PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ANGELOLALI UNTUK MENIGKATKAN KINERJA KEPOLISIAN SEKTOR Hernawan Sulistyanto 1, Selfi Ambar Irawan 2 1 Program Studi Pendidikan Informatika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta, 57102. 1,2 Program Studi Informatika, FKI, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta, 57102. * Email: Hernawan_Sulistyanto@ums.ac.id ABSTRAK Penerimaan laporan dari pengaduan masyarakat merupakan salah satu bentuk pelayanan yang disediakan oleh instansi kepolisian. Pengelolaan laporan kepolisian yang bersifat manual (paper based) kenyataannya banyak menemui kekurangan dalam kecepatan dan ketepatan penanganan pelaporan, seperti tidak tersedianya salinan data laporan, sulitnya melakukan pencarian data pada buku besar, serta sulitnya melakukan pemantauan jumlah laporan. Aplikasi Pengelolaan Laporan Kepolisian (ANgeloLaLi) merupakan sistem yang dibuat dengan tujuan untuk memudahkan penanganan dan pembuatan laporan kepolisian secara rinci dan sesuai standar, pengelolaan dan dokumentasi data yang rapi dan lengkap, pencarian data dan pemantauan jumlah laporan yang mudah, serta pembuatan surat laporan dalam waktu yang tidak lama. Metode pengembangan ANgeloLaLi ini bersifat analitis, yaitu mengidentifikasi dan mengevaluasi segala macam permasalahanyang muncul, kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, serta solusi yang diharapkan. Analisa pelaporan juga dilakukan untuk menganalisis beberapa jenis dokumen yang digunakan oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Sektor, yaitu laporan model A, model B, model B1, dan model C. Berdasarkan hasil implementasi diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini mampu memberikan suatu solusi dalam penglolaan data yang lebih baik dan maju (computer based) dengan terlihat melalui nilai angka indikator pada prosentase interpretasi pengujian yang mencapai rata-rata 90%. Kata kunci: aplikasi web, kepolisian sektor, laporan kepolisian. PENDAHULUAN Saat ini instansi kepolisian dituntut untuk meningkatkan kinerjanya utamanya dalam pelayanan kepada masysarakat. Pelayanan kepolisian tidak hanya pada pelayanan lalu lintas saja, tetapi juga pada pelayanan penerimaan laporan dan pengaduan dari masyarakat. Kepolisian berkewajiban memberikan perlindungan serta menerima laporan dan pengaduan dari masyarakat yang mengalami tindak kriminalitas dan juga laporan kehilangan suatu barang berharga (Farsole, 2014). Penerimaan laporan dan pengaduan ditangani oleh SPK, yaitu Sentra Pelayanan Kepolisian dan laporan kriminal diusut lebih lanjut oleh Satuan Serse (Sunarno, 2009). SPK harus mampu melayani masyarakatnya dengan pendataan laporan secara rinci dan sesuai standar, manajemen data yang rapi dan lengkap, serta pembuatan surat yang tidak membutuhkan waktu yang lama. Saat ini di beberapa instansi kepolisian tingkat sektor laporan kriminal dan tindak pidana dibuat menggunakan Microsoft Word. Proses dokumentasi penerimaan laporan dilakukan dengan cara menghapus dan mengganti isi dari file. Saat penyimpanannya dengan menimpa saja data terdahulu, sehingga tidak memiliki data-data laporan kriminal dan tindak pidana sebelumnya. Akibatnya, apabila satuan serse ingin melakukan pengusutan lebih lanjut sulit untuk mendapatkan data-data sebelumnya dengan cepat. Apabila laporan kertas hilang, maka sudah tidak mempunyai salinan datanya karena sudah ditimpa dengan data laporan yang baru. Masalah lain juga terdapat pada laporan kehilangan barang dan surat-surat berharga. Salinan data laporan ini memang sudah ada, tetapi masih ditulis pada buku-buku besar. Karena penulisannya ditulis tangan secara manual, maka sangat sulit untuk melakukan pencarian. 307
Bahkan sulit untuk dibaca, karena anggota SPK yang bertugas berganti-ganti dan tidak semua anggota SPK bertulisan tangan lengkap dan rapi. Menilik permasalahan di atas maka diangkat sebuah penelitian untuk membangun aplikasi bernama ANgeloLaLi. Aplikasi laporan kepolisian ini mempunyai tiga level pengguna, yaitu admin/kapolsek yang mempunyai hak akses penuh dalam aplikasi laporan kepolisian ini, SPK yang bertugas menginputkan dan mencetak semua jenis laporan, serta satuan Serse yang dapat melihat dan mencetak data laporan kriminal dan tindak pidana saja. Beberapa penelitian serupa pernah dikerjakan oleh Shofiyah (2011) dengan aplikasi di Polresta Surakarta dan Puspita (2012) pada POMDAMII/Sriwijaya Palembang. Sedikit berbeda, Darwan (2013) membangun sistem informasi dalam penglolaan data kecelakaan lalin di Polres Sleman DIY. METODE PENELITIAN Aplikasi dibangun dengan melalui beberapa tahapan disain sistem. Tahapa permulaan adalah mendisain DFD (Nugroho, 2004). Diagram konteks aplikasi pengelolaan laporan kepolisian dapat dilihat pada Gambar 1. Sedangkan dekomposisi diagram dari Gambar 1 disajikan pada Gambar 2 berikutnya. Gambar 1. DFD level 0 Gambar 2. DFD level 2 Sementara itu, kelanjutan disain sistem disajikan pada Gambar 3 dalam bentuk DFD level 2 di bawah ini. Gambar 3. DFD level 2 308
Terdapat 2 (dua) proses yang dit unjukkan pada Gambar 3.4 yaitu a) Proses 2.1 adalah proses login dengan input berupa Username, password, dan level akses yang akan dicek dalam database laporan kepolisian apakah benar user yang melakukan login adalah user yang diberi akses oleh admin; b) Proses 2.2 adalah proses penginputan data laporan kepolisian model A, B, dan C yang dilakukan oleh petugas SPK dan data tersebut akan masuk ke dalam database. Proses 2.2 juga menghasilkan output berupa print out data laporan yang akan dijadikan sebagai surat laporan kepolisian. Tahap lanjutan adalah mendisain alur sistem secara keseluruhan. Bentuk diagram alur sistem ditampilkan pada Gambar 4 di bawah ini. Gambar 4. Diagram alir aplikasi HASIL DAN PEMBAHASAN Terdapat 3 level yang berbeda dalam fasilitas login yaitu level admin, level SPK, dan level Sat Serse. Halaman SPK merupakan halaman yang dikelola oleh petugas Sentra Pelayanan Kepolisian, dimana halaman ini dapat diakses setelah melakukan proses login terlebih dahulu dalam level SPK. Pada penelitian ini daimbil studi kasus di Kepolisian Sektor Gatak Sukoharjo Jawa Tengah. Tampilan menu pada SPK ditampilkan dalam Gambar 5 berikut ini. 309
Gambar 5. Tampilan menu SPK Gambar 6. Input form model A Terdapat 3 (tiga) menu tambahan dalam menu ini, yaitu input laporan model A, model B, dan model C. Halaman input model A merupakan halaman yang digunakan untuk mengelola laporan kepolisian model A. Pada halaman ini langsung disajikan tampilan data laporan model A seperti yang disajikan pada Gambar 6 di atas. Untuk melihat data laporan kepolisian model A secara detail yaitu dengan cara memilih opsi view pada form tampilan data laporan kepolisian model A. Sesuai dengan permintaan dan kebutuhan instansi, maka tampilan view dirancang menjadi seperti tampilan cetak yang dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini. Gambar 7. Menu print laporan model A Demikian pula halnya untuk menu laporan model B dan C mempunyai kaidah yang sama sebagaimana form model A. Sementara itu melalui level pengguna yang lain, yaitu admin dapat dilaksanakan beberapa aktivitas, yaitu mengisi identitas anggota polsek, mengelola data kelurahan, menambah item kejadian/kasus, menambah data tindakan, dan mengelola seluruh user. Level pengguna ketiga ialah level satserse dengan akses seperti pada level SPK. Pengujian aplikasi dikerjakan langsung dengan implementasi dikantor Polsek Gatak. Disamping itu, evaluasi juga dilaksanakan dengan cara melakukan kuisioner ke sejumlah responden. Data penilaian responden diformulasikan dalam bentuk prosentase interpretasi dengan persamaan: 310
skor( s) P x100% (1) SMax Pada pengujian melalui kuisioner, digunakan daftar pertanyaan sebagai berikut : P1 : Tampilan aplikasi pengelolaan laporan kepolisian cukup menarik P2 : Aplikasi pengelolaan laporan kepolisian ini mudah dalam pengoperasiannya P3 : Aplikasi pengelolaan laporan kepolisian ini bermanfaat dalam pembuatan, pencarian, dan pemantauan laporan kepolisian P4 : Penyajian data dan informasi jelas P5 : Fungsi aplikasi lengkap Deskripsi hasil kuisioner secara keseluruhan disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 8 di bawah ini. Tabel 1. Data hasil kuisioner penilaiam aplikasi Pertanyaan Jawaban Jumlah Prosentase SS (5) S(4) N (3) TS (2) STS (1) skor Interpretasi P1 7 2 1 0 0 46 92% P2 7 1 2 0 0 45 90% P3 8 2 0 0 0 48 96% P4 7 3 0 0 0 47 94% P5 8 1 1 0 0 47 94% Gambar 8. Representasi penilaian responden Aplikasi yang telah dibuat terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari aplikasi pengelolaan laporan kepolisian ini yaitu : a. Bagi petugas SPK memudahkan dalam pencatatan dan pencarian data laporan kepolisian. b. Bagi Kapolsek memudahkan dalam pemantauan laporan kepolisian sehingga dapat membantu untuk merumuskan kebijakan dan mengambil keputusan. c. Bagi petugas Serse memudahkan dalam pengambilan data laporan tindak pidana. Sementara kekurangan dari aplikasi pengelolaan laporan kepolisian ini yaitu belum terdapat menu untuk mendapatkan informasi tentang cara mengoperasikan aplikasi. 311
KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya serta hasil pembahasan dari Aplikasi Pengelolaan Laporan Kepolisian Studi Kasus Polsek Gatak, maka dapat diambil kesimpulan : 1. Aplikasi pengelolaan laporan kepolisian ini membantu petugas SPK dalam mengelola data laporan kepolisian, pencatatan laporan, pencarian data, serta dapat menyeragamkan format laporan kepolisian. 2. Aplikasi ini memberikan kemudahan kepada Kapolsek untuk melakukan pemantauan laporan kepolisian sehingga dapat membantu untuk merumuskan kebijakan dan mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan masyarakat. 3. Aplikasi pengelolaan laporan kepolisian ini memudahkan petugas Serse dalam pengambilan data laporan tindak pidana. 4. Berdasarkan hasil kuisioner dapat dinyatakan bahwa secara mayoritas aplikasi ini dapat diterima dengan jawaban sangat memuaskan melalui indikasi rata-rata prosentase diatas 90% pada komponen P1 sampai dengan P5. DAFTAR PUSTAKA Darwan. 2013. Pembuatan Sistem Informasi Data Kecelakaan Lalu Lintas pada Kantor Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Resor Sleman DIY. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Sistem Informasi. STMIK AMIKOM Yogyakarta. Farsole, Sumit R. 2014. E-Police Police Record Management System. International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and Communication 2(3): 497-500. Nugroho, Bunafit. 2004. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Gava Media. Puspita, Ria. 2012. Sistem Informasi Unit Pelayanan dan Pengaduan Polisi Militer (UP3M) pada POMDAM II/Sriwijaya Palembang Menggunakan Delphi 2007 dan SQL Server 2008. Palembang: Jurusan Teknik Informatika. STMIK PalComTech. Shofiyah, Siti. 2011. Pembuatan Aplikasi Pengarsipan Laporan Kepolisian Polresta Surakarta. Tugas Akhir. Surakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Sunarno, Edy. 2009. Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas POLRI di Lapangan. Jakarta : Mabes Polri. 312