ANALISIS PAJAK HOTEL DALAM PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BATU

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

- 1 - PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

UPAYA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PELAYANAN MASYARAKAT

Analisis Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)

IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGELOLA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA

Keywords: Local Revenue, Local Taxes, effectivity and Contributions

UIN MALIKI MALANG ABSTRACT

ABSTRAK. Lely Utami Sari Rusman Thoeng Haliah

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SEMARANG

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

ABSTRACT. Keywords: Advertising Tax, Revenue Bandung municipality. vii

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER TERHADAP PELAYANAN PRIMA

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

EFEKTIVITAS PAJAK HOTEL SEBAGAI SUMBER PENERIMAAN PAJAK DAERAH ( Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kediri)

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK KENDARAAN OLEH DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

FUNGSI KEPEMIMPINAN LURAH DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

ANALISIS PELAYANAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB ) PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIGI

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum. Oleh : Eddy Sasongko Saputro NIM:C

PERAN DIRIGEN DALAM MENGGERAKKAN KREATIVITAS SIMPATISAN PASOEPATI

ANALISIS PERBANDINGAN PARTISIPASI MASYARAKAT KAWASAN PERUMAHAN DENGAN KAWASAN PERKAMPUNGAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Boby Fandhi Putra Dwi Atmanto Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

Diajukan Oleh: ARISTA WIDYANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PAMEKASAN ACMARUL FAJAR. Universitas Madura

Oleh : YOGA DWI WIBOWO D SKRIPSI

ANALISIS POTENSI SUBJEK PAJAK DAN KONTRIBUSI PAJAK ATAS PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR TANAH DI KOTA BATU

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

KONTRIBUSI PEMUNGUTAN RETRIBUSI TERMINAL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus pada Terminal Tirtonadi Surakarta tahun )

KINERJA PENDAMPING DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN JIPUT KABUPATEN PANDEGLANG

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia terdiri dari daerah-daerah yang tersebar di

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KOTA PADANG

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

ANALISIS EFEKTIVITAS PAJAK DAERAH ATAS PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG TAHUN

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PASAR PADA DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN PASAR KABUPATEN ROKAN HILIR

IMPLEMENTASI PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tipe penelitian

PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

BAB I PENDAHULUAN. pulihnya perekonomian Amerika Serikat. Disaat perekonomian global mulai

KUALITAS PELAYANAN BAGI PESERTA BPJS KESEHATAN DAN NON BPJS KESEHATAN

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA BANJARMASIN

PROSEDUR PELAYANAN PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA MEDAN PETISAH

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR (Studi Situs di Sekolah Dasar Negeri 5 Pracimantoro Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri) TESIS

Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PAJAK HIBURAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (STUDI KASUS PADA DISPENDA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PELAYANAN PUBLIK DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN DI KANTOR BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BPPT) KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. ada didaerahya. Berbagai hal yang berhubungan dengan pembangunan tersebut tentu selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

DINI AJHARIYANI SUDARSO

Disusun Oleh: ANIK ANDINI D

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari wajib pajak yang berdasarkan peraturan perundangan mempunyai. kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN IKLIM INVESTASI DI KOTA SURAKARTA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MEMOTIVASI KINERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN. baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

III. METODE PENELITIAN. pendapatan daerah kota Bandar Lampung tahun Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah di kota Bandar Lampung

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA BANGUNHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 59 TAHUN 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KARANGANYAR

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 6. No. 2 (2017)

Analisis Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Asaet Kabupaten Rokan Hulu

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL TAX AS LOCAL REVENUE SOURCES IN THE CITY METRO

ANALISIS PERANAN PAJAK DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan kebijakan yang. daerahnya masing-masing atau yang lebih dikenal dengan sebutan

TINJAUAN PUSTAKA. langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN DRIVE THRU DI SISTEM MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN BANTUL JURNAL

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN PUBLIK DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SAMARINDA

KONTRIBUSI PAJAK SARANG BURUNG WALET TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANGKA INDUK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK. menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

Pengaruh Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Julick Ferlis Difu. Jorie. M. Ruru. Alden Laloma

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Daerah

Transkripsi:

ANALISIS PAJAK HOTEL DALAM PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BATU Efi Sanius Fani, Ignatius Adiwidjaja, Firman Firdausi Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Email: fanisanius@yahoo.co.id Abstract : There various ways conducted by government for the welfare of its people, one of them is to seek capital from the community itself and return it to the community as well. While on the other hand the services to the taxpayersprovided by the government, sometimes less maximum. Thus, it is necessary to investigate the public services to hotel taxpayersas well as the resisting factor in supporting public services. The research method used qualitative research with the types and sources of data included primary and secondary data. The collection of data through observation, interviews, and documentation. The research instrument includedthe researchers themselves, interview, and field notes, purposive sampling technique including sampling, and informants of government officials in the public Revenue agency. The validity of the data used triangulation techniques. Analysis was by reduction, presentation, and conclusionswithdrawing. Batu s Local Revenue Agency (DISPENDA) has conducted its services to the taxpayer well in accordance with Regulation No. 25 of 2009 on Public Service. The supporting factors included: good communication has been done, the ability of service personnels were good. Meanwhile the resisting factors included: inadequatefacilities, infrastructure and operating facilities as obliged byregulation No. 25 of 2009 on Public Service. Keywords: Taxes, Public Services, Local Revenue Abstrak : Berbagai cara yang dilakukan oleh Pemerintah dalam mensejahterakan rakyaat nya, salah satunya dengan mencari modal yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan akan kembali kepada masyarakat pula. Sementara disisi lain pelayanan yang diberikan oleh pemerintah, kadang memberikan pelayanan kepada pihak wajib pajak yang kurang maksimal. Dengan demikian perlunya dilakukan penelitian untuk mengetahui pelayanan publik terhadap wajib pajak hotel serta faktor penghambat dan pendukung pelayanan publik. Metode penelitian mengunakan jenis penelitian kualitatif, jenis dan sumber data meliputi data primer dan sekunder, Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi peneliti sendiri, panduan wawancara, dan catatan lapangan, Teknik sampling meliputi purposive sampling, dan informan meliputi pemerintah Dispenda dan masyarakat, Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Analisis dengan Reduksi, Penyajian dan penarikan kesimpulan. Dinas pendapatan daerah kota batu telah malaksanakan pelayanan terhadap wajib pajak dengan baik sesuai dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik. Faktor pendukungnya meliputi: komunikasi sudah dilaksanakan dengan baik, kemampuan petugas pelayanan sudah baik. Dan faktor penghambatnya meliputi: sarana dan prasarana yang belum memadai serta sarana operasional yang belum sesuai dengan undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik. Kata kunci: Pajak Hotel, Pelayanan Publik, Pendapatan Asli Daerah PENDAHULUAN Negara Indonesia menyelengarakan pemerintah dan pembangunan Nasional untuk mencapai masyarakat yang makmur adil dan sejahtera. Untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan tersebut maka pemerintah dengan berbagai cara mencari modal agar bisa terwujudnya negara yang sejahtera, salah satu langkah pemerintah dalam hal tersebut adalah dengan memungut pajak dari warga negara Indonesia. Tidak hanya negara yang memiliki kewenangan untuk memungut pajak dari masyarakat, tetapi setiap daerah juga memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri

seperti untuk memajukan daerah tersebut dan mampu bersaing dengan daerah-daerah yang lainnya seperti yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak hotel juga merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah dengan berbagai cara mealakukan sosialisasi agar pihak hotel menyadari bahwa pajak itu untuk kepentingan bersama. Terlepas dari hal tersebut bahwa pajak memberatkan bagi pihak hotel, maka pemerintah tetap melakukan pemungutan pajak melalui alat perlengkapan negara dengan memberikan beberapa kemudahan dan pembaharuan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sementara disisi lain pelayanan yang diberikan oleh pemerintah selaku penyelenggaraan pelayanan publik, dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah kadang memberikan pelayanan kepada pihak wajib pajak yang kurang maksimal sehingga membuat pihak wajib pajak dalam artian pihak hotel kurang peduli atau kurang tertib adminstrasi dalam pembayaran wajib pajak hotel. Karena kurangnya ketegasaan dari pemerintah sebagai pemungut pajak untuk menegaskan peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah tentang pajak hotel kepada wajib pajak menyebabkan wajib pajak hotel menunda untuk membayar pajak. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan publik terhadap wajib pajak hotel serta faktor-faktor penghambat dan pendukung pelayanan publik sesuai dengan Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik di Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang berlokasi di Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu Jl. Panglima Sudirman 507 Block Office Perkantoran Terpadu Kota Batu. Data diperoleh dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui teknik: pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi peneliti sendiri, panduan wawancara, dan catatan lapangan, Teknik sampling meliputi purposive sampling, dan informan meliputi pemerintah Dispenda dan masyarakat, Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Analisis dengan Reduksi, Penyajian dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pajak Hotel Pelayanan publik pasal 1 menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dan pasal 4 menyebutkan, Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan: kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, Keprofesionalan, Partisipatif, Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif, Keterbukaan, Akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan kemudahan dan keterjangkauan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang diperoleh dari data primer peneliti, dan berdasarkan teori diatas dapat dianalisa, bahwa pajak hotel pada Dinas Pendapatan Daerah ditinjau dari Pelayanan Publik sudah baik dengan peningkatan pendapatan daerah dari wajib pajak hotel setiap tahunnya. Dapat dilihat dari tabel berikut:

Realisasi Penerimaan Pajak Hotel TAHUN PAJAK HOTEL PENERIMAAN Hotel Bintang Empat Rp. 575.215.032.00 2011 2012 2013 Hotel Bintang Tiga Rp. 1.182.356.792.00 Hotel Bintang Dua Rp. 60.626.000.00 Hotel Bintang Satu Rp. 195.519.863.00 Hotel Melati Tiga Rp. 872.443.888.00 Hotel Melati Dua Rp. 138.727.659.00 Hotel Melati Satu Rp. 145.368.233.00 Losmen Rp. 57.269.555.00 Villa Rp. 136.549.750.00 Realisasi Rp. 3.365.076.772.00 Hotel bintang lima Rp. 91.240.697.00 Hotel Bintang Empat Rp. 649.619.766.00 Hotel Bintang Tiga Rp. 1.252.834.013.00 Hotel Bintang Dua Rp. 59.772.000.00 Hotel Bintang Satu Rp. 302.398.172.00 Hotel Melati Tiga Rp. 1.495.924.955.00 Hotel Melati Dua Rp. 192.355.104.00 Hotel Melati Satu Rp. 284.053.160.00 Cottage Rp. 771.557.648.00 Losmen Rp. 78.187.177.00 Villa Rp. 66.548.700.00 Realisasi Rp. 5.244.491.392.00 Hotel bintang lima Rp. 390.312.371.00 Hotel Bintang Empat Rp. 689.775.368.00 Hotel Bintang Tiga Rp. 1.561.587.923.00 Hotel Bintang Dua Rp. 160.486.773.00 Hotel Bintang Satu Rp. 281.360.682.00 Hotel Melati Tiga Rp. 1.633.001.859.00 Hotel Melati Dua Rp. 190.285.512.00 Hotel Melati Satu Rp. 357.829.067.00 Cottage Rp. 1.172.804.041.00 Losmen Rp. 94.849.712.00 Villa Rp. 60.407.350.00 Realisasi Rp. 6.592.700.658.00 Hotel bintang lima Rp. 877.627.035.00 Hotel Bintang Empat Rp. 1.485.205.482.00 Hotel Bintang Tiga Rp. 2.963.153.331.00

2014 2015 Hotel Bintang Dua Rp. 1.024.099.037.00 Hotel Bintang Satu Rp. 766.390.752.00 Hotel Melati Tiga Rp. 3.881.104.116.00 Hotel Melati Dua Rp. 266.390.752.00 Hotel Melati Satu Rp. 1.470.721.782.00 Cottage Rp. 1.466.419.421.00 Losmen Rp. 123.529.839.00 Villa Rp. 65.594.750.00 Realisasi Rp. 14.390.391.081.00 Hotel bintang lima Rp. 1.927.263.813.00 Hotel Bintang Empat Rp. 1.831.652.650.00 Hotel Bintang Tiga Rp. 3.574.438.053.00 Hotel Bintang Dua Rp. 1.051.270.454.00 Hotel Bintang Satu Rp. 548.316.320.00 Hotel Melati Tiga Rp. 4.052.481.642.00 Hotel Melati Dua Rp. 367.207.108.00 Hotel Melati Satu Rp. 1.585.745.919.00 Cottage Rp. 1.358.764.885.00 Losmen Rp. 155.220.072.00 Villa Rp. 81.252.800.00 Realisasi Rp. 16.533.613.716.00 Sumber: Data diolah tahun 2016 Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa peningkatan yang siknifikan dari wajib pajak hotel sangat bagus, karena pelayanan yang diberikan oleh Dinas Pendapatan Daerah sudah sesuai dengan asas-asas penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik Kepentingan umum Pelayanan yang diberikan sudah bersifat kepentingan umum dengan tidak adanya membedakan golongan tertentu dari wajib pajak hotel maupun wajib pajak yang lainnya. atau tidak adanya diskriminasi dan sudah mengikuti prosedur pelayanan yang ada. Dan sudah sesuai dengan azas-azas pelayanan publik dalam Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik poin kepentingan umum pada Dinas Pendapatan Daerah. Kepastian Hukum Pelayanan yang diberikan sudah bersifat kepastian hukum dengan peraturan yang sudah ada tentang wajib pajak hotel dilihat dari peraturan yang sudah ada tentang wajib pajak hootel seperti pelangaran yang dilakukan oleh wajib pajak yang kurang tertetib membayar pajak akan dikenakan sangksiatau denda, dan sudah sesuai dengan asas-asas pelayanan publik dalam Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik Kesamaan hak Pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi semua pelayanan dilakukan dengan merata terhadap masyarakat sebagai wajib pajak, Dinas Pendapatan

Daerah Kota Batu sudah bersifat kesamaan hak dan sudah sesuai dengan poin pada azas-azas pelayanan publik. Keseimbangan Hak Dan Kewajiban Antara pemberi layanan dan penerima layanan sudah bersifat seimbang sesuai dengan kewajiban yang harus dilaksanakan dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu sebagai pemberi layanan maupun masyarakat sebagai wajib pajak, Dan sudah sesuai dengan asas-asas pelayanan publik dalam Undang- Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik. Keprofesionalan Para staf atau pemberi layanan di dispenda sudah profesional dan keahlian yang dimiliki sesuai dengan bidangnya staf pada Dinas Pendapatan Daerah juga sudah memiliki kompetensi dari pelatihan yang sudah dilaksanakan, Dan sudah sesuai dengan asas-asas pelayanan publik dalam Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik Partisipatif Pelayanan yang diberikan masih belum maksimal dikarenakan masih belum terdesianya kotak saran yang dijadikan sebagai sarana untuk masyarakat menyampaikan aspirasinya terhadap keluh kesah yang dirasakan oleh masyarakat sebagai wajib pajak dan harapan masyarakat belum terpenuhi seutuhnya. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif Pelayanan yang diberikan oleh Dinas Pendapatan Daerah terhadap masyarakat sebagai wajib pajak sudah diberlakukan sama dan tidak deskriminatif dan masyarakat memperoleh pelayanan yang adil Keterbukaan Informasi mengenai pelayanan yang diinginkan pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu masih belum bisa diakses dikarenakan belum adanya situs website yang tersedia. Dan diperkuat dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan bahwa website yang dimiliki oleh Dinas pendapatan daerah sudah ada tetapi tidak difungsikan dengan maksimal sehingga masyarakat belum memperoleh informasi yang diinginkan untuk pemperoleh pelayanan. Akuntabilitas Proses penyelengaraan pelayanan sudah memiliki kepastian hukum dan sudah sesuai dengan asasasas pelayanan publik dalam Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik poin akuntabilitas pada Dinas Pendapatan Daerah. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan Belum tersedianya fasilitas khusus bagi kelompok rentan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang berkebutuhan khusus Ketepatan waktu Waktu yang diberikan kepada staf pelayanan sebagai pemberi layanan dirasa sudah tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan yang ada, dan sudah sesuai dengan asas-asas pelayanan publik dalam Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik poin ketepatan waktu pada Dinas Pendapatan Daerah. Kecepatan, Kemudahan, dan Keterjangkauan Pelayanan yang diberikan oleh Dinas Pendapatan Daerah sudah dilakukan dengan cepat, mudah dan terjangkau, dan sudah sesuai dengan asas-asas pelayanan publik dalam Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik poin kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan pada Dinas Pendapatan Daerah.

Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelayanan wajib pajak hotel faktor pendukung: Komunikasi Dalam pemberian pelayanan terhadap wajib pajak komunikasi para staf sudah cukup baik dan sudah bersikap ramah dan saling menghargai terhadap wajib pajak. Kemampuan petugas pelayanan Dalam memberikan pelayanan sudah baik dan sudah sesuai dengan standar pelayanan yang ada, dan sudah sesuai dengan asas-asas pelayanan publik dalam Undang-Undang 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik pada Dinas Pendapatan Daerah. Faktor Penghambat: Sarana dan prasarana memadai Sarana dan prasarana yang ada masih belum memadai dan ruang pelayanan yang sempit, serta diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan bahwa sarana dan prasarana yang ada di Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu masih sedikit sehingga masih ada masyarakat wajib pajak yang menunggu di luar ruangan dan lokasi tempat pelayanan antara staf yang satu dengan lainnya mamsih sempit. Sarana Operasional Sarana operasional yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Daerah masih belum memenuhi standar pelayanan yang ada karena banyak fasilitas yang masih kurang, serta diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti lakukan dilapangan bahwa sarana operasional masih belum lengkap karena masyarakat harus bertanya terlebih dahulu dalam proses pelayanan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelayanan wajib pajak hotel oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu sebagai berikut: 1. Pelayanan Publik yang diberikan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu pada pelayanan wajib pajak sudah sesuai dengan pemenuhan keinginan atau kebutuhan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat atas barang dan jasa untuk melayani seluruh kepentingan masyarakat. 2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelayanan wajib pajak hotel oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu, yaitu antara lain faktor pendukung pelayanan wajib pajak hotel sudah terpenuhi secara baik sedangkan faktor penghambat pelayanan wajib pajak hotel yaitu: sarana dan dan prasarana yang kurang dengan terbatasnya kursi pada ruang tunggu, dan tempat pelayanan antara staf yang satu dengan lainnya sempit dari faktor tersebut pelayanan yang diharapkan oleh wajib pajak masih belum terwujud. DAFTAR PUSTAKA Darwin. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra Wacana Media Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Peraturan Daerah Pemerintah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pajak Hotel Undang-undang republik indonesia nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik Ardhiansyah Diaz, dkk. 2014. Analisis potensi pajak hotel dan pajak restoran dan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD): studi kasus pada dinas pendapatan daerah kota batu tahun 2011-2013. Jurnal administrasi bisnis Vol. 14 No. 1 september 2014 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Laksana Putra, Wisudawan. Intensifikasi Pemunggutan Pajak Hotel Ditinjau Dari Potensi Kota Batu Untuk Menngkatkan Pendapatan Asli Daerah. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 1, No. 1, Januari 2013. Masniari, Hutagaol, Dkk. Analisis Efektifitas Penerimaan Pajak Hotel Sebagai Peningkatan Pendapatan Asli Daerah: Studi Pada Penerimaan Pajak Hotel Kota Batu. Jurnal administrasi bisnis-perpajakan (JAB) Vol.5 No.2 2015 Rukmana, Paula Yeni. 2016. Kualitas Pelayanan Publik: Studi Izin Reklame pada Badan Penanaman Modal Kota Batu. SKRIPSI. Perpustakaan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (Belum dipublikasi)