PENGARUH PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. INDONESIA POWER (KANTOR PUSAT)

dokumen-dokumen yang mirip
KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL III SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

ABSTRAK. Kata-kata kunci: audit internal dan good corprate governance

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

ABSTRACT. Keywords: Role, internal audit, and Good Corporate Governance. viii Universitas Kristen Maranatha

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

ABSTRACT ENVIRONMENTAL AUDIT ROLE IN SUPPORTING THE APPLICATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN. TELECOMMUNICATION INDONESIA, TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

ABSTRACT. Keywords: Total Quality Management (TQM), Corporate Performance

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PT REPUBLIKA MEDIA MANDIRI MALA MUHARYA SARI EKONOMI / AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Abstract. INFLUENCE OF INTERNAL AUDIT ON THE REALIZATION OF A GOOD CORPORATE GOVERNANCE AT PT. KAI (Persero) BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti pada suatu kebenaran yang dapat dibuktikan. Menurut Sugiyono (2013:3)

ABSTRACT. INFLUENCE LEARDERSHIP STYLE AND APPLICATION GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON COMPANY PERFORMANCE (Survey at The BUMN of The Tasikmalaya City)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Pengaruh Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan terhadap Pelaksanaan Prinsip Good Corporate Governance pada Kantor Pusat Bank Nagari (Suci Ariesti, S.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

ABSTRAK. Kata kunci: auditor internal, dan good corporate governance. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).

BAB I PENDAHULUAN. berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN : Studi pada Kantor BP3TKI Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI PENGARUH LOCUS OF CONTROL KARYAWAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SEMEN TONASA

LAPORAN PELAKSANAAN GCG 2008

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

ABSTRACT. Keywords: Effect, Internal Audit, Financial Management. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

ABSTRACT. Keywords : Compensation, whistleblower, fraud. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: good corporate governance, profitabilitas, corporate social responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan Good Corporate Governance di beberapa negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA BUMD KABUPATEN SUMENEP (STUDI PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP)

BAB I PENDAHULUAN. Istilah corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL KAS (STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK)

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

BAB I PENDAHULUAN. dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad yang lalu (1840-an). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi di Indonesia, keberadaan Badan

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

ABSTRACT. Keywords: Training program, Work Performance, Employees.

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

Kata kunci : Kompensasi, Pengembangan Karir dan Komitmen Organisasi

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baru-baru ini Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia, semua lini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Jurnal : Peran Audit Internal dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance. Vicky Dzaky C. P. (0109U189) Universitas Widyatama

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KESEHATAN PERUSAHAAN BUMN (Studi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta)

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. INDONESIA POWER (KANTOR PUSAT) Nanda Ariati Budi 1, Alini Gilang 2 Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Jawa Barat 40257, Indonesia 1 nandaariati@yahoo.com, 2 alinigilang55@gmail.com ) Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan budaya perusahaan dan penerapan good corporate governance serta bagaimana pengaruh penerapan budaya perusahaan terhadap penerapan good corporate governance pada PT. Indonesia Power (Kantor Pusat). Permasalahan pada penelitian ini merujuk pada fenomena dimana berdasarkan hasil observasi dan survei perilaku etis menunjukkan bahwa budaya perusahaan di PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) kurang diterapkan oleh karyawan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) dengan jumlah sampel sebanyak 100 karyawan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, MSI (Method of Succesive Interval), uji normalitas, analisis regresi linear sederhana, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan budaya perusahaan termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 83,43%. Sedangkan penerapan good corporate governance termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 81,02%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi, penerapan budaya perusahaan berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance sebesar 13,9% dan sisanya 86,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti Corporate Social Responsibility dan Komite Audit. Kata Kunci : Budaya Perusahaan dan Good Corporate Governance ABSTRACT This research was conducted to find out the implementation of corporate culture and the implementation of good corporate governance and influence the implementation of corporate culture toward the implementation of good corporate governance at PT. Indonesia Power Office. The problems in this research refer to the phenomenon whereby based on the observation and survey behavior ethical, showed that the corporate at PT. Indonesia Power Office less applied by the employees. The kind of study used in this research is descriptive and causal research. The population used in this research is employees at PT. Indonesia Power Office with a number of sample 100 employees. The data analysis used in this research such as validation test, reliability test, descriptive analysis, MSI (Method of Succesive Interval), normality test, simple linear regression analysis, hypothesis test, and coefficient of determination test. The result of this research shows that the corporate culture is included in a good category with a percentage at 83,43%. Whereas The Good Corporate Governance is included in a good category 81,02%. Based on the coefficient of determination, the implementation of corporate culture influence on the implementation of good corporate governance amounted to 13,9% and the remaining at 86,1% is influenced by other variables that are not explained in this research such as customer social responsibility and audit committee. Keyword: Corporate Culture and Good Corporate Governance 1. Pendahuluan Sejak krisis ekonomi tahun 1997 pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang mengemuka di Indonesia. Buruknya tata kelola pemerintah dan perusahaan di Indonesia pada masa itu menyebabkan perekonomian menjadi terpuruk. Salah satu faktor yang menyebabkan terpuruknya kondisi perekonomian adalah belum diterapkannya Good Corporate Governance. Oleh

karena itu tata kelola perusahaan yang baik menjadi bagian penting dalam proses pembaharuan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi. PT. Indonesia Power memiliki komitmen untuk terlibat dalam pertumbuhan Indonesia dengan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia dan menjadi contoh bagi perusahaan lain, terutama Anak BUMN lain, dalam hal implementasi GCG. Perusahaan menyadari bahwa tata kelola perusahaan telah menjadi salah satu elemen penting bagi PT. Indonesia Power di dalam mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan juga menjadi perusahaan energi listrik nasional. Untuk memperkuat komitmen tersebut, PT. Indonesia Power juga menerapkan sistem pelaporan pelanggaran atau biasa disebut whistleblowing system. Pengaduan pelanggaran tersebut dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan seperti melalui website atau email maupun surat resmi. PT. Indonesia Power. Adapun pengaduan pelanggaran selama tahun 2012 yang dilaporkan kepada perusahaan baik melalui email, PO BOX maupun Drop Box terdapat 13 pengaduan yang masuk, dimana 6 pengaduan telah selesai ditindaklanjuti, 6 pengaduan dalam proses verifikasi dan 1 pengaduan masih dalam proses investigasi dengan melibatkan Dewan Komisaris dalam proses penyelesaiannya. Pengaduan pelanggaran tersebut antara lain terkait dengan disiplin pegawai, pelanggaran etika, dan proses pengadaan barang jasa. Selain penerapan Good Corporate Governance, ada hal yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan yaitu memiliki visi dan misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan sangat penting untuk menciptakan nilai budaya yang khas suatu perusahaan sekaligus untuk medefinisikan tujuan yang akan dicapai perusahaan. Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, PT. Indonesia Power memiliki nilai nilai yang telah disepakati bersama dan menjadi budaya Perusahaan. PT. Indonesia Power merumuskan Indonesia Power Way sebagai budaya yang dianut dan wajib diterapkan dalam pelaksanaan kerja sehari hari. Indonesia Power Way dibangun dengan nilai nilai The Way We Think yang dikenal dengan IP-HaPPPI selanjutnya nilai nilai tersebut dicapai dengan The Way We Act dan The Way We Do Business. Namun dari hasil observasi, dan survei perilaku etis 2012 yang dilakukan perusahaan didapatkan hasil yang menunjukan bahwa budaya perusahaan yang ada di PT. Indonesia Power masih kurang diterapkan oleh karyawannya. Hal tersebut terlihat dari tidak terdapat banner mengenai budaya perusahaan di setiap divisi dan hasil survei menunjukkan bahwa dalam The Way We Act yang perlu ditingkatkan dalam The Way We Act yaitu saling percaya dan kerja sama dengan persentase sebesar 52%. Tujuan penelitian ini adalah 1)Penerapan budaya perusahaan di PT.Indonesia Power (Kantor Pusat), 2) Penerapan Good Corporate Governance di PT. Indonesia Power (Kantor Pusat), dan 3) Pengaruh penerapan budaya perusahaan terhadap penerapan Good Corporate Governance di PT. Indonesia Power (Kantor Pusat). 2. Dasar Teori/ Material dan Metodologi/ Perancangan 2.1. Budaya Perusahaan Menurut Soetopo (2010 : 123) budaya organisasi berkenaan dengan keyakinan, asumsi, nilai, norma norma perilaku, ideologi, sikap, kebiasaan, dan harapan harapan yang dimiliki oleh organisasi. Menurut Ernawan (2011 : 74), budaya organisasi merupakan gaya dan cara hidup dari suatu organisasi yang merupakan pencerminan dari nilai nilai atau kepercayaan yang selama ini dianut oleh seluruh anggota organisasi. Menurut Torang (2013 : 107), budaya organisasi merupakan filosofi dasar organisasi yang terdiri dari dimensi keyakinan (belief), norma (norm), nilai (value), dan sistem (system) yang

dipandang sebagai karakteristik inti dan menjadi dasar individu atau kelompok untuk berinteraksi dalam organisasi. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa budaya perusahaan adalah suatu nilai atau kebiasaan yang dianut oleh seluruh anggota dan menjadi identitas suatu perusahaan. 2.2. Budaya Perusahaan yang Baik Menurut Moeljono (2006 : 66) kriteria budaya perusahaan yang baik antara lain : 1. Budaya yang dibuat adalah budaya perusahaan bukan peraturan perusahaan 2. Budaya yang sesuai dengan kemajuan dan perusahaan 3. Nilai budaya dirumuskan sesuai dengan tantangan dari perusahaan Dalam rangka mempercepat dan mempertahankan implementasi nilai budaya (Moeljono, 2005 : 147), ada lima hal yang diperlukan antara lain : 1. Konsistensi menekankan bahwa nilai budaya harus dijalankan secara konsisten dari tingkat puncak sampai ke bawah. 2. Disiplin. Dalam melaksanakan tugas, anggota perusahaan harus benar benar melakukan dengan kedisplinan, baik disiplin waktu, target, maupun menjaga kehormatan. 3. Perawatan atau pemeliharaan. 4. Diwariskan dari generasi ke generasi, khususnya nilai budaya yang menentukan keunggulan kompetitif perusahaan. 5. Diperkuat oleh sistem. Budaya perusahaan harus menjadi jiwa dari sistem perusahaan. Keduanya akan saling memperkuat dan melengkapi. 2.3. Good Corporate Governance Menurut Effendi (2009 : 1), Corporate Governance didefinisikan sebagai suatu sistem pegendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya memulai pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: PER 01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara Corporate Governance adalah prinsip prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang undangan dan etika berusaha. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan Good Corporate Governance adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk semua stakeholder dalam menentukan arah yang akan dicapai perusahaan. 2.4. Prinsip Good Corporate Governance Prinsip Good Corporate Governance menurut PER 01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara pasal 3, meliputi: 1. Transparansi (Transparency) yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

2. Akuntabilitas (Accountability) yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 3. Pertanggungjawaban (Responsibility) yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip prinsip korporasi yang sehat. 4. Kemandirian (Independency), yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan dan prinsip prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak hak Pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang undangan. 2.5. Hubungan Budaya Perusahaan dan Good Corporate Governance Menurut Moeljono dalam Effendi (2009 : 122), menyatakan bahwa sebelum suatu perusahaan menerapkan GCG sebaiknya perusahaan tersebut menerapkan terlebih dahulu nilai nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan (Corporate Culture) yang dianutnya. GCG dapat berjalan apabila individu individu dalam perusahaan secara internal mempunyai sistem nilai (value system) yang mendorong mereka untuk menerima, mendukung, dan melaksanakan GCG. Moeljono (2006 : 10) juga menyatakan bahwa budaya perusahaan menjadi inti dari empat konteks yaitu Good Corporate Governance, Manajemen, Corporate Social Responsibilities, dan Etika Bisnis. Dikemukakan demikian, karena perusahaan yang unggul dan terpuji biasanya memiliki ciri empat keunggulan tersebut.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1 Budaya Perusahaan - Inti Empat Konteks. Profit and Performance Management Good Corporate Governance Global new imperative Corporate Culture Public Imagery Corporate Social Responsibility Ethics Institution s acceptepness Gambar 2.1 Budaya Perusahaan - Inti Empat Konteks Sumber : Moeljono (2006 : 10)

Hubungan antara GCG dengan budaya perusahaan ternyata berbanding lurus. Implementasi GCG di perusahaan dapat berhasil dengan lancar dan sukses apabila didukung dengan internalisasi budaya perusahaan yang baik. Tanpa budaya perusahaan yang kuat dan dijalankan secara konsisten, maka implementasi GCG akan mengalami kesulitan bahkan bisa mengalami kegagalan. 2.6. Kerangka Pemikiran Budaya Perusahaan (X) Budaya Perusahaan PT. Indonesia Power terdiri dari tiga aspek yaitu : 1. The Way We Think 2. The Way We Act 3. The Way We Do Business Prinsip Good Corporate Governance (Y) Prinsip prinsip GCG meliputi: 1. Transparansi (Transparency) 2. Akuntabilitas (Accountability) 3. Pertanggungjawaban (Responsibility) 4. Kemandirian (Independency) 5. Kewajaran (Fairness) Penerapan Budaya Perusahaan Penerapan Good Corporate Governance Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Sumber : Data olahan, 2014 2.7. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan kausal. Menurut Sugiyono (2011 : 8) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang data penelitiannya berupa angka angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Sugiyono (2011 : 35) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Sedangkan penelitian kausal yang merupakan bagian dari penelitian asosiatif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2011 : 36). Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah budaya perusahaan sebagai variabel independen dan good corporate governance sebagai variabel dependen. Budaya perusahaan PT. Indonesia Power yang biasa disebut Indonesia Power Way terbagi menjadi tiga aspek yaitu The Way We Think, The Way We Act, dan The Way We Do Business. Sedangkan Good Corporate governance terdiri dari lima prinsip yaitu transparansi, akuntabilitas, kemandirian, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) yang berlokasi di Jakarta berjumlah 324 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil secara langsung dari populasinya secara random. Untuk menentukan ukuran sampel (jumlah responden) dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Metode Slovin. Dan dari metode slovin tersebut diperoleh jumlah sampel sebanyak 76 responden. Dibulatkan menjadi 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, MSI (Method of Succesive Interval), uji normalitas, analisis regresi linear sederhana, uji hipotesis dan uji koefisien determinasi.

3. Pembahasan 3.1. Penerapan Budaya Perusahaan Pada PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) Berdasarkan hasil pehitungan dan garis kontinum budaya perusahaan dapat dilihat skor ideal yang didapatkan untuk jawaban responden terhadap 18 pernyataan adalah 9000. Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 7509 atau 83,43% dari skor ideal yaitu 9000. Dengan demikian penerapan budaya perusahaan berada pada kategori baik. 3.2. Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) Berdasarkan hasil pehitungan dan garis kontinum Good Corporate Governance dapat dilihat skor ideal yang didapatkan untuk jawaban responden terhadap 12 pernyataan adalah 6000. Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 4861 atau 81,02% dari skor ideal yaitu 6000. Dengan demikian penerapan good corporate governance berada pada kategori baik. 3.3. Pengaruh Penerapan Budaya Perusahaan Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) Berdasarkan persamaan regresi linear sederhana yaitu Y = 1,772 + 0,500X. Artinya bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel budaya perusahaan maka variabel good corporate governance bernilai 1,772. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan budaya perusahaan berbanding lurus terhadap penerapan good corporate governance. Sedangkan berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penerapan budaya perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerapan good corporate governance pada PT. Indonesia Power (Kantor Pusat). Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dimana nilai t hitung > t tabel (4,119> 1,984) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Koefisien determinasi yang diperoleh dari nilai Adjusted R square sebesar 13,9%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan budaya perusahaan memberikan pengaruh sebesar 13,9% terhadap penerapan good corporate governance dan sisanya 86,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan di dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hafni (2009 : 151) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara budaya perusahaan dengan good corporate governance dan semakin tinggi penerapan budaya perusahaan akan mempengaruhi penerapan good corporate governance. Penerapan budaya perusahaan akan mempengaruhi penerapan good corporate governance dikarenakan adanya budaya perusahaan yang kuat dan dijalankan secara konsisten, maka akan berpengaruh pada penerapan good corporate governance. 4. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada seluruh karyawan PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) mengenai pengaruh penerapan budaya perusahaan terhadap penerapan Good Corporate Governance, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan budaya perusahaan di PT. Indonesia Power (Kantor pusat) termasuk dalam kategori baik dengan perolehan nilai sebesar 83,43%. Adapun aspek utama yang dominan adalah The Way We Think. Sedangkan sisanya 16,57% dipengaruhi oleh aspek The Way We Do Business. 2. Penerapan Good Corporate Governance di PT. Indonesia Power (Kantor pusat) termasuk dalam kategori baik dengan perolehan nilai sebesar 81,02%. Adapun aspek utama yang dominan adalah Transparency Sedangkan sisanya 18,98% dipengaruhi oleh aspek Accountability.

3. Penerapan budaya perusahaan berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance di PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) sebesar 13,9% dan sisanya 86,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan di dalam penelitian ini seperti corporate social responsibility, komite audit, dan lain - lain. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran antara lain sebagai berikut: 1. Saran untuk PT. Indonesia Power (Kantor Pusat) a. Untuk meningkatkan People Excellence, dapat dilakukan dengan cara membangun budaya trust kepada sesama karyawan dan menjelaskan rencana jangka panjang perusahaan kepada karyawan. b. Untuk meningkatkan Learning Organization, dapat dilakukan dengan cara membuat kegiatan sharing knowledge yang lebih menarik seperti menceritakan success story narasumber sharing knowledge itu sendiri dan meningkatkan peran serta karyawan dalam kegiatan sharing knowledge itu sendiri. c. Untuk meningkatkan Accountability, dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi keefektifan pembagian tugas antar organ di PT. Indonesia Power (Kantor Pusat). 2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya Penelitian yang diteliti oleh penulis hanya membatasi pengaruh penerapan budaya perusahaan terhadap penerapan good corporate governance, sebaiknya penelitian yang akan datang dapat menambahkan variabel lain yang menjadi faktor faktor yang mendorong penerapan good corporate governance seperti corporate social responsibility, komite audit, dan lain - lain sehingga hasil penelitian lebih representatif.

Daftar Pustaka Arief Effendi, Muh. (2009). The Power of Good Corporate Governance : Teori dan Implementasi. Jakarta : Salemba Empat. Ernawan, Erni R. (2011). Organizational Culture BudayaOrganisasi dalam Perspektif Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta Moeljono, Djokosantoso. (2005). Budaya korporat dan keunggulan korporasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Moeljono, Djokosantoso. (2006). Good Corporate Culture Sebagai Inti dari Good Corporate Governance. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER 01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Soetopo, Hendyat. (2010). Perilaku Organisai : Teori dan Praktik di Bidang Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta. Torang, Syamsir. (2013). Organisasi dan Manajemen : Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan Organisasi. Bandung : Alfabeta.