PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang beragam, baik dalam aspek keagamaan, suku bangsa, bahasa

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

ARTIKEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MULTIKULRAL MELALUI MODUL DI SEKOLAH DASAR SEBAGAI SUPLEMEN PELAJARAN IPS

SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai sebuah negara yang masyarakatnya majemuk, Indonesia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

[ Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi] 2012

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Diversity atau diversitas adalah konsep keberagaman atas dasar perbedaan-perbedaan, seperti. - sosial. - gender - etnik - ras

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

Teori Sosial. (Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)

BAB I PENDAHULUAN. Istilah pendidikan bukanlah hal asing lagi saat ini, Nanang Fatah

ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk (pluralistic society).

PLURALISASI PEMBELAJARAN MOTIF BATIK NUSANTARA. Oleh: Ismadi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam. untuk mendapatkan pengertian pendidikan agama Islam.

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER. Muh.Anwar Widyaiswara LPMP SulSel

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan judul Pendidikan Islam Berwawasan kebangsaan menurut perspektif KH.

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah merupakan salah satu negara multikultural terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. tulisan di media massa dan buku. H.Munir Mulkhan (2004), Musa Asy ari (2004),

Denis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il

Profil Lulusan Program Studi Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA LAPORAN

DAFTAR ISI. B. Perspektif Sejarah Lokal dan Hubungannya dengan Integrasi Bangsa.. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN

PLURALISME-MULTIKULTURALISME DI INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN. jarak antar Negara melalui fitur-fitur komunikasi yang terus dikembangkan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 300 suku, 200 bahasa dan lima agama yang diakui di Indonesia. Jadi, Indonesia. termasuk negara yang multikultural (Yaqin, 2007: 3).

PERAN GURU PAI DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI SMA NEGERI 1 LANGSA. Skripsi. Diajukan Oleh : SUGIARTI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pendidikan multikultural sampai ke Indonesia sekitar tahun 2000, yang

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN. secara etimologi berarti keberagaman budaya. Bangsa Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONFLIK

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

Kata Kunci: Pendidikan multikultural, keberagamaan inklusif, dan materi PAI

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB III PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERWAWASAN MULTIKULTURAL

Pengembangan Budaya memiliki empat Konteks: 2. Melestarikan dan menghargai budaya

APRESIASI ISLAM TERHADAP SENI DAN AKTIVITAS BERKESENIAN * Zakiyuddin Baidhawy

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

BAB I PENDAHULUAN. setiap masyarakat di manapun. Namun demikian, meskipun secara fisik manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM PANCASILA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

SATUAN ACARA PENGAJARAN

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

Kegiatan Pembelajaran

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Implikasi C. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun

TOLERANSI. Media Komunikasi Umat Beragama. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat UIN Sultan Syarif Kasim Riau

II. TINJAUAN PUSTAKA. sudah disusun secara matang dan terperinci. (

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

PEMIKIRAN POLITIK DAN GERAKAN SOSIOKULTURAL KEWARGANEGARAAN KAUM INTELEKTUAL MUSLIM NEO-MODERNIS DALAM PENGUATAN DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY

PELATIHAN KONSELING PERKAWINAN BERBASIS KOMUNITAS

Pemikiran Abdul Munir Mulkhan Tentang Pendidikan Multikultural

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT YANG HETEROGEN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dalam masa perkembangan, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. Melalui perjalanan panjang sejarah, seni sebagai bidang khusus dalam pemahamannya telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sosiokultural yang beragam dan geografis yang luas. Berikut adalah

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

Movement mudah diterima oleh masyarakat global, sehingga setiap individu diajak untuk berpikir kembali tentang kemampuannya dalam mempengaruhi

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG SIKAP SENSUALITAS PADA IKLAN KOPI SUSU FULL CREAM TORABIKA TERBARU SKRIPSI OLEH HADI PRAYITNO NIM.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang

CATATAN UNTUK RENCANA INDUK NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Matematika berasal dari bahasa Yunani adalah studi besaran, struktur,

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 3 Agustus 2011 Rabu, 03 Agustus 2011

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

Kesimpulan Diskusi Oleh: [Kelompok 3] Aspek-Aspek Sosial Konflik dan Kerentanan

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi,Abu Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Transkripsi:

PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL https://books.google.co.id/books?id=eputmtnts6gc&pg=pa107&lpg=pa107&dq=pendidikan+agama+berwa wasan+multikultural&source=bl&ots=d-glkxskg&sig=7zgc93a_bttqjg5ofdljodxttb8&hl=en&sa=x&redir_esc=y#v=onepage&q=pendidikan%20agama% 20berwawasan%20multikultural&f=false Penulis Zakiyuddin Baidhawy Kata Pengantar Prof. Dr. Azyumardi Azra Erlangga, Jakarta 2005 i

"Katakanlah: Wahai semua penganut agama (dan kebudayaan)! Bergegaslah menuju dialog dan perjumpaan multikultural (kalimatun sawa') antara kami dan kamu". (QS. Ali `Imran 3:64) Keragaman adalah hukum alam itu sendiri. Aku ingin menyelaminya lebih jauh dengan segala cara yang memungkinkan masuk ke dalamnya. Dan Aku berhasrat mencari dan mengajak serta saudara-saudaraku pria maupun wanita karena mereka akan menghuni rumah alam ini bersama-sama. Teruntuk semua yang cinta keragaman ii

PRAKATA Kini, multikulturalisme sedang menjadi isu penting, utamanya pasca rangkaian konflik etnik dan agama dalam beberapa tahun terakhir. Isu ini tidak hanya berkaitan dengan problem mengelola konflik, keragaman, dan politik pengakuan akan keberbedaan, bahkan juga merambah dunia pendidikan. Beberapa pakar yang memiliki shared concern terhadap ide ini, mulai menggagas pentingnya pendidikan multikultural untuk masyarakat Indonesia, suatu pendidikan yang dirancang khusus untuk menciptakan struktur dan proses yang membuka kesempatan sama pada semua ekspresi kultural, komunitas peradaban maupun individu senyatanya. Pendidikan multikultural bukan hanya berhubungan dengan belajar dan mengajar dengan mempergunakan berbagai perspektif dan bahasa, bahkan juga tentang bagaimana bahasa mengkonstruk pandangan dunia. Ia juga merupakan sistem kritik terhadap kebudayaan dan peradaban pada tingkat komunitas dan individual. Ia juga menyadarkan bahwa sesungguhnya kita menyusun pengetahuan secara tidak netral, tapi berdasarkan pada berbagai pengetahuan kebudayaan. Cara individu mencari informasi dan kebenaran dalam kebudayaan-kebudayaan pun berbeda. Jika sebagian orang mencari sekolah/universitas terbaik; sebagian lain mencari guru terbaik; sebagian lainnya mencari pemikir terbaik. Cara individu belajar juga beragam. Sebagian belajar dari pengalaman; sebagian belajar dari kuliah teoritik; sebagian lain melalui media visual; sebagian memilih kuliahkuliah profesional; sebagian memilih kelompok-kelompok kecil; dan sebagian lain memilih interaksi berhadapan empat mata. Sebagian analitis, sebagian lainnya sintetis. Sebagian intuitif, yang lain inderawi, dan seterusnya. Jadi, mengajarkan multikulturalisme lebih dari memastikan bahwa peserta didik dalam satu kelas/sekolah berasal dari berbagai latar belakang. Peradaban, bahasa, kultur ilmiah, cara mengetahui, gender dan lain-lain merupakan pertimbangan kompleks bagi pendidikan. Mengajarkan perbedaan mengundang pluralisme dalam cara kita mengetahui dan belajar. Mengajarkan lintas budaya melibatkan interaksi konstan dengan problem gaya mengajar guru dan dengan pandangan dunia siswa dan cara mereka menciptakan makna. Intinya, pendidikan multikultural adalah upaya untuk menangkap dan bahkan menemukan kembali kebudayaan yang bijaksana. Buku ini hadir sebagai bagian dari upaya untuk mencari sisi-sisi kebijakan kultural yang dapat disajikan lewat Pendidikan Agama. Multikulturalisme merupakan semangat dan nilai inti yang dimanfaatkan untuk memodifikasi Pendidikan Agama yang selama ini terkesan indoktriner dan bahkan dogmatik. Mudah-mudahan dengan kontribusi intelektual yang tidak seberapa ini, gagasan tentang pentingnya Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural semakin mengkristal, bukan hanya secara teoritik-konseptual bahkan sampai pada titik implementasi. Penulis berterima kasih pada mereka yang telah bersedia menjadi teman dialog, antara lain Yayah, Fattah, Thoyibi, Musiyam, Atiqa, Nanik, Usmi, Abdullah Aly, Fajar, Paryanto, Almuntaqa, Farid, dan Dwi; teman-teman di Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) Fuad Fanani, Zuly Qodir, Ayu, Boy, Sarbini, M. Ali, Faul, Norma, Dewi; juga teman sejawat di STAIN Salatiga Imam Sutomo, Saerozi, Hamam, Adang, Agus Suaidi, Nafis, Mukti Ali, Mochlasin, Farkhani. Tidak lupa mahabbah terdalam buat isteri dan putra-putraku, Nur, Nadia dan Azca, penghibur dan sumber inspirasi bagi penulis. Semoga amal mereka memperoleh berkah Allah dari langit dan bumi, amin. Kartasura, 21 Mei 2005 Zakiyuddin Baidhawy iii

DAFTAR ISI PRAKATA ii DAFTAR ISI iii KATA PENGANTAR vi BAB I PENDAHULUAN A. Multikulturalisme: Ideologi dan Realitas 1 B. Multikulturalisme sebagai Imperatif Peradaban 5 C. Pendidikan Multikultural: Sebuah Alternatif dan Kebutuhan 8 BAB II PENDEKATAN MULTIKULTURAL DALAM PENDIDIKAN AGAMA: URGENSI DAN SIGNIFIKANSI A. Realitas Bangsa yang sangat Plural 27 B. Pengaruh Budaya dan Etnisitas terhadap Perkembangan Manusia 31 C. Benturan Global Antar-Kebudayaan dan Antar-Fundamentalisme 36 D. Efektifitas Belajar tentang Perbedaan 46 E. Perubahan Paradigma untuk Promosi Perspektif Multikultural 48 BAB III ETIKA MULTIKULTURAL: PERSPEKTIF ISLAM A. Menyulam Ragam Merajut Harmoni 53 B. Menebar Amanah dan Husnuzhan Memupuk Modal Sosial 62 C. Menganyam Solidaritas Menuntut Pergorbanan 67 D. Menyemai Nirkekerasan Menuai Damai 69 E. Menanam Maaf Mengetam Ampunan 78 BAB IV PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL: DEFINISI DAN ASUMSI A. Karakteristik Utama 86 1. Belajar Hidup dalam Perbedaan 89 2. Membangun Saling Percaya (Mutual-Trust) 93 3. Memelihara Saling Pengertian (Mutual-Understanding) 95 4. Menjunjung Sikap Saling Menghargai (Mutual-Respect) 96 5. Terbuka dalam Berpikir 96 6. Apresiasi dan Interdependensi 97 7. Resolusi Konflik dan Rekonsiliasi Nirkekerasan 97 B. Asumsi Kunci 99 1. Inovasi dan Reformasi Pendidikan 100 a. Integrasi dan Komprehensifitas Muatan 101 b. Konstruksi Pengetahuan Baru 102 c. Persamaan Kesempatan dalam Pendidikan 102 d. Reduksi Prasangka Buruk dan Rasisme 103 e. Penyadaran akan Bias 107 f. Meluruskan Bias Gender 113 g. Mengeliminasi Stereotip 115 h. Pembenahan Struktur Pendidikan 117 2. Identifikasi dan Pengakuan akan Pluralitas 117 iv

3. Perjumpaan Lintas Batas 118 4. Interdependensi dan Kerjasama 120 5. Pembelajaran Efektif 121 6. Proses Interaksi 122 BAB V ORIENTASI DAN TRANSFORMASI DALAM PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL A. Orientasi Pendidikan 125 1. Orientasi Muatan 125 2. Orientasi Siswa 132 3. Orientasi Sosial 134 B. Transformasi Pendidikan 136 1. Transformasi Diri 137 2. Transformasi Sekolah 139 3. Transformasi Lingkungan Sosial 143 C. Epilog: Agenda Masa Depan 145 DAFTAR PUSTAKA 150 CURRICULUM VITAE v