Lampiran 1. MATRIKS RAD-GRK SEKTOR PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Knowledge Management Forum April

BAB IV PENUTUP. 1. Ketercapaian target dari masing-masing sasaran adalah sebagai berikut : - Meningkatnya indeks kualitas lingkungungan hidup

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR Latar Belakang

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Berkualitas

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

Pandangan Indonesia mengenai NAMAs

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STRATEGI IMPLEMENTASI RAD-GRK

KETERPADUAN AGENDA PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM INTERNASIONAL NASIONAL SUB NASIONAL

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Sosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Potensi implementasi mekanisme berbasis pasar untuk mitigasi dampak perubahan iklim. Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2012

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KOMITMEN GLOBAL INDONESIA

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

Versi 27 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jambi, Desember 2013 Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

PEMBAGIAN URUSAN DAN RUANG LINGKUP

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR 1-1

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

KETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Perspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA, TAHUN 2014

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi:

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK)

BAB III ANALISIS KEBIJAKAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA PROVINSI SUMATERA UTARA SEKTOR PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENINGKATAN KAPASITAS PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

TAHAPAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KEMENTERIAN PERTANIAN

BUPATI MALUKU TENGGARA

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam

Transkripsi:

Lampiran 1. MATRIKS RAD-GRK SEKTOR PERTANIAN Penanggungjawab : Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara Perkiraan Emisi 2020 : 10.562.476,38 juta tco2eq Target Penurunan Emisi 26% : 2.746.243,86 juta tco2eq Target Penurunan Emisi 41% : 4.330.615,32 juta tco2eq No. 1 2 Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Perkiraan Biaya Rp (juta) Pembangunan pabrik pengolahan kompos dari TKS dan POME menggunakan 2,134,000 a) sistem bunker (10% dari total 135 PKS per tahun). Penerapan System of Rice Intensification (SRI) terutama pada sawah beririgasi teknis. 1,400 b) Sumber Perkiraan Waktu Penyelesaian (Tahun) Mulai Pelaksanaa PTPN, PBSN, PDPSU. 7 2014 APBN, APBD 7 2013 No. 3 Kegiatan Mitigasi dan Adaptasi Integrasi rencana aksi ke dalam kurikulum pendidikan di Provinsi Sumatera Utara. Perkiraan Biaya Rp (juta) Sumber APBD 100 Perkiraan Waktu Penyelesaian (Tahun) Mulai Pelaksanaa 7 2014 Catatan: * = Koordinator Pelaksana a) = Direncanakan selama tujuh tahun b) = Direncanakan selama tujuh tahun c) = Dana untuk penyediaan bibit padi unggul selama tujuh tahun 144

Lampiran 2. TOR Wawancara untuk Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Term Of Reference (TOR) wawancara ini disusun sebagai panduan bagi peneliti dalam melakukan wawancara. Pertanyaan yang telah disusun dalam TOR ini bersifat open-ended sehingga masih terbuka peluang bagi peneliti untuk mengajukan pertanyaan lanjutan yang tidak terdapat dalam TOR. Pertanyaan dalam TOR ini juga telah disusun dengan memperhatikan kompetensi dari masing-masing informan terhadap masalah yang diteliti. Informan Kunci : M. Azhar Harahap Pelaksana Tugas Kepala Distan Provinsi Sumatera Utara Alamat Instansi : Jalan Jenderal Abdul Haris Nasution Nomor 6, Pangkalan Masyhur, Medan Johor (20143) Pertanyaan : a) Provinsi Sumatera Utara memiliki indeks kerentanan terhadap perubahan iklim yang cukup besar. Salah satu sektor ekonomi yang akan terkena dampak perubahan iklim adalah pertanian. Apa upaya mitigasi dan adaptasi di sektor pertanian yang disiapkan pemerintah untuk mengatasi masalah ini? Apa saja jenis kegiatan yang dilakukan, sasaran kegiatan, indikator kinerja kegiatan, dan target kinerja kegiatan? Bagaimana gambaran tentang proses atau komponen in-put dalam upaya pencapaian out-put? b) Bagaimana implementasi kebijakan-kebijakan yang telah diatur Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebagai upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim di sektor pertanian? c) Apa saja faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara? 145

Lampiran 3. TOR Wawancara Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Term Of Reference (TOR) wawancara ini disusun sebagai panduan bagi peneliti dalam melakukan wawancara. Pertanyaan yang telah disusun dalam TOR ini bersifat open-ended sehingga masih terbuka peluang bagi peneliti untuk mengajukan pertanyaan lanjutan yang tidak terdapat dalam TOR. Pertanyaan dalam TOR ini juga telah disusun dengan memperhatikan kompetensi dari masing-masing informan terhadap masalah yang diteliti. Informan Kunci : Dr. Ir. Hj. Hidayati, M.Si Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Alamat Instansi : Jalan Teuku Daud, Madras Hulu, Medan Polonia (20151) Pertanyaan : a) Berdasarkan data resmi dari Pemerintah Indonesia, Provinsi Sumatera Utara berada di urutan tertinggi dibandingkan provinsi-provinsi lainnya sebagai provinsi penghasil emisi tertinggi. Emisi GRK Provinsi Sumatera Utara diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan berkembangnya jumlah industri dan pertambahan jumlah penduduk. Sementara itu, dalam forum internasional, Indonesia telah menyatakan komitmen sukarela untuk menurunkan emisi GRK sebesar 26% pada tahun 2020 (kemudian diperbarui menjadi 29% pada tahun 2030 sesuai Intended Nationally Determined Contribution (INDC) Indonesia yang disubmit sebelum COP-21 Paris). Apa saja mekanisme, instrumen, serta peraturan yang telah dan sedang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara guna mewujudkan komitmen penurunan emisi GRK di atas? Bagaimana implementasi kebijakan tersebut? b) Bila dibuat dalam bentuk persentase, dari target penurunan emisi sebesar 26% pada tahun 2020 dengan sumber daya sendiri (business as usual), 146

berapa persen tingkat keberhasilan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara hingga saat ini? Bagaimana perbandingan dengan usaha penurunan emisi yang dilakukan oleh provinsi lain? c) Penurunan emisi sebesar 26% ditargetkan tercapai hingga tahun 2020. Pada sisa tiga tahun yang tertinggal, apa upaya yang masih bisa dilakukan untuk menekan laju emisi GRK di Provinsi Sumatera Utara sekaligus mencegah dampak kerugian akibat perubahan iklim? 147

Lampiran 4. TOR Wawancara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Term Of Reference (TOR) wawancara ini disusun sebagai panduan bagi peneliti dalam melakukan wawancara. Pertanyaan yang telah disusun dalam TOR ini bersifat open-ended sehingga masih terbuka peluang bagi peneliti untuk mengajukan pertanyaan lanjutan yang tidak terdapat dalam TOR. Pertanyaan dalam TOR ini juga telah disusun dengan memperhatikan kompetensi dari masing-masing informan terhadap masalah yang diteliti. Informan Kunci : DR. Drs. Arsyad, MM Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara Alamat Instansi : Jalan Pangeran Diponegoro 21-A Medan (20152) Pertanyaan : a) Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah menetapkan prinsip pembangunan berkelanjutan yang digunakan dalam RPJMN tahun 2015-2019 yaitu economically feasible, socialy acceptable, dan environmentally sustainable. Bagaimana dengan model pembangunan yang diterapkan di Provinsi Sumatera Utara saat ini? b) Mengacu pada pertanyaan di atas, bisakah Anda menjelaskan sinergitas basis ekologi, basis ekonomi, dan basis sosial pembangunan dengan upaya penanganan perubahan iklim di Provinsi Sumatera Utara? c) Bagaimana internalisasi RAD-GRK Provinsi Sumatera Utara ke dalam RPJPD, RPJMD, dan RTRW Provinsi? d) Program prioritas daerah yang tercantum dalam RPJMD Provinsi Sumatera Utara difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Adapun Rencana Strategis (Renstra) yang diusung Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara adalah peningkatan pemanfaatan hutan, sementara Renstra 148

Dinas Perhubungan, Energi dan Tata Ruang berupa peningkatan sinergi pembangunan sarana dan prasarana daerah. Sedangkan untuk Dinas Pertanian memiliki tiga rencana strategis, yaitu mendorong peningkatan produktifitas melalui inovasi teknologi baru; pengembangan ekonomi kerakyatan; dan mendorong diversifikasi produksi. Dari analisis di atas terlihat bahwa program prioritas daerah belum secara langsung mengaitkan kegiatan-kegiatan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara untuk mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perubahan iklim seperti perencanaan antisipasi, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang pada dekade terakhir menjadi masalah yang serius yang dihadapi oleh masyarakat Sumatera Utara. Bagaimana tanggapan Anda? e) Bagaimana upaya pemerintah untuk meyelaraskan prioritas yang diusung tiap dinas di Provinsi Sumatera Utara dengan upaya penanganan perubahan iklim dan cita-cita pembangunan berkelanjutan? 149

Lampiran 5. TOR WawancaraWahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Sumatera Utara Term Of Reference (TOR) wawancara ini disusun sebagai panduan bagi peneliti dalam melakukan wawancara. Pertanyaan yang telah disusun dalam TOR ini bersifat open-ended sehingga masih terbuka peluang bagi peneliti untuk mengajukan pertanyaan lanjutan yang tidak terdapat dalam TOR. Pertanyaan dalam TOR ini juga telah disusun dengan memperhatikan kompetensi dari masing-masing informan terhadap masalah yang diteliti. Informan Kunci : Dana Tarigan Direktur Eksekutif Walhi Provinsi Sumatera Utara Alamat Instansi : Jalan Doktor Mansyur III Nomor C2, Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Kota Medan (20154) Pertanyaan : a) Indonesia termasuk negara yang diperkirakan mengalami kerugian besar dari perubahan iklim. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Indonesia menyusun Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) untuk mencapai tujuan nasional, target sektoral, tolok ukur, serta prioritas aksi dengan mempertimbangkan masalah mitigasi perubahan iklim bagi sektor-sektor ekonomi yang terkena dampaknya. RAN-GRK akan direalisasikan di tingkat lokal melalui strategi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) yang diejawantahkan oleh para punggawa daerah. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menjawab tantangan ini dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020. Menurut Walhi, apakah usaha ini telah memberi kontribusi positif terhadap upaya penurunan emisi GRK, terutama 150

emisi yang dihasilkan dari sektor pertanian? b) Ada lima prinsip utama pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, yaitu: keadilan antargenerasi (intergenerational equity); keadilan dalam satu generasi (intragenerational equity); prinsip pencegahan dini (precautionary principle); perlindungan keanekaragaman hayati (consevation of biological diversity); serta internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif (internalisation of environmental cost and incentive mechanism). Menurut Walhi, apakah pembangunan di Provinsi Sumatera Utara telah memperhatikan prinsip-prinsip ini? c) Prinsip pembangunan berkelanjutan mempunyai tiga sasaran utama. Pertama, pembangunan sosial ditujukan pada pemberantasan kemiskinan struktural di berbagai bidang. Kedua, pembangunan ekonomi harus mengubah pola produksi dan konsumsi yang tidak menopang keberlanjutan, terutama dalam penggunaan energi yang tidak efisien dan mencemarkan. Ketiga, penyelamatan dan perlindungan ekosistem serta fungsi lingkungan dari sumber daya alam agar mampu menopang proses pembangunan berkelanjutan. Menurut Walhi, apakah visi pembangunan daerah di Provinsi Sumatera Utara saat ini telah memperhitungkan ketiga pilar di atas secara sadar dalam perencanaan, kebijakan, dan proses pembangunan yang berlangsung? Kenapa? d) Seperti diketahui, isu perubahan iklim masih relatif baru berkembang di Indonesia. Menurut Walhi, apakah para penentu kebijakan di Provinsi Sumatera Utara telah memahami secara utuh dan lengkap tentang perubahan iklim dan upaya mengatasinya serta dampak dari upaya yang dilakukan, terutama dalam rangka mendesain program atau kegiatan yang berdampak bagi penurunan emisi GRK secara signifikan? e) Apakah Walhi menilai bahwa struktur politik, sosial, dan ekonomi Provinsi Sumatera Utara yang ada sekarang mampu mengatasi permasalahan perubahan iklim? 151

f) Di tingkat nasional, masih banyak isu negatif perubahan iklim yang belum dikemas secara baik, misalnya opini publik dari pemberitaan yang tidak proporsional terkait alih guna lahan pertanian, dan sebagainya. Bagaimana dengan kondisi di Provinsi Sumatera Utara? g) Menurut Walhi, apakah masyarakat Provinsi Sumatera Utara telah memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi dan memiliki andil yang signifikan dalam membantu mewujudkan rencana penurunan emisi GRK? Apakah masyarakat sudah teredukasi dengan baik terkait masalah perubahan iklim? h) Apa fokus tindakan sosial dan tekanan politik yang diberikan Walhi terkait masalah perubahan iklim dan rencana penurunan emisi GRK, terutama pada sektor pertanian? i) Apa solusi yang ditawarkan Walhi bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terkait masalah perubahan iklim dan penurunan emisi GRK, terutama pada sektor pertanian? 152