BAB III METODE PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM Objek dalam penelitian ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama "Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi" (2001-2005), dan Departemen Komunikasi dan Informatika (2005-2009), disingkat Depkominfo) adalah Departemen/kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan komunikasi dan informatika yang dalam hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Lembaga, mempunyai tugas yang strategis. Dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan negara dibidang Komunikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki visi yaitu Terwujudnya Indonesia informatif menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan kominfo berkelanjutan, yang merakyat dan ramah lingkungan, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki misi yaitu sebagai berikut : 31
1. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar dan informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI; 2. Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi; 3. Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa; 4. Mengembangkan sistem kominfo yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan; 5. Memperjuangkan kepentingan nasional kominfo dalam sistem pasar global. Sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 serta visi dan misi Kementerian Komunikasi dan Informatika maka tugas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah menyelenggarakan segala urusan di bidang komunikasi dan informatika dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam menjalankan tugasnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika; 2. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika; 32
3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika; 4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Komunikasi dan Informatika di daerah; dan 5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. Dalam menjalankan tugas dan fungsi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Menteri Komunikasi dan Informatika dibantu oleh 7 Unit Eselon I sebagai berikut : 1. Sekretariat Jenderal 2. Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika 3. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika 4. Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 5. Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik 6. Inspektorat Jenderal 7. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk menjalankan tugasnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika dibantu oleh 62 satuan kerja/unit Pelayanan Teknis yang tersebar di seluruh Indonesia. 33
Adapun struktur organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika B. DESAIN PENELITIAN` Penelitian ini berjenis penelitian dengan format deskriptif yaitu menjelaskan, meringkas berbagai situasi, kondisi dan variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini akan digambarkan penerapan akuntansi aset pada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penulias akan membandingkan hasil penerapan penelitian di 34
lapangan dengan peraturan peraturan yang mengatur tentang pencatatan dan penatausahaan aset di lingkungan instansi pemerintah. C. DEFINISI OPERASI VARIABEL 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer dalam melaksanakan fungsi akuntansi di berbagai organisasi bisnis (Winarno, 1994:19). SIA didesain untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data kegiatan bisnis agar manajemen mendapatkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi sektor publik disusun karena adanya perubahan sistem politik, sosial dan kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus reformasi yang menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan pemerintah yang baik (good governance). 2. Standar Akuntansi Pemerintah Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah, yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi 35
pemerintahan, serta peningkatan kualitas LKPP dan LKPD. SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP). Standar Akuntansi Pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 mengatur bahwa akuntansi pemerintah berbasis akrual, namun dalam masa peralihan masih diperbolehkan menggunakan standar akuntansi kas menuju akrual. Penerapan akuntansi akrual dilaksanakan secara penuh oleh pemerintah pada tahun 2015. Dalam penelitian ini penulis masih menggunakan standar akuntansi pemerintah kas menuju akrual dikarenakan laporan keuangan Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2013 sebagai objek penelitian masih menggunakan standar akuntansi kas menuju akrual. Dalam melakukan analisis penerapan akuntansi Barang Milik Negara, penulis menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 7 tentang Aset Tetap. Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 7 tentang Aset tetap mengatur tentang ruang lingkup, definisi, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan pengungkapan suatu aset tetap. 36
D. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Studi Kepustakaan Dalam melaksanakan survey kepustakaan penulis mengumpulkan data-data berupa peraturan-peraturan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan keuangan, laporan Barang Milik Negara dan proses pengelolaan BMN. Survey kepustakaan mengenai Standar Akuntansi Pemerintah akan digunakan sebagai dasar dalam menganalisa pelaporan aset/barang milik negara yang disajikan dalam neraca. Setiap tahapan dalam pengelolaan barang milik negara harus ada dasar peraturan perundangan-undangan yang mengatur. Pengelolaan barang milik negara tidak dapat atau tidak diperkenankan untuk dilaksankan jika tidak terdapat peraturan yang mendasarinya. Untuk itu dalam survey kepustakaan ini penulis akan melaksanakan penelaahan terhadap peraturan pemerintah, peraturan menteri keuangan maupun peraturan lainnya yang mengatur pelaksanaan penatausahaan barang milik negara. 2. Studi Lapangan Dalam survey lapangan penulis akan melaksanakan wawancara, observasi dan pengambilan data pada laporan keuangan dan laporan Barang Milik Negara Kementerian Komunikasi dan Informatika. Wawancara dilaksanakan terhadap petugas yang menangani penyusunan laporan keuangan, penyusunan laporan barang 37
milik negara dan pengelola barang milik negara tingkat kementerian atau unit akuntansi pengguna anggaran/unit akuntansi pengguna barang (UAPA/UAPB). Wawancara dilakukan terhadap petugas UAPA/UAPB dilakukan dengan pertimbangan bahwa kebijakan penyusunan laporan maupun proses penatausahaan barang milik negara lebih banyak dilakukan oleh unit UAPA/UAPB. Observasi dilakukan untuk melakukan konfirmasi atas hasil wawancara dan untuk mengetahui kondisi riil objek penelitian. Dengan adanya observasi lapangan diharapkan penulis akan mendapatkan gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang proses akuntansi maupun pengelolaan barang milik negara yang dilakukan. Pengambilan data laporan keuangan maupun laporan barang milik negara dilakukan untuk menganalisa penyajian dan penerapan standar akuntansi yang diterapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. E. METODE ANALISIS DATA Tahap yang akan dilakukan setelah survey kepustakaan dan survey lapangan adalah analisis data. Analisis data merupakan pendekatan analitis yang membandingkan data hasil survey kepustakaan dan hasil temuan survey lapangan. Dengan melakukan analisis data penulis akan mengkonfirmasi hasil survey lapangan terhadap penelaahan hasil survey kepustakaan. 38
Metode analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Dengan metode ini penulis akan menguraikan hasil peneliatian kesesuaian/ketidaksesuaian antara laporan dan proses yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan standar maupun ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 39