LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN. Disusun oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAAN PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS AESTHETIC FLOWER VASE

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

STRATEGI BISNIS USAHA BATIK MADURA (Studi Kasus pada Galeri TRESNA art di Bangkalan Madura) SKRIPSI

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

LAPORAN AKHIR SEPATU SANDAL BONGKAR PASANG (STAND KARS) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia

PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PKM-K. Diusulkan oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEKACA (SEPATU KAIN PERCA) MEMANFAATKAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG LAYAK PAKAI BIDANG KEGIATAN:

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI ) BIDANG KEGIATAN : PKM-K

Ketentuan Pengajuan PKM

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

LAPORAN AKHIR PKMK MENTIMUN (MEDIA EDUKASI ANAK : T-SHIRT IMUT DAN UNIK) SEBAGAI SARANA ANAK UNTUK MENGENAL LINGKUNGAN.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. JUDUL PROGRAM Sound Booster (Variasi Suara Motor Berdasarkan Putaran Mesin pada Motor 4 Tak)

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PEMASARAN KAIN LURIK

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR. JANGKRIK KALUNG (Grylus bimaculatus) KUNCI SUKSES BURUNG KICAU BIDANG KEGIATAN: PKM-K.

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

proposal ANEKA PRODUK KREATIF DARI LIMBAH SISIK IKAN Dosen Pengampu: Dr Endang Solichin, S.E., M.Si. Disusun Oleh: NPM :

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil

LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM. CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. T-SHIRT de BUITENZORG SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN SERTA EDUKASI LINGKUNGAN KOTA BOGOR

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aini Loita, 2014 Pola Pewarisan Budaya Membatik Masyarakat Sumedang

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii. DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Bisnis Sampingan Pakaian Anak

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. UMKM(Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah unit usaha produktif yang

SURVEI MINAT MAHASISWA IPB TERHADAP PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PERESMIAN ACARA PESONA BATIK PESISIR UTARA JAWA BARAT. Di Hotel Sari Pan Pasific. Tanggal, 19 Mei 2016.

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh: M Aldi Khusnul Khuluq D Ivan Noveanto D Fransiska Rahmadani D

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEOK GU : SENDOK MAKAN TERBUAT DARI SAGU METROXYLON SP. BERSIFAT BIODEGRADABEL, EDUKATIF, DAN EDIBEL

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

PEKALONGAN BATIK CENTER

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM (SARUNG TANGAN TERBUAT DARI KAIN PERCA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

KEWIRAUSAHAAN (Kode : G-06)

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KAIN ENDEK BALI SEBAGAI INDUSTRI PARIWISATA KREATIF (STUDI KASUS DENPASAR)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. komoditas terbesar dari budaya Indonesia, karena batik mewariskan suatu nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KAMPUNG WISATA BATIK KAUMAN DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Maulana Achmadi, Lisna Pekerti, Rizky Musfiati, Siti Juwariyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Judul : Kreatifitas Desain Kaos dan Baju

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DISTRIBUSI BATIK BESUREK DENGAN MEREK DAGANG BATIK SAYO SEBAGAI UPAYA MEMPERKENALKAN KEBUDAYAAN BENGKULU BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh : Ketua : Febri Ramadhan C24120003 2012 Anggota : Edelina Septiningrum E44120084 2012 Deni Miranda F44120039 2012 Adhrid Rahmad Fani A44100038 2010 Istiqomah Nurfitri H34100041 2010 Dibiayai Oleh: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan Surat Pengumuman Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Nomor : 0397/E5.3/KPM/, tanggal 14 Februari INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

ABSTRAK Kata kunci : Bengkulu, Kebudayaan, Batik besurek, Merek dagang Bengkulu merupakan kota yang terdapat di Pulau Sumatera dan memiliki kebudayaan yang unik yakni salah satunya adalah batik. Batik yang terdapat di daerah Bengkulu berbeda dengan batik lainnya karena batik Bengkulu yang bernama Batik Besurek memiliki makna tersendiri yakni melalui batik terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan. Batik besurek yang jarang kita temukan di daerah selain Bengkulu memberikan keyakinan bahwa masyarakat akan menyukai batik yang melambangkan daerah Bengkulu ini sebagai salah satu usaha dagang. Dengan mengangkat batik besurek sebagai usaha dagang, dapat membantu pengrajin usaha kecil dan menengah di daerah Bengkulu untuk menaikkan ekonomi dan juga untuk melestarikan kebudayaan batik besurek ciri khas kota Bengkulu. iii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan penulisan laporan akhir Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat yang Berjudul Distribusi Batik Besurek dengan Merek Dagang Batik Sayo sebagai Upaya Memperkenalkan Kebudayaan Bengkulu. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan tersebut terutama kepada dosen pembimbing kami serta tim penulis yang telah berusaha keras dalam menyelesaikan laporan program kegiatan ini. Ucapan terimakasaih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan pula kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (DIKTI). Akhir kata Tiada Gading yang Tak Retak. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan baik dari kegiatan yang kami lakukan maupun dari laporan akhir ini. Oleh karena itu kami sangat menghargai kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar kami dapat lebih baik untuk waktu yang akan datang. Semoga laporan akhir dan rangkaian program ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Bogor, 20 September Tim Penulis iv

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Perwujudan kebudayaan adalah bendabenda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia yang terdiri atas 17.504 pulau. Luas total wilayah Indonesia mencapai 7,9 juta km 2 dengan luas daratannya yaitu sebesar 1,8 juta km 2. Dengan luas daratan sebesar itu, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, dan dari jumlah penduduk yang besar tersebut, Indonesia memiliki berbagai macam jenis kebudayaan yang berbeda-beda pada setiap daerahnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh setiap daerahnya pun sangat beragam, dari mulai rumah adat, alat musik, seni tari, lagu daerah, sampai seni batik. Batik merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang baru beberapa waktu terkini diakui oleh dunia, dan diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki corak batiknya tersendiri, yang terbentuk dari sejarah daerah masing-masing. Sebut saja batik mega mendung dari Cirebon, batik buketan dari Pekalongan, dan lain sebagainya. Setiap corak memiliki keunikan dan cerita dibalik terbentuknya. Bengkulu, salah satu provinsi di Pulau Sumatera merupakan salah satu daerah yang memiliki motif batik yang sangat khas dan berbeda dari motif-motif lainnya. Batik Bengkulu dikenal dengan nama BATIK BESUREK. Konon, batik besurek diperkenalkan para pedagang Arab dan pekerja asal India pada abad XVII. Terdapat lima dasar motif pada kain besurek, yaitu motif kaligrafi, bunga rafflesia, burung kua, relung paku dan rembulan. Motif Kaligrafi merupakan motif yang diambil dari huruf kaligrafi. untuk batik besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak memiliki makna. Motif Bunga Rafflesia bergambar bunga Rafflesia Arnoldi yang merupakan bunga raksasa khas bengkulu. Motif bunga Rafflesia bisa dibilang sebagai motif utama kain besurek setelah kaligrafi. Motif Burung kua bergambar seperti burung, tetapi terbuat dari rangkaian huruf kaligrafi. Motif Relung Paku bentuknya meliuk-liuk, persis seperti tanaman pakis. Sedangkan Motif rembulan merupakn motif yang digambar seperti rembulan yang bulat dan biasanya dipadukan dengan motif kaligrafi. Keunikan motif batik besurek dari provinsi Bengkulu belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, untuk mempertahankan eksistensi

2 serta memperluas pangsa pasar dari batik besurek, Batik Sayo hadir sebagai merek dagang salah satu kebudayaan asli Bengkulu, yaitu Batik Besurek. B. Perumusan Masalah Permasalahan yang menjadi latar belakang proposal ini adalah : 1. Batik besurek belum dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia 2. Bengkulu sebagai provinsi yang keberadaannya belum terlalu banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia 3. Menghormati sejarah dengan melestarikan nilai-nilai budaya daerah C. Tujuan Program Program ini bertujuan: 1. Memperkenalkan motif batik besurek di daerah luar Bengkulu 2. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam membuat olahan batik besurek 3. Melestarikan budaya batik besurek sebagai warisan kebudayaan Bengkulu 4. Pengembangan usaha kecil dan menengah sebagai cikal-bakal usaha baru bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya D. Luaran yang Diharapkan Ide usaha bisnis ini bertujuan untuk mendapatkan profit bagi masingmasing anggota dan masyarakat sesuai dengan salah satu tujuan terlaksananya PKMK (Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan). Selain itu, usaha penjualan motif batik besurek dengan merek dagang Batik Sayo ini diharapkan dapat menjadi salah satu usaha bagi mahasiswa dan masyarakat secara kontinu hingga terjalinnya kerjasama yang dapat membangun bisnis penjualan batik dan mendukung program pemerintah secara berkelanjutan dalam bidang kebudayaan. E. Kegunaan Program 1. Bagi Diri Sendiri Program ini merupakan langkah awal bagi masing-masing anggota tim untuk merangsang dan meningkatkan kreativitas serta mengembangkan jiwa kewirausahaan. Dengan adanya program ini, mahasiswa juga dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif agar dapat menghasilkan profit yang memuaskan dari usaha skala rumah tangga. 2. Bagi Kelompok Program ini menjadi sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan bekerjasama dalam tim (teamwork) sehingga terbentuk sebuah kelompok usaha yang dapat menjalankan bisnis secara kontinu dan menghasilkan profit usaha yang besar. Selain itu melatih kemampuan memasarkan produk secara berkelompok.

3 3. Bagi Masyarakat Program ini dapat membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Program ini juga dapat menjadi tambahan informasi dan wawasan bagi masyarakat di bidang potensi usaha. F.GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Usaha penjualan batik besurek sangat berpotensi, hal ini disebabkan kurangnya penjualan batik besurek di daerah luar bengkulu. Sebagai produk industri pakaian yang memiliki unsur kebudayaan, maka produk ini memiliki prospek yang sangat bagus di lingkungan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Mahasiswa yang notabene berasal dari berbagai daerah memiliki ketertarikan tersendiri terhadap produk ini, karena sebagai produk yang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah asalnya, selain harganya terjangkau, produk ini pun memiliki nilai seni yang tinggi. Usaha ini dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu, sistem pesan antar lewat internet, penitipan pada toko-toko pakaian, dan penjualan langsung atau direct selling, sehingga usaha penjualan batik ini memiliki pangsa pasar yang luas dan variatif. Tabel 1. Analisis SWOT (O) Opportunities: Banyak orang yang belum mengenal Batik Besurek Pariwisata Bengkulu berkembang (T) Threats: Banyak motif batik lain yang lebih dikenal masyarakat (S) Strenghts: Batik Besurek Bengkulu memiliki warna yang lebih cerah Mempunyai motif yang beragam dan memiliki ciri khas SO Motif yang unik dan sederhana serta warna yang cerah dapat diterima disetiap kalangan konsumen ST Dengan adanya motif batik lain yang lebih dikenal, maka Batik Besurek memiliki kesempatan untuk masuk ke pasar (W) Weaknesses:. Kurangnya produsen Batik Besurek di Bengkulu WO Bekerjasama dengan Pemda dan perusahaan lain untuk penanaman modal produksi terhadap UKM Batik Besurek WT. Manajemen harus meningkatkan promosi dan pembaharuan mode tanpa menghilangkan makna dari motif agar

4 dengan memanfaatkan kejenuhan akan desain atau motif batik yang telah ada tidak kehilangan minat dari konsumen, secara tidak langsung meningkatkan pasar dan melairkan banyak produsen G. METODE PENDEKATAN Rangkaian kegiatan yang diberikan dalam PKM-K ini adalah sebagai berikut : 1. Persiapan alat dan bahan dalam pembuatan model baju dan goody bag Batik Sayo 2. Pembelian bahan kain batik langsung melalui produsen di Bengkulu 3. Pencarian penjahit di wilayah Bogor 4. Pembuatan akun sosial media berupa facebook, twitter dan grup bbm dalam upaya promosi dan menjaring partisipasi massa untuk mengetahui lebih dalam mengenai Batik Sayo promosi juga dilakukan dengan mulut ke mulut. 5. Proses penjahitan baju batik dilakukan atas respon yang telah diberikan. 6. Pencarian tempat untuk membuat Goody Bag di wilayah Bogor 7. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan untuk memantau sudah sejauh mana program yang dilakukan dapat dikategorikan berhasil. Selain itu juga sebagai bahan pembelajaran untuk perbaikan selama pelaksanaan program sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama. F. PELAKSANAAN PROGRAM No. Kegiatan Hari/Tanggal Tempat Instrumen Sasaran 1 Persiapan teknis pembuatan Batik Sayo 2 Pemesanan kain batik I dan II 3. Pembuatan desain Goody Bag Tabel Rangkaian Pelaksanaan Program 12 Februari-3 Maret Sekitar IPB - - 9 Maret Bengkulu - - 10 dan 17 Maret Kortan Duplex, Karton, Kain perca - 4. Proses pembuatan baju Batik Sayo 10 Maret-7 April Bogor Kain batik, mesin jahit - 5. Promosi Maret-April Bogor - Mahasiswa IPB 6. Proses penjualan 8 April Juni Sekitar IPB Darmaga Baju Batik Sayo Mahasiswa IPB

5 A. Rekapitulasi Rancangan dan Realisasi Biaya No Tanggal Pemasukan Pengeluaran Saldo Keterangan 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Biaya dari DIKTI 2 09-03- Rp 1.250.000 Pembelanjaan bahan produksi 3 16-03- Rp 150.000 Pembelanjaan kain ima (bahan tambahan) 4 30-03- Rp 1.250.000 Pembelanjaan bahan produksi 5 11-05- Rp 500.000 Pembayaran penjahit 6 Maret - Rp 100.000 Publikasi Mei 7 Maret - Rp 100.000 Print logbook dan proposal Juli 8 Februari Rp 250.000 Biaya komunikasi Juli 9 9 dan 30 Rp 300.000 Pengiriman barang Maret 10 9 dan 30 Maret Rp 200.000 Biaya transportasi Total Rp 4.100.000 G. HASIL DAN PEMBAHASAN Rangkaian program yang telah dilakukan dapat diukur hasilnya melalui pendekatan langsung pada sasaran. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain; pengiriman dan proses distribusi, penjualan serta sosialisasi yang dilakukan bersamaan dengan promosi, namun mengalami kesulitan karena minimnya permintaan dari masyarakat. H. KESIMPULAN Rangkaian kegiatan Batik Sayo telah berjalan 100% namun program tersebut dapat dikatakan kurang berhasil dikarenakan minimnya minat masyarakat terhadap batik dan kurang maksimalnya promosi yang dilakukan, dengan melihat respon dan pencapaian rangkaian program yang sudah dilakukan. Untuk masa yang akan datang diharapkan dalam mengerjakan PKM-K ditingkatkan keuletan dan pantang menyerah dalam melakukan promosi.

6 LAMPIRAN Gambar 1.1 : Merek dagang Gambar 1.2 : Model 1 Gambar 2.1 : Model 2 Gambar 2.2 : Model 3 Gambar 2.3 : Proses pemilihan bahan Gambar 2.4 : Bahan kain Gambar 2.5 : Bahan Kain 2 Gambar 2.6 : Poster Gambar 3.1 : Promosi Gambar 3.2 : Promosi