PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL https://books.google.co.id/books?id=eputmtnts6gc&pg=pa107&lpg=pa107&dq=pendidikan+agama+berwa wasan+multikultural&source=bl&ots=d-glkxskg&sig=7zgc93a_bttqjg5ofdljodxttb8&hl=en&sa=x&redir_esc=y#v=onepage&q=pendidikan%20agama% 20berwawasan%20multikultural&f=false Penulis Zakiyuddin Baidhawy Kata Pengantar Prof. Dr. Azyumardi Azra Erlangga, Jakarta 2005 i
"Katakanlah: Wahai semua penganut agama (dan kebudayaan)! Bergegaslah menuju dialog dan perjumpaan multikultural (kalimatun sawa') antara kami dan kamu". (QS. Ali `Imran 3:64) Keragaman adalah hukum alam itu sendiri. Aku ingin menyelaminya lebih jauh dengan segala cara yang memungkinkan masuk ke dalamnya. Dan Aku berhasrat mencari dan mengajak serta saudara-saudaraku pria maupun wanita karena mereka akan menghuni rumah alam ini bersama-sama. Teruntuk semua yang cinta keragaman ii
PRAKATA Kini, multikulturalisme sedang menjadi isu penting, utamanya pasca rangkaian konflik etnik dan agama dalam beberapa tahun terakhir. Isu ini tidak hanya berkaitan dengan problem mengelola konflik, keragaman, dan politik pengakuan akan keberbedaan, bahkan juga merambah dunia pendidikan. Beberapa pakar yang memiliki shared concern terhadap ide ini, mulai menggagas pentingnya pendidikan multikultural untuk masyarakat Indonesia, suatu pendidikan yang dirancang khusus untuk menciptakan struktur dan proses yang membuka kesempatan sama pada semua ekspresi kultural, komunitas peradaban maupun individu senyatanya. Pendidikan multikultural bukan hanya berhubungan dengan belajar dan mengajar dengan mempergunakan berbagai perspektif dan bahasa, bahkan juga tentang bagaimana bahasa mengkonstruk pandangan dunia. Ia juga merupakan sistem kritik terhadap kebudayaan dan peradaban pada tingkat komunitas dan individual. Ia juga menyadarkan bahwa sesungguhnya kita menyusun pengetahuan secara tidak netral, tapi berdasarkan pada berbagai pengetahuan kebudayaan. Cara individu mencari informasi dan kebenaran dalam kebudayaan-kebudayaan pun berbeda. Jika sebagian orang mencari sekolah/universitas terbaik; sebagian lain mencari guru terbaik; sebagian lainnya mencari pemikir terbaik. Cara individu belajar juga beragam. Sebagian belajar dari pengalaman; sebagian belajar dari kuliah teoritik; sebagian lain melalui media visual; sebagian memilih kuliahkuliah profesional; sebagian memilih kelompok-kelompok kecil; dan sebagian lain memilih interaksi berhadapan empat mata. Sebagian analitis, sebagian lainnya sintetis. Sebagian intuitif, yang lain inderawi, dan seterusnya. Jadi, mengajarkan multikulturalisme lebih dari memastikan bahwa peserta didik dalam satu kelas/sekolah berasal dari berbagai latar belakang. Peradaban, bahasa, kultur ilmiah, cara mengetahui, gender dan lain-lain merupakan pertimbangan kompleks bagi pendidikan. Mengajarkan perbedaan mengundang pluralisme dalam cara kita mengetahui dan belajar. Mengajarkan lintas budaya melibatkan interaksi konstan dengan problem gaya mengajar guru dan dengan pandangan dunia siswa dan cara mereka menciptakan makna. Intinya, pendidikan multikultural adalah upaya untuk menangkap dan bahkan menemukan kembali kebudayaan yang bijaksana. Buku ini hadir sebagai bagian dari upaya untuk mencari sisi-sisi kebijakan kultural yang dapat disajikan lewat Pendidikan Agama. Multikulturalisme merupakan semangat dan nilai inti yang dimanfaatkan untuk memodifikasi Pendidikan Agama yang selama ini terkesan indoktriner dan bahkan dogmatik. Mudah-mudahan dengan kontribusi intelektual yang tidak seberapa ini, gagasan tentang pentingnya Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural semakin mengkristal, bukan hanya secara teoritik-konseptual bahkan sampai pada titik implementasi. Penulis berterima kasih pada mereka yang telah bersedia menjadi teman dialog, antara lain Yayah, Fattah, Thoyibi, Musiyam, Atiqa, Nanik, Usmi, Abdullah Aly, Fajar, Paryanto, Almuntaqa, Farid, dan Dwi; teman-teman di Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) Fuad Fanani, Zuly Qodir, Ayu, Boy, Sarbini, M. Ali, Faul, Norma, Dewi; juga teman sejawat di STAIN Salatiga Imam Sutomo, Saerozi, Hamam, Adang, Agus Suaidi, Nafis, Mukti Ali, Mochlasin, Farkhani. Tidak lupa mahabbah terdalam buat isteri dan putra-putraku, Nur, Nadia dan Azca, penghibur dan sumber inspirasi bagi penulis. Semoga amal mereka memperoleh berkah Allah dari langit dan bumi, amin. Kartasura, 21 Mei 2005 Zakiyuddin Baidhawy iii
DAFTAR ISI PRAKATA ii DAFTAR ISI iii KATA PENGANTAR vi BAB I PENDAHULUAN A. Multikulturalisme: Ideologi dan Realitas 1 B. Multikulturalisme sebagai Imperatif Peradaban 5 C. Pendidikan Multikultural: Sebuah Alternatif dan Kebutuhan 8 BAB II PENDEKATAN MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN AGAMA: URGENSI DAN SIGNIFIKANSI A. Realitas Bangsa yang sangat Plural 27 B. Pengaruh Budaya dan Etnisitas terhadap Perkembangan Manusia 31 C. Benturan Global Antar-Kebudayaan dan Antar-Fundamentalisme 36 D. Efektifitas Belajar tentang Perbedaan 46 E. Perubahan Paradigma untuk Promosi Perspektif Multikultural 48 BAB III ETIKA MULTIKULTURAL: PERSPEKTIF ISLAM A. Menyulam Ragam Merajut Harmoni 53 B. Menebar Amanah dan Husnuzhan Memupuk Modal Sosial 62 C. Menganyam Solidaritas Menuntut Pergorbanan 67 D. Menyemai Nirkekerasan Menuai Damai 69 E. Menanam Maaf Mengetam Ampunan 78 BAB IV PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL: DEFINISI DAN ASUMSI A. Karakteristik Utama 86 1. Belajar Hidup dalam Perbedaan 89 2. Membangun Saling Percaya (Mutual-Trust) 93 3. Memelihara Saling Pengertian (Mutual-Understanding) 95 4. Menjunjung Sikap Saling Menghargai (Mutual-Respect) 96 5. Terbuka dalam Berpikir 96 6. Apresiasi dan Interdependensi 97 7. Resolusi Konflik dan Rekonsiliasi Nirkekerasan 97 B. Asumsi Kunci 99 1. Inovasi dan Reformasi Pendidikan 100 a. Integrasi dan Komprehensifitas Muatan 101 b. Konstruksi Pengetahuan Baru 102 c. Persamaan Kesempatan dalam Pendidikan 102 d. Reduksi Prasangka Buruk dan Rasisme 103 e. Penyadaran akan Bias 107 f. Meluruskan Bias Gender 113 g. Mengeliminasi Stereotip 115 h. Pembenahan Struktur Pendidikan 117 2. Identifikasi dan Pengakuan akan Pluralitas 117 iv
3. Perjumpaan Lintas Batas 118 4. Interdependensi dan Kerjasama 120 5. Pembelajaran Efektif 121 6. Proses Interaksi 122 BAB V ORIENTASI DAN TRANSFORMASI DALAM PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL A. Orientasi Pendidikan 125 1. Orientasi Muatan 125 2. Orientasi Siswa 132 3. Orientasi Sosial 134 B. Transformasi Pendidikan 136 1. Transformasi Diri 137 2. Transformasi Sekolah 139 3. Transformasi Lingkungan Sosial 143 C. Epilog: Agenda Masa Depan 145 DAFTAR PUSTAKA 150 CURRICULUM VITAE v