BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR PERANCANGAN BANGUNAN KUBAH (DOME) MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR RANGKA BATANG BAJA (TRUSS STRUCTURE)

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV ANALISA & HASIL PERANCANGAN. Bab ini menjelaskan mengenai Perancangan dan Perhitungan struktur atas

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam dunia konstruksi, tugas dari seorang civil structure engineer adalah

TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF PENGGUNAAN HONEYCOMB DAN SISTEM RANGKA BATANG PADA STRUKTUR BAJA BENTANG PANJANG PROYEK WAREHOUSE

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 2 Batasan Masalah... 2 Maksud dan Tujuan... 3 Sistematika Penulisan... 3

PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROD BRACING )

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

PERENCANAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BERDASARKAN SNI 7971 : 2013 IMMANIAR F. SINAGA. Ir. Sanci Barus, M.T.

Struktur Baja 2. Kolom

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

APLIKASI TEKLA STRUCTURES DAN SAP 2000 PADA PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BAJA TUGAS AKHIR A. A. NGURAH GITA MANTRA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR INDUK DENGAN RANGKA ATAP BAJA COLD FORMED BENTANG PANJANG PADA PROYEK GUEST HOUSE CIPAYUNG JAKARTA TIMUR

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN GEDUNG IKIP PGRI SEMARANG JAWA TENGAH ( Planning Building Structure IKIP PGRI, Semarang Central Java )

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BERATURAN TAHAN GEMPA BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN KALI BAMBANG DI KAB. BLITAR KAB. MALANG MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING TAHAN GEMPA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

TONNY RIZKYA NUR S ( ) DOSEN PEMBIMBING :

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH BINA BANGSA JALAN JANGLI BOULEVARD SEMARANG

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

PERBANDINGAN BIAYA STRUKTUR BAJA NON-PRISMATIS, CASTELLATED BEAM, DAN RANGKA BATANG

BAB I. Perencanaan Atap

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

4.3.5 Perencanaan Sambungan Titik Buhul Rangka Baja Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang 15

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya-sendiri ke dalam tanah

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG JALAN TIRTO AGUNG PEDALANGAN-SEMARANG

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 8 KUBAH TRUSS BAJA

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG KEJAKSAAN TINGGI D.I.Y DENGAN STRUKTUR 5 LANTAI DAN 1 BASEMEN

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa

BAB IV PERMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

BAB I PENDAHULUAN. balok, dan batang yang mengalami gabungan lenturan dan beban aksial; (b) struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi kegagalan

PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA

Gambar 4.9 Tributary area C 12 pada lantai Gambar 5.1 Grafik nilai C-T zona gempa Gambar 5.2 Pembebanan kolom tepi (beban mati)... 7

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

PERBANDINGAN BERAT KUDA-KUDA (RANGKA) BAJA JENIS RANGKA HOWE DENGAN RANGKA PRATT

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

PENGARUH BRACING PADA PORTAL STRUKTUR BAJA

TUGAS AKHIR RC OLEH : ADE SHOLEH H. ( )

Latar Belakang 1) Struktur baja untuk gedung membutuhkan truss dengan bentang 6-8 m, sedangkan untuk bentang lebih besar dari 10 m, struktur baja menj

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB 1 PENDAHULUAN...1

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Bagan Alir Perancangan Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur sistematika perancangan struktur Kubah, yaitu dengan cara sebagai berikut: START STEP 1 Data Teori & Studi Literatur STEP 2 Spesifikasi Awal Struktur Kubah - Konsep Model Kubah - Struktur Primer & Sekunder - Tipe Penutup Atap - Profil Baja yang digunakan - Sistem Sambungan Profil STEP 3 Input Pembebanan STEP 4 Desain Awal Perancangan Gording Perancangan Girt / Cladding Perancangan Portal Utama FINISH MODIFIKASI! STEP 6 Gambar Detail Struktur Baja TIDAK OK!! Evaluasi Desain Awal OK!! STEP 5 Desain Akhir Perancangan Pelat Sambungan Perancangan Nodal Perancangan Base plate Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Bangunan Kubah. III-1

3.2 Penjelasan Bagan Alir Berikut adalah penjelasan dan informasi mengenai proses pengerjaan Tugas Akhir ini, antara lain: 3.2.1 Data Teori & Studi Literatur Mengumpulkan data-data teori dasar dan acuan baku untuk bentuk bangunan Kubah, Standar Peraturan Pembebanan (Revisi SNI-03-1727- 1989/ASCE-02), Standar Nasional Struktur Baja (SNI03-1729-2002), Literatur teknik sipil, Handbooks, Brosur teknik, Internet, hingga rekan-rekan senior Engineer Struktur. Tujuan dari pengumpulan data-data teori dan studi literatur ini adalah: a. Untuk mengetahui kriteria desain struktur yang aman, kuat dan stabil. b. Untuk mengetahui dasar-dasar analisa struktur yang tepat dan benar. c. Untuk mengetahui profil atau material baja yang layak digunakan. d. Sebagai referensi perencanaan struktur baja di masa yang akan datang. e. Memperdalam dasar ilmu pengetahuan dan wawasan tentang struktur baja, khususnya mengenai struktur bangunan kubah. 3.2.2 Spesifikasi Awal Struktur Bangunan Informasi awal mengenai data-data kriteria desain bangunan kubah, penentuan penutup atap kubah, model sistem struktur rangka penyangga utama, sistem penyambungan batang profil, penggambaran konsep denah dan potongan prinsip serta model 3-Dimensi kubah. Sebelum melakukan perhitungan awal, hendak nya Engineer melakukan sketsa konsep pemodelan awal mengenai bentuk bangunan kubah yang akan direncanakan. III-2

a. Konsep model bangunan Kubah Seperti yang direncanakan sebelumnya, Bangunan kubah (Dome) ini menggunakan sistem Struktur Rangka Ruang yang terdiri dari susunan grid Rangka Portal Bidang dengan lebar maksimum 40 m dan lebar minimum 8 m dengan jarak antar portal 6 m c/c sebagai struktur utama. Sedangkan Rangka Ruang sebagai struktur pembentuk lengkung kubah dan penghubung antar Portal kuda-kuda. Berikut ini adalah sketsa denah awal bangunan baja berbentuk kubah: Gambar 3.2 Denah Konsep Bangunan Kubah. (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) III-3

Setelah sketsa denah rencana Kubah selesai, maka dibuat suatu pemodelan bangunan 3D coba-coba menggunakan AutoCAD. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan bagaimana bentuk bangunan Kubah setelah desain dan perhitungan struktur selesai. Seperti terlihat pada Gambar 3.3 dibawah, Bahwa portal kuda-kuda disusun membentuk Kubah dengan penghubung nya adalah struktur rangka ruang. Agar bangunan pada sisi samping dapat dibentuk melengkung maka pada sisi-sisi portal ditambahkan portal truss. Sistem pengekang (flybrace) direncanakan untuk menahan gaya-gaya lateral agar bangunan tetap kaku (Rigidly). Struktur atas rangka Kubah (Dome) tersebut direncanakan duduk pada pondasi yang melingkar mengikuti lengkung kubah. Gambar 3.3 Tampak Konsep 3-D Bangunan Kubah. (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) III-4

b. Struktur Utama Portal Kuda-kuda Berikut adalah sketsa potongan Portal kuda-kuda pada struktur kubah: Gambar 3.4 Potongan Portal kuda-kuda Kubah. (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) Dari Gambar 3.4 diatas, didapat informasi mengenai parameter dimensi yang akan digunakan sebagai asumsi awal, antara lain: Lebar Bentang Portal Kuda-Kuda Tinggi Puncak Kubah Kemiringan Atap (Slope) Tipe Penyambung Tipe Penutup Atap Jarak antar Purlin (s) Alat Penyambung = 40 m = 18 m = 13,5 s/d 26,5 derajat = Baut dan Las. = TEGOLA fiberglass (Tipe Master) = 1,25 m c/c = Baut dan Las III-5

c. Struktur Penghubung antar Portal kuda-kuda Gambar 3.5 Struktur Rangka Batang Ruang sebagai penghubung antar Portal kuda-kuda. (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) Struktur Rangka Ruang dirancang menggunakan batang profil pipa bulat dengan spesifikasi yang ada dipasaran dan sistem sambungan pada ujung-ujung profil menggunakan sambungan bola Nodal tipe MERO-KK yang terlebih dahulu dilubangi agar ujung batang profil dapat masuk ke lubang bola Nodal dan bersifat kaku (rigid). Untuk memudahkan konstruksi pemasangan (Erection), biasanya struktur rangka ruang dirakit terlebih dahulu di Pabrikator Baja sehingga dilapangan bisa langsung disambung pada tumpuan perletakan (Restraint). III-6

3.2.3 Analisa Pembebanan & Desain Struktur Perencanaan struktur ini dimulai dengan Preliminary Design. a. Input beban (Load Taking) Untuk Tujuan penentuan pembebanan awal, maka ditetapkan konsep awal data-data sebagai berikut: Aksesoris Atap Beban Hidup (L L ) Beban Hujan (R) Beban Angin (W) = 10 kg/m = 100 kg = 20 kg/m² = 40 kg/m² b. Perancangan Gording dan Girt (Cladding) Gording didesain untuk menyangga penutup atap, sedangkan Girt didesain untuk dinding penutup bangunan Kubah. Profil yang akan digunakan adalah Lip- Kanal C200.75.20 dengan tipe penutup Tegola tipe Master yang berbahan dasar campuran fiberglass dan bitumen berlapis pasir granular halus. Data-data mengenai persyaratan perencanaan Gording dan Girt meliputi: Gambar 3.6 Spesifikasi profil Lip-Kanal. (Sumber: Gunung Garuda Pabrikator) III-7

- Metode desain Gording Langkah-langkah dalam mendesain Gording, yaitu: 1. Analisa Struktur mulai dari Data penampang, parameter material, Kombinasi Pembebanan akibat beban Dead, Live, Wind. 2. Hitung Momen maksimum yang bekerja pada Gording. 3. Cek kelangsingan profil. 4. Hitung kapasitas Lentur dan Tekuk Lokal (Local Buckling). 5. Hitung kapasitas Geser (Shear). 6. Hitung kapasitas Puntir (Torsion). 7. Hitung kapasitas Lendutan maksimum (Max Deflection). 8. Kesimpulan. - Metode desain Girt / Cladding Langkah-langkah dalam mendesain Girt, yaitu: 1. Analisa Struktur mulai dari Data penampang, parameter material, Kombinasi Pembebanan akibat beban Dead, Live, Wind. 2. Hitung Momen maksimum yang bekerja pada Girt. 3. Cek kelangsingan profil. 4. Hitung kapasitas Lentur dan Tekuk Lokal (Local Buckling). 5. Hitung kapasitas Geser (Shear). 6. Hitung kapasitas Puntir (Torsion). 7. Hitung kapasitas Lendutan maksimum (Max Deflection). 8. Kesimpulan. III-8

c. Struktur Portal Utama Pada struktur rangka portal utama, terdiri dari komponen rangka batang bidang tekan, tarik dan lentur. - Metode desain Batang Tekan Langkah-langkah dalam mendesain batang tekan, yaitu: 1. Analisa Struktur mulai dari Data penampang, parameter material, Kombinasi Pembebanan akibat beban Dead, Live, Wind. 2. Cek kelangsingan penampang Profil. 3. Hitung Kuat Rencana, (R n ) dan Imin perlu. 4. Asumsi batang profil min. 2 buah. 5. Hitung nilai perbandingan lebar/tebal web dan flange. 6. Hitung nilai kapasitas tekan profil terhadap tekuk lentur & tekuk torsi. 7. Evaluasi kebutuhan penampang. Gambar 3.7 Komponen Batang Tekan pada Portal Utama. (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) III-9

- Metode desain Batang Tarik Langkah-langkah dalam mendesain batang tarik, yaitu: 1. Analisa Struktur mulai dari Data penampang, parameter material, Kombinasi Pembebanan akibat beban Dead, Live, Wind. 2. Hitung Imin perlu berdasarkan data panjang komponen, L. 3. Asumsi data mutu baja dan hitung A g min perlu pada batas Leleh. 4. Asumsi data sambungan dan hitung A g min perlu pada batas Leleh. 5. Asumsi batang profil min. 2 buah berdasarkan data dan ukuran profil. 6. Hitung luas penampang efektif profil. 7. Cek daerah kritis sambungan (Blok Geser Ujung). 8. Cek efek lubang selang-seling. 9. Cek kelangsingan profil. 10. Kesimpulan. Gambar 3.8 Komponen Batang Tarik pada Portal Utama. (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) III-10

- Metode desain Sambungan Baut dan Las Untuk Analisa pada perhitungan sambungan baut, yaitu berdasarkan: 1. Perhitungan Gaya atau Beban yang bekerja. 2. Perhitungan Kekuatan Geser, ϕvn dan Kekuatan Tumpu, ϕrn serta Kekuatan Tarik. 3. Cek kapasitas Profil, Pelat Simpul, Pelat penyambung bawah. Sedangkan Analisa pada perhitungan sambungan las, yaitu berdasarkan: 1. Perhitungan Analisa Kekuatan & Elastis. 2. Perhitungan Tegangan akibat Momen dan Geser, f dan f. 3. Perhitungan Tegangan maksimum, Tebal Las, dan Cek kapasitas las sudut. (a) (b) Gambar 3.9 Sambungan Baut (a) dan Sambungan Las (b). (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) III-11

d. Perencanaan Struktur Rangka Ruang (Space Frame) Pada struktur penghubung rangka ruang terdiri dari komponen tekan dan komponen tarik serta sambungan nodal. - Metode desain Batang Tekan dan Tarik Langkah-langkah dalam mendesain batang tekan dan batang tarik, yaitu: 1. Analisa Struktur mulai dari hitungan gaya-gaya aksial tekan dan tarik. 2. Hitung defleksi maksimal masing-masing batang. 3. Hitung transfer gaya luar pada masing-masing joint / sambungan. 4. Hitung kekuatan struktur berdasarkan prinsip kekakuan dan fleksibilitas. 5. Cek kondisi batas pada masing-masing perletakan / tumpuan. 6. Evaluasi kebutuhan penampang. - Metode desain Sambungan Nodal 1. Asumsi diameter baut ujung-ujung profil berdasarkan batas maksimal. 2. Hitung kebutuhan diameter lubang pada bola Nodal. 3. Cek sudut terhadap batang diagonal. 4. Cek kebutuhan diameter masing-masing lubang pada bola Nodal. - Metode Cek kekuatan Nodal 1. Hitung kekuatan Nodal berdasarkan batas kekuatan tekan, N c. 2. Hitung kekuatan Nodal berdasarkan batas kekuatan tarik, N t. 3. Evaluasi ulang kekuatan Nodal. III-12

e. Perancangan Baseplate / Dudukan. Setelah desain struktur atas selesai, maka desain selanjutnya adalah struktur dudukan untuk struktur atas bangunan Kubah. Tipe penyambung antara struktur portal kuda-kuda dengan tumpuan pondasi yaitu dengan Baseplate yang dijepit angkur pada kedua sisi kolom portal. Langkah-langkah dalam mendesain Baseplate atau dudukan, yaitu: 1. Perencanaan awal dimensi Baseplate beserta mutu bahan yang dipakai. 2. Analisa Struktur mulai dari eksentrisitas gaya hingga eksentrisitas kritis. 3. Hitung kapasitas gaya Tekan dan kuat Tumpu serta kuat geser. 4. Hitung tebal Baseplate. 5. Desain Angkur termasuk jumlah dan panjang angkur. 6. Tinjau tahanan baut dan angkur. Gambar 3.11 Struktur Dudukan (Base Plate) (Sumber: Koleksi Penulis, 2012) III-13

f. Kontrol Desain Awal dan Desain Akhir Setelah perhitungan struktur dari bagian atas sampai struktur bagian bawah selesai, maka seorang Perencana melakukan self-checking mengenai bagian-bagian struktur yang telah dihitung. Jika ada item yang terlewat atau kurang benar maka hendaknya segera diperbaiki dimana letak kesalahannya. 3.2.4 Gambar Struktur Baja (Shop Drawing) Agar perhitungan mudah dipahami oleh Pelaksana Konstruksi, maka wajib dibuatkan suatu gambar model dan gambar detail untuk menyampaikan informasiinformasi berupa bahasa gambar dan dimensi bangunan. Penggambaran struktur bangunan baja dilakukan oleh seorang Drafter Struktur dengan kontrol terakhir oleh Engineer Struktur. Adapun item gambar yang harus dibuat untuk kebutuhan laporan desain, antara lain: 1. Gambar denah Base Plate. 2. Gambar denah susunan Rangka Atas dan Rangka Bawah. 3. Gambar tampak Perspektif 3D. (Jika memungkinkan). 4. Gambar potongan Portal Rangka Baja. (Melintang dan Memanjang) 5. Gambar detail Sambungan antar profil baja. III-14