BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas

2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna meningkatkan minat dan bakat siswa, khususnya siswa Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. atur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 1989 Bab III. memperoleh Pendidikan, kemudian pada pasal 6 berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang butuh akan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. umum, sekolah adalah sebagai tempat mengajar dan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan.

Visi : Menjadi lembaga unggul dalam mengembangkan seluruh potensi anak yang berakhlaq mulia, mandiri dan kreatif. Misi:

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni tari pada saat ini semakin banyak kita jumpai di

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi perkembangan Teknologi dan Informasi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arransemen adalah usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan prestasi olahraga agar regenerasi prestasi terus tercipta dan. berlangsung pada kegiatan di Sekolah terbina dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. belajar kepada siswa melalui proses pembelajaran yang baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu menjadi suatu paradigma yang sangat kental bagi setiap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan menjadi kompetensi bekal untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi,

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titi Sumiati, 2014 Meningkatkan kemampuan imajinasi menggambar melalui permainan reseotif

GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENCIPTAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Tari adalah ekspresi jiwa manusia, dalam mengekspresikan diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kini telah menjadi suatu kebutuhan. Berbagai literature dan laporan

2015 KESESUAIAN ANTARA MATERI ABRSM DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN BIOLA GRADE 1 DI SINFONIA MUSIC SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

Kampanye Calon Ketua OSIS SMP Tarakanita 2 Jakarta Periode

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini telah menjadi suatu kebutuhan pendidikan. Karena pengaruh musik terhadap perkembangan anak, membuat orang tua semakin menyadari manfaat pendidikan musik bagi anak-anak mereka yang ingin belajar musik yang didasari oleh dukungan dari orang tua dan dari keinginannya sendiri. Untuk mengetahui tingkat musikalitas anak, dapat diketahui dengan mengamati reaksi pada saat mendengarkan nada-nada yang dimainkan dalam bentuk alat musik yang dimainkannya sendiri. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana pendidikan merupakan usaha yang penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya. Pendidikan juga dapat menjadi hasil dimana pendidikan itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan optimal. Pada dasarnya pendidikan dimulai sejak anak berusia dini. Dimulai dari pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya kemudian sekolah dan lingkungan. Pendidikan di sekolah pada umumnya dimulai dari Taman Kanak-Kanak 1

2 kemudian dilanjutkan ke sekolah tingkat dasar, dan berlanjut hingga perguruan tinggi. Pendidikan Sekolah Dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan formal mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 17 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pendidikan sekolah dasar pada umumnya memiliki proses pembelajaran yang terbagi atas intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang sudah teratur, jelas dan terjadwal dengan sistematik yang merupakan program utama dalam proses mendidik siswa. Setiap sekolah umum pasti ada kegiatan mendidik siswa dengan berbagai mata pelajaran seperti Matematika, PKN, Agama, Seni Budaya dan lain sebagainya yang dilaksanakan. Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran biasa (diluar intrakurikuler), dan kebanyakan materinyapun di luar materi intrakurikuler, yang berfungsi utamanya untuk menyalurkan/ mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan minat dan bakatnya, memperluas pengetahuan, belajar bersosialisasi, menambah keterampilan, mengisi

3 waktu luang, dan lain sebagainya, hal ini bisa dilaksanakan di sekolah ataupun kadang-kadang bisa di luar sekolah. Ekstrakurikuler juga termasuk tempat terbaik untuk mengasah bakat anak, karena salah satu tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu, yang meliputi bakat, minat, dan kreatifitas. Ekstrakurikuler membantu berkembangnya potensi, bakat, dan minat anak secara optimal, dengan menyediakan kegiatan yang dapat dipilih oleh anak didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka serta menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri atau kelompok. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup berbagai kemampuan seperti olahraga, matematika, kesenian termasuk seni tari, seni musik, seni rupa seni drama dan banyak yang lainnya sesuai kemampuan sekolah untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Pembelajaran seni musik tidak hanya terdapat pada kegiatan intrakurikuler, namun juga terdapat pada kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah minat siswa yang tinggi untuk belajar musik. Pembelajaran seni musik yang diajarkan di ekstrakurikuler tidak berbeda jauh dengan pembelajaran di kursus atau les musik pada umumnya. Pembelajaran seni musik dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreatifitas siswa, karena materi yang terdapat pada pembelajaran seni musik merupakan paduan dari kemampuan teori dan praktek. Siswa tidak hanya dituntut menguasai materi berupa teori, namun juga harus dapat mempraktekannya. Hal ini

4 merupakan tantangan tersendiri bagi pengajar/ guru musik agar dapat membimbing siswa untuk dapat menguasai materi yang berupa teori maupun praktek. Salah satu Sekolah Dasar yang menyelenggarakan ekstrakurikuler yaitu SD Negeri 067245 Medan Selayang. Sekolah tersebut sangat mendukung dalam kegiatan yang dapat mengembangkan potensi bakat para siswa. Banyak kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SD Negeri 067245 seperti karate, jarimatika, drama, melukis, tari, paduan suara, vokal, dan ansambel biola. Kegiatan ekstrakurikuler kesenian di sekolah ini sebagai wadah bagi siswa-siswi yang berminat untuk mengembangkan bakat. Hal tersebut menjadi tempat bagi mereka menyalurkan bakat dan minatnya untuk mengembangkan musikalitas yang dimiliki siswa di SD Negeri 067245 Medan Selayang. Dalam kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan tidak membatasi kelas untuk siswa/siswi yanng ingin mengikuti ekstrakurikuler ansambel biola. Sekolah tersebut juga menyediakan biola yang sesuai untuk siswa/siswi SD Negeri 067245 Medan sesuai ukuran agar siswa bisa menggunakan biola dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut, peneliti memilih SD Negeri 067245 Medan Selayang sebagai lokasi penelitian. Hal ini disebabkan SD tersebut merupakan salah satu sekolah di Medan yang terdapat pembelajaran musik dalam kegiatan ekstrakurikulernya. Kegiatan ekstrakurikuler di SD tersebut menggunakan biola sebagai instrumen pembelajarannya, karena minat belajar siswa terhadap biola tinggi dan mendapat dukungan dari pihak sekolah.

5 Biola merupakan alat musik yang banyak diminati oleh masyarakat, hal ini dikarenakan harga alat musiknya yang murah dan banyak di jual ditoko musik serta mudah mendapatkannya. Selain itu banyakny tempat-tempat penyelenggara kursus biola sebagai tempat belajar musik khususnya biola, maka dari itu sekolah memutuskan untuk membuat kegiatan ekstrakurikuler seperti Ansambel biola. Pada dasarnya untuk mahir bermain musik ansambel dibutuhkan waktu yang cukup panjang, karena setiap pemain harus tetap seiring sejalan dengan pemain lainnya sebab jika satu pemain saja yang salah maka keseluruhan permainan musik ansambel akan salah. Pembelajaran ansambel biola sebagai ekstrakurikuler di sekolah dasar bertujuan untuk membantu anak mengembangkan dan mengasah bakatnya dalam bermusik. Hal ini membuat penulis tertarik untuk membuat serangkaian penelitian dengan memilih judul Pembelajaran Ansambel Biola Pada Ekstrakurikuler di SD Negeri 062745 Medan Selayang B. Identifikasi Masalah Identifikasi merupakan proses pengenalan, menempatkan obyek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu.tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas.

6 Dalam uraian terdapat latar belakang masalah, maka dapat didefinisikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana keberadaan ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang? 2. Bagaimana proses pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang? 3. Bagaimana metode pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler yang diterapkan di SD Negeri 067245 Medan Selayang? 4. Bagaimana materi dalam pembelajaran ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan selayang? 5. Bagaimana kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang? 6. Apakah yang menjadi kendala pengajaran ekstrakurikuler ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan Selayang? 7. Bagaimana sarana dan prasarana alat musik di SD Negeri 067245 Medan Selayang? C. Pembatasan Masalah Menurut Sugiono (2009: 285) Batasan masalah dalam penelitian disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Pada prinsipnya sebuah masalah yang terlalu umum dan luas, relatif tidak dapat dipakai karena tidak jelas batas-batas masalahnya.

7 Oleh karena itu perlu membuat pembatasan masalah yang terbatas pada kajian yang mencakup: 1. Bagaimana proses pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang? 2. Bagaimana materi dalam pembelajaran ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan selayang? 3. Bagaimana kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang? 4. Apakah yang menjadi kendala pengajaran ekstrakurikuler ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan Selayang? D. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, dan mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, oleh karena itu perlu dirumuskan dengan baik sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan. Menurut Jusuf Soewadji (2012:83) Perumusan masalah adalah suatu proses dari mulai mengidentifikasi masalah atau topik penelitian sampai merumuskan satu pokok masalah. Rumusan masalah sangat penting sebab tanpa perumusan masalah penelitian dapat membingungkan peneliti.

8 Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut Bagaimana Pembelajaran Ansambel Biola pada Ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang E. Tujuan Penelitian Menurut Jusuf Soewadji (2012: 15) Tujuan penelitian yaitu menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Tujuan penelitian dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang dicapai. Yang ingin dicapai dalam penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui proses pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang 2. Untuk mengetahui materi dalam pembelajaran ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan selayang 3. Untuk mengetahui kemampuan siswa yang mengikuti pembelajaran ansambel biola pada ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang 4. Untuk mengetahui kendala pengajaran ekstrakurikuler ansambel biola di SD Negeri 067245 Medan Selayang

9 F. Manfaat Penelitian Sugiono (2009:5) mengemukakan bahwa melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Berdasarkan pendapat tersebut maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menuangkan gagasan dan ide kedalam karya tulis tentang pengajaran ekstrakurikuler seni musik dan menambah keterampilan dalam meneliti. 2. Sebagai bahan acuan, refrensi atau perbandingan untuk peneliti-peneliti berikutnya di Prodi Seni Musik yang berniat melakukan penellitian. 3. Sebagai informasi kepada masyarakat dan lembaga untuk mengembangkan visi dan misi kebudayaan, khususnya bidang pendidikan 4. Sebagai motivasi bagi setiap pembaca khususnya bagi siswa-siswi yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri 067245 Medan Selayang. 5. Sebagai informasi kepada para guru pengajar ekstrakurikuler untuk mengetahui kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa-siswi yang mempunyai hobi atau bakat dalam kemampuannya bermain alat musik.