BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fikih muamalah yang menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya. Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: 1
2 1. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. 2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya. Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: 1. Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji. 2. Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. 1 Memperhatikan tujuan dan ruang lingkup dari mata pelajaran Fikih tersebut maka seharusnya pembelajaran pembelajaran di sekolah merupakan suatu kegiatan yang disenangi, menantang dan bermakna bagi peserta didik. Beberapa aspek yang ingin dicapai oleh siswa dalam pembelajaran Fikih yaitu 1 Permenag RI No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi LulusanDanStamdar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Direktorat pendidikan Madrasah, 2008)hal. 20-23
3 memperoleh teori empirik tentang adab beribadah dan keterampilan melakukan ibadah serta diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina siswa untuk mengetahui, memahami, menghayati dan mempraktekkan hukum Islam untuk dapat diamalkan dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. 2 Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, akan tetapi saat ini pun dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya mata pelajaran Fikih masih disampaikan dengan metode ceramah (metode pelajaran konvensional) sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari pada metode yang lain, sedangkan siswa mendengarkan apa yang diucapkan oleh guru dan mencatat hal yang dianggap penting oleh siswa dan kurang diberi kebebasan untuk megungkapkan pendapat dan mengekspresikan mengenai materi yang diajarkan. Kondisi seperti ini yang menyebabkan kesulitan siswa dalam belajar. Guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai, dan dalam proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara aktif. Oleh sebab itu, perlu adanya perubahan-perubahan pada guru terutama dalam mengorganisasikan kelas, memilih strategi belajar yang memberdayakan 2 Permenag RI No.2 Tahun 2008, Standar Kompetensi Lulusan Dan Stamdar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Direktorat pendidikan Madrasah, 2008) hal.33
4 potensi yang dimiliki siswa atau metode pembelajaran yang melibatkan siswa aktif, sehingga dapat mengubah proses pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered) yang memberikan dampak positif pada potensi dan kompetensi siswa. 3 Sebagaimana yang dialami oleh siswa kelas II MI Mufidah Kedungturi, Sidoarjo, pembelajaran Fikih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal tersebut terungkap ketika peneliti mengetahui sejauh mana siswa menguasai tata cara salat berjamaah sebagai salah satu materi yang telah yang dipelajarinya. Peneliti mencoba meminta beberapa siswa untuk mempraktikkan tata cara salat berjamaah. Tampaknya siswa masih kesulitan untuk mempraktikkannya. Selanjutnya peneliti juga megadakan tes tulis. Dari tes tulis tersebut hanya 3 dari 29 siswa yang nilainya memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang diharapkan. 4 Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti tersebut, sejumlah faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya keterampilan tat cara salat berjamaah adalah guru masih menyampaikan secara ceramah sekedar memberikan teori tanpa mempraktekkannya, kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa sebelum pelajaran dimulai dan dalam proses pembelajaran guru kurang melibatkan siswa secara aktif. 3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001) hal 117 4 Hasil pre-test yang diberikan peneliti pada tanggal 28 April 2014
5 Untuk itu dalam upaya peningkatan tata cara salat berjamaah siswa kelas II di MI Mufidah Kedungturi, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul PENINGKATAN KETERAMILAN SALAT BERJAMAAH DENGAN METODE ROLE PLAYING PELAJARAN FIKIH PADA SISWA KELAS II MI MUFIDAH SIDOARJO B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, ditemukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode pembelajaran role playing pada pelajaran Fikih materi tata cara salat berjamaah di kelas II MI Mufidah, Sidoarjo? 2. Bagaimana peningkatan keterampilan tata cara salat berjamaah siswa setelah penerapan metode role playing pada pelajaran Fikih di kelas II MI Mufidah, Sidoarjo? C. Tindakan Yang Dipilih Berdasarkan latar belakanag di atas, peneliti memilih salah metode pembelajaran sebagai tindakan untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kelas II di MI Mufidah diatas yaitu metode role playing. Dengan metode role playing ini diharapkan bisa membantu siswa dalam peningkatan keterampilan tata cara salat berjamaah dan juga memberikan variasi baru pada proses pembelajaran siswa.
6 D. Tujuan Penelitian Berdasarakan rumusan masalah yang kami buat, maka tujuan dari penelitian adalah: 1. Dapat mengetahui penerapan metode role playing dalam peningkatan keterampilan salat berjamaah siswa kelas II MI Mufidah Kedungturi Sidoarjo. 2. Dapat mengetahui peningkatan keterampilan salat berjamaah pada siswa kelas II MI Mufidah Kedungturi Sidoarjo setelah menerapkan metode role playing E. Lingkup Penelitian Supaya penelitian ini bisa fokus dan terarah, sehingga penelitian akurat, maka permasalahan tersebut akan dibatasi pada hal hal tersebut dibawah ini: 1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas II MI Mufidah kedungturi Sidoarjo Semester genap tahun ajaran 2013 2014. 2. Dalam pelaksanaanya, pembelajaran Fikih menggunakan metode pembelajaran role playing. 3. Materi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu tata cara salat berjamaah. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
7 1. Bagi guru atau peneliti a. Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK). b. Mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah yang tepat. c. Mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan tata cara salat berjamaah. d. Maningkatkan kemampuan kekreatifitasan dalam menciptakan strategi pembelajaran yang tepat, menyenangkan, serta bermakna. e. Menjadi bekal sebagai calon pendidik dalam menciptakan metode yang menarik serta tidak membosankan bagi siswa. f. Mengaplikasikan penggunaan metode dalam proses belajar yang telah dipelajari selama berada di bangku kuliah. 2. Bagi siswa a. Meningkatkan kemampuan dalam keterampilan tata cara salat berjamaah pada mata pelajaran Fikih. b. Pembelajaran berjalan dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan. c. Mempermudah siswa untuk menangkap informasi dalam proses pembelajaran.
8 3. Bagi sekolah a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran fikih materi salat berjamaah melalui metode role playing di sekolah. b. Meningkatkan mutu sekolah melalui penggunaan beragam media dan metode dalam pembelajaran.