BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring Detak Jantung. f. Sensor : Finger sensor dan sensor suhu LM 35

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancang bangun alat terapi jerawat menggunakan blue light berbasis

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Penghitung Detak Jantung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. didesain khusus dan diperuntukan bagi user untuk melakukan sterilisasi di

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kapasitas tegangan yang dipenuhi supaya alat dapat bekerja dengan baik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pengoperasian modul baby incubator adalah sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (homogen). Berikut spesifikasi dari alat hot plate magnetic stirrer : 1. Speed range : 500, 1000, 1500 rpm

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

Gambar 4.1. Pengujian Timer

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa alat dan bahan. Berikut ini merupakan alat-alat yang dipergunakan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

LAMPIRAN PETUNJUK PENGGUNAAN

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan komponen yang digunakan untuk pembuatan rangkaian modul. adalah sebagai berikut : 3. Kapasitor 22nF dan 10nF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

ALAT PENDETEKSI DETAK JANTUNG DAN SUHU TUBUH MENGGUNAKAN IC ATMEGA 16. Fajar Ahmad Fauzi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. Stirring bar length

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. modul yang penulis buat adalah sebagai berikut : : Alat Pengukur Tinggi dan Berat Badan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB I PENDAHULUAN. bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Menekan tombol Switch ON, maka LCD akan menyala dengan kalimat. 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab ini akan di jelaskan mengenai data-data yang didapatkan setelah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis microcontroller ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram blok heart rate dan suhu badan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Ukur Berat Kalori pada Makanan Berbasis Arduino. d. Dimensi : P : 25 cm, L : 20 cm, T : 15 cm.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan tanda tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Spesifikasi Alat a. Nama : Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring b. Jenis : Alat Terapi c. Daya : + 2 Volt DC d. Display : LCD karakter 6x2 e. Dimensi : P : 5 cm, L : 5 cm, T : 30 cm f. Sensor : Finger sensor dan sensor suhu LM 35 g. Sistem : Microcontroller ATmega 8 Gambar 4. Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring 43

44 4.2 Langkah Penggunaan Alat Langkah pengggunaan alat dibuat guna membantu dan memudahkan operator dalam mengoperasikan peralatan, sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahan dalam pengoperasiannya. Langkah penggunaan alat yang dapat dilakukan antara lain :. Hubungkan kabel power ke tegangan PLN 2. Menghidupkan alat dengan menekan saklar power on/off pada posisi on 3. Menghidupkan heater dengan menekan saklar heater on/off pada posisi on 4. Memastikan lampu indikator saklar menyala 5. Memasang finger sensor pada jari telunjuk dengan benar 6. Penghitungan detak jantung akan dimulai saat nol pada detik pertama dan berakhir pada detik ke 20. 7. Menekan tombol enter untuk memilih menu setting waktu dan kecepatan kipas 8. Menekan tombol up untuk memilih setting waktu dan kecepatan kipas 9. Menekan tombol start untuk memulai proses kerja alat 0. Menekan tombol reset untuk memulai ulang atau kembali ke menu awal. Mematikan alat dengan menekan saklar power on/off pada posisi off dan menekan saklar heater on/off pada posisi off 2. Kemudian melepas kabel power dari tegangan PLN

45 4.3 Pengujian Dan Hasil Pengujian Alat Setelah membuat modul, maka langkah berikutnya melakukan pengujian dan pengukuran. Untuk itu, melakukan pendataan melalui beberapa tahap proses pengukuran dan pengujian. Pengukuran dan pengujian bertujuan mengetahui kepekatan dari pembuatan modul dan memastikan masing- masing bagian (komponen) dari seluruh rangkaian modul telah berfungsi sesuai apa yang telah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil pengujian yang akurat penulis melakukan percobaan perhitungan detak jantung kepada 7 orang dengan 2 kondisi yang berbeda yaitu kondisi saat tidak rileks dan saat rileks, karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi jumlah detak jantung pada setiap orang. Peneliti menggunakan alat Pulse Oximeter sebagai pembanding dengan spesifikasi sebagai berikut: Merk Type : Dr Gray : RZ00 Parameter : Heart rate dan SpO2 Gambar 4.2 Fingertip Pulse Oximeter

46 Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai detak jantung antara alat pembanding dengan modul secara bersamaan. Langkah-langkah pengukuran dan pengujian modul ini dapat diuraikan sebagai berikut:. Menyiapkan peralatan yang diperlukan. 2. Menyiapkan tabel untuk mencatat hasil pengukuran. 3. Menguji dengan cara mengamati hasil pengukuran detak jantung yang dikeluarkan oleh modul dan membandingkannya dengan alat pembanding 4. Mencatat hasil-hasil pengukuran di dalam tabel yang telah dibuat. 5. Melakukan perhitungan terhadap hasil pengukuran untuk mengetahui ratarata, simpangan, dan tingkat erorr. 4.3. Data Pengukuran Data berikut ini merupakan hasil pengukuran terhadap 7 orang dengan masing-masing orang 0 kali pengukuran. Proses pengambilan data dilakukan dalam 2 kondisi yaitu sebelum relaksasi dan sesudah relaksasi. Hasil dari pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:. Nama : Aditya Oprasena Umur : 2 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/Berat badan : 65 cm /65kg

47 Tabel 4. Data Pengukuran Aditya Oprasena No Kondisi Pasien 0 2 96 97 Sebelum 3 90 92 4 87 87 5 8 80 6 70 72 7 66 67 Sesudah 8 68 69 9 66 66 0 69 67 Rata-Rata 93 93,2 67,8 68,2 2. Nama : Hananda Agusta Umur : 22 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/Berat badan : 72 cm /55kg Tabel 4.2 Data Pengukuran Hananda Agusta No Kondisi Pasien 05 02 2 93 92 Sebelum 3 84 84 4 87 85 5 75 76 6 70 72 7 72 73 Sesudah 8 68 68 9 72 72 0 75 76 Rata-Rata 88,8 87,8 7,4 72,2

48 3. Nama :David Dyan Umur : 20 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/Berat badan : 68 cm /58 kg Tabel 4.3 Data Pengukuran David Dyan No Kondisi Pasien 20 22 2 02 00 Sebelum 3 90 90 4 87 86 5 8 80 6 84 86 7 78 80 Sesudah 8 72 74 9 75 72 0 8 79 Rata-Rata 96 95,6 78 78,2 4. Nama : Yoga Sabdo Wardana Umur : 20 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/Berat badan : 70 cm /65kg Tabel 4.4 Data Pengukuran Yoga Sabdo Wardana No Kondisi 7 20 2 Sebelum 05 06 3 90 90 4 84 86 Rata-Rata 96,6 97,6

49 5 87 86 6 84 82 7 74 74 Sesudah 8 78 76 9 72 72 0 72 74 76 75,6 5. Nama : Leonardo Calvin Damian Umur : 20 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/Berat badan : 75 cm /68 kg Tabel 4.5Data Pengukuran Leonardo Calvin Damian No Kondisi Pasien 23 25 2 08 06 Sebelum 3 90 94 4 84 84 5 78 76 6 84 86 7 75 74 Sesudah 8 78 76 9 72 72 0 72 74 Rata-Rata 96,6 97 76,2 76,4

50 6. Nama : Afrisa Rahmanti Umur : 2 tahun Jenis kelamin : Perempuan Tinggi/Berat badan : 58 cm / 55 kg Tabel 4.6Data Pengukuran Afrisa Rahmanti No Kondisi Pasien 96 98 2 87 86 Sebelum 3 84 84 4 75 74 5 75 76 6 72 74 7 75 74 Sesudah 8 69 68 9 66 66 0 69 70 Rata-Rata 83,4 83,6 70,2 70,4 7. Nama : Zulfiqar Adli Manzila Umur : 22 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Tinggi/Berat badan : 70 cm / 80 kg Tabel 4.7 Data Pengukuran Zulfiqar Adli Manzila No Rata-Rata Kondisi Pasien 4 6 2 96 95 Sebelum 3 90 93 4 84 84 92,4 92,8 5 78 76 6 Sesudah 8 79 75,6 74,2

5 7 78 76 8 72 72 9 75 74 0 72 70 20 00 80 60 40 20 0 Diagram Penurunan. Aditya 2. Nanda 3. David 4. Yoga 5. Edo 6. Afrisa 7. Zulfi Rata- Rata Sebelum 93 88,8 96 96,6 96,6 83,4 92,4 92,4 Sesudah 67,8 7,4 78 76 76,2 70,2 75,6 73,6 Gambar 4.3 Diagram Penurunan Berdasarkan diagram penurunan detak jantung diatas, dari data pengukuran yang pertama sampai terakhir diperoleh hasil peningkatan detak jantung pada kondisi sebelum relaksasi, dimana setiap orang sedang beraktivitas berat dan penurunan detak jantung yang cukup signifikan pada kondisi sesudah relaksasi, dimana setiap orang dilakukan relaksasi dengan menggunakan aroma terapi lavender. Dari diagram diatas didapatkan rata-rata kenaikan detak jantung sebesar 92,4 dan rata-rata penurunan detak jantung sebesar 73,6, maka disimpulkan bahwa dengan menggunkan aroma terapi dapat membantu seseorang dalam relaksasi.

52 Secara umum faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung adalah :. Jenis kelamin 2. Usia 3. Berat badan 4. Keadaan emosi atau psikis 5. Kebiasaan aktifitas sehari-hari 6. Sikap tubuh saat di ukur denyut nadinya 7. Suhu/temperatur udara di seklilingnya 8. Konsumsi obat saat di ukur Denyut yang terlalu tinggi atau rendah bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan. terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas atau sering pingsan. Denyut jantung seseorang dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. 4.3. Hasil Pengukuran Dan Analisa Perhitungan analisis data ini digunakan untuk mengetahui kualitas pengukuran pada modul. Perhitungan dilakukan berdasarkan rumus-rumus statistik yang tercantum di bab 3 pada sub bab teknik analisa data. Hasil perhitungan analisis data dapat dilihat pada table 4.8.

53 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Simpangan Dan Error No Nama Kondisi Pasien Simpangan Error Adit 2 Nanda 3 David 4 Yoga 5 Edo 6 Afrisa 7 Zulfi Sebelum 0,2 0,2% Sesudah 0,4 0,58% Sebelum,3% Sesudah 0,8,0% Sebelum 0,4 0,4% Sesudah 0,2 0,25% Sebelum,02% Sesudah 0,4 0,52% Sebelum 0,4 0,4% Sesudah 0,2 0,26% Sebelum 0,2 0,23% Sesudah 0,2 0,28% Sebelum 0,4 0,43% Sesudah,4,88% Rata-Rata 0,5 0,62% Setelah melakukan pengukuran dan pengujian modul, terdapat tingkat kesalahan detak jantung yang terkecil yaitu sebesar 0,2% dengan nilai simpangan detak jantung sebesar 0,2 pada pengukuran yang dilakukan oleh saudara Adit saat kondisi sebelum relaksasi, sedangkan tingkat kesalahan detak jantung yang terbesar didapat pada pengukuran saudara Zulfi dengan tingkat kesalahan yaitu sebesar,88% dengan nilai simpangan detak jantung sebesar,4 saat kondisi sesudah relaksasi. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian

54 diperoleh hasil rata rata tingkat kesalahan detak jantung yaitu sebesar 0,62% dengan rata-rata simpangan detak jantung sebesar 0,5. Tabel 4.9 Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap Minyak Aroma Terapi No Suhu Setting Pemanasan Jumlah Minyak Aroma Terapi (ml) Waktu Terapi Aroma Terapi Bekerja Rentang Waktu Suhu Pemanasan Maksimal Setelah Heater Off 35 ml 5 Menit 50 detik 67 o C 2 45 ml 20 Menit menit 64 o C 40 o C 3 55 ml 25 Menit menit 0 detik 63 o C 4 65 ml 30 Menit menit 30 detik 6 o C Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahawa suhu pemanasan sangat berpengaruh terhadap kinerja minyak aroma terapi. Semakain tinggi suhu pemanasan maka akan semakin cepat pula minyak aroma terapi bekerja. 4.4 Pembahasan Kinerja Modul Setelah melakukan perancangan, pembuatan, hingga melakukan pengukuran dan pengujian pada modul, peneliti dapat menyimpulkan bahwa :. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian dapat dikatakan modul dapat berfungsi dengan cukup baik, walaupun hasil pembacaannya ada perbedaan dengan alat pembanding namun tingkat kesalahan yang didapatkan cukup kecil. hal ini disebabkan oleh berbedanya sistem kerja alat pembanding dengan modul, dimana alat pembanding dapat menghasilkan pengukuran detak jantung secara terus-menerus setiap 3

55 puncak gelombang. Sedangkan pada modul membutuhkan waktu 20 detik untuk mengetahui hasil pembacaan. 2. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian diperoleh hasil rata rata tingkat kesalahan detak jantung yaitu sebesar 0,62%. 4.5. Kelebihan dan Kekurangan Modul 4.5.. Kelebihan Modul. Dalam penggunaannya mudah untuk dioperasikan. 2. Hasil pengkurannya detak jantung relatif akurat. 3. Dilengkapi dengan indikator detakjantung. 4. Dilengkapi dengan diagnosa detak jantung yaitu bradikardia, normal, takikardia. 4.5.2. Kekurangan Modul. Bentuk box yang relatif besar. 2. Kurang terfokusnya penyebaran aroma terapi pada objek atau seseorang yang akan menjalani relaksasi. 3. Alat ini hanya memiliki satu parameter pengkuran saja. 4.6 Pemeliharaan Alat Pemeliharaan alat dimaksudkan sebagai usaha untuk mencegah agar peralatan tidak mudah rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik dan siap beroperasi. Pemeliharan alat yang dapat dilakukan antara lain :. Melakukan pembersihan pada seluru bagian alat setelah selesai digunakan

56 2. Mengecek bagian yang bergerak (engsel dan motor) dan lakukan pelumasan 3. Melakukan penggantian komponen jika terjadi aus atau usia teknis sudah habis. 4. Melakukan pengecekan semua fungsi alat. 5. Menempatkan alat pada tempat yang aman dan tidak lembab 4.7 Troubleshooting Alat berikut : Langkah-langkah troubleshooting alat yang dapat dilakukan adalah sebagai Tabel 4.0 Troubleshooting Alat No Masalah Penyebab Tindakan Alat tidak bisa dihidupkan Tegangan listrik tidak masuk ke alat Cek kabel power, konektor kabel power, fuse dan saklar 2 Finger Sensor tidak bisa menyala 3 Heater tidak bisa hidup 4 Kipas tidak mau menyala Konektor rusak atau sensor mati Kabel putus atau terlepas, relay pada rangkaian rusak Kabel putus atau terlepas, kipas rusak Cek konektor sensor, kabel, atau ganti sensor baru Cek kabel, relay, dan saklar Cek kabel atau ganti kipas baru