I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan pula kebutuhan konsumsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat terus bertahan dalam industri dan mencapai tujuan yang diharapkan,

2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. jumlah penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan tenaga kerja serta dapat

I. PENDAHULUAN. semakin banyaknya jumlah angkatan kerja yang siap kerja tidak mampu

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bekerja adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

I. PENDAHULUAN. saja tingkat pendidikan tetapi faktor kedisiplinan, kerja keras dan kreativitas dapat

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

I. PENDAHULUAN. Kontribusi sektor pertanian cukup besar bagi masyarakat Indonesia, karena

I. PENDAHULUAN. et al. (2002), sistem agribisnis adalah rangkaian dari berbagai subsistem mulai

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

I. PENDAHULUAN. berkembang tidak terkecuali di Indonesia. Pengangguran di Indonesia. merupakan pengangguran dalam skala yang wajar. Dalam negara maju,

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

I. PENDAHULUAN. untuk tanaman pangan salah satunya yaitu ubi kayu (Manihot utilissima). Ubi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sektor agribisnis. Hal ini terlihat dari peran sektor agribisnis

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan melakukan inovasi produk.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah sektor yang sangat potensial dan memiliki peran yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. perekonomian di Provinsi Lampung. Sektor pertanian terdiri dari. penting diantara subsektor lainnya karena mampu menghasilkan bahan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu hal yang cukup penting dalam mewujudkan

Jurnal Dinamika Manajemen

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan

I. PENDAHULUAN. maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

I. PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk hidup adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

BAB I PENDAHULUAN. kacang tanah. Ketela pohon merupakan tanaman yang mudah ditanam, dapat tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian di negara yang sedang berkembang seperti

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia.

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, Peningkatan pengembangan sektor pertanian menuntut perhatian khusus dari

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

I. PENDAHULUAN. (income multiplier) dan pengganda tenaga kerja (employment multiplier).

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM

I. PENDAHULUAN. daya alam maupun sumberdaya manusia sehingga akan meningkatkan. Sejak krisis ekonomi tahun , industri manufaktur Indonesia

I. PENDAHULUAN. dalam hal ekonomi rumah tangga mereka. Banyak petani padi sawah khususnya. di pedesaan yang masih berada dalam garis kemiskinan.

I. PENDAHULUAN. yang adil, makmur dan sejahtera. Salah satu strateginya adalah melalui

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang

I. PENDAHULUAN. setiap negara, terutama di negara-negara berkembang. Negara terbelakang atau

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama suatu negara, tingkat

PERAN ASPARTAN (ASOSIASI PASAR TANI) DALAM MENDORONG BERKEMBANGNYA UMKM DI KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Iklim yang bervariasi serta lahan yang subur menjadikan Indonesia kaya akan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan tersebut dapat dilihat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan nasional adalah

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sektor-sektor yang berpotensi besar bagi kelangsungan perekonomian

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi hulu sampai hilir yaitu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris di mana pembangunan di bidang pertanian

I. PENDAHULUAN. Agroindustri merupakan kegiatan pemanfaatan hasil pertanian menjadi produk

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan

I. PENDAHULUAN. Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional yang turut. maupun tidak langsung. Tujuan pembangunan nasional khususnya pada

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan pula kebutuhan konsumsi penduduk yang bermukim pada suatu wilayah tertentu, baik berupa kebutuhan sandang dan kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan meliputi kebutuhan konsumsi makanan berat seperti lauk pauk, sayur mayur, nasi, dan makanan ringan atau tambahan baik berupa makanan kering dan makanan basah. Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Oleh sebab itu industri merupakan salah satu sektor yang mempunyai andil besar dalam pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah (Sukirno, 2002). Produk-produk industrial selalu memiliki dasar tukar (term of trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang beragam dan mampu memberikan manfaat marginal yang tinggi kepada para pemakainya (Dumairy, 1997). Sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan. Menurut Sukirno (2002), semakin tinggi kontribusi sektor industri terhadap pembangunan ekonomi maka

2 negara tersebut semakin maju proses pembangunan seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Tabel 1. Jumlah Industri di Provinsi Lampung pada tahun 2008-2013 No Tahun Jumlah Industri Besar Jumlah Industri Kecil Total Jumlah Industri 1 2008 2.105 55.482 57.587 2 2009 2.121 59.819 61.940 3 2010 2.130 60.093 62.223 4 2011 2.141 60.278 62.419 5 2012 2.165 62.508 64.673 6 2013 2.168 62.809 64.977 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung tahun 2013 Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan alam yang sangat potensial untuk dikembangkan. Indonesia terbagi menjadi banyak provinsi yang memiliki sumber daya dan keragaman yang berbeda-beda. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang potensial dan berpotensi sebagai sentra indusri adalah provinsi Lampung. Letak provinsi Lampung yang strategis yaitu sebagai jalur perdagangan antar pulau Sumatera dan Jawa sehingga Lampung berpotensi untuk mengembangkan perindustriannya baik industri besar, menengah maupun kecil, apalagi ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Kemajuan perindustrian di provinsi Lampung akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi Lampung yang juga ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia (Dinas Perindustrian Provinsi Lampung, 2013).

3 Industri keripik merupakan salah satu wujud dari industri makanan yang tumbuh dan berkembang. Pengertian industri mikro adalah kumpulan dari berbagai perusahaan yang menghasilkan barang homogen atau sejenis, maupun barang yang memiliki sifat saling mengganti (Hasibuan, 1994). Perusahaan-perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk yang sama (keripik), memiliki tujuan akhir yaitu untuk mencapai laba keuntungan yang sebesar besarnya. Upaya mencapai tujuan akhir perusahaan yang dimaksut, perusahaan secara bertahap berusaha mencapai tujuan antaranya yaitu untuk mencapai efisiensi dalam produksi,meningkatkan pangsa pasar dan berupaya untuk menjaga peningkatan volume penjualan. Pencapaian tujuan akhir maupun tujuan antara (memaksimalkan penjualan, efisiensi biaya dan memaksimalkan pangsa pasar) suatu perusahaan dalam suatu industri termasuk industri keripik, maka perusahaan akan selalu berupaya menerapkan kebijakan sebaik - baik, baik itu kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan promosi, kebijakan pelayanan dan kebijakan kerjasama dalam pengadaan modal dan faktor produksi. Jumlah industri di provinsi Lampung terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkat ini secara berkala menujukan pertumbuhan prekonomian di provinsi Lampung itu sendiri. Meningkatnya jumlah industri maka lapangan kerja akan bertambah luas sehingga tingkat pengangguran dapat berkurang secara cepat. Bertambahnya jumlah industri secara mikro menyebakan pendapatan rumah tangga bertambah karena banyak tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga rumah tangga mendapatkan penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Pendapatan yang diperoleh menujukan tingkat kesejahteraan masyarakat hal ini dikarenakan pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi

4 kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan pokok, kesehatan dan pendidikan. Sehingga perkembangan jumlah industri dalam suatu wilayah terus mengalami peningkatan, maka tingkat kesejahteraan akan meningkat. Tabel 2. Jumlah Industri Per Kabupaten/ Kota Di Provinsi Lampung Pada Tahun 2013 No Kabupaten / Kota Jumlah Industri 1 Tulang Bawang Barat 2.549 2 Way Kanan 2.002 3 Pringsewu 3.236 4 Metro 4.292 5 Tulang Bawang 3.729 6 Lampung Utara 4.702 7 Lampung Selatan 6.625 8 Bandar Lampung 9.127 9 Pesawaran 3.549 10 Lampung Timur 6.382 11 Mesuji 1.794 12 Lampung Barat 5.065 13 Lampung Tengah 6.299 14 Tanggamus 3.461 Sumber : Dinas Perindustrian & Perdagangan di Provinsi Lampung,2013 Menurut Hasibuan (2005), penggunaan strategi usaha yang tepat dapat memperluas pangsa pasar suatu industri. Strategi yang dimaksud ini adalah perilaku perusahaan dalam menetapkan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan industri. Sedangkan menurut Kuncoro ( 2006:146), perilaku di dalam industri dapat diartikan bagaimana cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan agar mendapatkan pasar. Perilaku merupakan pola tanggapan dan penyesuaian berbagai perusahaan yang terdapat dalam suatu industri untuk mencapai tujuannya dan menghadapi persaingan. Pencapaian tujuan perusahaan yang dimaksud yaitu mencari keuntungan sebesar-besarnya, para pengusaha di industri keripik mencari

5 cara agar bagaimana produk keripik memiliki daya saing tinggi, tentunya agar usahanya bertahan dari persaingan yang terjadi maka para pengusaha harus menentukan strategi atau kebijakan yang tepat agar perusahaannya mampu meningkatkan kinerja usahanya. Perilaku dan kinerja usaha yang diterapkan pelaku usaha harus sesuai dengan struktur pasar yang dihadapi. Sebaik apapun produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen tanpa didukung oleh pengelolaan yang baik maka keberhasilan usaha semakin kecil ( Kusumantoro, 2010). Perilaku yang tepat adalah bagaimana perusahaan menentukan harga jual, promosi produk atau periklanan ( advertizing ), koordinasi kegiatan dalam pasar misalnya berkolusi, kartel, dan sebagainya ( Kuncoro, 2007 ). Menerapkan kebijakan perusahaan dalam suatu industri, perusahaan-perusahaan sering menghadapi kendala baik dari internal perusahaan maupun dari segi eksternal perusahaan. Kendala internal yang sering di hadapi perusahaan antara lain adalah terbatasnya modal perusahaan, terbatasnya tenaga (SDM) yang memiliki kemampuan yang memadai, dan keterbatasan kemampuan manajer dalam mengelola usahanya. Kebijakan sebagai serangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu (Agustino, 2008:7 ). Banyaknya kendala yang masih melekat dalam internal perusahaan, maka perusahaan akan menerapkan beberapa kebijakan guna mencapai tujuan perusahaan.

6 Tabel 3. Produsen Keripik di Sentra Industri Keripik Pagar Alam, Kedaton Tahun 2015 No Produsen Kripik Jumlah Cabang 1 Aneka Keripik Ali Baba 1 2 Aneka Keripik Askha Jaya 5 3 Aneka Keripik Singgah Pai 1 4 Aneka Keripik Firman 3 5 Oleh oleh Keripik Has Lampung 1 6 Toko Rojo Keripik 1 7 Aneka Keripik Nabila 1 8 Aneka Keripik Roy Yan 1 9 Aneka Keripik Puri Jaya 3 10 Toko Fathan Mandiri 1 11 Toko Enggal Jaya 1 12 Toko Karya Mandiri 2 13 Toko Arema Jaya 2 14 Toko Nyoto Roso 1 15 Aneka Keripik Dua Dara 2 16 Aneka Keripik Salam Family 1 17 Aneka Keripik Wisa 1 18 Aneka Keripik Ridho Jaya 1 19 Aneka Keripik Nisa 1 20 Toko Lateb Jaya 1 21 Toko Rizka 1 22 Toko Zom.Zom Family 1 23 Toko Ibu Mery 4 24 Toko Fino 3 25 Toko Keripik Rona Jaya 1 26 Toko Cesy Lia 2 27 Toko Wagiman 1 28 Toko Suhery 1 29 Toko Alinda 1 30 Toko Shinta 1 31 Toko Perman 1 32 Toko Keripik Yaya 1 Jumlah Toko 49 Sumber : Data primer di olah tahun 2015 Kawasan sentra industri keripik Lampung berkembang tahun sejak 2006. Namun, cikal-bakalnya sudah ada sejak tahun 1996, dahulu daerah ini dikenal produksi keripik singkong. Saat itu, perajin masih menjalankan keripik dengan

7 berkeliling kota. Lambat laun mereka menciptakan pasar sendiri dan mulai membuka toko, mengembangkan berbagai produk. Sentra industri keripik ini menjadi tempat yang menyajikan produk berupa makanan ringan dimana industri ini menjadi daya tarik bagi konsumen dan juga menjadi tempat penyerapan tenaga kerja dan ekonomi di Bandar Lampung. Kebijakan perusahaan keripik dalam berproduksi menggunakan bahan baku utama dari petani yang selama ini telah menjadi mitra perusahaan. Proses produksi perusahaan pada umumnya sudah memahami proses produksi dengan baik, namun yang menjadi permasalahannya sering terjadi perbedaan kualitas bahan baku yang digunakan, sehingga akan menyebabkan kualitas produk yang beragam. Perusahaan dalam menentukan harga pada umumnya mengacu pada biaya produksi atau mengacu pada harga pokok penjualan ditambah keuntungan perunit yang diharapkan dan juga memperhatikan harga perusahaan pesaing. Perusahaan dalam memasarkan produk, melakukan promosi secara langsung kepada konsumen dan juga melakukan penjualan kepada para konsumen antara (konsumen yang membeli untuk dijual kembali) yang sudah menjadi mitra kerja perusahaan selama ini. Perusahaan dalam memberikan kebijakan pelayanan kepada konsumen pada umumnya melayani konsumen dengan penuh keramahan, demikian juga dalam hal kecepatan dan kecermatan dalam melayani konsumen, penyediaan kemasan yang tepat untuk konsumen dan ketepatan dalam penimbangan produk yang akan dibeli oleh konsumen. Perusahaan dalam melakukan kebijakan kerjasama

8 pada umumnya dalam penyediaan bahan baku berkerjasama dengan petani yang sudah menjadi mitra perusahaan, dalam pengadaan modal usaha perusahaan industri ini pada umumnya berkerjasama dengan perusahaan perusahaan besar atau meminjam modal pada instansi perbankan. Tabel 4. Data Volume, Harga dan Nilai Penjualan Perusahaan Sampel Pada Industri Keripik No Nama Perusahaan Sampel Nilai Volume Harga Penjualan (Kg/Hari) (Rp) (Rp/Hari) 1 Toko Ibu Mery 15 40.000 600.000 2 Toko Rizka 25 40.000 1.000.000 3 Toko Keripik Rona Jaya 16 44.000 700.000 4 Toko Arema Jaya 19 40.000 750.000 5 Toko Karya Mandiri 20 40.000 800.000 6 Keripik Yaya 31 40.000 1.250.000 7 Toko Fino 18 40.000 700.000 8 Toko Wagiman 20 40.000 800.000 9 Toko Shinta 21 38.000 800.000 10 Toko Keripik Enggal Jaya 13 40.000 500.000 Jumlah 198 402.000 7.900.000 Rata-Rata 19,8 40.200 790.000 Sumber : Data primer diolah tahun 2015 Data perusahaan ini menunjukkan bahwa volume penjualan produk keripik per satuan kilogram pada setiap harinya di perusahaan industri keripik sebesar 19,8 kg per hari, harga rata-rata penjualan keripik industri ini berkisaran sebesar Rp. 40.200 per kilogram dan pendapatan per hari yang didapat perusahaan keripik sebesar Rp. 790.000 per hari nya. Perusahaan-perusahaan dalam industri keripik ini selalu berupaya untuk menerapkan kebijakan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kondisi perusahaan akan sangat beragam, sehingga implementasi kebijakan yang diterapkan perusahaan jelas akan beragam pula. Oleh karena itu, upaya untuk

9 mengukur dan menjelaskan pengaruh implementasi kebijakan yang di terapkan oleh perusahaan baik itu implementasi kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan promosi, kebijakan pelayanan dan kebijakan kerjasama perlu dilakukan dalam penelitian ini. Selain itu, perlu pula dijelaskan sejauh mana pengaruh implementasi kebijakan yang di terapkan terhadap pencapaian kinerja perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang : Pengaruh Implementasi Kebijakan Perusahaan Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan Di Sentra Industri Keripik Pagar Alam Kedaton Bandar Lampung. 1.2. Rumusan Masalah Kebijakan produk, harga, promosi, pelayanan dan kerjasama yang di terapkan oleh perusahaan ini kurang, sehingga kinerja perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan, hanya beberapa perusahaan saja yang telah mencapai kinerja cukup baik. Maka dari itu, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kebijakan produk yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 2. Apakah kebijakan harga yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 3. Apakah kebijakan promosi yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?

10 4. Apakah kebijakan pelayanan yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 5. Apakah kebijakan kerjasama yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 6. Apakah implementasi kebijakan produk, harga, promosi, pelayanan dan kerjasama berpengaruh terhadap kinerja perusahaan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis : 1. Mengetahui apakah kebijakan produk yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 2. Mengetahui apakah kebijakan harga yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 3. Mengetahui apakah kebijakan promosi yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 4. Mengetahui apakah kebijakan pelayanan yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 5. Mengetahui apakah kebijakan kerjasama yang diterapkan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 6. Mengetahui apakah implementasi kebijakan produk, harga, promosi, pelayanan dan kerjasama berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

11 1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi penulis : a. Memperoleh ilmu pengetahuan baik teori maupun praktik khususnya pada kualitas implementasi yang di terapkan pada suatu perusahaan. b. Mengetahui implementasi kebijakan apa yang di ambil dalam suatu perusahaan. 2. Manfaat bagi perusahaan : Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menerapkan kebijakan produk,kebijakan harga, kebijakan promosi, kebijakan pelayanan dan kebijakan kerjasama yang tepat bagi perusahaan.