EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

ANALISIS TEGANGAN JATUH PADA JARINGAN DISTRIBUSI RADIAL TEGANGAN RENDAH oleh : Fitrizawati ABSTRACT

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.

atau pengaman pada pelanggan.

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II

USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kv Sistem Minahasa

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER GARDU DISTRIBUSI DS 0587 DI PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI RAYON DENPASAR

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

Analisa Dampak Pemecahan Beban Feeder Tiku Terhadap Susut Teknis Jaringan Tegangan Menengah

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

TEORI LISTRIK TERAPAN

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

STUDI PERHITUNGAN DAN ANALISA RUGI RUGI JARINGAN DISTRIBUSI (STUDI KASUS: DAERAH KAMPUNG DOBI PADANG)

PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

PERHITUNGAN PROFIL TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MATRIX ADMITANSI DAN MATRIX IMPEDANSI BUS

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

REKONFIGURASI JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) UNTUK MEMPERBAIKI DROP TEGANGAN DI DAERAH BANJAR TULANGNYUH KLUNGKUNG

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

BAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam

BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf


SILABUS. 5. Evaluasi - Kehadiran - Tugas - partisipasi diskusi, tanya jawab - UTS - UAS

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

Penggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation

Aplikasi Pendekatan Aliran Daya untuk Estimasi Rugi-Rugi Energi Sistem Distribusi Radial 20 kv

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

Studi Analisa Rugi Daya Pada Saluran Distribusi Primer 20 kv Di Kota Tahuna

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

OPTIMALISASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN PENYEIMBANGAN BEBAN

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia

Muh Nasir Malik, Analisis Loses Jaringan Distribusi Primer Penyulang Adhyaksa Makassar

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

Pemerataan Beban Transformator Pada Saluran Distribusi Sekunder

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik akan menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

PERHITUNGAN RUGI ENERGI LISTRIK PADA PENYULANG KIMA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV


Kata kunci : sistem distribusi, keseimbangan beban, losses, penempatan transformator.

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

BAB 4 METODE PENGURANGAN RUGI-RUGI DAYA AKTIF

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

ANALISIS KINERJA SISTEM KELISTRIKAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA SUSUT DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR GONDANGREJO

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN ARUS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PT RUM

Transkripsi:

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING Didik Martono Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura aadjanu@gmail.com Abstrak- Indonesia secara geografis sebagai Negara tropis, melintang garis katulistiwa berpotensi energi surya yang cukup baik. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah kabupaten dan pedesaan, penyedian energi listrik merupakan masalah utama. Karena jaringan listrik PLN belum menjangkau pada daerah tersebut. Solusi yang tepat untuk mengatasi ketiadaan energi listrik di daerah tersebut adalah mengubah cahaya matahari yang melimpah menjadi energi listrik menggunakan teknologi photovoltaic. Sistem penyediaan listrik seperti ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS terpusat 40 KW di Desa Siding Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu pembangkit listrik yang mendukung penyedian energi listrik PLN. Analisis rugi-rugi pada jaringan perlu dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan sistem distribusi di masa yang akan datang. Dari hasil analsis yang telah dilakukan, diketahui bahwa : persentase jatuh tegangan terbesar pada fasa R sebesar 3,215% atau 212,93 Volt, fasa S sebesar 2,930% atau 213,55 Volt, dan fasa T sebesar 3,258% atau 212,83 Volt. Dari persentase jatuh tegangan terbesar pada masing-masing fasa, sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding masih dalam ketentuan SPLN No.72 Tahun 1987, karena masih dibawah toleransi yaitu 4%. Sedangkan total rugi-rugi daya aktif sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding merupakan penjumlahan dari total rugi-rugi daya aktif pada masing-masing fasa sebesar 596,87 Watt atau sebesar 1,49%. Kata kunci : photovoltaic, PLTS terpusat, persentase jatuh tegangan, rugi-rugi daya aktif 1. Pendahuluan Bagi masyarakat yang tinggal di daerah kabupaten dan pedesaan, penyedian energi listrik merupakan masalah utama. Karena jaringan listrik PLN belum menjangkau pada daerah tersebut. Solusi yang tepat untuk mengatasi ketiadaan energi listrik di daerah tersebut adalah mengubah cahaya matahari yang melimpah menjadi energi listrik menggunakan teknologi photovoltaic. Sistem penyediaan listrik seperti ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS terpusat 40 KW di Desa Siding Kecamatan Siding Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu pembangkit listrik yang mendukung penyedian energi listrik PLN. Pembangunan PLTS terpusat 40 KW untuk mencukupi suplai energi listrik yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN, sehingga solusinya adalah dibangunnya PLTS terpusat 40 KW di Desa Siding Kecamatan Siding Kabupaten. Untuk mengetahui besarnya rugi-rugi yang terjadi pada jaringan PLTS Siding, yang akan dilakukan adalah menghitung jatuh tegangan pada tiap-tiap tiang dan arus cabang yang mengalir pada seksi saluran distribusi untuk menentukan total rugi-rugi daya aktif yang terjadi pada jaringan. 2. Dasar Teori 2.1. Perhitungan Jatuh Tegangan Jatuh tegangan pada saluran menurut Gonen (1986), adalah selisih tegangan pada ujung kirim dengan tegangan pada ujung terima yang dirumuskan sebagai berikut : (1) = Besar jatuh tegangan dalam Volt = Besar tegangan ujung kirim dalam Volt = Besar tegangan ujung penerima dalam Volt Untuk menentukan persamaan jatuh tegangan maka digunakan diagram fasor berikut ini : Gambar 1. Diagram Fasor Tegangan dan Arus [1] Pada diagram fasor diatas, berlaku persamaan dibawah ini : (2) Dengan mensubtitusikan OD, OA, AB, dan BC kedalam persamaan (2) : V S = V R + + (3) (V S - V R ) = + + (4) + Sehingga: + (5)

Saluran distribusi yang dibebani mengalir arus per fasa sebesar : Karena dan, dengan panjang saluran l, dengan mensubtitusikan persamaan (2.18) ke persamaan (2.17) maka persamaan jatuh tegangan per fasa menjadi : (7) Besarnya jatuh tegangan dalam persentase, referensi pada tegangan ujung kirim : Dengan mensubstitusikan persamaan (2.20) ke persamaan (2.19), dan menggunakan tegangan konstan V S yang merupakan tegangan sumber maka akan diperoleh persamaan berikut ini : (9) = Besar jatuh tegangan dalam persentase (%) = Besar beban total pada bus ke-i dalam VA = Besar tegangan ujung kirim dalam Volt = Resistansi total saluran dalam Ohm = Reaktansi total saluran dalam Ohm = Resistansi saluran dalam Ohm/Km = Reaktansi Saluran dalam Ohm/Km = Panjang Saluran dalam Km pada bus ke-i 2.2. Perhitungan Rugi-Rugi Daya Aktif Untuk analisis perhitungan arus cabang rugi-rugi daya aktif yang terjadi pada tiap cabang/seksi sistem distribusi, cabang tersebut dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini : bus i V i r L ij jx bus j V j Sj (6) (8) = Resistansi total saluran bus i -bus j dalam Ohm = Resistansi saluran dalam Ohm/Km = Jarak saluran bus i -bus j dalam Km = Arus cabang saluran bus i -bus j dalam Ampere 3. Perhitungan dan Analisis 3.1. Sistem Distribusi PLTS Siding Jatuh tegangan dan rugi-rugi daya aktif pada sistem distribusi PLTS Siding dihitung per fasa, disebabkan oleh beban yang terdapat yang terdapat pada jaringan tegangan rendah PLTS Siding merupakan beban tidak seimbang. Sistem distribusi PLTS Siding di kelompokkan dalam tiga kelompok berdasarkan beban fasa-fasa yang tersambung pada beban-beban tersebut. Pengelompokan beban yang tersambung pada pada fasa R digambarkan dengan diagram satu garis dalam gambar 3 berikut ini : 0 PLTS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 11 12 13 L11 L12 L13 s11 s12 s13 Keterangan : L1 - L13 : Sumber : Bus beban : Jarak antar bus (Km) s1 - s13 : Beban pada bus (VA) Gambar 3. Diagram Satu Garis PLTS Siding 3.2. Data Beban PLTS Siding Data beban bus sistem distribusi PLTS Siding pada fasa R merupakan penjumlahan dari beban pelanggan yang tersambung pada fasa R terpusat di tiang-tiang jaringan tegangan rendah PLTS Siding. Data beban bus sistem distribusi PLTS Siding pada fasa R ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Data Beban Sistem Distribusi PLTS Siding Pada Keterangan : Vi : Tegangan bus ke-i Vj : Tegangan bus ke-j r : Resistansi saluran (ohm/km) x : Reaktansi saluran (ohm/km) Sj : Total Beban Komplek pada bus ke-j Lij : Jarak antar bus ke-i dan ke-j Gambar 2. Ilustrasi Seksi Saluran Antar Dua Bus Dari gambar 2, dapat ditentukan besarnya arus cabang yang mengalir pada bus ke-j (I ij ) dengan persamaan sebagai berikut : Ampere (10) Rugi-rugi aktif yang terjadi pada cabang tersebut (Ploss ij ) dengan persamaan sebagai berikut : Watt (11) Watt (12) = Besar beban total pada bus ke-j dalam VA = Besar tegangan pada bus ke-j dalam Volt 3.3. Data Saluran PLTS Siding Data resistansi, reaktansi, jarak serta hubungan antar bus sistem distribusi PLTS Siding pada fasa R ditunjukkan pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Data Saluran Sistem Distribusi PLTS Siding ditampilkan dalam bentuk grafik gambar 4 dan 5 dibawah ini : 3.4. Perhitungan Jatuh Tegangan PLTS Siding Pada Perhitungan jatuh tegangan PLTS Siding pada fasa R dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Persentase jatuh tegangan pada bus 1 : Gambar 4. Grafik Persentase Jatuh Tegangan Bus PLTS Siding Rekapitulasi hasil perhitungan persentase jatuh tegangan, dan profil tegangan bus sistem distribusi PLTS Siding pada secara lengkap berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini : Tabel 3. Tegangan Bus dan Persentase Jatuh Tegangan Gambar 5. Grafik Profil Tegangan Bus PLTS Siding 3.5. Perhitungan Arus Cabang dan Rugi-Rugi Sistem Distribusi PLTS Siding 1. Arus cabang dan rugi-rugi daya aktif bus 0 ke bus 1 : Diketahui : Resistansi saluran r = 0,4330 Ohm/Km Reaktansi saluran x = 0,0354 Ohm/Km Panjang saluran antar bus 0 ke 1 = 0,025 Km Tegangan pada bus 1 = 219,58 Volt Beban total pada bus 1 = 9.147,09 VA Jadi rugi-rugi daya aktif saluran antara bus 0 dan 1 : Dengan data yang terdapat pada tabel diatas, persentase jatuh tegangan dan profil tegangan bus pada sistem distribusi PLTS Siding pada dapat

Rekapitulasi hasil perhitungan arus cabang dan rugirugi daya aktif sistem distribusi PLTS Siding pada berdasarkan perhitungan diatas secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini : Tabel 5. Persentase Jatuh Tegangan Terbesar Per Fasa Tabel 4. Arus Cabang dan Rugi-Rugi Dengan menjumlahkan rugi-rugi daya aktif daya aktif yang terdapat pada tiap-tiap cabang, total rugi-rugi daya aktif yang terjadi pada sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding pada fasa R sebesar 212,13 Watt. Dengan data yang terdapat pada tabel diatas, rugirugi daya aktif saluran sistem distribusi PLTS Siding pada dapat ditampilkan dalam bentuk grafik seperti pada gambar 5 dibawah ini : Dari hasil tabel diatas, persentase jatuh tegangan masing-masing fasa sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding masih dalam ketentuan SPLN No.72 Tahun 1987 tentang Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR), yaitu turun tegangan pada STR dibolehkan sampai 4% dari tegangan kerja tergantung kepadatan beban. Total rugi-rugi daya aktif daya aktif yang terjadi pada fasa R sebesar 212,13 Watt, pada fasa S sebesar 170,98 Watt, dan pada fasa T sebesar 213,76 Watt, sehingga total keseluruhan rugi-rugi daya aktif daya aktif pada jaringan tegangan rendah PLTS Siding sebesar 596,87 Watt. Total Rugi-rugi aktif yang terjadi pada sistem distribusi PLTS Siding pada masing-masing fasa disusun pada tabel 6 dibawah ini : Tabel 6. Rugi-Rugi Aktif Per Fasa Dengan hasil total rugi-rugi daya aktif daya aktif yang terjadi, maka dapat disimpulkan bahwa persentase total rugi-rugi daya aktif daya aktif pada jaringan tegangan rendah PLTS Siding terhadap daya yang dibangkitkan sebesar 1,49%. Gambar 5. Grafik Rugi-Rugi Aktif PLTS Siding Pada 3.6. Diskusi Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan jatuh tegangan dan rugi-rugi daya aktif daya aktif yang terjadi di masing-masing fasa pada sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding diatas, persentase jatuh tegangan terbesar pada masing-masing fasa disusun pada tabel 5 dibawah ini : 4. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan jatuh tegangan dan rugirugi daya aktif pada sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perhitungan jatuh tegangan dan rugi-rugi daya aktif pada rugi-rugi pada sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding, dilakukan pada masing-masing fasa dikarenakan terdapat beban yang tidak seimbang. 2. Persentase jatuh tegangan terbesar pada fasa R terjadi pada bus 10 (tiang 26) sebesar 3,215% atau 212,93 Volt, sedangkan total rugi-rugi daya aktif sebesar 212,13 Watt. 3. Persentase jatuh tegangan terbesar pada fasa S terjadi pada bus 11 (tiang 26) sebesar 2,930% atau 213,55 Volt, sedangkan total rugi-rugi daya aktif sebesar 170,98 Watt. 4. Persentase jatuh tegangan terbesar pada fasa T terjadi pada bus 10 (tiang 26) sebesar 3,258% atau

212,83 Volt, sedangkan total rugi-rugi daya aktif sebesar 213,76 Watt. 5. Dari persentase jatuh tegangan terbesar pada masing-masing fasa, sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding masih dalam ketentuan SPLN No.72 Tahun 1987, karena masih dibawah toleransi yaitu 4%. 6. Sedangkan total rugi-rugi daya aktif sistem distribusi jaringan tegangan rendah PLTS Siding merupakan penjumlahan dari total rugi-rugi daya aktif pada masing-masing fasa sebesar 596,87 Watt atau sebesar 1,49%. Referensi [1] Gonen, Turan. 1988. Modern Power System Analysis. Canada : Jhon Wiley and Sons. [2] Gonen, Turan. 1986, Electrical Power Distribution System Engineering. New York : McGraw-Hill Book Company [3] Hontong Jonal, Noiki dan Tuegeh Maickel, 2015. Analisa Rugi-Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi di PT. PLN Palu. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Jurusan Teknik Elektro FT-UNSRAT, Manado. [4] Puil. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. [5] Saadat, Hadi. 1999. Power System Analysis. New York :McGraw-Hill Book Company [6] SPLN 59. 1985. Keandalan Pada Sistem Distribusi 20KV dan 6KV. Jakarta : Perusahaan Umum Listrik Negara. [7] SPLN No. 72. 1987. Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Jakarta : Perusahaan Umum Listrik Negara. Biography Didik Martono, lahir di Sukoharjo pada tanggal 20 April 1981. Menempuh Pendidikan Program Strata I (S1) di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura sejak tahun 2010. Penelitian ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro konsentrasi Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.