuk kegiatan fisik kontruksi, selain melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, usulan Bantuan Sosial dilengkapi juga dengan dokumen teknis meliputi gambar rencana dan konstruksi bangunan atau dokumen lain yang sejenis; dan d. bagi Bantuan Sosial berupa uang yang diberikan kepada guru ngaji, selain melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, usulan Bantuan Sosial dilengkapi juga dengan pengajuan dari Kecamatan yang ditandatangani oleh camat dan diketahui oleh Majelis Ulama Indonesia kecamatan setempat. (3) Selain dengan cara menyampaikan usulan Bantuan Sosial secara tertulis kepada Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penganggaran Bantuan Sosial dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam hal mendapatkan alokasi anggaran Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Diantara Pasal 40 dan Pasal 41 disisipkan 1 (satu) pasal yakni Pasal 40A, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 40A (1) Dalam hal penganggaran Bantuan Sosial bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (3) dilakukan setelah ditetapkannya peraturan daerah tentang APBD tahun berkenaan, maka dilakukan perubahan Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD tahun berkenaan mendahului penetapan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun berkenaan dan memberitahukan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Tangerang. (2) Daftar nama penerima, alamat penerima dan besaran Bantuan Sosial bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran perubahan peraturan Bupati tentang penjabaran APBD. (3) Daftar nama penerima, alamat penerima dan besaran Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Bupati. Pasal II...

-8- Pasal II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa pada tanggal 28 April 2016 BUPATI TANGERANG, Ttd. Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal 28 April 2016 A. ZAKI ISKANDAR SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, Ttd. ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 NOMOR 21