BAB I PENDAHULUAN B. MAKSUD DAN TUJUAN

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) BAPPEDA KABUPATEN SAMPANG

SOP PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT KABINET

NOMOR : 41 TAHUN 2013 T E N TA N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

DAFTAR INFORMASI PUBLIK TAHUN BERKALA ---

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) KABUPATEN SAMPANG

MONITORING WEBSITE BADAN PUBLIK

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2017

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

Rapat Persiapan Monev PPID Tahun 2018

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DAFTAR INFORMASI PUBLIK TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. Unit yang Menguasai Informasi. Ringkasan isi informasi informasi

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KECAMATAN GLENMORE

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI INDRAMAYU PERATURAN BUPATI INDRAMAYU NOMOR : 7A TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. Tujuan dilahirkannya UU. No. 14 Tahun 2008 adalah: menjamin hak warga negara utk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan

RAPAT KOORDINASI JFU PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

2012, No

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 10 TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI UNIT PENGELOLAAN INFORMASI, DOKUMENTASI DAN ARSIP, PELAYANAN INFORMASI SERTA PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA PPID UTAMA ACEH

soekartono ė-mail :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PPID

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KOTA BATU

PANDUAN PENGISIAN INFORMASI PUBLIK. No. JENIS INFORMASI KETERSEDIAAN. Informasi tentang profil Badan Publik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TUBAN PERATURAN BUPATI TUBAN NOMOR 59 TAHUN 2015

BERITA NEGARA. No.1279, 2013 KEMENTERIAN PARIWISATADAN EKONOMI KREATIF. Informasi. Dokumentasi. Pengelolaan. Pencabutan.

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 97 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 22 TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 -

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 123 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 33/1651/DISHUBKOMINFO/ 2013

TENTANG STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Le

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) BPPT KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM KEPALA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 194 TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG

II. PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

Transkripsi:

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting Negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan Negara yang baik. Reformasi yang bergulir pada tahun 1998 yang ditandai dengan tuntutan demokratisasi, tranparasi dan supremasi hukum & HAM, telah membawa perubahan mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan benegara. Konsekuensi dari tuntutan reformasi tersebut salah satu diantaranya adalah ditetapkannya UU N0.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab (good governance) melalui penerapan prinsipprinsip akuntabilitas, transparansi dan supremasi hukum serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap proses kebijakan publik. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) pada tanggal 30 April 2010 merupakan momentum penting dalam mendorong keterbukaan di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat. Undang-Undang ini telah memberikan landasan hukum terhadap hak setiap orang untuk memperoleh informasi publik di mana setiap Badan Publik mempunyai kewajiban dalam menyediakan dan melayani permohonan informasi publik secara cepat, tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana. Sesuai ketentuan dalam Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 117 Tahun 2010 tentang Organisasi Pengelola Informasi dan Dokumentasi di mana salah satu tugas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) adalah menyediakan akses informasi publik bagi pemohon informasi. Terkait dengan tugas tersebut, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat berjalan efektif dan hak-hak publik terhadap informasi yang berkualitas secara nyata terpenuhi. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud : Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyediaan, pengumpulan, pendokumentasian dan pelayanan informasi serta penetapan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi.

2. Tujuan : a. Satuan Kerja Perangkat Daerah mampu menyediakan, mengumpulkan, mendokumentasikan dan menyampaikan informasi tentang kegiatan dan produk unit kerjanya secara akurat dan tidak menyesatkan; b. Satuan Kerja Perangkat Daerah mampu menyediakan, mengumpulkan, mendokumentasikan dan menyampaikan bahan dan produk informasi secara cepat dan tepat waktu; c. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi mampu memberikan pelayanan informasi secara cepat dan tepat waktu dengan biaya ringan dan cara sederhana. ORGANISASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI A. PPID PROVINSI 1. Kriteria PPID: a. PPID merupakan pejabat struktural yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan dan pelayanan informasi publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. b. PPID diutamakan yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan dokumen, pengolahan data, pelayanan informasi, dan kehumasan. 2. Kedudukan dan Penunjukan PPID: a. PPID berkedudukan di Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat. b. Penunjukan dan pemberhentian PPID ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat. 3. Susunan Organisasi PPID, terdiri dari: a. Atasan PPID dijabat oleh Sekretaris Daerah b. Ketua PPID dijabat oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika c. Sekretaris dijabat oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Biro Umum Setda Provinsi NTB. d. Sekretariat : Pengelolaan Informasi Dokumentasi dan Arsip Pelayanan Informasi Bagan Struktur Organisasi PPID Provinsi Nusa Tenggara Barat Atasan PPID Provinsi Ketua PPID Provinsi Sekretaris PPID Provinsi Sekretariat PPID Provinsi di Kantor Dishubkominfo Prov. NTB PPID SKPD

4. Tugas dan Fungsi Fungsi PPID yaitu : - Penghimpunan informasi publik dari seluruh SKPD di Iingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; - Penataan dan penyimpanan informasi publik yang diperoleh dari seluruh SKPD di Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; - Pelaksanaan konsultasi informasi publik yang termasuk dalam kategori dikecualikan dari informasi yang terbuka untuk publik; - Penyelesaian sengketa informasi. a. Tugas dan Fungsi Atasan PPID i. Tugas Atasan PPID yaitu melakukan pembinaan dan memberikan arahan dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pengelolaan dan pelayanan informasi ii. Fungsi Atasan PPID yaitu : - Pembinaan pengelolaan dan pelayanan informasi publik dari seluruh SKPD - Pemberian arahan kepada SKPD dalam pengelolaan dan pelayanan informasi dan dokumentasi b. Tugas dan fungsi Ketua PPID i. Tugas Ketua PPID yaitu mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelayanan informasi dan dokumentasi ii. Fungsi Ketua PPID yaitu : - Pelaksanaan koordinasi perencanaan pengelolaan informasi dan dokumentasi - Pelaksanaan koordinasi pengelolaan informasi dan dokumentasi - Pelaksanaan koordinasi pelayanan informasi dan dokumentasi - Pelaksanaan koordnasi pengendalian pengelolaan informasi dan dokumentasi c. Tugas dan Fungsi Sekretaris i. Tugas Sekretaris yaitu: - Mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan program dan kegiatan yang dilakukan oleh PPID SKPD - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Atasan PPID ii. Fungsi Sekretaris yaitu : - Pelaksanaan koordinasi penyusunan program pengelolaan informasi dan dokumentasi - Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas bidang-bidang - Pelaksanaan koordinasi dan konsolidasi dalam rangka pengumpulan informasi dan dokumentasi - Pelaksanaan administrasi pelayanan informasi dan dokumentasi - Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyediaan dan pelayanan informasi publik melalui media cetak dan elektronik. - Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberian pelayanan informasi dan dokumentasi - Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengelolaan informasi dan dokumentasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretaris dibantu oleh staf sekretariat.

5. Alur Kerja PPID Provinsi Nusa Tenggara Barat Alur kerja PPID Provinsi Nusa Tenggara Barat PEMOHON SEKRETARIAT PPID PROVINSI PPID SKPD KOMISI INFORMASI Mengajukan permohonan informasi Mencatat data pemohon dan informasi yang diminta Memberikan tanda bukti PPID SKPD Informasi yang dibutuhkan Menyusun jawaban Puas TIDAK Komisi Informasi YA SELESAI Keterangan Alur Kerja PPID Provinsi a. Pemohon mengajukan permohonan layanan informasi kepada PPID yang dilayani oleh bagian sekretariat PPID Provinsi. b. Sekretariat menerima permohonan, kemudian mencatat data pemohon dan data tentang informasi yang diminta. a. Sekretariat memberikan tanda bukti mengajukan permohonan kepada pemohon. Sekretariat kemudian meneruskan permintaan informasi ke PPID SKPD terkait informasi yang diminta b. Dari jawaban PPID SKPD, kemudian Skretariat meneruskan ke pemohon informasi c. Sekretariat menyampaikan informasi kepada pemohon d. Apabila pemohon menganggap informasi yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pemohon dapat mengajukan keberatan kepada atasan langsung PPID e. Apabila respon Atasan PPID tidak memuaskan, berdasarkan syarat perundangan pemohon dapat meminta mediasi ke Komisi Informasi Provinsi.

f. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat dan Bidang-bidang dalam struktur PPID akan melakukan koordinasi dan konfirmasi kepada PPID Pembantu sesuai dengan lingkup kewenangan masing-masing. B. PPID SKPD 1. Kriteria PPID SKPD : a. PPID SKPD merupakan pejabat yang melaksanakan tugas dan fungsi PPID di Satuan Kerjanya. b. PPID SKPD memiliki kompetensi di bidang pengelolaan informasi publik dan dokumentasi serta pelaksanaan pelayanan informasi publik. 2. Susunan Organisasi PPID SKPD, terdiri dari: a. Atasan PPID dijabat oleh Kepala SKPD b. Ketua PPID SKPD dijabat oleh Sekretaris/Kabag TU/Pejabat Eselon 3 c. Pengelolaan Informasi dijabat oleh Pejabat Struktural/Fungsional/Staf yang ditunjuk Kepala SKPD d. Dokumentasi Arsip Informasi dijabat oleh Pejabat stuktural/fungsional/staf yang ditunjuk Kepala SKPD e. Pelayanan Informasi dijabat oleh Pejabat Struktural/Fungsional/Staf yang ditunjuk Kepala SKPD 3. Kedudukan dan Penunjukan PPID SKPD : a. PPID SKPD berkedudukan di Satuan Kerja masing-masing. b. PPID SKPD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah 4. Tugas dan Fungsi PPID SKPD Tugas PPID SKPD yaitu mengelola dan melayani informasi publik serta dokumentasi di Satuan Kerjanya. a. Tugas dan Fungsi Bidang Pengelolaan Informasi i. Tugas Bidang Bidang Pengelolaan Informasi yaitu menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan dan/atau memberikan pelayanan Informasi kepada publik. ii. Fungsi Bidang Pengelolaan Informasi yaitu : - Pelaksanaan perencanaan program di Pengelolaan Informasi - Pelaksanaan pelayanan informasi dan dokumentasi - Pengelolaan dan pengembangan di bidang informasi dan dokumentasi publik. - Pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi - Penyediaan informasi dan dokumentasi dalam rangka pelayanan informasi publik - Penyimpanan dan pemeliharaan dokumentasi dan informasi publik. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Pengelolaan Informasi dibantu oleh Pengelola Informasi, dengan tugas yaitu : - Melaksanakan koordinasi dalam rangka menyusun kajian dan diseminasi isu-isu strategis di bidang pelayanan informasi. - Melaksanakan sosialisasi. - Melaksanakan koordinasi dalam rangka pengumpulan data dan informasi sebagai bahan publikasi - Menyiapkan bahan penyajian informasi - Menyusun topik-topik pelayanan informasi. b. Tugas dan Fungsi Bidang Dokumentasi dan Arsip

i. Tugas Bidang Bidang Dokumentasi dan Arsip yaitu mengolah dan memberi pelayanan konsultasi dokumentasi dan klasifikasi informasi. ii. Fungsi Bidang Dokumentasi dan Arsip yaitu : - Pelaksanaan perencanaan program di Bidang Dokumentasi dan Arsip - Pelaksanaan konsultasi klasifikasi informasi publik - Inventarisasi pengklasifikasian informasi dan dokumentasi. - Penyusunan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan dalam rangka memenuhi permohonan informasi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Dokumentasi dan Arsip dibantu oleh Pengelola Bidang Dokumentasi dan Arsip, dengan tugas yaitu : - Melaksanakan pengelolaan data dan informasi. - Melaksanakan pengembangan Sistem Informasi. - Menyusun rencana dan program pengelolaan data dan informasi - Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi - Melaksanakan identifikasi data dan informasi - Melaksanakan klasifikasi data dan informasi c. Tugas dan Fungsi Bidang Pelayanan Informasi i. Tugas Bidang Pelayanan Informasi yaitu melaksanakan pelayanan informasi publik. ii. Fungsi Bidang Bidang Pelayanan Informasi yaitu : - Pelaksanaan perencanaan program Bidang Pelayanan Informasi - Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan penyelesaian sengketa informasi - Pelaksanaan verifikasi, laporan, dan rekomendasi atas pengaduan atau sengketa informasi. - Pelaksanaan advokasi penyelesaian sengketa informasi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Bidang Pelayanan Informasi dibantu oleh Pengelola Pelayanan Informasi, dengan tugas yaitu: - Menyusun pertimbangan hukum terkait rencana penolakan memberikan informasi publik yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan - Menyusun pertimbangan hukum atas keberatan yang disampaikan pemohon dan/atau pengguna informasi - Menyusun verifikasi pengaduan dan/atau sengketa informasi - Menyusun pertimbangan dan pendampingan hukum dalam rangka penyelesaian sengketa informasi Bagan Struktur Organisasi PPID SKPD Atasan PPID SKPD Ketua PPID SKPD SEKRETARIAT PPID SKPD Pengelolaa Informasi Dokumentasi dan Arsip Pelayanan Informasi

5. Alur Kerja PPID SKPD Alur kerja PPID SKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat PEMOHON SEKRETARIAT PPID SKPD BIDANG DOKUMENTASI DAN ARSIP BIDANG PENGELOLAAN INFORMASI BIDANG PELAYANAN INFORMASI KOMISI INFORMASI Mengajukan permohonan informasi Mencatat data pemohon dan informasi yang diminta YA Memberikan tanda bukti Mengecek status informasi yang diminta Informasi dikecualikan TIDAK Menyiapkan materi jawaban Informasi yang dibutuhkan Menyusun jawaban Puas TIDAK Penyelesaian sengketa informasi YA SELESAI YA Puas TIDAK Komisi Informasi Keterangan alur kerja PPID SKPD Keterangan Alur Kerja PPID Provinsi a. Pemohon mengajukan permohonan layanan informasi kepada PPID. Permohonan informasi juga dapat berasal dari PPID Provinsi. g. Sekretariat menerima permohonan, kemudian mencatat data pemohon dan data tentang informasi yang diminta. a. Sekretariat memberikan tanda bukti mengajukan permohonan kepada pemohon. b. Berdasarkan data informasi yang diminta, Bidang Klasifikasi melakukan pengecekan apakah informasi yang diminta oleh pemohon termasuk dalam kategori dikecualikan. Apabila termasuk data yang dikecualikan, maka Bidang Klasifikasi mengembalikan ke Sekretariat untuk disampaikan kembali kepada pemohon. Sedangkan apabila informasi tidak termasuk yang dikecualikan maka permohonan diteruskan ke Bidang Layanan Dokumentasi Informasi.

c. Bidang Layanan Dokumentasi Informasi menyiapkan materi jawaban. d. Berdasarkan bahan/data dari Bidang Layanan Dokumentasi Informasi, Sekretariat menyusun jawaban atas permohonan yang diterima. e. Sekretariat menyampaikan informasi kepada pemohon h. Apabila pemohon menganggap informasi yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka pemohon dapat mengajukan keberatan kepada atasan langsung PPID sehingga terjadi sengketa informasi. i. Dalam hal terjadi sengketa, Bidang Penyelesaian Sengketa melakukan upaya untuk menyelesaikan sengketa. j. Dalam hal informasi yang disampaikan oleh Sekretariat sudah sesuai dengan harapan pemohon atau hasil dari penyelesaian sengketa cukup memuaskan pemohon, maka pelayanan informasi selesai. k. Apabila hasil penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh Bidang Penyelesaian Sengketa dianggap oleh pemohon tidak memuaskan, maka dimintakan mediasi ke Komisi Informasi Provinsi. l. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat dan Bidang-bidang dalam struktur PPID akan melakukan koordinasi dan konfirmasi kepada PPID SKPD sesuai dengan lingkup kewenangan masing-masing.

BAB III MEKANISME PENGUMPULAN, PENGKLASIFIKASIAN, PENDOKUMENTASIAN DAN PELAYANAN INFORMASI Pengelolaan dan pelayanan informasi di seluruh satuan kerja di Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dilakukan melalui kegiatan yang meliputi : a. pengumpulan informasi; b. pengklasifikasian informasi; c. pendokumentasian informasi, dan d. pelayanan informasi. A. PENGUMPULAN INFORMASI Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam kegiatan pengumpulan informasi adalah: 1. Pengumpulan informasi merupakan aktivitas penghimpunan kegiatan yang telah, sedang dan yang akan dilaksanakan oleh setiap satuan kerja. 2. Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkualitas dan relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD. 3. Informasi yang dikumpulkan dapat bersumber dari pejabat dan arsip, baik arsip statis maupun dinamis. 4. Pejabat sebagaimana dimaksud dalam butir 3 merupakan pejabat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Satuan Kerjanya, sedangkan arsip statis dan dinamis merupakan arsip yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja bersangkutan. 5. Penyediaan informasi dilaksanakan dengan memperhatikan tahapan sebagai berikut : 1. Mengenali tugas pokok dan fungsi Satuan Kerjanya; 2. Mendata kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerjanya; 3. Mendata informasi dan dokumen yang dihasilkan; 4. Membuat daftar jenis-jenis informasi dan dokumen. 6. Alur dan Mekanisme Pengumpulan Informasi Alur informasi dalam rangka proses pengumpulan informasi yang berada disetiap SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, divisualkan dalam bagan sebagai berikut : DINAS-DINAS PPID PROVINSI LEMBAGA TEKNIS INSPEKTORAT LEMBAGA PROVINSI LAIN BAPEDA RUMAH SAKIT DAERAH BADAN KOORDINASI PROVINSI

Penjelasan bagan: Alur informasi publik sebagaimana digambarkan dalam bagan tersebut diatas, menunjukkan bahwa : 1. Setiap informasi publik di unit kerja SKPD merupakan tanggung jawab pimpinan SKPD. 2. Setiap informasi publik yang dikelola oleh SKPD merupakan satu kesatuan informasi dari masing-masing satuan kerja dibawahnya 3. Setiap informasi publik di unit SKPD di sampaikan ke Pusat Data PPID SKPD 4. Setiap informasi publik yang diterima oleh Pusat Data diolah dan disediakan untuk kepentingan pelayan informasi yang dilakukan oleh PPID. B. PENGKLASIFIKASIAN INFORMASI 1. Pengklasifikasian informasi dilakukan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Usulan klasifikasi informasi diajukan oleh SKPD yang memiliki kemandirian dalam mengelola kegiatan, anggaran dan administrasi. 3. Penetapan Klasifikasi informasi dilakukan melalui rapat pimpinan 4. Dalam proses pengklasifikasian, informasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu informasi yang bersifat publik dan informasi yang dikecualikan 5. Informasi yang bersifat publik dikelompokkan berdasarkan subyek informasi sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kegiatan setiap satuan kerja, meliputi: a. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara terdiri atas: i. Informasi tentang profil Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang meliputi informasi tentang kedudukan atau domisili beserta alamat lengkap,ruang lingkup kegiatan, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi serta unit-unit dibawahnya, struktur organisasi dan gambaran umum tiap satuan kerja. ii. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat iii. Informasi tentang penerimaan calon pegawai dan/atau pejabat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; iv. Informasi tentang laporan keuangan yang meliputi rencana dan laporan realisasi anggaran, neraca dan daftar aset dan investasi. v. Ringkasan tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang mengikat dan/atau berdampak bagi publik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat vi. informasi tentang hak dan tata cara memperoleh Informasi Publik, serta tata cara enpgajuan keberatan serta proses penyelesaian sengketa Informasi Publik berikut pihak-pihak yang bertanggungjawab yang dapat dihubungi; vii. informasi tentang tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang atau pelanggaran yang dilakukan baik oleh pejabat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun pihak yang mendapatkan izin atau perjanjian kerja dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; viii. informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait;

ix. informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat di setiap kantor Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. b. Informasi Publik yang wajib diumumkan secara serta merta adalah suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum antara lain: i. informasi tentang bencana alam seperti kekeringan, kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa; ii. informasi tentang keadaan bencana non-alam seperti kegagalan industri atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan; iii. bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror; iv. informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular; v. informasi tentang racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat; atau vi. informasi tentang rencana gangguan terhadap utilitas publik. c. Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat yang sekurangkurangnya terdiri atas i. Daftar Informasi Publik yang berada di bawah penguasaan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; tidak termasuk informasi yang dikecualikan. ii. informasi tentang peraturan, keputusan dan/atau atau kebijakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan latar belakang pertimbangannya; iii. surat-surat perjanjian Pemerintah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan pihak ketiga berikut dokumen pendukungnya; iv. surat menyurat pimpinan atau pejabat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya; v. syarat-syarat perizinan, izin yang diterbitkan dan/atau dikeluarkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berikut dokumen pendukungnya, dan laporan penaatan izin yang diberikan; vi. data perbendaharaan atau inventaris Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; vii. rencana strategis dan rencana kerja Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; viii. informasi mengenai kegiatan pelayanan Informasi Publik yang dilaksanakan, sarana dan prasarana layanan Informasi Publik yang dimiliki beserta kondisinya, sumber daya manusia yang menangani layanan Informasi Publik beserta kualifikasinya, anggaran layanan Informasi Publik serta laporan penggunaannya; ix. daftar serta hasil-hasil penelitian yang dilakukan; x. Informasi Publik lain yang telah dinyatakan terbuka bagi masyarakat berdasarkan mekanisme keberatan dan/atau

penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik d. Informasi Yang Dikecualikan Informasi Publik dikecualikan secara limitatif berdasarkan pada Pasal 17 UU KIP, yaitu apabila dibuka dapat: i. menghambat proses penegakan hukum; ii. mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat; iii. membahayakan pertahanan dan keamanan negara; iv. mengungkapkan kekayaan alam; v. merugikan ketahanan ekonomi nasional; vi. merugikan kepentingan hubungan luar negeri; vii. mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang; viii. mengungkap rahasia pribadi seseorang; ix. memorandum atau surat-surat antar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atau intra Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menurut sifatnya dirahasiakan, kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan. x. Informasi Publik yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.

Alur pengumpulan dan klasifikasi informasi di Lingkungan PPID Provinsi Nusa Tengara Barat dapat digambarkan sebagai berikut: Penjelasan Alur Tahapan pengumpulan informasi 1. PPID Provinsi berkoordinasi dengan PPID SKPD untuk melaksanakan pengumpulan informasi yang dikuasai. Pengumpulan informasi dilakukan oleh PPID Pembantu/pelaksana dengan melengkapi FORM I : DAFTAR INFORMASI PUBLIK YANG DIKUASAI (lihat pada lampiran) yang didesiminasikan oleh PPID Utama. 2. PPID Provinsi sebagai Badan Publik juga harus melengkapi FORM I.

Dari tahap ini akan menghasilkan Daftar Informasi yang dikuasai PPID SKPD. Tahap Pengkategorian informasi 3. PPID Provinsi berkoordinasi dengan PPID SKPD untuk melaksanakan klasifikasi informasi. Klasifikasi informasi dilakukan oleh PPID SKPD dengan melengkapi FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK (lihat lampiran) yang didiseminasikan oleh PPID Provinsi. 4. PPID SKPD melakukan pengklasifikasian informasi berdasarkan FORM II mengacu pada ketentuan kategorisasi informasi menurut Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik informasi publik berkala, informasi publik serta merta, informasi publik setiap saat dan informasi yang dikecualikan. 5. PPID Provinsi sebagai Badan Publik juga harus melengkapi FORM II. Dari tahap ini akan menghasilkan daftar Informasi yang bersifat terbuka (kolom 6,7,8 FORM II) dan dikecualikan PPID SKPD (kolom 9 FORM II). Daftar informasi yang dikuasai dan bersifat terbuka akan menjadi usulan PPID SKPD kepada PPID Provinsi untuk ditetapkan sebagai bagian materi daftar informasi publik. Daftar informasi yang dikecualikan akan masuk pada tahap pengecualian informasi. C. PENDOKUMENTASIAN INFORMASI Pendokumentasian informasi adalah kegiatan penyimpanan data dan informasi, catatan dan/atau keterangan yang dibuat dan/atau diterima oleh SKPD di Iingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat guna membantu PPID dalam melayani permintaan informasi. Pendokumentasian informasi dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bidang kearsipan dan peraturan di bidang tata persuratan yang berlaku di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tahapan dalam pendokumentasian informasi meliputi: 1. Deskripsi Informasi: Setiap SKPD membuat ringkasan untuk masing-masing jenis informasi. 2. Verifikasi Informasi: Setiap informasi diverifikasi sesuai dengan jenis kegiatannya. 3. Otentikasi Informasi: Dilakukan untuk menjamin keaslian informasi melalui validasi informasi oleh setiap satuan Kerja. 4. Kodefikasi Informasi : a. Untuk mempermudah pencarian informasi yang dibutuhkan, maka dilakukan kodefikasi. b. Metode pengkodean ditentukan oleh masing-masing Satuan Kerja. 5. Penataan dan Penyimpanan Informasi. D. PELAYANAN INFORMASI 1. Mekanisme Pelayanan Informasi Untuk memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon/pengguna informasi publik, PPID melalui desk layanan informasi publik, memberikan layanan langsung dan layanan melalui media cetak dan elektronik:

a. Layanan informasi secara langsung, yaitu layanan informasi publik yang dikategorikan wajib tersedia setiap saat, dengan mekanisme pelayanan sebagai berikut: i. Pemohon informasi datang ke desk layanan informasi dan mengisi formulir permintaan informasi dengan melampirkan fotocopy KTP pemohon dan pengguna informasi. ii. Petugas memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi publik kepada pemohon informasi publik. iii. Petugas memproses permintaan pemohon informasi publik sesuai dengan formulir permintaan informasi publik yang telah ditandatangani oleh pemohon informasi publik. iv. Petugas memenuhi permintaan informasi sesuai dengan yang diminta oleh pemohon/pengguna informasi. Apabila informasi yang diminta masuk dalam kategori dikecualikan, PPID menyampaikan alasan sesuaindengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. v. Petugas memberikan Tanda Bukti Penyerahan Informasi Publik kepada Pengguna Informasi Publik. b. Layanan informasi melalui media baik online maupun cetak, yaitu informasi publik yang tersedia dan diumumkan secara berkala dilayani melalui website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa Tenggara Barat dan media cetak yang tersedia i. Pemohon informasi datang ke desk layanan informasi dan mengisi formulir permintaan informasi dengan melampirkan fotocopy KTP pemohon dan pengguna informasi. ii. Petugas memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi publik kepada pemohon informasi publik. iii. Petugas memproses permintaan pemohon informasi publik sesuai dengan formulir permintaan informasi publik yang telah ditandatangani oleh pemohon informasi publik. iv. Petugas memenuhi permintaan informasi sesuai dengan yang diminta oleh pemohon/pengguna informasi. Apabila informasi yang diminta masuk dalam kategori dikecualikan, PPID menyampaikan alasan sesuaindengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. v. Petugas memberikan Tanda Bukti Penyerahan Informasi Publik kepada Pengguna Informasi Publik. Untuk memenuhi dan melayani permintaan dan kebutuhan pemohon/pengguna informasi publik, PPID melalui desk layanan informasi publik, memberikan layanan langsung dan layanan melalui media cetak dan elektronik. 2. Jangka Waktu Penyelesaian a. Proses penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon informasi publik dilakukan setelah pemohon informasi publik memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. b. Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima oleh PPID. PPID wajib menanggapi permintaan informasi melalui pemberitahuan tertulis. Pemberitahuan ini meliputi permintaan informasi diterima, permintaan informasi ditolak,

dan perpanjangan waktu pemberitahuan permohonan diterima atau ditolak. c. Jika PPID membutuhkan perpanjangan waktu, maka selambat- Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggapan pertama diberikan. d. Jika permohonan informasi diterima, maka dalam surat pemberitahuan juga dicantumkan materi informasi yang diberikan, format informasi, apakah dalam bentuk soft copy atau data tertulis, serta biaya apabila dibutuhkan untuk keperluan penggandaan atau perekaman. Bila permintaan informasi ditolak, maka dalam surat pemberitahuan dicantumkan alasan penolakan berdasarkan UU KIP. GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, ttd. H. M. ZAINUL MAJDI