Oleh: ARUM AISA PUTRI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

Oleh: YULI ASTUTI A

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI TEAMS GAMES TOURNAMENTS

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Edisut Taufik Hidayat, Ariyanto

PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh: EFIE ARINI

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) (PTK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIIIA SMP N 3 SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh :

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE BERBASIS LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI GENIUS LEARNING

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Oleh: NINDIA PRAMUSINTA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh: Lenni Wulandari A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Rizki Adeyanto, Ariyanto

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Diajukan Oleh: LINTANG OEN NURROHMAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDNDIDIKAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK (PTK

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KENDEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PYTHAGORAS MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI PENEMUAN TERBIMBING MELALUI PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA ARTIKEL PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI STRATEGI MODIFIED FREE INQUIRY DENGAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI STRATEGI PBL

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO (RTE)

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

Slamet HW, Agung Rokhani. Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

ARTIKEL PUBLIKASI. pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : MEGA ASTUTI SUTARYONO A Kepada:

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 2 KASIHAN BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika. Diajukan Oleh : AGUS SRI PAMADI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PTK

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

NASKAH PUBLIKASI. Oleh. Okta Sulistiani 1, Sutama 2, dan Idris Harta 3. Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

IKA FITRIA RAHMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : PUPUT WIDIYANINGSIH A

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

Diajukan Oleh : PUTRI TIKA ARIYANI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1. Program Studi Matematika YENI WIDYANINGTYAS A

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED (PTK pada Siswa Kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun 2016/2017) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ARUM AISA PUTRI A410130166 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: i

( Ketua Dewan Penguji ) ( Anggota I Dewan Penguji ) ( Anggota II Dewan Penguji ) ii

iii

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED (PTK pada Siswa Kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun 2016/2017) ABSTRAK Tujuan penelitian ini: (1) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Open-Ended. (2) Meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Open-Ended. Jenis penelitian Kualitatif dengan desain Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI AK-PM dan guru matematika SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data dengan metode pokok (observasi dan tes) serta metode bantu (catatan lapangan dan dokumentasi). Hasil penelitian: (1) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika, meliputi (a) kemampuan memberikan penjelasan sederhana dengan menganalisis pertanyaan meningkat dari sebelum tindakan 3 siswa (11,11%) dan setelah tindakan menjadi 20 siswa (74,07%); (b) kemampuan memberikan penjelasan lanjut dengan mengidentifikasi asumsi meningkat dari sebelum tindakan 2 siswa (7,41%) dan setelah tindakan menjadi 14 siswa (51,85%); (c) kemampuan mengatur strategi dan taktik dengan menentukan dan menuliskan solusi dari permasalahan meningkat dari sebelum tindakan 3 siswa (11,11%) dan setelah tindakan menjadi 23 siswa (85,19); dan (d) kemampuan menentukan kesimpulan meningkat dari sebelum tindakan 4 siswa (14,81%) dan setelah tindakan menjadi 21 siswa (77,78). (2) Terdapat peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika, meliputi (a) kreativitas dalam bertanya meningkat dari sebelum tindakan 4 siswa (14,81%) dan setelah tindakan menjadi 18 siswa (66,67%); (b) kreativitas dalam mengemukakan ide atau pendapat meningkat dari sebelum tindakan 2 siswa (7,41%) dan setelah tindakan menjadi 15 siswa (55,56%); (c) kreativitas dalam memberikan jawaban atas pertanyaan dari guru meningkat dari sebelum tindakan 2 siswa (7,41%) dan setelah tindakan menjadi 14 siswa (51,84%) dan (d) kreativitas dalam mengerjakan soal latihan di depan kelas meningkat dari sebelum tindakan 3 siswa (11,11%) dan setelah tindakan menjadi 19 siswa (70,37%). Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, kreativitas, matematika, pendekatan openended ABSTRACT The purpose of research this are: (1) To improve students' critical thinking skills in mathematics learning through the Open-Ended approach. (2) To improve students' creativity in mathematics learning through the Open-Ended approach. The type of the research is qualitative research with the design type action (PTK). The subjects were students of class XI AK-PM and math teacher SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Data collection techniques with principal method (observation and tests) as well as auxiliary method (field notes and documentation). Results: (1) There is an increased critical thinking skills of students in mathematics, including (a) the ability 1

to provide a simple explanation by analyzing the question rose from before applying the treatment of 3 students (11.11%) after treatment to 20 students (74.07%); (b) the ability to provide further explanation by identifying the increased assumption of prior actions 2 students (7.41%) after treatment to 14 students (51.85%); (c) the ability to manage the strategy and tactics to determine and write down the solution of the problems of prior actions increased 3 students (11.11%) after treatment to 23 students (85.19); and (d) increased ability to determine the conclusion of prior actions 4 students (14.81%) after treatment to 21 students (77.78). (2) There is a growing creativity of students in mathematics, cover (a) creativity in asking to increase from before applying the treatment of 4 students (14.81%) after treatment to 18 students (66.67%); (b) creativity in expressing ideas or opinions increased from before applying the treatment of 2 students (7.41%) after treatment to 15 students (55.56%); (c) creativity in providing answers to questions of teachers increased from before applying the treatment of 2 students (7.41%) after treatment to 14 students (51.84%) and (d) creativity in doing exercises in front of the class increased from before applying the treatment of 3 students (11.11%) after the action into the 19 students (70.37%). Keywords: critical thinking skills, creativity, mathematics, open-ended approach 1. PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa batas, serta akan berdampak langsung pada berbagai bidang kehidupan, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Lembaga pendidikan telah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengembangkan sistem pendidikan, struktur kurikulum, dan model pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu penyebab pelajaran matematika dikatakan sulit karena siswa pada dasarnya sulit menguasai konsep dan prinsip dalam matematika. Hal tersebut mengakibatkan siswa tidak memiliki keterampilan dalam menyelesaikan soal-soal. Ketika fakta ini terungkap, hal mendasar yang perlu dilakukan adalah mengasah kemampuan siswa untuk berpikir secara kritis, logis, dan dapat memecahkan suatu masalah dengan sikap terbuka dan kreatif. Menurut Elaine (dalam Ifada 2009: 4), berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengatakan sesuatu dengan percaya diri. Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk menemukan kebenaran dari suatu informasi. Sebuah proses terorganisir yang memungkinkan siswa untuk mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain terjadi dalam berpikir kritis. Tujuan dari berpikir 2

kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Pemahaman membuat siswa mengerti maksud di balik ide sehingga mengungkapkan makna di balik suatu kejadian. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya. Sangat disayangkan apabila guru matematika kurang memberi kesempatan pada siswa utuk belajar secara kreatif (Abdullah 2012: 1). Hasil observasi siswa pada kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta yang berjumlah 27 siswa menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari keterampilan memberikan penjelasan sederhana dengan menganalisis pertanyaan sebanyak 3 siswa (11,11%), keterampilan memberikan penjelasan lanjut dengan mengidentifikasi asumsi sebanyak 2 siswa (7,41%), keterampilan mengatur strategi dan taktik dengan menentukan dan menuliskan solusi dari permasalahan dalam soal sebanyak 3 siswa (11,11%), dan keterampilan menentukan kesimpulan sebanyak 4 siswa (14,81%). Serta kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika terlihat dari kreativitas siswa dalam hal bertanya sebanyak 4 siswa (14,81%), kreativitas siswa mengemukakan ide atau pendapat sebanyak 2 siswa (7,41%), kreativitas siswa memberikan jawaban atas pertanyaan guru sebanyak 2 siswa (7,41%), dan kreativitas siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas sebanyak 3 siswa (11,11%). Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dalam pembelajaran matematika siswa kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta masih rendah. Adanya permasalahan tersebut, menuntut guru agar melakukan suatu tindakan perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran matematika adalah pendekatan Open-Ended. Pendekatan Open-Ended menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa untuk menginvestigasi berbagai cara yang diyakininya sesuai dengan kemampuan mengelaborasi permasalahan. Masalah yang diberikan pada pendekatan Open-Ended adalah masalah yang bersifat terbuka. Melalui 3

pendekatan Open-Ended siswa dituntut untuk melakukan observasi, bertanya, menentukan relasi menampilkan alasan-alasan dan menarik kesimpulan (Sari 2013: 11). Tujuan dari penelitian ini ada dua: (1) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Open-Ended pada siswa kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun 2016/2017. (2) Meningkatkan kreativitas dalam pembelajan matematika melalui pendekatan Open- Ended pada siswa kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun 2016/2017. 2. METODE Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif dengan desain Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sanjaya (2009: 26) penelitian tindakan kelas (PTK) diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Surakarta yang terletak di Jalan Letjend S. Parman Nomor 9, Ketelan, Banjarsari, Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 hingga Januari 2017. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru SMK Muhammadiyah 2 Surakarta. Siswa sebagai subjek penerima tindakan, yaitu siswa kelas XI AK-PM dengan jumlah 27 siswa, terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Guru yang menjadi subjek pelaku tindakan yaitu Ibu Desi Dwi Hastuti. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dengan pendekatan Open-Ended. Teknik pengumpulkan data menggunakan metode pokok dan metode bantu. Metode pokok meliputi observasi dan metode tes. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan berlangsung menggunakan pedoman observasi yang telah di susun berdasarkan indikator untuk memperoleh gambaran langsung tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa melalui pendekatan Open-Ended. Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. 4

Sedangkan metode bantu meliputi catatan lapangan dan dokumentasi. Catatan lapangan yang digunakan adalah catatan pengamatan kondisi di SMK Muhammadiyah 2 Surakarta, catatan teori, dan catatan mengenai metodologi pembelajaran guru matematika. Dokumentasi yang digunakan berupa foto-foto kegiatan siswa yang menggambarkan situasi yang terjadi di kelas. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah dikumpulkan adalah dengan teknik analisis mengalir. Menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 91), teknik analisis data meliputi 3 komponen, yaitu Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan (Verifikasi data). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan kelas siklus I di kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan pertama pada Selasa, 8 November 2016 jam 12.10 13.30 WIB dan pertemuan kedua pada Kamis, 10 November 2016 jam 09.00 10.30 WIB. Materi pada pertemuan pertama mengenai penerapan aplikasi fungsi linier dalam bidang ekonomi pada fungsi permintaan sedangkan pada pertemuan kedua mengenai fungsi penawaran. Tindakan kelas siklus II dilaksanakan di kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dengan berpedoman pada RPP yang disusun oleh peneliti. Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan hari Sabtu, 12 November 2016 jam 12.50 14.10 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 15 November 2016 jam 12.10 13.30 WIB. Materi ajar pada pertemuan pertama siklus II adalah titik keseimbangan pasar. Sedangkan pertemuan kedua titik pulang pokok (break even point). Berdasarkan tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II terhadap siswa kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dengan menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan Open-Ended telah terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika yang disajikan dalam tabel berikut: 5

Tabel 1 Data Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Indikator Memberikan penjelasan sederhana dengan menganalisis pertanyaan Memberikan penjelasan lanjut dengan mengidentifikasi asumsi Mengatur strategi dan taktik dengan menentukan dan menulis solusi dari permasalahan Membuat kesimpulan Sebelum Tindakan 3 siswa (11,11%) 2 siswa (7,41%) 3 siswa (11,11%) 4 siswa (14,81%) Siklus I 9 siswa (33,33%) 8 siswa (29,63%) 12 siswa (44,44%) 15 siswa (55,56%) Siklus II 20 siswa (74,07%) 14 siswa (51,85%) 23 siswa (85,19%) 21 siswa (77,78%) Bertanya Indikator Menyampaikan ide atau pendapat Memberikan jawaban atas pertanyaan dari guru Mengerjakan soal latihan di depan kelas Tabel 2 Data Peningkatan Kreativitas Siswa Sebelum Tindakan 4 siswa (14,81%) 2 siswa (7,41%) 2 siswa (7,41%) 3 siswa (11,11%) Siklus I 10 siswa (37,04%) 7 siswa (25,93%) 8 siswa (29,63%) 15 siswa (55,56%) Siklus II 18 siswa (66,67%) 15 siswa (55,56%) 14 siswa (51,85%) 19 siswa (70,37%) Hasil analisis siklus I dan siklus II, kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta mengalami peningkatan pada setiap indikatornya yang disajikan pada tabel 1. Indikator tersebut meliputi. 1. Kemampuan memberikan penjelasan sederhana dengan menganalisis pertanyaan Pada siklus I, kemampuan memberikan penjelasan sederhana dengan menganalisis pertanyaan mencapai 33,33%. Terjadi peningkatan persentasi sebesar 22,22% dibandingkan persentase pada kondisi awal. Hal ini ditunjukkan pada saat siswa mengerjakan evaluasi mandiri, beberapa siswa sudah mulai menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal dibandingkan pada kondisi awal. Pada siklus II, kemampuan memberikan penjelasan sederhana dengan menganalisis pertanyaan mencapai 74,07%. Terjadi peningkatan persentasi 6

sebesar 40,74% dibandingkan persentase pada siklus I. Selain itu siswa sudah terlatih dalam menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal sehingga mempermudah siswa dalam memahami maksud dari soal. Peningkatan pada indikator ini terjadi karena pada siklus II telah dilaksanakan perbaikan penerapan pendekatan Open-Ended. 2. Kemampuan memberikan penjelasan lanjut Pada siklus I, kemampuan memberikan penjelasan lanjut dengan mengidentifikasi asumsi mencapai 29,63%. Persentase indikator ini meningkat sebesar 22,22% dibandingkan pada kondisi awal. Sedangkan pada siklus II, kemampuan memberikan penjelasan lanjut dengan mengidentifikasi asumsi mencapai 51,85%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan secara signifikan dari kondisi awal hingga diterapkannya siklus I dan siklus II. 3. Kemampuan mengatur strategi dan taktik dengan menentukan dan menuliskan solusi dari permasalahan dalam soal Pada siklus I, kemampuan mengatur strategi dan taktik dengan menentukan dan menuliskan solusi dari permasalahan dalam soal mencapai 44,44%. Persentase indikator ini meningkat sebesar 33,33% dibandingkan pada kondisi awal. Sedangkan pada siklus II, kemampuan mengatur strategi dan taktik dengan menentukan dan menuliskan solusi dari permasalahan dalam soal mencapai 85,19%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan secara signifikan dari kondisi awal hingga diterapkannya siklus I dan siklus II. Siswa sudah menuliskan langkah-langkah pengerjaan soal meskipun masih ada beberapa siswa yang langsung menuliskan jawaban akhir. 4. Kemampuan menentukan kesimpulan Pada siklus I, kemampuan menentukan kesimpulan mencapai 55,56%. Persentase indikator ini meningkat sebesar 40,75% dibandingkan pada kondisi awal. Sedangkan pada siklus II, kemampuan menentukan kesimpulan mencapai 77,78%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan secara signifikan dari kondisi awal hingga diterapkannya siklus I dan siklus II. Sebagian besar siswa sudah menuliskan kesimpulan yang diperoleh dengan baik. 7

Hasil analisis siklus I dan siklus II, kreativitas siswa kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta mengalami peningkatan pada setiap indikatornya yang disajikan pada tabel 2. Indikator tersebut meliputi. 1. Kreativitas siswa dalam bertanya Pada siklus I, kreativitas siswa dalam bertanya mencapai 37,04%. Persentase indikator ini meningkat sebesar 12,23% dibandingkan pada kondisi awal. Sedangkan pada siklus II, kreativitas siswa dalam bertanya mencapai 66,67%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah berani bertanya mengenai kesulitan memahami materi. 2. Kreativitas siswa mengemukakan ide atau pendapat Pada siklus I, kreativitas siswa mengemukakan pendapat mencapai 25,93%. Persentase indikator ini meningkat sebesar 18,52% dibandingkan pada kondisi awal. Sedangkan pada siklus II, kreativitas siswa mengemukakan ide atau pendapat mencapai 55,56%. Hal ini terlihat dari siswa berani mengemukakan pendapat dalam diskusi ketika terjadi perbedaan pendapat dengan siswa yang lain. 3. Kreativitas siswa memberikan jawaban atas pertanyaan dari guru Pada siklus I, kreativitas siswa memberikan jawaban atas pertanyaan dari guru mencapai 29,63%. Persentase indikator ini meningkat sebesar 22,22% dibandingkan pada kondisi awal. Sedangkan pada siklus II, kreativitas siswa memberikan jawaban atas pertanyaan dari guru mencapai 51,84%. Hal ini dapat dilihat dari siswa menjawab pertanyaan tanpa harus didesak dan ditunjuk oleh guru. 4. Kreativitas siswa mengerjakan latihan soal di depan kelas Pada siklus I, kreativitas siswa mengerjakan latihan soal di depan kelas mencapai 55,56%. Persentase indikator ini meningkat sebesar 44,45% dibandingkan pada kondisi awal. Sedangkan pada siklus II, kreativitas siswa mengerjakan latihan soal di depan kelas mencapai 70,37%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan secara signifikan dari kondisi awal hingga diterapkannya siklus I dan siklus II. Sebagian besar siswa mau mengerjakan latihan soal di depan kelas tanpa harus ditunjuk oleh guru. 8

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bekerjasama dengan guru matematika kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dalam pembelajaran menggunakan pendekatan Open-Ended terlihat kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terlihat secara signifikan pada siklus I dan siklus II. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Adi Wiratama SP (2011) dan Astuti Amurwani (2009). Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti adalah terletak pada pendekatan pembelajaran yang digunakan. Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti adalah terletak pada hasil yang dicapai yaitu hasil penelitian Adi Wiratama menyimpulkan terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa, hasil penelitian Astuti Amurwani menyimpulkan terdapat peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa, sedangkan hasil penelitian peneliti menyimpulkan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi Nur Janah (2010) dan Ari Wijayanti (2011). Perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti adalah terletak pada pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dwi Nur Janah menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME), Ari Wijayanti menggunakan pendekatan Accelerated Learning, sedangkan peneliti menggunakan pendekatan Open-Ended. Sedangkan persamaannya terletak pada hasil yang dicapai yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa. 4. PENUTUP Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas XI AK-PM SMK Muhammadiyah 2 Surakarta, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebagai berikut: (1) Siswa yang memberikan penjelasan sederhana dengan menganalisis pertanyaan sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 3 siswa (11,11%), setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I menjadi 9 siswa (33,33%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus II berubah menjadi 20 siswa (74,07%); (2) Siswa yang memberikan penjelasan lanjut dengan mengidentifikasi asumsi sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 2 siswa (7,41%), setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I menjadi sebanyak 8 siswa (29,63%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas 9

siklus II berubah menjadi sebanyak 14 siswa (51,85%); (3) Siswa yang mengatur strategi dan taktik dengan menentukan dan menuliskan solusi dari permasalahan dalam soal sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 3 siswa (11,11%), setelah dilaksanakan kelas tindakan siklus I menjadi sebanyak 12 siswa (44,44%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus II menjadi sebanyak 23 siswa (85,19); (4) Siswa yang menentukan kesimpulan sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 4 siswa (14,81%), setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I menjadi sebanyak 10 siswa (55,56%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus II menjadi sebanyak 21 siswa (77,78). Kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika juga mengalami peningkatan sebagai berikut: (1) Siswa yang bertanya sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 4 siswa (14,81%), setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I menjadi 10 siswa (37,04%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus II menjadi sebanyak 18 siswa (66,67%); (2) Siswa yang mengemukakan ide atau gagasan sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 2 siswa (7,41%), setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I menjadi 7 siswa (25,93%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus II menjadi sebanyak 15 siswa (55,56%); (3) Siswa yang memberi jawaban atas pertanyaan dari guru sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 2 siswa (7,41%), setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I menjadi 8 siswa (29,63%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus II menjadi sebanyak 14 siswa (51,84%); (4) Siswa yang mengerjakan soal latihan di depan kelas sebelum dilaksanakan tindakan sebanyak 3 siswa (11,11%), setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus I menjadi 15 siswa (55,56%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas siklus II menjadi sebanyak 19 siswa (70,37%). DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Solichan. 2012. Mengembangkan Kreativitas dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 11(3). Amurwani, Astuti. 2009. Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa melalui Pendekatan Open Ended. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UMS. Janah, Dwi Nur. 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UMS. 10

Johnson, Elaine B. 2014. CTL Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Media Utama. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenadamedia Group. Sari, Yunita., Ira Kurniawati, dan Getut Pramesti. 2013. Penerapan Pendekatan Open- Ended dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa Ditinjau dari Respon Siswa terhadap Pembelajaran Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Matematika 1(1). Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Tindakan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. Alfabetis Sutama. 2014. Penelitian Tindakan: PTK, PTS, dan PTBK. Kartasura: Duta Permata Ilmu. Wijayanti, Ari. 2011. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Efektivitas dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Accelerated Learning pada Pokok Bahasan Keliling Lingkaran. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UMS. Wiratama, Adi. 2011. Penerapan Metode Open Ended and Redirection untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Himpunan Kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UMS. 11