PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL DAN MAKROEKONOMI TERHADAP IMBAL HASIL SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN (STUDI KASUS PADA BURSA EFEK INDONESIA) TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu: (1) sebagai sarana bagi pendanaan usaha

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana. masyarakat, dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian suatu negara termasuk di Indonesia. Pasar modal

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. more assets that will be held over some future time period, sedangkan Jogiyanto

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

KARYA ILMIAH. Disusun Oleh : MAR ATUS SHOLIHAH B

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

SKRIPSI ANALISIS MODEL APT PADA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memasuki era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya menjadi besar. Proses dari berkembang untuk menjadi besar apalagi

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2006, secara bertahap akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

ANALISIS EXPECTED RETURN : STUDI PERBANDINGAN METODE CAPM DAN APT PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah disamping mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PENUTUP. informasi, book to market ratio, dan return saham sebagai variabel intervening

BAB I PENDAHULUAN. kinerja untuk dapat bertahan dalam situasi krisis atau memenangkan persaingan

PENGARUH RETURN SAHAM DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RISIKO SISTEMATIK. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan harga saham. Bila harga saham suatu perusahaan tinggi maka nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. fiskal dan moneter (Fahmi, 2013). Pasar modal menjalankan dua fungsi utama, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penilaian saham diketahui terdapat tiga jenis nilai saham, yaitu nilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Silabus. EKA 5311 Analisis Investasi dan Portofolio. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori ini

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I yang baik dan dapat memberikan return yang akan dipilih oleh investor. Oleh karena

A LA TAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

Transkripsi:

PENGARUH ANALISIS FUNDAMENTAL DAN MAKROEKONOMI TERHADAP IMBAL HASIL SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN (STUDI KASUS PADA BURSA EFEK INDONESIA) TAHUN 2011-2014 Lie Welly, Mohamad Heykal Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, Jakarta Barat 11480, +628988784202, welly_lie93@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this thesis is to analyze the effects of book-to-market ratio, corporate financing decision, size, return on assets, inflation rate, and the growth of Mining Sector GDP for the period of 2011-2014. The range of data used in this research paper is yearly data from 2011 to 2014. This research is a quantitative research from 2011 to 2014 with a total sample of 56 samples.the result shows that book-tomarket ratio, size, return on assets, inflation rate, and growth of Mining sector GDP have a significant effect on the mining companies stock return. Corporate financing decision (DER) don t have a significant effect on mining companies stock return. This result can be utilized as a reference for investors in order to determine the best investment decisions especially in mining sector stocks. Keywords: (Fundamental, macroeconomics, stock return, mining companies) ABSTRAK Tujuan dari penulisan laporan skripsi ini adalah untuk meneliti mengenai pengaruh faktor fundamental dari perusahaan yang digambarkan pada book-to-market ratio, kebijakan pendanaan perusahaan, ukuran perusahaan, dan return on assets, serta kondisi makroekonomi yang digambarkan pada inflasi, dan pertumbuhan PDB sektor tambang terhadap imbal hasil saham perusahaan pertambangan dengan rentang data tahunan dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif dari tahun 2011 sampai tahun 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 56 sampel. Hasil dari penelitian yang telah selesai dilakukan menunjukan bahwa book-to-market ratio (BMR), ukuran perusahaan (SIZE), return on assets (ROA), tingkat inflasi, dan pertumbuhan PDB sektor tambang memiliki pengaruh yang signifkan terhadap imbal hasil saham perusahaan khusunya perusahaan sektor Pertambangan. Sedangkan kebijakan pendanaan perusahaan (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat imbal hasil saham pertambangan. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi investor dalam mengambil keputusan-keputusan berinvestasi terutama pada saham-saham pertambangan. Kata Kunci : (Fundamental, makroekonomi, imbal hasil, perusahaan pertambangan)

PENDAHULUAN Pasar Modal merupakan tempat diperjual belikannya berbagai instrument keuangan jangka panjang, seperti uang, ekuitas (saham), instrument derivatif, dan instrumen lainnya. Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pasar modal juga dapat diartikan sebagai sebuah tempat dimana mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana. Pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif dalam berinvestasi. Pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan terdapat 2 unsur penting yaitu hasil (return) dan risiko (risk). Saham perusahaan publik, sebagai komoditinya investasi, tergolong mempunyai risiko yang tinggi karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik di luar maupun di dalam perusahaan. Namun, return yang diharapkan oleh investor juga mengandung risiko. Semakin tinggi imbal hasil (return) yang mungkin dihasilkan suatu saham, semakin tinggi pula risiko yang dihadapi investor. Dalam dunia keuangan, prinsip ini dinamakan risk-return trade-off. Di mana tingkat imbal hasil yang tinggi merupakan kompensasi bagi investor karena menanggung risiko yang tinggi pula. Investor berusaha meminimalkan tingkat risikonya pada tingkat return tertentu, atau memaksimalkan return dengan tingkat risiko tertentu. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh variabel-variabel fundamental (book-to-market value of equity ratio, debt-to-equity ratio, size, return on assets) terhadap imbal hasil. Selain faktor-faktor fundamental perusahaan, return aset khususnya saham juga dipengaruhi oleh variabel-variabel makroekonomi. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Flannery & Protopapadakis (2002) menunjukan bahwa pasar modal memiliki korelasi positif dengan inflasi dan money growth. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Chen, Roll & Ross (1986) yang menemukan bahwa faktor-faktor seperti suku bunga, inflasi expected dan unexpected inflasi, produksi industri, dan sebaran obligasi mempengaruhi return saham. Banyaknya faktor yang mempengaruhi imbal hasil saham di pasar modal, menurut para investor untuk melakukan valuation secara mendalam dalam pengambilan keputusan investasi agar mendapatkan hasil yang diharapkan dari investasi yang dilakukan dan meminimalisasi kerugian yang dapat timbul akibat dari fluktuasi pertumbuhan dan perkembangan emiten yang bersangkutan. Namun pada praktiknya terdapat bias dalam melakukan penilaian perusahaan. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan persepsi antara perusahaan, investor, dan asumsi yang diambil. Menganalisa faktor imbal hasil suatu nilai saham menjadi penting jika dihubungkan dengan efisien atau tidak suatu pasar. Analis dapat memberikan informasi mengenai prospek suatu perusahaan kepada investor sebelum melakukan keputusan investasi. METODE PENELITIAN Data yang digunakan merupakan data pergerakan harga saham sebagai proksi untuk variabel dependen (return saham). Sedangkan unutk variabel independen yakni, variabel fundamental (book-to-market ratio, debt-to-equity ratio size dan return on assets) dan variabel makroekonomi (inflasi dan GDP), masing masing berasal dari laporan tahunan yang dipublikasikan perusahaan pertambangan serta pemaparan statistic moneter Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dalam situsnya. Data dikumpulkan dari data sekunder yang secara tidak langsung melalui berbagai sumber seperti www.finance.yahoo.com, www.idx.co.id, www.bi.go.id, situs masing-masing perusahaan, situs-situs internet lainnya, adapun dari artikel, jurnal dan majalah.

HASIL DAN BAHASAN Berikut adalah hasil yang didapat dari penelitian ini mengenai pengaruh variabel fundamental dan variabel makroekonomi terhadap tingkat imbal hasil saham pertambangan: 1. A. Book-to-Market Ratio Kebanyakan Investor berasumsi bahwa perusahaan dengan Book-to-Market Ratio rendah maka akan menghasilkan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan Bookto-Market Ratio yang lebih tinggi karena investor dalam Negeri lebih menghargai saham saham perusahaan yang baru bertumbuh dan menganggap perusahaan tersebut memiliki prospek cerah daripada perusahaan yang sudah besar yang cenderung terpaku terhadap birokrasi dan kurang menerapkan langkah-langkah inovatif pada bisnisnya. B. Debt-to-Equity Ratio Pada penelitian ini ditemukan adanya pengaruh yang tidak signifikan antara kebijakan pendanaan perusahaan pertambangan dengan tingkat imbal hasil sahamnya. Kebijakan pendanaan perusahaan bukan indikator pertimbangan investor dalam berinvestasi pada saham pertambangan di Indonesia. C. Ukuran Perusahaan (Size) Perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil dianggap terlalu berisiko bila beroperasi di sektor pertambangan, sehingga diperkirakan akan menghadapi kesulitan dalam operasional ke depannya sehingga akan mengurangi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. D. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) yang berfluktuasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaanvsektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dimana Return On Assets (ROA) mempunya hubungan korelasi yang searah (positif), artinya ketika Return On Assets (ROA) meningkat maka harga saham akan meningkat.

2. A. Tingkat Inflasi Pada tingkat inflasi ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dengan arah hubungan yang negatif antara tingkat inflasi dengan tingkat imbal hasil saham pada sektor pertambangan, dengan kata lain naiknya tingkat inflasi akan menyebabkan menurunnya tingkat imbal hasil saham yang akan diberikan kepada investor. B. Pertumbuhan PDB Sektor Pertambangan Investor dalam Negeri, khususnya investor saham sektor pertambangan yang teliti dalam menilai kondisi perekonomian secara makro sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Terlebih industri pertambangan merupakan industri yang sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian. SIMPULAN DAN SARAN disarankan untuk penelitian selanjutnya agar menambah beberapa variabel bebas lagi agar lebih memperluas cakupan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi imbal hasil pertambangan, baik itu faktor fundamental maupun faktor makroekonomi. Penelitian yang membandingkan imbal hasil antar sektor juga bisa dilakukan. Penggunaan imbal hasil saham sebagai variabel dependen juga lebih baik jika di-adjust dengan standar deviasinya agar hasil analisis lebih tajam. Lebih lagi penelitian yang selanjutnya diharapkan dapat melihat hubungan antara variabel fundamental dan makroekonomi tidak hanya dari satu arah saja malainkan dari dua arah (kausalitas). Saran yang dapat penulis berikan kepada investor dan pelaku bisnis lainnya adalah perlu dilakukannya Analisis terhadap variabel-variabel fundamental serta makroekonomi sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham pertambangan, khususnya untuk tipe investor yang menganut paham value investing atau investasi jangka panjang. Untuk investor tipe trader perlu dilakukan juga Analisis secara teknikal untuk melengkapi Analisis fundamental. REFERENSI Andre Hernendiastoro : 2005. Pengaruh Kinerja Perusahaan dan Kondisi Ekonomi Terhadap Return Saham dengan Metode Intervalling. Journal Economy. Auliyah dan Hamzah : 2006. Analisis Karakteristik Perusahaan, Industri, dan Makroekonomi Terhadap Return dan Beta Saham Syariah. Journal Economy. Bhandari, L. C. 1998. Debt/equity Ratio and Expected Common Stock Returns: Empirical Evidence. Journal of Finance.

Bodie, Zvi., Alex Kane, dan Alan J. Markus. 2007. Essentials of Investments, Edition. Singapore : McGraw-Hill. Canbas, S., H. Duzakin, dan S.B. Kilic. 2000. Fundamental and Macroeconomic Information for Common Stock Valuation: The Turkish Case. Financial Analyst Journal Vol.12 CFA Institute. (2009). Equity. Pearson Custom Publishing. Faisal, Andri. 2005. Hubungan Antara Faktor Fundamental Perusahaan dan Indikator Makro dalam Penentuan Return Saham Pertambangan di BEJ. Tesis Pasca Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia Gujarti, Damodar. 2003. Basic Econometrics. edition. New York:Mc Graw- Hill companies. Keown, Titman, & Martin : 2011. Financial Management: Principles and Application (11th Edition) Kewal, S. S. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Journal Economy. 8-11. Megginson, W.L. (1997). Corporate Finance Theory. Reading, MA: Addison Wesley Educational Publishers, Inc. Murtianingsih. (2012). Variable Ekonomi Makro dan Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. 1(3). Prasetio : 2012. Analisis Pengaruh Variable Makro Ekonomi dan Rasio Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Sub-Sektor Komponen dan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ross, Stephen A. 1976. The Arbitrage Theory of Capital Asset Pricing. Journal of Economic Theory vol.13 No.2 Thorbecke, W. 1997. On The Stock Returns and Monetary Policy. Journal of Finance. RIWAYAT PENULIS Lie Welly lahir di kota Sukabumi (Jawa Barat) pada 05 November 1993. menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi peminatan pasar modal pada Tahun 2015.