BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BABI PENDAHULUAN. Pada saat ini terdapat 4 keadaan yang sangat berpengaruh atas dunia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lainnya dan untuk menghasilkan value terbaik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. mendistribusikan produk yang telah dihasilkannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. metode tradisional dalam menghitung harga pokok produksi. Metode tradisonal atau

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

PENDAHULUAN. bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan persaingan akan mendorong perusahaan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mengendalikan biaya operasional dengan baik agar tetap

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang ini untuk selalu meningkatkan efisiensi dan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Rolimex Kimia Nusa Mas adalah perusahaan yang memproduksi

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan daya saingnya. Seiring dengan hal tersebut, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi

BAB I. PENDAHULUAN. global harus memiliki strategi dan kebijakan yang tepat. Salah satu strategi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN. untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosesnya guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Kekayaan yang diperoleh dapat berupa kekayaan material (material

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

BAB I. PENDAHULUAN. perusahaan asing yang mampu menghasilkan produk dan jasa dengan lebih

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEPATU DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS DI PT.X) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. globalisasi, dimana hampir tidak ada lagi batas dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan cepat menuju perekonomian global didukung perkembangan IT yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

Pada saat ini dunia sedang berada pada masa transisi dari era persaingan. perusahaan ditentukan oleh keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

I. PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu menjadi institusi pelipat ganda kekayaan. Suatu perusahaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang berdampak pada ketatnya persaingan dunia usaha. Hal ini. terutama di perkembangan industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dengan demikian industri kecil dan rumah tangga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu, dimana hal tersebut menjadi pedoman menuju arah strategis semua organisasi bisnis. Keberhasilan setiap organisasi bisnis dewasa ini tergantung pada keberhasilan proses bisnis yang diselaraskan dengan tujuan dan strategi organisasi perusahaan secara keseluruhan. Setiap individu yang berada dalam organisasi tersebut haruslah mengerti seberapa besar masing-masing individu memahami tujuan dan berperan dalam proses pencapaian tujuan, sehingga sangatlah penting bagi sebuah perusahaan untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan dalam rangka pencapaian tujuan utama perusahaan. Semakin meningkatnya kebutuhan hidup menuntut setiap perusahaan untuk lebih dapat mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat maupun kelangsungan hidup perusahaan. Persaingan bisnis di era globalisasi ini kian melaju pesat, bukan hanya pada bisnis manufaktur atau industri namun juga dalam bisnis pangan. Khususnya satu bentuk usaha pelayanan jasa adalah jasa makanan. Dalam menghadapi persaingan global salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan khususnya perusahaan jasa makanan agar dapat bersaing dalam bisnis global ini

2 adalah dengan mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kemampuan untuk memberi respons terhadap berbagai kebutuhan pelanggan. Seiring dengan kebutuhan pokok manusia dalam bidang pangan, setiap harinya manusia membutuhkan 2200-2500 kalori. Hal ini menyebabkan perusahaan jasa makanan kian berkembang di Indonesia, khususnya ibu kota Jakarta. Jasa makanan adalah salah satu bentuk usaha yang juga harus bersaing dalam persaingan global yang semakin lama semakin pesat perkembangannya guna mempertahankan kelangsungan hidup manusia dan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dalam sebuah perusahaan jasa makanan, jasa yang diberikan adalah jasa makanan dan pelayanan terhadap pelanggan. Sebuah restoran memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa makanan serta service dan fasilitas yang diberikan. Dimana pendapatan tersebut didapat dari harga yang harus dibayar oleh pelanggan atas pesanannya. Namun banyaknya menu makanan dalam sebuah restoran mengharuskan kita untuk menghitung biaya dengan akurat. Melihat kondisi diatas, agar perusahaan jasa makanan dapat menyajikan jumlah laba yang wajar, maka dalam proses penyusunan laporan keuangan perlu melakukan proses mempertemukan antara pendapatan dan pembebanan biaya-biaya. Penentuan biaya overhead pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam hal ini. Akuntansi biaya memiliki fungsi untuk menyajikan secara rinci informasi tentang pendapatan yang diperoleh dengan berbagai biaya sumber daya yang dikonsumsi untuk menyelesaikan satu pesanan. Salah satu bentuk informasi penting dalam operasi perusahaan antara lain berupa informasi biaya overhead pabrik, yang merupakan faktor penting dalam

3 pengambilan keputusan manajerial. Perhitungan biaya overhead pabrik yang akurat merupakan hal yang penting terutama bagi perusahaan jasa makanan yang proses produksinya berdasarkan pesanan yang berbeda-beda. Perhitungan biaya overhead pabrik berkaitan dengan sistem akuntansi biaya yang digunakan oleh perusahaan. Setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan sangat penting untuk dicermati, pengukuran yang baik atas waktu dan pergerakan serta penerapan sistem pembebanan biaya atas dasar aktivitas akan memberikan informasi mengenai peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya yang terjadi pada sebuah perusahaan. Pada perusahaan jasa makanan untuk menghasilkan pesanan yang sesuai dengan keinginan pelanggan, membawa konsekuensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, karena pada dasarnya aktivitas yang dilakukan akan menimbulkan biaya. Adanya pengukuran waktu dan pergerakan setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, akan mempermudah deteksi yang dilakukan mengenai berapa besar biaya yang timbul atas suatu aktivitas. Dalam menentukan harga pokok makanan, banyak perusahaan masih menggunakan akuntansi biaya konvensional. Dalam volume based system atau sistem konvensional, perhitungan biaya didasarkan asumsi bahwa produk individual menyebabkan timbulnya biaya. Sistem konvensional membebankan biaya ke produk berdasarkan konsumsi biaya yang berhubungan dengan jumlah unit yang diproduksi. Apabila kita menghitung biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, hal ini tidak menjadi masalah jika menggunakan sistem konvensional. Namun, lain soal jika kita menghitung biaya overhead. Dalam sistem konvensional, biaya overhead diasumsikan proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.

4 Namun pada kenyataannya banyak sumber daya-sumber data atau biaya-biaya yang timbul dari aktivitas-aktivitas yang tidak berhubungan dengan volume produksi. Sehingga, sistem konvensional tidak lagi sesuai dengan kondisi perusahaan yang semakin berkembang dari waktu ke waktu, terlebih apabila perusahaan dituntut untuk menyelesaikan pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan yang berbeda antara pelanggan satu dengan yang lain. Sistem konvensional tidak dapat menunjukkan berapa biaya yang sesungguhnya dikonsumsi dalam tiap pesanan yang disajikan oleh perusahaan jasa makanan. Hal ini akan sangat merugikan perusahaan khususnya restoran yang menyajikan berbagai jenis pesanan dari pelanggan yang berbeda-beda. Alokasi biaya dengan sistem ini mengakibatkan penyimpangan karena tiap pesanan tidak mengkonsumsi biaya overhead secara proporsional terhadap unit yang diproduksi. Kondisi seperti ini mengakibatkan kekeliruan dalam perhitungan harga pokok yang berimbas pada strategi penetapan harga jual, keputusan manajerial yang tepat, alokasi sumber daya yang tidak efektif, bahkan hilangnya keunggulan kompetitif. Dengan berkembangnya teknologi, informasi dan ilmu pengetahuan dalam era globalisasi ini, terdapat berbagai cara untuk mengatasi kelemahan perhitungan sistem konvensional. Sebagian perusahaan menggunakan metode perhitungan biaya dengan Activity-Based Costing (ABC) yang merupakan suatu sistem perhitungan biaya overhead (operasional) yang dihasilkan dari sejumlah aktivitas yang memang diperlukan untuk suatu kegiatan dalam perusahaan. Activity-Based Costing mencerminkan aktivitas tenaga kerja, mesin dan perlengkapan produksi lainnya secara fisik. Activity-Based Costing tidak hanya mengkomunikasikan tingkat sumber

5 daya oleh sebuah aktivitas, tetapi juga menjelaskan mengapa sumber daya tersebut digunakan. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas diperkenalkan dan didefinisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya dimana biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume. Dibandingkan dengan sistem konvensional, Activity-Based Costing memiliki penerapan penelusuran biaya yang lebih menyeluruh. Perhitungan biaya dengan sistem konvensional hanya mengggunakan satu atau dua cost driver (pemicu biaya) berdasarkan output yang dihasilkan yaitu hanya dengan memperhitungkan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode Activity-Based Costing mengakui banyak biaya-biaya lain yang harus diperhitungkan dalam menghasilkan suatu output, yaitu aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi output tersebut. Pendekatan ini menggunakan berbagai cost driver dalam jumlah yang lebih banyak berdasarkan pada aktivitas yang menimbulkan biaya. Dengan demikian penggunaan metode Activity Based Costing ini akan mampu memberikan informasi mengenai perhitungan biaya overhead pabrik yang lebih akurat. Sehubungan dengan pokok masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar penerapan Activity Based Costing dalam memperhitungkan biaya overhead pabrik yang akurat. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul : ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING UNTUK PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PADA RESTORAN DIMSUM FESTIVAL.

6 B. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimana perhitungan biaya overhead dengan berdasarkan Volume Based Costing pada Restoran Dimsum Festival? 2. Bagaimana perhitungan biaya overhead dengan berdasarkan Activity Based Costing pada Restoran Dimsum Festival? 3. Bagaimana penerapan metode Activity Based Costing dapat memberikan manfaat dalam perhitungan biaya overhead pada Restoran Dimsum Festival? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis perhitungan biaya overhead Restoran Dimsum Festival telah menggunakan berbagai macam cost driver. 2. Untuk menganalisis perbedaan perhitungan biaya overhead antara sistem biaya konvensional dengan Activity Based Costing pada Restoran Dimsum Festival. 3. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat dari penerapan metode Activity Based Costing dalam memperhitungkan biaya overhead pada Restoran Dimsum Festival.

7 4. Untuk mengetahui penerapan metode Activity Based Costing dalam perhitungan biaya overhead pada Restoran Dimsum Festival dapat memberikan perhitungan yang akurat. Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis Sebagai media untuk memperluas pengetahuan mengenai Activity Based Costing serta mempelajari dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat di perkuliahan dengan praktek nyata yang terdapat di perusahaan. 2. Bagi fakultas Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa jurusan Akuntansi sebagai sumbangan ilmu pengetahuan khususnya tentang Activity Based Costing Serta diharapkan dapat dijadikan pembanding dan pengembangan lebih lanjut bagi kegiatan penelitian sejenis. 3. Bagi restoran Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau bahan acuan untuk menilai tingkat perkembangan restoran dari tahun ke tahun sehingga dapat membantu pihak manajemen dalam proses evaluasi perbaikan atau penyempurnaan perhitungan biaya overhead. 4. Bagi pihak lain yang berkepentingan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan yang

8 lebih mendasar tentang Activity Based Costing dan sebagai informasi ataupun bahan acuan dalam melakukan penelitian yang terkait dengan analisa ini. E. Sistematika Pembahasan Untuk memperjelas permasalahan yang menjadi topik dan saling berhubungan satu sama lain, perlu adanya uraian sistematika pembahasan. Sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari lima bab yang didalamnya terdapat sub-sub bab sebagai penjabarannya dan akhirnya akan membentuk suatu kesatuan sebagai perwujudan dari pembahasan masalah. Gambaran umum mengenai keseluruhan bab-bab tersebut adalah : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika pembahasan. Bab ini memberikan gambaran umum tentang landasan ide penulis serta hal-hal yang akan dibahas pada bab-bab berikutnya. BAB II : KERANGKA TEORITIS Bab ini memuat tinjauan pustaka yang menguraikan secara sistematis tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai pedoman dalam pembahasan yang meliputi tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan, meliputi rancangan penelitian yang memberikan gambaran bagaimana cara penulis meneliti masalah, variabel dan pengukurannya yang berisi tentang

9 variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini dan cara pengukurannya, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data serta metode analisa data yang digunakan untuk tercapainya suatu tujuan penulisan ini. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai deskripsi objek penelitian yang menyajikan gambaran umum mengenai objek yang akan diteliti sesuai dengan fakta yang ada. Seperti sejarah restoran, struktur organisasi, keadaan perkembangan masalah dalam restoran serta analisa dan pembahasan penerapan strategi dan pengukurannya pada Restoran Dimsum Festival. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan peneliti yang merupakan inti dari masalah yang dibahas. Dalam bab ini peneliti akan mencoba memberikan saran yang mungkin dapat memberikan masukan-masukan mengenai analisa dari penerapan metode Activity Based Costing bagi perusahaan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya dan menguraikan keterbatasan dari penelitian ini.