Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen (eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) 1) Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Univ Jambi Pembimbing Utama, Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Unja Pembimbing Pendamping, Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unja ABSTRAK Penyebab rendahnya hasil belajar kewirausahaan siswa karena model pembelajaran yang digunakan di kelas tidak tepat dan kurangnya media pembelajaran sehingga mengakibatkan siswa kurang tertarik serta kurang aktif mengikuti pembelajaran. Salah satu upaya mengaktifkan siswa dalam belajar yaitu penggunaan model pembelajaran SPPKB Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran SPPKB terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK Nusantraa Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan di SMK Nusantara Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah kelas XI Akuntansi 1 sebagai kelas kontrol dan XI Akuntansi 2 sebagai kelas eksperimen yang ditentukan secara acak dengan pengundian. Masing-masing kelas terdiri dari 30 siswa. Data diperoleh dari nilai pretest dan posttest, dan instrumen yang digunakan dalam pengambilan data penelitian berupa tes objektif dengan lima pilihan jawaban berjumlah 40 soal yang disesuaikan dengan materi pokok bahasan pada penelitian. Setelah data nilai siswa diperoleh, data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol dan diketahui bahwa > yaitu 26,111 > 2.045. Hal ini menunjukkan bahwa ditolak dan diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran SPPKB terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menyarankan kepada guru, terutama guru mata pelajaran kewirausahaan, sebaiknya dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, Model pembelajran SPPKB diharapkan dapat menunbuhkan ketertarikan dan kesadaran dalam proses belajar berfikirnya dalam menggali kemampuan belajarnya sehingga yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajarnya. Kata Kunci : Model Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir, Hasil belajar Salah satu usaha untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dalam proses belajar, seorang guru dituntut supaya mengusai dan menerapkan berbagai metode pengajaran di kelas. Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang diajukan untuk membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya

kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, sikap, berfikir, menganalisa, secara optimal dengan objek fenomena yang ada untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kongnitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang. Hal ini membuat ketidak tarikan peserta didik terhadap materi pelajaran khusus nya kewirausahaan dan berdampak tidak baik terhadap hasil belajar. Dengan demikian perlu suatu langkah atau strategi pembelajaran yang diterapkan di kelas untuk memicu ketertarikan siswa pada kegiatan pembelajaran.. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang menarik dalam proses pembelajaran yang dapat memicu keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Model SPPKB salah satu konsep pembelajaran yang didesain untuk sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran diperoleh melalui interaksi yang ditekankan pada aktivitas siswa dalam berfikir, menganalisa, secara optimal dengan objek fenomena, untuk meningkatkan hasil belajar siswa berupa perpaduan antara aspek kongnitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang. Melalaui ide-ide kemampuan berbahasa secara verbal. maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi. Dengan model pembelajaran ini penulis berharap siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar agar dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. KAJIAN PUSTAKA Hasil Belajar Slameto (2010:2) mengatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman dan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan (Hamalik 2009:36). Hasil belajar menurut Hamalik (2011:30) tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pada umumnya penilaian hasil pembelajaran, baik dalam bentuk formatif maupun sumatif, telah dilaksanakan oleh guru. Menurut Dalyono (2007:55) faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu faktor internal (dari dalam individu) dan eksternal (dari luar individu). Model Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir Model SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. (Sanjaya,2006:226). Karakteristik model SPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu proses hasil belajar. Proses

belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan. (Sanjaya,2006:231). Tujuan yang ingin dicapai oleh model SPPKB adalah kemampuan peserta didik dalam proses berfikir untuk memperoleh pengetahuan, maka kriteria keberhasilan ditentukan oleh proses dan hasil belajar (Sanjaya 2006:233). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. menurut Sukardi (2003:179) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Sugiyono (2012:77) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eskperimen. Instrumen/alat yang digunakan dalam penelitian menentukan hasil belajar adalah berupa tes akhir (post-tes). Soal post-tes dalam penelitian ini berupa tes objektif dengan lima pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e), yang dapat dijawab dengan memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia. Instrumen alat evaluasi yang berupa tes ini berjumlah 40 butir yang diambil disesuaikan dengan kompetensi dasar dari masingmasing sub konsepnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Sanusi, 2003:52). Untuk menghitung validitas masing-masing soal digunakan validitas item. Menurut Arikunto (2012:87), untuk menguji validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan perhitungan maka diperoleh hasil validitas soal yang diujikan dari 40 soal terdapat 31 soal valid dan 9 soal tidak valid. Dari kesembilan soal yang tidak valid diperbaiki untuk digunakan kembali sebagai instrument soal uji dalam penelitian. Reliabilitas adalah suatu tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali (Arikunto 2012:100). Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan rumus Kuder Richardson (K-R 20) maka diperoleh reliabilitas tes yaitu : 0,885. Berdasarkan hasil tersebut data uji ini merupakan tes yang reliabilitasnya termasuk kategori sangat tinggi. Setiap butir soal perlu dianalisis untuk mengetahui daya pembeda soal dan tingkat kesukaran soal. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.tidak berarti soal yang terlalu mudah dan terlalu sukar tidak boleh digunakan ( Arikunto,2012:222). Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebaran data berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk perhitungan uji normalitas data penelitian dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors (L) dan persyaratan normal ialah L o < L tabel. Data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal. Uji homogenitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti homogen atau tidak. Menurut Sugiyono (2012:197) untuk pengujian varian digunakan uji F dengan persyaratan < data homogen jika >

data dinyatakan tidak homogen. Data pretest kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varians yang homogen, selanjutnya data posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol mempunyai varians yang tidak homogen. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik t-test separated varians (uji T) (Sugiyono, 2012:138) dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujiannya adalah jika t hitung > t tabel maka Ha diterima. Karena jumlah sampel dan varians tidak homogen ( ) maka, kriteria pengujiannya adalah dengan dk = atau dk =. HASIL PEMBAHASAN Dari hasil penelitian secara umum menunjukkan distribusi data hasil belajar kelas eksperimen menyebar dari 70 sampai dengan 97,5, berdasarkan distribusi skor tersebut di dapat Mean (skor rata-rata) = 81,17, Median (skor tengah) = 82,5, Modus (skor yang sering muncul) = 72,5, standar deviasi (simpangan baku) = 8,48. Distribusi data hasil belajar kelas kontrol menyebar antara 55 sampai dengan 67,5, diperoleh Mean ( skor rata-rata) = 61,83, Median (skor tengah)= 62,5, Modus (skor sering muncul) = 62,5, standar deviasi (simpangan baku) = 3,87 Untuk menguji normalitas digunakan uji Liliefors dan persyaratan normal ialah L o <L tabel. Hasil pengujian normalitas diperoleh L tabel = 0,161, pada pretest kelas ekperimen didapat nilai Lo = 0,127 dan pada kelas kontrol Lo = 0,138, selanjutnya pada posttest kelas eksperimen didapat nilai Lo = 0,030 dan pada kelas kontrol Lo = -0,001. Maka dapat dinyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis uji homogenitas dengan menggunakan uji F dan persyaratan homogenitas ialah <. Hasil pengujian homogenitas diperoleh =1,84. Pada pretest didapat = 1,735, karena < maka kedua kelas memiliki varians homogen. Sementara dari analisis uji homogenitas pada post-test didapat = 4,808. karena > maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki varians yang tidak homogen. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji T, dari perhitungan diperoleh = 26,111. Kriteria pengujiannya adalah dengan dk = atau dk =. Maka diketahui dk = 30-1 = 29 dan dapat dilihat pada tabel distribusi t dk = 29 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 2,045. Nilai > (26,111 > 2,045) maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Secara operasional karena Ha diterima maka terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran SPPKB terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi PEMBAHASAN Berdasarkan data awal penelitian yaitu nilai pre-test, menunjukkan bahwa ratarata kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama. Hal ini ditunjukkan dari data pretest kedua kelas tersebut. Pada kelas eksperimen rata-rata kemampuan awal 34,17, sedangkan pada kelas kontrol 33,92, yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang relatif sama.

Setelah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran SPPKB terdapat perbedaan nilai dengan kelas yang diajarkan menggunakan model konvensional. Nilai rata-rata hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI Akuntansi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran SPPKB adalah 81,17, simpangan baku (S) = 8,48 dan varians ( = 71,97 dengan nilai terendah yang diperoleh siswa 70 dan nilai tertinggi 97,5. Nilai rata-rata hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI Akuntansi yang diajarkan secara konvensional adalah 61,83, Simpangan Baku (S) = 8,48 dan varians ( = 3,87 dengan nilai terendah yang diperoleh siswa 55 dan nilai tertinggi 67,5. Dari perhitungan statistik dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di kelas XI Akuntansi pada kelas eksperimen lebih tinggi bila dibandingkan dengan perolehan nilai pada kelas kontrol. Perbedaan ini disebabkan dari perlakuan yang diberikan. Hasil penelitian ini mengungkapkan gambaran tentang pengaruh penerapan model pembelajaran SPPKB terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK Nusantara Kota jambi. Hasil pengujian hipotesis t hitung < t tabel maka Ho diterima Ha ditolak, dan berdasarkan perhitungan t hitung > t tabel (26,111 > 2,045) maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga hipotesis (Ha) yang menyatakan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran SPPKB terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK Nusantara Kota jambi diterima pada taraf signifikan 95%. Hasil penelitian ini mengungkapkan pada proses pembelajaran terlihat bahwa pada kelas eksperimen suasana belajar lebih hidup karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih tertarik karena model pembelajaran ini memberikan kesempatan proses pembelajaran yang terjadi model pembelajaran yang diarahkan agar siswa dapat mengingat dan memahami berbagai data, fakta, atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta, dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan berfikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan dalam belajar dan memberi suasana pembelajaran yang menyenangkan. Siswa termotivasi berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat. Sementara pada kelas kontrol siswa kurang aktif dan cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan jarang memberikan pendapat atau komentar sehingga pengetahuannya terbatas. Berbedanya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang diberikan pada saat proses belajar mengajar, dimana perbedaan hasil merupakan pengaruh dari penerapan model pembelajaran SPPKB yang diajarkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Dalam penelitian ini ternyata pada kelas eksperimen hasil belajar siswa lebih meningkat daripada kelas kontrol, karena model pembelajaran SPPKB Model pembelajaran berfikir menekankan kepada aktivitas peserta didik untuk mencari pemahaman akan objek, menganalisis, dan mengkonstruksinya sehingga terbentuk pengetahuan baru dalam diri individu itu sendiri. Pemberian strategi, metode, model serta media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kegiatan dan hasil belajar siswa. Agar hasil belajar sesuai apa yang diharapkan guru dan diinginkan siswa

tercapai maka dengan demikian perlu adanya perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Nilai rata-rata hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI Akuntansi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran SPPKB adalah 81,17 dan simpangan baku (standar deviasi) 8,48 dengan nilai terendah yang diperoleh siswa 70 dan nilai tertinggi 97,5. 2. Nilai rata-rata hasil belajar kewirausahaan siswa kelas XI Akuntansi yang diajarkan secara konvensional adalah 61,83 dan simpangan baku (standar deviasi) 3,87 dengan nilai terendah yang diperoleh siswa 55 dan nilai tertinggi 67,5. 3. Hasil uji T-test diperoleh hasil kooefisien > atau 26,111 > 1,84. Dengan demikian dapat diartikan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran SPPKB terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi. Saran ditemukan hasil penelitian mengenai pengaruh model SPPKB terhadap hasil belahjar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi, menyarankan kepada guru terutama mata pelajran kewirausahaan sebagai bahan acuan untuk mengembangkan kurikulum dalam melakukan pengajaran mengunakan model pembelajaran SPPKB agar proses kegiatan mengajar tidak monoton dan membuat ketertarikan bagi siswa. Model pembelajran SPPKB diharapkan dapat menunbuhkan ketertarikan dan kesadaran dalam proses belajar berfikirnya dalam menggali kemampuan belajarnya sehingga yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajarnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara -------------------. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya,Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.