BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. 1. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar

ANALISIS KESESUAIAN PERLAKUAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN PSAK 105 (STUDI KASUS DI BMT KHALIFA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Simultan Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. diwaktu yang tepat, tempat yang tepat, pada orang yang tepat dan harga yang. membawa perusahaan kearah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

Biodata. 2. Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 20 Januari Alamat : Jln Teluk Tiram Darat Gg Bakti

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perumahan, yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. peraturan tertentu, tidak demikian dengan manusia. Manusia di atur oleh

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu adanya penegasan judul. Oleh karena itu, untuk menghindari. dsimaksud. Adapun judul skripsi ini adalah PENGARUH SISTEM

BAB II PROSEDUR PENGELOLAAN DANA INFAQ DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dari beberapa pihak dan aktivitas perusahaan yang semena-mena, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Ji alah dalam kehidupan sehari-hari diartikan oleh para fuqaha dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana peningkatan dana bagi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perencanaan yang matang terlebih dahulu, berupa hal apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

BAB I PENDAHULUAN. 11 Bank Umum Syari ah, 24 Bank Unit Usaha syari ah 156 BPRS dan 2.574

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. mengambil kebijakan dan langkah-langkah pembangunan yang proposional. 1

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. akses kredit/pembiayaan. Infrastruktur ini mempertukarkan informasi kredit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah menjanjikan rezeki bagi makhluk yang ada di permukaan bumi ini, namun

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB 1 PENDAHULUAN. terbagi menjadi kepulauan-kepulauan. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum yang

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

UPAYA PT. BANK RIAU KEPRI CABANG PEMBANTU SYARIAH TEMBILAHAN DALAM MEMBANGUN TRUST BUILDING TERHADAP NASABAH DEPOSAN

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan adalah akad yang sangat kuat ( mitsaqan ghalidzan) yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pangsa pasarnya. Baik dengan memperluas jangkauan pasarnya serta

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam, namun di dalam perekonomian umat Islam berada dalam

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah telah menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. kepada umatnya untuk berfikir ke depan dalam rangka mencapai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan istilah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan dana yang tersedia dari penabung kepada pengguna dana, kemudian

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat untuk Melengkapi Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama mengandung ajaran yang komprehensif dan sempurna.islam mengatur seluruh aspek manusia, tidak saja aspek ibadah, tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas menyatakan kesempurnaan Islam tersebut dalam banyak ayat. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi : 1

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang ak an ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi - saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya.dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan.jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Qs. al - Baqarah : 282). 1 2007), h. 48 1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan, (Jakarta : PT. Tiga Serangkai,

Aktivitas manusia pada umumnya dan aktivitas ekonomi pada khususnya diarahkan untuk mencapai keberhasilan dan kesejahteraan.dengan berpegang pada keadialan yang berkarakter berkomprehensif perlu berdasarkan pada nilai-nilai moral Islam. Karena berangkat pada titik moral, maka akan berakhir pula pada tujuan moral. Ekonomi Islam juga terdapat aturan-aturan dan falsafah yang tegas di atas asas persaudaraan antara manusia dan menganggap mereka semua sebagai satu keluarga. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam al-quran tentang anjuran berlomba dalam kebaikan : Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa ata s segala sesuatu. (Qs. al-baqarah : 148). 2 Manusia merupakan ciptaan Allah SWT yang paling sempurna.salah satu unsur kesempurnaan manusia adalah dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, unsur ini disebut nurani.nurani merupakan kelanjutan dari pada fitrah atau kejadian asal yang suci pada manusia, nurani memberikan kemampuan bawaan dari lahir dan intuisi untuk mengetahui benar atau salah, sejati dan palsu, dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan keesaan Nya. 3 2 Ibid, h. 23 3 Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam, (Yogyakarta : Ekonisia, 2004), h. 3

Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini dan telah menundukkan alam semesta ini sebagai kepentingan manusia. Kedudukan manusia sebagai khalifah adalah untuk membangun dunia dan untuk mengeksploitasi sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis. Keterlibatan muslim dalam bisnis bukan merupakan suatu hal yang baru, namun telah berlangsung sejak lama. Hal itu tidak lah mengejutkan, karena Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis.dengan demikian kegiatan bisnis di bolehkan dalam ajaran Islam. Lebih lanjut al- Quran juga mengatur secara detail mengenai praktek bisnis yang diperbolehkan. Konsep tersebut sangatlah komprehensif, sehingga parameternya tidak hanya menyangkut dunia akan tetapi juga menyangkut urusan akhirat. 4 Salah satu bentuk bisnis yang berkembang adalah makelar yang banyak dijumpai di tengah-tengah masyarakat, mereka mampu mencari rezeki dan meraup keuntungan dari propesinya. Selama ini terkesan di masyarakat bahwa calo ketika bekerja hanya mengejar keuntungan pribadi, walaupun dengan cara berbohong kepada konsumen. Makelar merupakan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat, karena ada sebagian masyarakat yang sibuk sehingga tidak bisa mencari sendiri barang yang dibutuhkannya, sehingga mereka membutuhkan makelar sebagai perantara untuk mencarikannya. Sebaliknya ada juga sebagian masyarakat 4 Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung : Alfabeda, 2009),h. 1

yang mempunyai barang, akan tetapi mereka tidak bisa menjual dan memasarkannya sehingga dia membutuhkan makelar untuk menjualkan barang tersebut. Makelar resmi menurut KUHDagang pasal 62 adalah suatu pedagang perantara yang diangkat oleh presiden atau oleh pembesar yang oleh presiden telah dinyatakan berwenang untuk itu. 5 Sedangkan makelar yang tidak resmi yang terdapat dalam KHU Dagang pasal 63 adalah tindakan-tindakan para pedagang perantara yang tidak diangkat seperti di atas (oleh presiden atau pejawat berwenang) tidak melahirkan akibat hukum yang lebih dari akibat yang timbul dari tiap-tiap persetujuan pemberian kuasa. 6 Makelar merupakan pedagang perantara yang berfungsi menjual barang orang lain dengan mengambil upah atau mencari keuntungan sendiri tanpa menanggung resiko. Dengan kata lain, mekelar merupakan perantara antara penjual dan pembeli untuk memudahkan terlaksananya jual beli tersebut. 7 Kedua belah pihak mendapatkan manfaat, baik bagi makelar (perantara) mendapat lapangan pekerjaan dan upah dari hasil pekerjaannya. Orang yang memerlukan jasa akan mendapat kemudahan, karena mereka tidak membuang waktu lagi dan juga di lakukan oleh orang yang mengerti dalam hal makelar. Pekerjaan semacam ini mengandung unsur-unsur tolong menolong. Dari hasil wawancara penulis dengan salah seorang makelar di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, ia mengatakan dengan adanya 5 R. Subekti dan R. Tjtrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan Undang- Undang Kepalitan, (Jakarta : PT. Pradya Paratama, 2002), h. 19 6 Ibid, h. 19 7 Mujtaba Saifuddin, Masail Fiqhiyah, (Jombang : Rousyan Fiqr, 2007), h. 293

makelar sangatmembantu sekali, karena pada saat dia menawarkan satu unit mobil kepada seorang konsumen, konsumen menanggapinya dengan serius bahkan langsung memesan mobil yang ditawarkan tersebut. 8 Melihat dari latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dalam sebuah skripsi yang berjudul PraktekMakelar otomotif Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru). B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan mudah dipahami serta tidak menyimpang dari topik yang dibicarakan makelar menurut perspektif ekonomi Islam (studi kasus terhadap mekelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru). C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk praktek makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru? 2. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian 8 Riky Arianto, (Makelar), wawancara,tanggal 05 April 2014

a. Untuk mengetahui bentuk praktek makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. b. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam terhadap makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan penulis serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis peroleh selama di perkuliahan. b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan perspektif ekonomi Islam terhadap makelar otomotif di Kota pekanbaru. c. Sebagai karya tulis dalam melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana syari ah pada Fakultas Syari ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bersifat lapangan (field research) yang berlokasi di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.Pertimbangan penulis untuk menjadikan lokasi ini sebagai tempat penelitian, karena masalah layak diteliti dan belum pernah diteliti. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.Sedangkan yang

menjadi objeknya adalah praktek makelar otomotif menurut perspektif ekonomi Islam di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru yang berjumlah 15 orang. Karena populasinya terlalu banyak dan akan menyulitkan penulis untuk wawancara, maka diambil sampel sebanyak 7 orang dengan menggunakan tehnik random sampling, 9 yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana, dimana sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. 4. Sumber Data a. Data primer adalah data yang diperoleh dari makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru yang dijadikan responden. b. Data sekunder adalah literatur yang berkaitan dengan pembahasan yang diteliti, yaitu berupa buku-buku ilmiah yang mendukung penelitian ini. 5. Metode Pengumpulan Data a. Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan secara langsung ke lapangan tentang objek penelitian yaitu partisipasi warga Desa Limau Manis dalam menanggulangi perjudian. 9 Teguh Muhammad, Metode Penelitian EKonomi, Teori dan Aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1999), h. 165

b. Wawancara, yaitu penulis mengadakan wawancara secara langsung dengan para penjudi dan warga masyarakat setempat. 6. Metode Analisa Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu data yang sudah terkumpul di klasifikasikan ke dalam kategori-kategori berdasarkan persamaan jenis data yang kemudian data tersebut di uraikan lalu di bandingkan antara satu dengan yang lainnya sehingga di peroleh gambaran yang utuh tentang masalah yang di teliti. 7. Metode Penulisan a. Deskriptif, yaitu menggambarkan masalah-masalah yang dibahas berdasarkan data yang diproleh kemudian dianalisa. b. Deduktif, yaitu mengemukakan data-data yang bersifat umum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dianalisa dan ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. c. Induktif, yaitu, mengemukakan data-data yang bersifat khusus yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dianalisa dan ditarik kesimpulan yang bersifat umum. F. Sistematika Penulisan Demi terarahnya dan memudahkan dalam memahami tulisan ini, maka penulisan skripsi ini penulis bagi dalam lima bab terdiri dari beberapa pasal yang kesemuanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I : PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang masalah, Batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, yang menjelaskan sejarah, kondisi penduduk, kondisi pendidikan, dan kondisi perekonomian. BAB III: TINJAUN TOERITIS, yang meliputi tinjauan umum jual beli dan dan tinjauan umum makelar. BAB IV : HASIL PENELITIAN, yang meliputi bentuk praktek makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru dan tinjauan ekonomi Islam terhadap makelar otomotif di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. BAB V : PENUTUP, yang meliputi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN