BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan sosial ekonomi sebagai salah satu pelaksanaan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga 1. Pekerja adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan dan cita-cita luhur

IMAM MUCHTAROM C

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR: 13 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Tenaga Kerja Harian Lepas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. apabila negara dapat memberi peluang bagi seluruh masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada kebutuhan kebendaan yang meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perombakan struktural dalam cara dan sumber kehidupan yang berakibat

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan tercapai tanpa memberikan jaminan hidup kepada tenaga kerja dan keluarganya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28D ayat (2) mengatur bahwa,

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, para wanita ikut berpartisipasi meningkatkan

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DALAM RANGKA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA

BAB I PENDAHULUAN. Era perekonomian global ditandai dengan adanya kecenderungan gerakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. namanya menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 1 Jaminan Sosial adalah salah satu

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kerja itu sendiri. Pekerja dan

BAB I PENDAHULUAN. publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

DIMAS WILANTORO NIM: C.

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

PERANAN JAMSOSTEK DALAM RANGKA MELINDUNGI DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang bekerja. Namun dalam hal ini nampaknya pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. tidak mendapat perlindungan sebagaimana mestinya. Dalam Pasal 27 ayat (2)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atau pertanggungan timbul karena kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. otomatis terkait dengan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam sektor ketenagakerjaan ini

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia. Sebagai hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia, hak

BAB I PENDAHULUAN. arti yang sebenarnya sejak Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I pada tahun

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM, RUMAH SAKIT SWASTA, DAN MALAM HARI

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rudi Suardi, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja, (jakarta: penerbit PPM, 2007), hlm 4-5

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kemampuannya sedangkan pengusaha memberikan kompensasi lewat

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur yang merata, materiil dan sepiritual serta guna peningkatan. termasuk perubahan dalam pengambilan keputusan oleh

BAB I KETENTUAN U M U M

BAB I PENDAHULUAN. atau tidak dapat hidup sendiri, ada orang yang dapat melakukan usaha sendiri,

BAB II PERLINDUNGAN HAK-HAK PEKERJA KONTRAK YANG DI PHK DARI PERUSAHAAN

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu beserta dengan bagaimana cara

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam masa pertumbuhan ekonomi Indonesia dewasa ini setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ukuran terhadap kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. operasi serta membentuk perusahaan perusahaan modal ventura atau bergabung dengan

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan minat dan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem jaminan sosial nasional merupakan sistem perlindungan sosial

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan negara Indonesia dirumuskan dalam Undang-undang. Dasar Tahun Untuk menggapai cita-cita bangsa Indonesia dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

PENGANGKATAN ANAK BERDASARKAN PENETAPAN PENGADILAN SERTA PERLINDUNGANNYA MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002 (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Pacitan)

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

Lex Administratum, Vol. II/No.1/Jan Mar/2014

BAB I PENDAHULUAN. diiringi pembangunan disegala bidang yang meliputi aspek ekonomi, politik,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki kebutuhan hidup yang selalu ingin dipenuhi dan manusia bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam bekerja, manusia dihadapkan pada resiko pekerjaan, baik tingkat ringan sampai dengan berat. Demikian pula tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan, tentunya akan menghadapi kemungkinan adanya resiko kecelakaan. Semakin maju teknologi dalam industrialisasi akan diikuti dengan peningkatan penggunaan mesin- mesin produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika standart operasional tidak dipenuhi. Diakui atau tidak, tenaga kerja merupakan unsur penting dalam usaha produksi. Oleh karena itu sudah sewajarnya apabila mereka mendapatkan perlindungan tenaga kerja. Sebagai salah satu upaya perlindungan tersebut maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Dalam rangka pelaksanaan undang-undang tersebut maka diperlukan adanya ketentuan yang mengatur Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2005 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja disingkat Jamsostek ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa 1

2 uang sebagaimana yang dirumuskan dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992, berikut ini: Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. 1 Sedangkan tenaga kerja yang berhak menerima Jamsostek adalah mereka yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Seperti yang tercantum dalam pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, berikut ini: Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. 2 Adapun pengertian perusahaan dijelaskan dalam pasal 1 butir 6 (enam) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, berikut ini: Perusahaan adalah: a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain; b. Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 3 Selain diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tersebut, maka Jamsostek juga tercantum dalam GBHN Tahun 1993 yaitu pada Bab IV, Pembangunan Lima Tahun sebagai Kebijaksanaan PELITA Keenam bidang 1 C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Hukum Perusahaan Indonesia (Aspek Hukum dalam Ekonomi), Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1996, hal. 143. 2 Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Ketenagakerjaan, Bandung: Fokusmedia, 2006, hal.2. 3 Ibid, hal. 3.

3 ekonomi khususnya sektor tenaga kerja. Dalam GBHN 1993 tersebut sebagai berikut: Perlindungan tenaga kerja meliputi hak berserikat dan berunding bersamasama keselamatan dan kesehatan kerja, dan jaminan sosial tenaga kerja yang mencakup jaminan hari tua, jaminan pemeliharaan kesehatan, jaminan terhadap kecelakaan dan jaminan kematian serta syarat-syarat kerja lainnya perlu dikembangkan secara terpadu dan bertahap dengan mempertimbangkan dampak ekonomi dan moneternya, kesiapan sektor terkait, kondisi pemberi kerja, lapangan kerja dan kemampuan tenaga kerja. Khusus bagi tenaga kerja wanita perlu diberi perhatian dan perlindungan sesuai dengan kodrat, harkat dan martabatnya. 4 Dasar hukum penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. b. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2005 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-5/MEN/1993 tentang Petunjuk Santunan dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. e. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen merupakan perusahaan textile yang memiliki ribuan karyawan dan menerapkan penggunaan mesin- mesin modern. Perusahaan menyadari adanya resiko kecelakaan pada karyawannya, sehingga perusahaan ini juga menyelenggarakan Jamsostek. Program Jamsostek ini diharapkan dapat memberi kepastian berlangsungnya penerimaan upah 4 Tap MPR No. II/MPR/1993, Tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara, Surabaya: Karya Ilmu

4 sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang akibat resiko pekerjaan yang dihadapi oleh tenaga kerja. Selain itu juga bertujuan untuk memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi tenaga kerja dan/atau keluarganya, serta penghargaan kepada tenaga kerja atas partisipasinya dalam perusahaan. Salah satu program Jamsostek adalah jaminan kecelakaan kerja yang bertujuan untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang akibat kematian atau cacat karena kecelakaan kerja, baik cacat fisik atau mental. Mengingat gangguan mental akibat kecelakaan kerja sifatnya sangat relatif sehingga sulit ditetapkan derajat cacatnya, maka jaminan atau santunan hanya diberikan dalam hal terjadi cacat mental tetap yang mengakibatkan tenaga kerja yang bersangkutan tidak bisa bekerja lagi. Berkaitan dengan permasalahan di atas maka penulis menulis judul penelitian sebagai berkut: PELAKSANAAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA PROGRAM JAMSOSTEK TERHADAP TENAGA KERJA PT. DELTA MERLIN SANDANG TEXTILE II SRAGEN. B. Pembatasan Masalah Meningkatnya resiko kecelakaan kerja menuntut perusahaan menyelenggarakan Jamsostek yang meliputi: Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Perlindungan Kesehatan. Pada penelitian ini penulis membatasi masalah pada program jaminan kecelakaan kerja khususnya Jamsostek kecelakaan kerja pada karyawan di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen.

5 C. Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah pelaksanaan jaminan kecelakaan kerja program Jamsostek di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen? 2. Bagaimanakah prosedur pengajuan jaminan kecelakaan kerja di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen? 3. Apa sajakah hambatan dalam pelaksanaan jaminan kecelakaan kerja program Jamsostek di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen dan upaya mengatasinya? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pelaksanaan jaminan kecelakaan kerja program Jamsostek di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen. b. Untuk mengetahui prosedur pengajuan jaminan kecelakaan kerja di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen. c. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan jaminan kecelakaan kerja program Jamsostek di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen dan upaya mengatasinya. 2. Manfaat Penelitian Dari penelititan ini diharapkan dapat bermanfaat dari segi praktis maupun teoritis. a. Manfaat teoritis Untuk menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan di bidang hukum khususnya mengenai pelaksanaan Jamsostek pada perusahaan.

6 b. Manfaat praktis 1) Mendapatkan informasi yang akurat mengenai terjadinya kasus-kasus kecelakaan kerja, termasuk penjelasan mengenai sebab-sebabnya. Dengan demikian, angka kecelakaan kerja dapat segera diminimalisir. 2) Mendapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan jaminan kecelakaan kerja berikut dengan prosedur pengajuannya maka diharapkan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam rangka pelaksanaan Jamsostek tersebut. E. Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian agar penulis dapat memperoleh data yang akurat, mampu menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian tersebut. Pada akhirnya, hasil penelitian ini diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pendekatan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis merupakan pendekatan yang memakai peraturan hukum positif Indonesia yang dijadikan dasar bagi tindakan-tindakan tertentu, atau sebagai pedoman utama dalam perbuatan hukum oleh pelaku hukum dalam masyarakat, misalnya Undang-undang dan peraturan hukum lainnya yang berlaku. Sedangkan pendekatan sosiologis, merupakan cara untuk

7 menemukan kebenaran yang menjadi dasar pengetahuan yang diperoleh melalui berpikir secara rasional yang diperoleh dari gejala-gejala sosial yang muncul di masyarakat. Dengan metode ini kebenaran akan benar-benar ditemukan dengan memberikan tafsiran. 5 2. Jenis Penelitian Penelitian ini hendak mengungkapkan pelaksanaan jaminan kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, yakni penelitian yang tata kerjanya memberikan data seteliti mungkin tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas manusia, sifat-sifat, hasil karya manusia, keadaan dan gejala-gejala lainnya. 6 3. Sumber Data a. Sumber Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian, yakni pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang akan diteliti, sehingga kepastian dan jaminan kebenarannya akan didapatkan. b. Sumber Data Sekunder Sejumlah data yang diperoleh dari studi kepustakaan yang berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku yang sesuai dengan permasalahan yang dikaji. 5 Ronny Hanitijo, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, hal. 36. 6 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 1986, hal. 42.

8 4. Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian lapangan (Field Research) Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi dan interview (wawancara) secara langsung di lapangan dan mengadakan pencatatan secara sistematis. Wawancara yang dilakukan berdasarkan pokok-pokok pertanyaan yang telah disusun sebelumnya agar memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan dalam memecahkan permasalahan dalam penelitian ini. b. Studi kepustakaan (Library Research) Sebelum studi ke lapangan, maka penulis melakukan studi kepustakaan yakni melakukan pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai literatur yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif, khususnya teknik analisis deskriptif induktif kualitatif yakni dengan cara menganalisis data dari masalah- masalah yang khusus untuk ditarik kesimpulan ke hal- hal yang umum. F. Sistematika Penulisan Skripsi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan dan Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika Penulisan Skripsi

9 Bab II Landasan Teori A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi 1. Pengertiandan Pengaturan Asuransi 2. Tujuan Asuransi 3. Jenis-jenis Asuransi 4. Asuransi Sosial B. Tinjuan tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 1. Pengertian dan Dasar Hukum Jamsostek 2. Ruang Lingkup Jamsostek C. Jaminan Kecelakaan Kerja Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen B. Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja Program Jamsostek di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen. C. Prosedur Pengajuan Jaminan Kecelakaan Kerja di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen. D. Hambatan dalam Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja Program Jamsostek di PT. Delta Merlin Sandang Textile II Sragen dan Upaya Mengatasinya. Bab IV Penutup A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN