TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES MANUFACTURING

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Metal Casting Processes. Teknik Pembentukan Material

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

11 BAB II LANDASAN TEORI

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

I. PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya permintaan aluminium dikalangan konsumen.

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

BAB V PROSES PENGECORAN BAB V PROSES PENGECORAN

ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

BAB III PROSES PENGECORAN LOGAM

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

ISSN hal

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

L.H. Ashar, H. Purwanto, S.M.B. Respati. produk puli pada pengecoran evoporatif (lost foam casting) dengan berbagai sistem saluran.

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membersihkan coran. Hampir semua benda-benda logam yang. Perkembangan material berbasis besi ( ferro), khususnya

PENENTUAN TEMPERATUR OPTIMUM PADA PENGECORAN INVESTMENT CASTING DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN TANAH LIAT

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PENGECORAN KONSTRUKSI CORAN DAN PERANCANGAN POLA

ANALISIS HASIL PENGECORAN MATERIAL KUNINGAN

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP SIFAT MEKANIS BAHAN PADUAN Al-Zn

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

TI-2121: Proses Manufaktur

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

PENGARUH VARIASI MEDIA CETAKAN PASIR KALI, CETAKAN PASIR CO₂ DAN CETAKAN LOGAM TERHADAP HASIL PRODUK FLANGE CORAN ALUMUNIUM (Al)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

PROSES PEMBUATAN BANTALAN LUNCUR AXLE LINING di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA. Idris Prasojo Teknik Mesin Dr.-Ing.

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

PENGARUH PENAMBAHAN 12%Mg HASIL REMELTING ALUMINIUM VELG BEKAS TERHADAP FLUIDITY DAN KEKERASAN DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

ANALISIS PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING PADA LIMBA PISTON TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN MATERIAL AL - SI

Gambar 2.1 Sepatu rem. [1]

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

TUGAS SARJANA. ANALISA PENGARUH BAHAN CETAKAN PADA PENGECORAN PADUAN Al- Cu TERHADAP WAKTU PENDINGINAN DAN SIFAT MEKANIS CORAN

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

3. PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DARI KOKAS LOKAL DENGAN PEREKAT TETES TEBU DAN ASPAL

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN CETAKAN PEMANEN (PERMANENT MOLD) UNTUK PEMBUATAN PULLEY ALUMINIUM ABSTRACT

TUGAS AKHIR POLA DAN PENGECORAN BODY RUBBER ROLL UNTUK SELEP PADI

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

OPTIMASI DESAIN CETAKAN DIE CASTING UNTUK MENGHILANGKAN CACAT CORAN PADA KHASUS PENGECORAN PISTON ALUMINIUM

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan

Pembahasan Materi #11

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

BAB 3. PENGECORAN LOGAM

REDESAIN DAN PENGGUNAAN MESIN CENTRIFUGAL CASTING

PERMANEN MOLD CASTING

PENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP POROSITAS DAN DENSITAS PADA PENGECORAN ALUMINIUM SILIKON (95% Al- 5% Si) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF

Transkripsi:

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN Disusun Oleh Nama Anggota : Rahmad Trio Rifaldo (061530202139) Tris Pankini (061530200826) M Fikri Pangidoan Harahap (061530200820) Kelas : 3ME Dosen pembimbing : H Karmin, S.T, M.T TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbedaan pada proses pengecoran atau cara kerjanya dapat menghasilkan sifat mekanik yang berbeda. Dengan proses penge-coran tertentu maka akan didapatkan sifat mekanik yang tertentu pula sesuai dengan sifat coran yang diinginkan. Selain pemilihan proses pengecoran pemilihan perencanaan pengecoran juga sangat menen-tukan sifat sifat dari hasil pengecoran.pada saat perencanaan pengecoran harus memperhatikan proses pengeluaran panas yang terjadi. Pengecoran permanen menggunakan cetakan permanen (permanent mold) yaitu cetakan yang dapat digunakan berulang-ulang dan biasanya dibuat dari logam. Cetakan permanen yang digunakan adalah cetakan logam yang biasanya digunakan pada pengecoran logam dengan suhu cair rendah. Coran yang dihasilkan mempunyai bentuk yang tepat dengan permukaan licin sehingga pekerjaan pemesinan berkurang. 1.2 Rumusan Masalah Mengatahui faktor yang harus diperhatikan dalam pengecoran cetakan permanen! Mengetahui jenis jenis dari cetakan permanen! Mengetahui keuntungan dan kelemahan dari jenis jenis cetakan permanen!

BAB 2 POKOK PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI PENGECORAN Proses pengecoran logam (casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Sebagai suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan, pengecoran digunakan untuk menghasilkan bentuk asli produk jadi. Dalam proses pengecoran, ada empat faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran, yaitu : 1) Adanya aliran logam cair ke dalam rongga cetak. 2) Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan. 3) Pengaruh material cetakan. 4) Pembekuan logam dari kondisi cair. Karakteristik cetakan jenis ini adalah terbuat dari dua atau lebih bagian yang dapat dibuka untuk mengeluarkan komponen cor. Beberapa hal yang terkait dengan cetakan permanen : Cetakan dipindahkan, bukan dihancurkan. Menggunakan bantuan gravitasi. Aliran Logam lambat. Cetakan juga berasal dari logam dengan conductivity thermal yang bagus. Cetakan permanen terdiri dari dua sisi yang terbuat dari logam dan dirancang untuk emudahkan pembukaan/penutup secara akurat. Material cetakan: steel atau cast iron. Logam yang dicor: aluminum, magnesium, copper-based alloy dan cast iron.

Inti terbuat dari logam. Jika pelepasan /pengeluaran inti sulit, digunakan pasir semipermanent-mold casting). 2.2 KLASIFIKASI PENGECORAN Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran dengan cetakan nonpermanen/cetakan sekali pakai yang terbuat dari bahan pasir (expendable mold) dan ada pengecoran dengan cetakan permanen atau cetakan yang dipakai berulang-ulang kali yang biasanya dibuat dari logam (permanent mold) yang memiliki kegunaan dan keuntungan yang berbeda. 2.3 PENGECORAN PERMANEN (PERMANENT MOLD) Pengecoran permanen menggunakan cetakan permanen (permanent mold) yaitu cetakan yang dapat digunakan berulang-ulang dan biasanya dibuat dari logam. Cetakan permanen yang digunakan adalah cetakan logam yang biasanya digunakan pada pengecoran logam dengan suhu cair rendah. Coran yang dihasilkan mempunyai bentuk yang tepat dengan permukaan licin sehingga pekerjaan pemesinan berkurang. 2.4 PROSES CETAKAN PERMANEN Pengecoran cetakan permanen menggunakan cetakan logam yang terdiri dari dua bagian untuk memudahkan pembukaan dan penutupannya. Pada umumnya cetakan ini dibuat dari bahan baja atau besi tuang. Logam yang biasa dicor dengan cetakan ini antara lain aluminium, magnesium, paduan tembaga, dan besi tuang. Pengecoran dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan dalam pengecoran dengan cetakan permanen cetakan diberi pemanasan awal dan dilapisi (coated), inti (bila digunakan) dipasang dan cetakan ditutup,

logam cair dituangkan ke dalam cetakan, dan cetakan dibuka, produk coran yang dihasilkan. Berbagai pengecoran cetakan permanen : A. PENGECORAN BERTEKANAN RENDAH (LOW PRESSURE CASTING) Pada pengecoran jenis ini cetakan diletakkan diatas ruang kedap udara (airtight chamber), kemudian gas bertekanan rendah dialirkan ke dalam ruang tersebut sehingga logam cair yang berada di dalam ladel tertekan ke atas melalui saluran batu tahan api masuk ke dalam cetakan. Keuntungan : Hasil cetakan bersih bebas dari inklusi, Kerusakan akibat porositas gas dan oksidasi dapat diperkecil, Sifat mekaniknya meningkat. Pengecoran cetakan permanen vakum (vacuum permanent mold casting) Merupakan bagian dari pengecoran bertekanan rendah, bedanya disini cetakannya divakum, sehingga cairan logam akan ditarik ke dalam rongga cetak karena adanya perbedaan tekanan. Kelebihan proses ini dibandingkan pengecoran bertekanan rendah adalah : Kerusakan karena porositas udara dapat dikurangi; Kekuatan benda cor lebih baik. B. PENGECORAN GRAVITASI (GRAVITY PERMANENT MOLD CASTING) Pengecoran gravitasi adalah pengecoran dimana logam cair yang dituangkan ke dalam saluran masuk menggunakan gravitasi. Karena adanya tekanan gravitasi, cairan logam mengisi ke seluruh ruang dalam rongga cetakan Atau Pengecoran gravitasi adalah teknik pengecoran menggunakan cetakan logam dimana logam cair masuk kecetakan dengan gaya gravitasi.

Metal cair mengalir ke dalam cetakan dan membeku dengan cepat selama proses pengecoran berlangsung. Hasil pengecoran dengan sistem ini memiliki permukaan yang halus dan dimensi yang cukup akurat; selain juga memiliki sifat mekanis dan ketahanan tekan yang sangat baik. Penelitian ini bertujuan mempelajari karakteristik kekerasan dan porositas hasil coran pengecoran gravitasi. Material yang digunakan adalah piston bekas (77,89 % Al 18,0 % Si) yang merupakan paduan aluminium-silikon Hypereutectic. Paduan aluminium dilebur dalam dapur crusibel menggunakan bahan bakar oli bekas yang dicampur minyak tanah. Benda uji dibuat dengan menggunakan teknik pada cetakan besi. Pengecoran gravitasi menggunakan variabel temperatur tuang 700 C, kemudian benda uji dilakukan pengujian kekerasan, pengujian porositas. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, kekerasan tertinggi terdapat pada spesimen bagian bawah yaitu 90,671 kg/mm2 dan kekerasan terendah terdapat pada spesimen bagian atas yaitu 83,082 kg/mm2. Sedangkan porositas tertinggi terdapat pada spesimen bagian atas yaitu 0,0148 % dan porositas terendah terdapat pada spesimen bagian bawah yaitu 0,0113 %. C. PENGECORAN CETAK TEKAN (DIE CASTING) Pengecoran cetak tekan termasuk proses pengecoran cetakan permanen dengan cara menginjeksikan logam cair ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tinggi (7 sampai 350MPa). Tekanan tetap dipertahankan selama proses pembekuan, setelah seluruh bagian coran membeku cetakan dibuka dan hasil coran dikeluarkan dari dalam cetakan.

Konfigurasi mesin pengecoran cetak tekan ruang dingin (cold chamber) Terdapat dua jenis mesin cetak tekan : - Mesin cetak tekan ruang panas (hot chamber) - Mesin cetak tekan ruang dingin (cold chamber) Perbedaan antara mesin cetak tekan ruang panas dan mesin cetak tekan ruang dingin dapat dilihat dalam table 3.1 Tabel 3.1 Perbedaan antara mesin cetak tekan ruang panas dan mesin cetak tekan ruang dingin Tungku peleburan terdapat pada mesin dan silinder injeksi terendam dalam logam cair

Tekanan injeksi berkisar antara 7 sampai 35 MPa Digunakan untuk logam cor dengan titik lembur rendah seperti Sn, Pb, Zn. Laju produksi cepat, bisa mencapai 500 produk/jam. 1. Tungku peleburan terpisah, silinder injeksi diisi logam cair secara manual atau mekanis. 2. Tekanan injeksi berkisar antara 14 sampai 140 Mpa. 3. Digunakan untuk logam cor dengan titik lebur lebih tinggi seperti Al, Cu, Mg. 4. Laju produksi lebih lambat dibandingkan cetak tekan ruang panas. PROSES PENGECORAN CETAK TEKAN RUANG PANAS Dalam mesin pengecoran cetak tekan ruang panas, logam dilebur di dalam kontainer yang menjadi satu dengan mesin cetaknya. Lihat seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1. proses cetakan ruang panas Tahapan pengecoran: 1. Cetakan ditutup dan pluger ditarik ke atas, logam cair masuk ke dalam ruang (chamber); 2. Plunger menekan logam cair dalam ruang sehingga mengalir masuk ke dalam rongga cetak; tekanan dipertahankan selama proses pendinginan dan pembekuan; 3. Plunger ditarik, cetakan dibuka, dan benda coran yang telah membeku ditekan keluar dengan pin ejektor; 4. Proses pengecoran selesai. PROSES PENGECORAN CETAK TEKAN RUANG DINGIN Dalam mesin pengecoran cetak tekan ruang dingin, logam dilebur didalam kontainer yang terpisah dengan mesin cetaknya, gambar 4.1. TAHAPAN PENGECORAN Cetakan ditutup dan ram ditarik, logam cair dituangkan ke dalam ruang (chamber); Ram ditekan sehingga mendorong logam cair masuk ke dalam rongga cetak, tekanan dipertahankan selama proses pendinginan dan pembekuan;

Ram ditarik, cetakan dibuka, dan benda coran yang telah membeku ditekan keluar dengan pin ejektor. Keuntungan pengecoran cetak tekan : 1. Laju produksi tinggi; 2. Sangat ekonomis untuk produksi massal; 3. Dimensi benda cor akurat (toleransi ± 0,076 mm untuk benda cor yang kecil); 4. Permukaan benda cor halus; 5. Dapat mencetak bagian benda cor yang sangat tipis hingga 0,5 mm; 6. Pendinginan cepat dengan ukuran butir kristal yang sangat halus sehingga hasil pengecoran memiliki kekuatan yang baik. Kelemahan : 1) Geometri benda cor harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dikeluarkan dari dalam cetakan; 2) Sering terjadi efek kecil, terutama bila temperatur tuang logam cair terlalu rendah.

BAB 3 PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Sebuah cetakan permanen biasanya terbuat dari baja atau besi dan digunakan dengan gravitasi atau pengecoran vakum. Cetakan jenis ini dapat digunakan berulang-ulang. Biasanya cetakan ini terbuat dari logam. Karakteristik cetakan jenis ini adalah terbuat dari dua atau lebih bagian yang dapat dibuka untuk mengeluarkan komponen cor. Beberapa hal yang terkait dengan cetakan permanen : Cetakan dipindahkan, bukan dihancurkan. Menggunakan bantuan gravitasi. Aliran Logam lambat. Cetakan juga berasal dari logam dengan conductivity thermal yang bagus.

Cetakan permanen terdiri dari dua sisi yang terbuat dari logam dan dirancang untuk memudahkan pembukaan/penutup secara akurat. Material cetakan: steel atau cast iron. Logam yang dicor: aluminum, magnesium, copper-based alloy dan cast iron. Inti terbuat dari logam. Jika pelepasan /pengeluaran inti sulit, digunakan pasir(semipermanent-mold casting). 3.2 SARAN Dalam melakukan pengecoran menggunakan cetakan permanen, ada beberapa faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran yang harus diperhatikan, yaitu : Adanya aliran logam cair ke dalam rongga cetak. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan. Pengaruh material cetakan. Pembekuan logam dari kondisi.

DAFTAR PUSTAKA Nurman, mochamad, 2013, pengecoran cetakan die casting (http://mochamadnurman.blogspot.co.id/2013/03/pengecoran-cetakan-tekandie-casting.html ) diakses tanggal 30 khoirumansyah,2012, macam-macam cetakan logam (http://khoirumansyahbtr.blogspot.co.id/2012/11/macam-macam-cetakanlogam.html) diakses tanggal 30 baim, 2012, definisi pengecoran logam, (http://baim7ulu.blogspot.co.id/2012/10/definisi-pengecoran-logam.html) diakses tanggal 30