Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan. Hal ini dikarenakan pelaporan keuangan memiliki tujuan-tujuan umum

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

Laporan Keuangan: Neraca

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk mengurangi ketidakpastian investasi adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal indonesia telah menjadi fenomena tersendiri, dan menjadi catatan sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki seseorang biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah, antara lain dengan melakukan hubungan kontraktual dengan para pemasok dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada suatu perusahaan. Menurut (Ang, 1997 dalam Adiliawan, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat yang handal bagi para pemakainya untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, peran

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, yaitu mengatur serta mengawasi segala aktivitas yang berhubungan dengan perusahaan secara efektif dan efisien. Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan baru dengan tujuan untuk memperbaiki serta mengatur pola perekonomian ke arah yang lebih baik. Untuk itu setiap perusahaan yang ada baik perusahaan besar ataupun kecil, diharapkan dapat melaksanakan kebijakan tersebut dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing perusahaan. Dalam mengelola suatu perusahaan, manajemen harus bisa mengawasi segala kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing bawahannya. Keselarasan antara manajemen dan bawahannya diharapkan dapat mempermudah pencapaian tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh suatu perusahaan. Sehingga dengan tercapainya tujuan perusahaan sekaligus dapat menghasilkan tingkat laba (profitabilitas) yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan mengakibatkan semakin rumit permasalahan yang harus dihadapi, seperti adanya persaingan yang ketat dalam bidang ekonomi pada saat sekarang ini, menuntut perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas di dalam pencapaian tujuan perusahaan. Setiap perusahaan baik jasa ataupun manufaktur akan menitikberatkan pada kualitas informasi laporan keuangan tahunan yang telah diaudit, yang komponennya meliputi (1) neraca, (2) laba rugi, (3) perubahan ekuitas, (4) arus kas dan (5) catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang wajib dipublikasikan bagi semua perusahaan publik yang tercatat di pasar modal.

Bab I Pendahuluan 2 Laporan keuangan dibuat untuk membantu investor membuat keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. FASB dalam Statement of Financial Concept No.1, menyatakan bahwa laporan keuangan yang efektif harus dapat membantu investor, kreditur, dan pengguna lainnya yang sekarang dan potensial dalam menetapkan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan dari hasil penjualan, penarikan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Pada umumnya, laba bersih sering dianggap sebagai indikator dari keberhasilan suatu entitas atau perusahaan. Tetapi dalam perhitungan laba bersih digunakan berbagai macam alokasi seperti alokasi untuk depresiasi, amortisasi, pajak yang ditangguhkan dan sebagainya untuk memenuhi konsep matching principle (penanding antara beban dan pendapatan). Selain itu, laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk menjalankan operasi, melakukan investasi dan membayar hutang. Perusahaan harus benar-benar memiliki uang kas dan bukannya laba bersih. Karena itu amat penting bagi investor untuk menganalisis sampai sejauh mana efisiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Informasi mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan arus kas (statement of cash flow). Laporan arus kas menyediakan informasi yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya, struktur keuangannya, serta pengaruh transaksi-transaksi investasi dan pendanaan terhadap posisi keuangan perusahaan. Laporan arus kas melengkapi laporan keuangan perusahaan yang telah disediakan oleh laporan laba rugi. Tujuan laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu entitas untuk satu periode. Informasi ini berguna bagi investor dan kreditur untuk mengetahui kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas bersih masa depan dan membandingkannya dengan kewajiban-kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Lebih lanjut disebutkan dalam PSAK No.2 paragraf 3 (2004 : 2.2) bahwa :

Bab I Pendahuluan 3 Informasi arus kas dapat meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakukan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Laporan arus kas melaporkan sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Investor yang cermat tidak pernah lupa untuk memberikan perhatian pada laporan arus kas. Arus kas perusahaan diklasifikasikan di dalam laporan arus kas menjadi tiga kategori, yaitu arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, arus kas yang berasal dari aktivitas investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan. Profitabilitas perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan ada bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan dibandingkan satu dengan lainnya, apakah yang akan dibandingkan itu laba yang berasal dari operasi atau usaha, atau laba neto sesudah pajak dengan aktiva operasi, atau laba neto sesudah pajak dibandingkan dengan keseluruhan aktiva tangible, ataukah yang akan diperbandingkan itu laba neto sesudah pajak dengan jumlah modal sendiri. Dengan adanya macam-macam cara dalam penilaian profitabilitas suatu perusahaan, maka tidak mengherankan kalau ada beberapa perusahaan yang berbeda-beda dalam cara menghitung profitabilitasnya, yang terpenting ialah profitabilitas mana yang akan digunakan sebagai alat pengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan yang bersangkutan. Salah satu tujuan didirikannya perusahaan adalah menghasilkan laba. Tetapi laba yang tinggi tidak selalu merupakan ukuran keberhasilan perusahaan. Mereka umumnya lebih tertarik pada tingkat kemampuan menghasilkan laba atau profitabilitas. Profitabilitas dapat menunjukkan sejauh mana kinerja manajemen dalam memanfaatkan modal yang ditanamkan dalam investasi. Selain itu, profitabilitas dapat menunjukkan keputusan dan kebijakan manajemen dalam mengelola aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama ini.

Bab I Pendahuluan 4 Sementara itu, untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan ataupun profitabilitas dapat dilihat dari laporan laba rugi dan neraca. Karena informasi tersebut menggunakan basis akrual, maka para pemakai laporan keuangan khususnya para investor dan kreditur lebih tertarik informasi arus kasnya. Mereka juga ingin mengetahui lebih jauh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kasnya sehingga mampu membayar kewajiban-kewajibannya. Informasi ini diperoleh dari laporan arus kas. Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul : Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Penelitian tentang pengaruh laporan arus kas telah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Dalam penelitian ini, penulis mengambil beberapa rujukan skripsi. Diantaranya adalah Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Terhadap Perubahan Harga Saham oleh Ken Noviar pada tahun 2004. Di dalam penelitian tersebut diketahui bahwa secara parsial komponen laporan arus kas mempengaruhi perubahan harga saham, tetapi secara simultan komponen laporan arus kas tidak berpengaruh pada perubahan saham. Perbedaan antara peneliti terdahulu dengan penelitian penulis adalah peneliti terdahulu meneliti pengaruh komponen laporan arus kas terhadap perubahan saham sedangkan penulis meneliti pengaruh komponen laporan arus kas terhadap profitabilitas. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah ditulis di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1) Seberapa besar pengaruh dari komponen laporan arus kas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan? 2) Seberapa besar pengaruh dari komponen laporan arus kas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan?

Bab I Pendahuluan 5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mengumpulkan dan mengolah data untuk dapat mempelajari dan menganalisis pengaruh komponen laporan arus kas terhadap profitabilitas perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Menguji seberapa besar pengaruh dari komponen laporan arus kas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan. 2) Menguji seberapa besar pengaruh dari komponen laporan arus kas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Widyatama. Hasil penelitian ini diharapkan penulis akan memberikan manfaat antara lain : 1. Bagi penulis 1) Dengan melakukan penelitian ini penulis akan lebih dapat memahami penerapan dari teori teori yang didapat selama di bangku kuliah, terutama yang berkaitan dengan judul yang dipilih. 2) Untuk memperdalam ilmu pengetahuan mengenai arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, dan pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Bagi perusahaan Sebagai bahan masukan, baik berupa saran atau koreksi untuk menelaah mengenai pengaruh komponen laporan arus kas terhadap profitabilitas perusahaan. 3. Bagi masyarakat, khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Melalui karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat dijadikan referensi di masa yang akan datang.

Bab I Pendahuluan 6 1.5 Kerangka Pemikiran Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, seperti investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat akan menilai kinerja dan tingkat kesehatan perusahaan yang bersangkutan dengan cara membaca laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan, merupakan gambaran bagi pengguna untuk menilai operasi dan usaha yang telah dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan laporan keuangan itu sendiri terdiri atas beberapa komponen, antara lain (1) Neraca Keuangan (Balance Sheet), (2) Laporan Laba Rugi (Income Statement), (3) Laporan Perubahan Modal (Owner s Equity Statement), (4) Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), dan (5) Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement). Pada penelitian kali ini, penulis ingin lebih memfokuskan pada laporan arus kas sebagai faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Tujuan laporan arus kas seperti yang tercantum dalam PSAK No.2 (2004 : 2.1) : Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Sedangkan menurut Munawir (2002 : 157) mengatakan bahwa tujuan dari penyusunan laporan arus kas adalah sebagai berikut : Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumbersumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut degan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Laporan sumber-sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukkan aliran atau gerakan kas yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan. Banyak pengakuan akuntansi secara akrual dalam laporan keuangan mendorong banyak pihak untuk melihat kinerja perusahaan dari aspek lain yaitu

Bab I Pendahuluan 7 dari sisi arus kas (cash flow). Informasi arus kas jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai laporan keuangan mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan perusahaan dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Laporan arus kas melaporkan keseluruhan kas masuk (cash inflow) dan kas keluar (cash uotflow) yang terjadi dalam seluruh aktivitas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan tentang arus kas ini akan berguna bagi para pengguna laporan keuangan terutama investor sebagai dasar penilaian kemampuan perusahaan dalam meningkatkan profitabilitasnya. Oleh karena itu analisis terhadap laporan arus kas merupakan salah satu yang penting bagi pertimbangan para investor dalam memprediksi tingkat keuntungan dan tingkat profitabilitas perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Munawir (2002 : 37) analisis arus kas adalah : Analisa sumber-sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. Laporan arus kas harus disajikan dengan merinci komponen-komponen arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pembedaan komponen-komponen arus kas ini karena masing-masing komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap profitabilitas perusahaan. Masing-masing komponen arus kas yang tersaji dalam laporan arus kas mempunyai pengaruh yang berbeda-beda, baik tanda maupun kemampuan prediksinya. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan yang dapat diukur dengan perubahan dalam modal kerja. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan merupakan

Bab I Pendahuluan 8 indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi pada umumnya berasal dari transaksi yang mempengaruhi penentuan laba atau rugi perusahaan. Arus kas yang berasal dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Arus kas yang bernilai positif dapat diartikan bahwa perusahaan memperoleh penerimaan dari kegiatan investasinya. Sebaliknya jika arus kas investasi memiliki nilai negatif maka dapat dilihat bahwa kas yang ada dalam perusahaan digunakan untuk berinvestasi seperti pembayaran untuk pembelian aktiva tetap, aktiva tetap berwujud dan aktiva jangka panjang lain. Arus kas dari aktivitas pendanaan berguna berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas pendanaan yang memiliki nilai positif menandakan bahwa perusahaan mendapatkan dana dari pihak ketiga. Dana ini dapat berupa hutang, pinjaman Bank, ataupun kas hasil penawaran umum terbatas. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan karena perusahaan memperoleh dana tambahan selain yang berasal dari kegiatan opersionalnya. Namun di sisi lain menimbulkan kewajiban bagi perusahaan karena adanya klaim dari pihak ketiga berupa pembayaran bunga hutang dan pinjaman. Pada umumnya, laba bersih sering dianggap sebagai indikator dari keberhasilan suatu entitas atau perusahaan. Laba atau profit merupakan indikasi kesuksesan dari suatu badan usaha serta merupakan salah satu tujuan perusahaan untuk tetap survive dan berkembang lebih lanjut. Suatu perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka panjang dan mencapai tujuannya sebagaimana yang telah direncanakan, bila perusahaan tidak mampu untuk menghasilkan laba. Kerugian yang terus-menerus akan mengakibatkan penurunan jumlah modal sehingga para kreditur atau investor merasa enggan untuk memberi pinjaman atau memberikan modal.

Bab I Pendahuluan 9 Laba atau profit sering pula dikaitkan dengan ukuran efisiensi dan efektivitas dari suatu unit kerja dalam memanfaatkan sumber daya perusahaan atau dengan kata lain efisiensi dan efektivitas dari suatu unit kerja dalam memanfaatkan sumber daya perusahaan pada periode tertentu akan tergambar melalui laba atau profit yang dapat dicapainya. Pengertian profitabilitas menurut Bambang Riyanto (2001 : 35) sebagai berikut : Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, yang menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan akan menghasilkan laba tertentu. Maka berdasarkan uraian tersebut penulis melihat adanya keterkaitan antara komponen laporan arus kas dengan tingkat profitabilitas. Kerangka pemikiran di atas apabila digambarkan akan terlihat sebagai berikut : Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi (X 1 ) Arus Kas dari Aktivitas Investasi (X 2 ) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (X 3 ) Profitabilitas (Y)

Bab I Pendahuluan 10 Berdasarkan uraian di atas mengenai laporan arus kas dan profitabilitas, maka penulis mengajukan empat hipotesis : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas operasi terhadap profitabilitas perusahaan 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap profitabilitas perusahaan 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap profitabilitas perusahaan 4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan jenis penelitian survey. Menurut Sugiyono (2004:11) metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Adapun teknik pengumpulan data, serta informasi yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini yaitu dengan cara : 1. Riset Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data primer yang akan menjawab masalah penelitian. 2. Riset Kepustakaan (Library Research) Riset ini dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku wajib (literatur) dan bacaan lainnya untuk mendapatkan landasan teorinya.

Bab I Pendahuluan 11 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, penulis mengambil data dari laporan keuangan perusahaan yang go public di Pojok BEJ YPKP yang berlokasi di jalan P. H. Mustofa No. 68 Bandung, atau melalui website www.bej.com dan www.jsx.co.id. Adapun waktu melakukan penelitian ini dari bulan Maret 2006 sampai dengan selesai.