pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam diri siswa, dan menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan melaluiaktivitas jasmani yang dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

ZANUAR BUDIANTO K

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sampai kapanpun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, pemerintah sangat serius dalam menangani bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Guru pedidikan jasmani merealisasikan tujuannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

PENGARUH PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION TERHADAP MINAT DAN KETERAMPILAN PASSINGSTOPPING PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani adalah sejumlah aktivitas jasmani manusiawi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bangsa indonesia yang berkualitas. keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana diketahui

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FUTSAL

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENERAPAN BOLA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASING DALAM PERMAINAN FUTSAL

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

melakukan segala aktivitasnya untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan kesehatan secara umum bertujuan membantu siswa

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, dari pada hanya menanggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditekankan untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran. Serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivasi jasmani dan pembianaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras, seimbang. Fungsi dan tujuan pengajaran pendidikan jasmani merupakan media atau sarana perolehan keterampilan dan pengembangan yang bersifat jasmaniah yang juga diharapkan melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan aktivitas jasmani termasuk keterampilan olahraga. Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan pemeliharaan kesegaran jasmani serta

pemahaman terhadap gerak manusia. Salah satu contoh aktifitas fisik dalam pendidikan jasmani terdapat pada suatu pola permainan olahraga diantaranya sepakbola. Permainan sepakbola merupakan salah satu permainan populer yang menyenangkan, mendidik, menghibur dan menyehatkan. Permainan sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, dimana masing-masing regu memiliki sebelas pemain. Dimana setiap regu akan berusaha memasukkan bola kedalam gawang. Sepakbola sudah menjadi salah satu materi pelajaran wajib yang perlu diajarkan kepada peserta didik khususnya di sekolah. Disamping itu sepakbola juga merangsang lebih cepat motorik anak dan meningkatkan kebugaran jasmani dan dapat menananmkan jiwa-jiwa sosial. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam permainan sepakbola adalah kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan dribble. Hal ini sesuai dengan hasil observasi pada tanggal 16 September 2016 di SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe. Pada waktu melakukan dribble dalam sepakbola, sebagian besar siswa belum melakukan dengan benar. Dari 29 siswa kelas VIII-D dalam pengamatan ini, 20 atau 68,96% siswa memperoleh nilai di bawah KKM dan 9 atau 31,03% siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 75, jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih tergolong rendah sehingga kenyataan tersebut merupakan suatu masalah yang perlu segera diperbaiki. Dari hasil pantauan sebelumnya di peroleh data tersebut sehingga data tersebut bisa di buat jadi acuan. Hal ini disebabkan karena siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi yang diajarkan, penyajian materi yang diberikan oleh guru

kurang jelas juga tidak ada pengayaan materi oleh guru, tidak adanya saling tanya jawab oleh guru dengan murid juga tidak ada kerjasama guru untuk memecahkan masalah yang tidak dimengerti oleh siswa. Disamping itu ada juga masalah yang terjadi keadaan ketersediaan alat yang tidak mencukupi, dan alat yang dimaksud adalah sepakbola, hal ini bisa menyebabkan proses pembelajaran terganggu sehingga hasil akhir pembelajaran dribble pada sepakbola siswa kurang baik. Untuk mengatasi hari ini perlu dicari metode atau model pembelajaran yang dapat mendukung guru/pelatih dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan dribble yang baik dan akurat. Permasalahan juga terjadi dari siswa, dan permasalahan itu antara lain siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, siswa juga tidak dapat belajar dan bekerjasama dalam masing-masing kelompok, tidak ada respon baik siswa kepada guru, siswa juga tidak berani bertanya tentang materi yang di ajarkan, hal ini menyebabkan tidak ada motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa tidak mendengarkan dan tidak memperhatikan arahan dari guru dan hal ini menyebabkan hasil belajar mereka di materi dribble dalam sepakbola rendah. Untuk mengatasi hal ini maka hal yang sesuai di terapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan gaya mengajar inklusi, dan untuk mengatasi hal dalam ketersediaan alat berupa bola, maka salah satu cara yang dilakukan dengan cara memodifikasi alat dan alat yang di modifikasi adalah bola. Gaya mengajar inklusi mengenalkan berbagai tingkat tugas, gaya inklusi memberikan tugas yang berbeda-beda tingkat kesulitannya. Dalam gaya ini siswa didorong untuk menentuakan tingkat penampilannya. Gaya

inklusi memberi kesempatan untuk memulai bekerja dengan tugas-tugas yang ringan ke berat, sesuai dengan tingkat kemampuan setiap siswa. Salah satu keuntungan yang sangat penting dari gaya ini adalah melibatkan semua siswa dan memperhatikan perbedaan individu dan memungkinkan siswa untuk melihat ketidak sesuaian antara aspirasi atau pengetahuan mereka dengan kenyataan sehingga mereka dapat membandingkan kemampuan mereka masing-masing dengan temannya sehingga Mereka akan belajar untuk mengurangi kesenjangan antara kedua hal ini, hal-hal tersebutlah yang dapat memungkinkan siswa untuk maju dan berhasil. Sehubungan dengan kenyataan tersebut maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Penerapan gaya mengajar inklusi dan modifikasi alat untuk meningkatkan hasil belajar dribble sepakbola pada siswa Kelas VIII-D SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe Kabupaten Karo tahun ajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraianlatar belakang yang terdapat dalam latar belakang masalah di atas, dapat ditarik gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi,yaitu: 1. Gaya mengajar yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga proses belajar dribbling dalam permainan sepak bola menjadi monoton. 2. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap sehingga proses belajar dribbling dalam permainan sepak bola kurang epektif. 3. Gaya mengajar merupakan hal yang perlu digunakan dalam melangsungkan proses pembelajaran dribble dalam permainan sepakbola

4. Gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan hasil belajar dribble dalam permainan sepak bola. C. Pembatasan Masalah Karena banyaknya masalah maka peneliti membatasi masalah ini, adalah penerapan gaya mengajar inklusi dan modifikasi alat untuk meningkatkan hasil dribble bola basket pada siswa kelas VIII SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe Kabupaten Karo T.A 2016/2017. D. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Adakah pengaruh gaya mengajar inklusi terhadap hasil belajar dribbling dalam permainan sepak bola Siswa kelas VIII SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun Ajaran 2016/2017. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahuai apakah gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan hasil belajar dribble dalam permainan sepak bola siswa kelas VIII-D SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru di SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun Ajaran 2016/2017 dalam memperbaiki pembelajaran sepak bola khususnya teknik dribble. 2. Sebagai bahan masukan bagi siswa di SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun Ajaran 2016/2017 dalam memperbaiki pembelajaran sepak bola khususnya teknik dribble. 3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam meningkatkan pembelajaran sepak bola, khususnya materi dribble