BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui suatu keadaan dalam usaha pengembangann ilmu pengetahuan, dan untuk keputusan dalam rangka pemecahan masalah. Pendekatan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berdasarkan dari kerangka teori, gagasan ahli, pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, dikembangkan menjadi permasalahan dan pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan. 3.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Berikut merupakan deskripsi variabel tersebut : 1. Variabel Neuroticism a. Definisi Konseptual Menurut Muray, Allen dan Trinder, (2002). Ciri ketidakstabilan emosional atau neoriticism adalah keadaan mood yang berubahubah,emosinya lebih naik turun dari individu yang emosinya stabil. 25
26 Pribadi yang tinggi skor neurotismenya cenderung mudah menjadi cemas, mengasihani diri, temperamental dan menjadi rapuh terhadap gangguan yang berkaitan dengan stress. Pribadi yang memiliki skor neurotisme rendah biasanya tenang, bertemperamen lembut, puas diri dan tidak berperasaan b. Definisi Operasional Neuroticism pada penelitian ini akan dilihat berdasarkan tipe kepribadian big five factor yang dijelaskan oleh Widiger dan Trull, (dalam Feist dan Feist,1997) bahwa ada lima domain utama dalam kepribadian, khususnya yaitu (1) Neuroticism (neurotisme : cemas, temperamental, emosional dan rentan) versus emotional stability (emosi stabil : tenang, puas diri, merasa nyaman, dingin), 2. Variabel Regulasi Emosi a. Definisi Konseptual Regulasi emosi adalah proses intrinsik dan ekstrinsik yang bertanggung jawab memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosi secara intensif dan khusus untuk mencapai suatu tujuan (Thomson, dalam Garnefski et al, 2001). 3. Definisi Operasional Regulasi emosi pada penelitian ini akan dilihat berdasarkan gambaran yang terlihat berdasarkan alat ukur regulasi emosi yang merupakan modifikasi dari alat ukur regulasi emosi ERQ (Emotion Regulation Quisenaire) dari Gross, J.J & John, OP, (2003). Pada alat ukur tersebut regulasi emosi diukur
27 berdasarkan dimensi regulasi emosi positif (Menempatkan ke dalam Perspektif, penilaian yang positif, memfokuskan kembali positif, kembali fokus pada perencanaan, dan penerimaan) dan dimensi regulasi emosi negative (catastrophizing, ruminasi, menyalahkan orang lain, dan menyalahkan diri sendiri). 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Kuswanto, 2012). Populasi dari penelitian ini adalah terapis yang bekerja di Klinik Bina Wicara Yayasan Vacana mandira yang menangani anak dengan gangguan bahasa, bicara dan komunikasi serta gangguan menelan. 3.2.2 Sampel Subyek dari penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 39 orang. Pemilihan terapis wicara sebagai partisipan penelitian didasarkan pada asumsi bahwa terapis wicara adalah sosok yang paling dekat dengan anak yang mengalami masalah atau gangguan dalam bahasa, bicara dan menelan dan memungkinkan lebih banyak mengalami emosi terutama saat mereka memberikan terapi dan bagaimana tipe kepribadian
28 mereka dapat mempengaruhi cara mereka dalam meregulasi emosi yang muncul saat memberikan terapi kepada anak dengan ganguan bahasa, bicara dan menelan. 3.2.3 Tehnik Pengambilan sampel Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu tehnik pengambilan sampel yang mana seluruh populasi dijadikan sebagai subyek penelitian. 3.2.4 Karakteristik Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah terapis wicara yang menangani anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan yang bekerja di Klinik Bina Wicara Vacana Mandir Jakarta Pusat. Subyek memiliki rentang usia antara 21 45 tahun, jenis kelamin laki-laki dan perempuan, suku tidak dibatasi, agama maupun status sosial ekonomi tidak dibatasi.. 3.2.5 Jumlah Subyek Jumlah Subyek dalam penelitian ini adalah sejumlah 39 orang. Jumlah Subyek yang akan diberikan kuesioner sejumlah 39 orang yang merupakan jumlah seluruh populasi dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan agar mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai topik penelitian, khususnya dalam kaitanya dengan pengalaman
29 emosi dan tipe kepribadian terapis wicara dalam meregulasi emosi karena menangani anak-anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan. Hal inilah yang akan dianalisa untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai Hubungan tipe kepribadian terhadap regulasi emosi terapis wicara. 3.3 Pendekatan Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan kepada 39 orang partisipan. Pendekatan kuantitatif dengan pemberian kuesioner sebagai data utama untuk mendapatkan gambaran mengenai permasalahan penelitian dan juga untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai hubungan tipe kepribadian terhadap regulasi emosi pada terapis wicara yang menangani anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan. 3.4 Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner adalah proses pengambilan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untukdijawab dengan memberikan angket. (Sunyoto, 2012) 3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Skala Pengukuran Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
30 sehingga alat ukur itu bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono,2010). Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert. Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu obyek atau fenomena tertentu.penilaian dalam skala ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.5.1 Skala likert Pilihan Favorable Unfovorable Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Netral 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat tidak setuju 1 5 3.5.2 Alat Ukur Penelitian Penelitian ini menggunakan skala likert, maka variable yang akan diukurdijabarkan dari variable menjadi dimensi, dan dari dimensi dijabarkan menjadi indicator yang dapat diukur. Akhirnya indikator dapat dijadikan sebagi tolak ukur membuat suatu pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari alat ukur, sbb A. Skala regulasi emosi ERQ (Emotion Regulation Quisenairre), Gross, J.J & John, OP, (2003). Pada skala ini terdiri dari aitem-aitem yang merujuk pada aspek regulasi emosi yaitu reappraisal dan suppression.
31 Pada penelitian ini subyek diminta menentukan pilihan jawaban yang paling sesuai dan paling menggambarkan diri subyek. Terdapat lima pilihan jawaban yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju. Tabel 3.5.2 Blue Print Skala Regulasi Emosi No. Dimensi Indikator Favorable Jumlah 1 Cognitive Reapprasial (Antecedent Focused) -Penguraian situasi -Mengubah akibat emosional 5,8,10 1,3,7 6 2 Ekspressive Suppresion (Response- Focused) -Membangkitkan emosi -Mengubah aspek perilaku 2,6 4,9 4 Jumlah 10 B. Skala kepribadian Big Fve Faktor, diadaptasi dari Interpersonal Personality Item Pools yang terdiri dari 50-aitem Set IPIP Big-Five Factor Marker",(Ipip.ori.org, 2013), Pada skala ini terdiri dari aitemaitem yang merujuk pada aspek tipe kepribadian. Subyek diminta menentukan pilihan jawaban yang paling sesuai dan paling menggambarkan diri subyek. Terdapat lima pilihan jawaban yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat setuju.
32 Tabel 3.5.3 Blue Print Skala Neuroticism Five Faktor Model Dimensi Indikator Jumlah Kecemasan (Anxiety) 4 1 Kemarahan (Anger) 9,29,44 3 Depresi (Depression) 44 1 Neuroticisme Kesadaran Diri (Self- Consciousness) Kurangnya kontrol diri (immoderation) 14,19, 2 24,34 2 Kerapuhan (Vulnerability) 39, 1 Jumlah 10 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Persiapan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan teori yang relevan dengan topik yang dipilih. Pengumpulan teori tersebut termasuk pula mencari alat ukur yang sesuai dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti mengumpulkan teori dari berbagai sumber, seperti buku, dari internet, jurnal ilmiah dan skripsi atau penelitian terdahulu. Adapun tahap persiapan alat yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memilih dan menentukan skala yang tepat dalam penelitian tentang pengeruh tipe kepribadian terhadap regulasi emosi. 2. Melakukan pengambilan data terhadap para partisipan penelitian.
33 3.6.2 Pengambilan Data Kuantitatif Pengambilan data kuantitatif dilakukan pada 39 orang partisipan. Semua partisipan itu adalah teapis wicara yang menangani anak-anak dengan gangguan bahasa, bicara, komunikasi dan menelan yang ingin diketahui mengenai tipe kepribadian dan regulasi emosi mereka. Proses pengambilan data akan dilakukan satu kali. Pada pengisian kuesioner diberikan waktu selama 1 minggu. Pengisian kuesioner partisipan akan dilakukan di klinik Bina Wicara Yayasan Vacana Mandira Jakarta Pusat. 3.7 Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Validitas Validitas menurut Arikunto (2006) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas dilakukan dengan analisis butir, yaitu mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir dengan skor total. Perhitungan validitas dilakukan teknik korelasi product moment dari Pearson. Rumus: Keterangan:
34 r xy = koefisien korelasi product moment N = jumlah subyek ΣX = jumlah skor jawaban suatu item ΣY = jumlah total skor jawaban ΣX 2 = jumlah kuadrat total skor jawaban suatu item ΣY 2 = jumlah kuadrat total skor jawaban ΣXY = jumlah perkalian antara kedua variabel dengan rumus: Nilai r xy masih kelebihan bobot maka akan dilakukan koreksi Keterangan: r i (x-i) = Validitas butir setelah dikoreksi S x S i = Standar deviasi total = Standar deviasi item Analisis data yang digunakan untuk menguji hubungan atau untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen akan dibantu dengan menggunakan software SPSS statistic 22. Dalam penelitian ini menggunakan Kuesionernyang sudah ada sebelumnya dan sudah mendapatkan verifikasi dari 3 ahli terkait diantaranya adalah ahli bahasa dan ahli alat ukur.
35 3.7.2 Reliabilitas Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Nilai reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik, (Azwar, 2007). Untuk mengetahui ketepatan dan kestabilan dari kuesioner terebut, dapat digunakan rumus Cronbach Alpha atau disebut Alpha Cronbach. Keterangan: = Reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan = varian total = jumlah varian butir x = nilai skor yang dipilih n = jumlah responden