dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL. TAHUN 2016 (Keadaan, 31 Desember 2015)

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2015

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Eksekutif

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

2012, No

b) Struktur Organisasi BKD Kabupaten Enrekang; SEKRETARIS Kasubag. Kabid. Mutasi /Informasi Pegawai Kasubid. Mutasi Tenaga Administrasi

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. BKDD Kab. Banyumas

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN WAJO.

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

Grafik 3.2 Perbandingan Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin Tahun Tabel 3.3 Jumlah PNS Berdasarkan Eselon Per Jenis Kelamin Tahun 2012

Rekapitulasi Data Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta Tahun 2017

Tabel 3.1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2014

Tabel 3.1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2013

DATA STATISTIK BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BATUSANGKAR 2015

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran N

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT MAROS.

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Tabel 3.1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TUNJANGAN HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI PERKA LIPI NO. 07 TAHUN 2017

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1994 TENTANG PERATURAN GAJI HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JUMLAH KETENAGAAN MENURUT ESELON

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN SOPPENG.

I Pendahuluan 1.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi a. Kepala Badan b. Sekretariat Bidang Tata Lingkungan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

4. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 19 TAHUN 2000 (19/2000) TENTANG TUNJANGAN HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA.

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

PROFIL PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAYAPURA TAHUN 2015

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

Badan Pusat Statistik

Dindin Firmansyah BDK Bandung

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PNS DI KABUPATEN BLORA

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Pegawai 2,325,187, , , ,00 PEMBANGUNAN

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

Badan Pusat Statistik

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

PENGANGKATAN DALAM JABATAN STRUKTURAL

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

DATA KEPEGAWAIAN PNS KOTA TIDORE KEPULAUAN SAMPAI DENGAN DESEMBER 2015 KOMPOSISI PEGAWAI

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL JAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PERATURAN KA.BPPT NO.019 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KA.BPPT NO

Magister (S-2), Dokter, Apoteker

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

2012, No.528.

PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

REKAPITULASI TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA BERDASARKAN GOLONGAN/RUANG GAJI KEADAAN 1 JANUARI 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

DAFTAR LAMPIRAN. : Surat Usulan Pengangkatan ke Dalam JFA melalui Perpindahan Jabatan dengan Perlakuan Khusus untuk APIP Pusat

5. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN PANGKEP.

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA.

PANDUAN TEKNIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

Transkripsi:

BAB III DESKRIPSI DATA PEGAWAI Pada Bab II telah disajikan tabel/daftar dengan berbagai klasifikasi data PNS di lingkungan. Penyajian tabel/daftar tersebut belum selesai apabila belum digambarkan, dianalisis untuk ditarik kesimpulan berdasarkan data yang ada. Berikut Profil PNS pada 31 Desember 2016 Dalam Bab ini dipergunakan untuk menarik kesimpulan berdasarkan data pegawai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data sebagaimana telah disajikan pada Bab II. Untuk maksud tersebut, secara berturut-turut akan diuraikan/digambarkan keadaan PNS yang ada di instansi Pemerintah, sebagai berikut : 37

3.1 Gambaran kondisi PNS secara umum 3.1.1 PNS Menurut Golongan. Hasil pengumpulan data sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.1 Bab II telah tercatat, jumlah PNS berjumlah: 16.442 orang, dengan rincian per golongan tercatat sebagai tabel berikut ini : Golongan PNS Persentase (%) I 380 2% II 3.586 22% III 9.733 59% IV 2.743 17% JUMLAH 16.442 100% Untuk lebih memperjelas gambaran keadaan PNS pada tabel tersebut, digambarkan dengan grafik berikut ini : Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut ini urutan PNS menurut GOLONGAN: 1. Golongan III sebanyak : 9.733 orang atau 59 %. 38

2. Golongan II sebanyak : 3.586 orang atau 22 %. 3. Golongan IV sebanyak : 2.743 orang atau 17 %. 4. Golongan I sebanyak : 380 orang atau 2 %. A. PNS Golongan I Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.1 Bab II telah tercatat, bahwa jumlah PNS golongan I berjumlah: 380 orang, dengan rincian per golongan ruang sebagai berikut ini : Golongan PNS Presentase(%) Gol. I/a 5 1% Gol. I/b 78 21% Gol. I/c 170 45% Gol. I/d 127 33% JUMLAH 380 100% Untuk lebih memperjelas gambaran keadaan PNS pada tabel tersebut, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini : 39

Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan urutan dari yang tertinggi sebagai berikut : Golongan I/c : 170 orang atau 45 %. Golongan I/d : 127 orang atau 33 %. Golongan I/b : 78 orang atau 21 %. Golongan I/d : 5 orang atau 1 %. B. PNS Golongan II Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.1 Bab II telah tercatat bahwa PNS golongan ruang II berjumlah: 3.586 orang, dengan rincian per golongan ruang tercatat sebagai tabel berikut ini : Golongan PNS Presentase (%) Gol. II/a 509 14% Gol. II/b 1.016 28% Gol. II/c 1.383 39% Gol. II/d 678 19% JUMLAH 3.586 100% Untuk lebih memperjelas gambaran keadaan PNS pada tabel tersebut, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini : 40

Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut : Golongan II/c : 1.383 orang atau 39 %. Golongan II/b : 1.016 orang atau 28 %. Golongan II/d : 678 orang atau 19 %. Golongan II/a : 509 orang atau 14 %. C. PNS Golongan III Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.1 Bab II telah tercatat bahwa jumlah PNS golongan III sebanyak: 9.733 orang, dengan rincian per golongan ruang tercatat sebagai tabel berikut ini : Golongan PNS Presentase (%) Gol. III/a 1.114 11% Gol. III/b 3.527 36% Gol. III/c 2.089 22% Gol. III/d 3.003 31% JUMLAH 9.733 100% Untuk lebih memperjelas gambaran PNS pada tabel tersebut, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini : 41

Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut : Golongan III/b : 3.527 orang atau 36 %. Golongan III/d : 3.003 orang atau 31 %. Golongan III/c : 2.089 orang atau 22 %. Golongan III/a : 1.114 orang atau 11 %. D. PNS Golongan IV Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.1 Bab II telah tercatat bahwa jumlah PNS golongan IV sebanyak: 2.743 orang, golongan ruang tercatat sebagai tabel berikut ini : dengan rincian per Golongan PNS Persentase (%) Gol IV/a 2.008 73% Gol IV/b 518 19% Gol IV/c 115 4% Gol IV/d 75 3% Gol IV/e 27 1% 2.743 100% Untuk lebih memperjelas gambaran PNS pada tabel tersebut diatas, dapat digambarkan grafik berikut : 42

Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut : Golongan IV/a : 2.008 orang atau 73 %. Golongan IV/b : 518 orang atau 19 %. Golongan IV/c : 115 orang atau 4 %. Golongan IV/d : 75 orang atau 3 %. Golongan IV/e : 27 orang atau 1 %. 3.1.2 PNS Menurut Kelompok Umur Hasil pengumpulan data PNS Propinsi sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.2 Bab II, bahwa jumlah PNS 16.442 dirinci menurut kelompok umur tercatat dalam tabel berikut ini : Golongan PNS Persentase (%) <= 20 0 0% 21 s/d 25 69 0% 26 s/d 30 472 3% 31 s/d 35 1.141 7% 36 s/d 40 1.910 12% 41 s/d 45 1.867 11% 46 s/d 50 2.977 18% 51 s/d 55 4.547 28% > 55 3.459 21% JUMLAH 16.442 100% Untuk lebih memperjelas gambaran pada tabel tersebut, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini : 43

Dari grafik usia tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 51 s/d 55 : 4.547 orang atau 28 %. > 55 : 3.459 orang atau 21 %. 46 s/d 50 : 2.977 orang atau 18 %. 36 s/d 40 : 1.910 orang atau 12 %. 41 s/d 45 : 1.867 orang atau 11 %. 31 s/d 35 : 1.141 orang atau 7 %. 26 s/d 30 : 472 orang atau 3 %. 21 s/d 25 : 69 orang atau 0 %. <=20 : 0 orang atau 0 %. 3.1.3 PNS Menurut Tingkat Pendidikan. Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.3 Bab II, bahwa jumlah PNS dirinci menurut Tingkat Pendidikan tercatat sebagai tabel berikut ini : 44

Tingkat Pendidikan PNS Persentase (%) SD 501 3% SMP 667 4% SMA/D1/D2 4.615 28% D3/Akd/Non Akd 2.391 15% S1 6.094 37% S2 2.159 13% S3 15 0% 16.442 100% Untuk lebih memperjelas gambaran keadaan pada daftar tersebut, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini : Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : S 1 SLTA D III S 2 SLTP SD S 3 : : : : : : : 6.094 4.615 2.391 2.159 667 501 15 orang orang orang orang orang orang orang atau atau atau atau atau atau atau 37 % 28 % 15 % 13 % 4 % 3 % 0 % 45

3.1.4 PNS menurut Jenis Kelamin Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.3 Bab II, bahwa jumlah PNS Provpinsi dirinci menurut Jenis Kelamin tercatat sebagai tabel berikut ini : Jenis Kelamin PNS Persentase (%) Laki-laki 9.850 60% Perempuan 6.592 40% 16.442 100% 3.1.5 PNS Menurut Agama. Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.4 Bab II, bahwa jumlah PNS Provpinsi dirinci menurut Agama tercatat sebagai tabel berikut ini : Agama PNS Persentase(%) ISLAM 15.090 92% KRISTEN 674 4% KATHOLIK 641 4% HINDU 35 0% BUDHA 2 0% JUMLAH 16.442 100% 3.2 Gambaran PNS Menurut Jabatan Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.5 Bab II telah tercatat bahwa jumlah PNS terbagi dalam Jabatan Struktural 1.670, Jabatan Fungsional 5.251, Jabatan Pelaksana 9.521, sebagai mana tabel berikut ini : 46

Jabatan PNS Persentase (%) Struktural 1.670 10% Jabatan Fungsional 5.251 32% Jabatan Pelaksana 9.521 58% JUMLAH 16.442 100% Untuk lebih memperjelas gambaran keadaan PNS sesuai jabatan, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini : Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan hal sebagai berikut : Jabatan Struktural sebanyak 1.670 orang atau 10 % Jabatan Fungsional sebanyak 5.251 orang atau 32 % Jabatan Pelaksana sebanyak 9.521 orang atau 58 % Dari tabel 2.6, dapat terinci dalam ketiga jabatan tersebut diatas, masing-masing dibagi per jenis kelamin, seperti tabel berikut : 47

Jabatan Jenis Kelamin Prosentase % JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN STRUKTURAL 1.115 555 1.670 11% 8% JAB. FUNGSIONAL 2.320 2.931 5.251 24% 44% JAB. PELAKSANA 6.415 3.106 9.521 65% 47% JUMLAH 9.850 6.592 16.442 60% 40% 3.2.1 Jabatan Fungsional A. Per Golongan Jabatan Fungsional Dari tabel 2.7 Bab. II, jabatan fungsional khusus sejumlah 5.251 orang dapat dirinci pergolongan sebagai berikut: Golongan PNS Presentase(%) Gol. I 0 0% Gol. II 353 7% Gol. III 3.351 64% Gol. IV 1.547 29% JUMLAH 5.251 100% B. Per Jenis Kelamin Jabatan Fungsional Dari tabel 2.6 Bab. II, Jabatan Fungsional sejumlah 5.251 orang dapat dirinci per jenis kelamin sebagai berikut: 48

C. Per Usia Jabatan Fungsional Dari tabel 2.8 Bab. II Jabatan Fungsional sejumlah 5.251 orang dapat dirinci per usia sebagai berikut: D. Per Pendidikan Jabatan Fungsional Dari tabel 2.9 Bab. II, Jabatan Fungsional sejumlah 5.251 orang dapat dirinci per Pendidikan sebagai berikut: Pendidikan Persentase (%) PNS SLTA 376 7% D.III 1.509 29% D.IV/S1 2.904 55% S.2 455 9% S.3 7 0% 5.251 100% 49

3.2.2 Jabatan Pelaksana A. Per Golongan Jabatan Pelaksana Badan Kepegawaian Daerah Dari tabel 2.10 Bab. II, Jabatan Pelaksana sejumlah 9.521 orang dapat dirinci per golongan sebagai berikut: Golongan PNS Presentase(%) Gol. I 380 4% Gol. II 3.233 34% Gol. III 5.692 60% Gol. IV 216 2% JUMLAH 9.521 100% B. Per Jenis kelamin Jabatan Pelaksana Dari tabel 2.6 Bab. II, Jabatan Pelaksana sejumlah 9.521 orang dapat dirinci per Jenis Kelamin sebagai berikut: C. Per Usia Jabatan Pelaksana Dari tabel 2.11 Bab. II, Jabatan Pelaksana sejumlah 9.521 orang dapat dirinci per Usia sebagai berikut: 50

D. Per Tingkat Pendidikan Jabatan Pelaksana Dari tabel 2.12 Bab. II, Jabatan Pelaksana sejumlah 9.521 orang dapat dirinci per Tingkat Pendidikan sebagai berikut: 51

3.2.3 Jabatan Struktural Badan Kepegawaian Daerah Dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 821.2/860/2012 tentang Pemberhentian dari Jabatan Struktural dan Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan dan Angka kredit Pengawas Pemerintahan pada Inspektorat, Jabatan Pengawas pada Inpektorat dari 15 Jabatan berkurang 12 Jabatan, sehingga formasi Jabatan Pengawas pada Inspektorat hanya tinggal 3 Jabatan. Sehingga total formasi Jabatan Pengawas dari total 1281 jabatan menjadi 1269 jabatan, dan total keseluruhan formasi jabatan 1802 dikurang 12 jabatan menjadi 1790 jabatan. Terkait terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 74 tahun 2012 tanggal 28 desember 2012 tentang Organisasi dan tata kerja UPT Pelayanan satu Pintu pada BPMD Provinsi Jawa Tengah, maka bertambah Jabatan Administrator dari keseluruhan 453 jabatan menjadi 454 jabatan, serta jabatan Pengawas dari 1.269 jabatan menjadi 1.272 jabatan, maka total keseluruhan formasi jabatan 1.790 bertambah 4 jabatan menjadi 1.794 jabatan. Dari tabel 2-13 Bab. II, jabatan struktural yang ada terbagi dalam formasi sebagai berikut : JABATAN FORMASI JABATAN SK. Gub No. 821.2/860/2012 Per. Gub No.74 Tahun 2012 Pimpinan Tinggi 1 1 1 Madya Pimpinan Tinggi 67 67 67 Pratama Administrator 453 453 **) 454 Pengawas 1.281 *)1.269 **) 1.272 JUMLAH 1.802 1.790 1.794 *) Sesuai SK Gub No.821.2/860/2012, formasi jabatan berkurang 12 jab. (Jabatan Pengawas pada Inspektorat Prov. Jateng) **) Sesuai Pergub No.74 Tahun 2012, Org & Tata Kerja UPT pd BPMD, Formasi Jab. Administrator tambah 1 Jab dan Jab. Pengawas tambah 3 Jab 52

A. Per Golongan Pejabat Struktural Dari tabel 2.14 Bab. II, jabatan struktural sejumlah 1.670 orang dapat dirinci per golongan sebagai berikut: 1. Menurut Golongan Golongan PNS Presentase(%) Gol. I 0 0% Gol. II 0 0% Gol. III 690 41% Gol. IV 980 59% JUMLAH 1.670 100% 2. Golongan III terinci sebagai berikut : Golongan PNS Persentase (%) Gol. III/a 0 0% Gol. III/b 0 0% Gol. III/c 63 9% Gol. III/d 627 91% JUMLAH 690 100% 3. Golongan IV terinci sebagai berikut : Golongan PNS Persentase (%) Gol. IV/a 603 62% Gol. IV/b 314 32% Gol. IV/c 30 3% Gol. IV/d 32 3% Gol. IV/e 1 0% JUMLAH 980 100% 53

B. Per Jenis Kelamin Pejabat Struktural Badan Kepegawaian Daerah Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.16 Bab II, telah tercatat bahwa jumlah Pejabat Struktural Provinsi dirinci menurut Jabatan Struktural dan Jenis Kelamin sebanyak 1.670 orang, sebagai berikut ini : JABATAN STRUKTURAL Pimpinan Tinggi Madya Pimpinan Tinggi Pratama LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 0 1 13 51 Administrator 122 297 Pengawas 420 766 1 64 419 1.186 JUMLAH 555 1.115 1.670 Untuk lebih memperjelas gambaran keadaan PNS dengan Jenis Kelamin pada tabel tersebut, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini : Dari grafik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan dari sejumlah 1.670 Pejabat, 1.115 orang atau 67 % adalah pejabat laki-laki dan 555 orang atau 33 % adapah pejabat perempuan. 54

a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Sejumlah 64 orang terbagi 80 % (51 orang) pejabat laki-laki dan 20% (13 orang) pejabat perempuan. Berikut Grafik dibawah: b. Pejabat Administrator Pejabat Administrator Sejumlah 419 orang terbagi 71 % (297 orang) pejabat laki-laki dan 29% (122 orang) pejabat perempuan. Berikut Grafik dibawah: 55

c. Pejabat Pengawas Pejabat Pengawas Sejumlah 67 orang terbagi 65 % (804 orang) pejabat laki-laki dan 35% (431 orang) pejabat perempuan. Berikut Grafik dibawah: C. Per Tingkat Pendidikan Pejabat Struktural Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.19 Bab II, telah tercatat bahwa jumlah Pejabat Struktural Provinsi sebanyak 1.670 orang, dengan rincian per pendidikan berikut ini : TINGKAT PENDIDIKAN Pimpinan Tinggi Madya JABATAN STRUKTURAL Pimpinan Tinggi Pratama Aministrator Pengawas JUMLAH SLTA 0 0 0 0 0 D III 0 0 2 13 15 D IV/S1 0 4 87 556 647 S 2 0 59 329 612 1.000 S3 1 1 1 5 8 JUMLAH 1 64 419 1.186 1.670 56

Apabila diperinci ke yang lebih kecil lagi yaitu Struktural per pendidikan dan jenis kelamin adalah sebagai berikut: Pimpinan Tinggi Madya Pendidikan Laki-laki Perempuan D.IV/S 1 0 0 0 S 2 0 0 0 S.3 1 0 1 1 0 1 Pimpinan Tinggi Pratama Pendidikan Laki-laki Perempuan D.IV/S 1 2 2 4 S 2 48 11 59 S.3 1 0 1 51 13 64 Administrator Pendidikan Laki-laki Perempuan D.III 2 0 2 D.IV/S 1 54 33 87 S 2 240 89 329 S.3 1 0 1 297 122 419 57

Pengawas Pendidikan Laki-laki Perempuan SLTA 0 0 0 D.III 11 2 13 D.IV/S 1 363 193 456 S 2 389 223 612 S.3 3 2 5 766 420 1186 D. Tingkat Usia Pejabat Struktural Hasil pengumpulan data PNS sebagaimana tersebut dalam Tabel: 2.20 Bab. II, telah tercatat bahwa jumlah Pejabat Struktural Provinsi sebanyak 1.670 orang, dengan rincian per usia sebagai berikut : PEJABAT 26 s/d 35 36 s/d 45 46 s/d 55 > 55 JUMLAH Pimpinan Tinggi Madya 0 0 0 1 1 Pimpinan Tinggi Pratama 0 0 20 44 64 Administrator 1 18 211 189 419 Pengawas 9 112 730 335 1.186 JUMLAH 10 130 961 569 1.670 58

Dari gambaran grafis dan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pejabat yang akan pensiun (usia > 55 th) ada 569 pejabat. 59

BAB IV P E N U T U P Sebagai salah satu tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah adalah menyelenggarakan kegiatan penyusunan buku profil Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagai usaha untuk lebih memperjelas pengertian dan informasi mengenai apa dan bagaimana Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah. Kegiatan ini juga bertujuan sebagai usaha untuk memperluas landasan dan dukungan kerjasama antar Unit Kerja di lingkungan Pemerintah menuju ketahanan wilayah semakin mantap. Untuk itulah diharapkan kerjasama selanjutnya dalam segala hal yang baik dan bermanfaat bagi kepentingan Pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Demikian buku Profil Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 ini disusun untuk dapat dipergunakan oleh pihak yang memerlukan. 60