BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkannya. Untuk itu dibutuhkan tenaga tenaga dari. organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik apabila sumber daya manusia mampu menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. Negara) pasti memiliki tujuan. Pada umumnya perusahaan mempunyai dua tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi perusahaan baik di bidang jasa maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Disiplin kerja pegawai merupakan hal yapng penting karena. dengan ditegakkannya disiplin, pegawai dapat melakukan pekerjaanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam segala aktivitas perusahaan karena manusia adalah faktor yang dapat Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi. Pada pelaksanaan pekerjaan, hubungan antara pimpinan dengan bawahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya bahkan turut berpengaruh terhadap kinerja suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan dan motivasi merupakkan sebagian dari masalah

BAB I PENDAHULUAN. mungkin tercapai tanpa sumber daya yang memadai. Sumber daya yang memadai

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa lain, teknologi. mengelola input menjadi output yang berguna bagi khalayak umum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hasibuan (2007) Byars dan Rue Sutrisno (2009)

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pemimpin bukan hanya menduduki jabatan saja, tapi harus dapat

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah wujud nyata dari modal kerja, keterampilan, kewirausahaan, kemampuan managerial dan yang terutama adalah sumber daya manusia sebagai aspek penggerak utama perusahaan. Tanpa SDM, maka seluruh perencanaan, sumber modal kerja, peralatan strategi, dan lain sebagainya hanyalah menjadi sesuatu yang tidak berarti tanpa operator yang menggerakkannya. Untuk itu dibutuhkan tenaga tenaga dari berbagai disiplin ilmu dan keterampilan untuk mengoperasikan seluruh sumber daya perusahaan tersebut. Maka sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan setiap kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Dewasa ini, tingkat persaingan bisnis semakin ketat mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya maka perusahaan di harapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan baik dan benar. Dalam hubungan dengan semangat kerja Nitisemito (1996 : 121), menyatakan bahwa suatu perusahaan yang mampu meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan, mereka akan memperoleh banyak keuntungan. Maka penting bagi suatu perusahaan untuk memperhatikan semangat kerja 1

2 karyawan agar karyawan dapat bekerja dengan baik dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Hasibuan (2003:94) menjelaskan bahwa Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk prestasi kerja yang maksimal. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh semangat kerja karyawannya.waridin (2005;63) menyimpulkan bahwa setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Bila perusahan mampu meningkatkan semangat kerja karyawanya, maka perusahaan akan memperoleh banyak keuntungan. Nitiseminto (1992:160) menerangkan bahwa karyawan yang mempunyai semangat kerja tinggi, maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan akan dapat dikurangi, absensi akan dapat diperkecil, kemungkinan perpindahan karyawan dapat diperkecil seminimal mungkin. Panggabean (2004:21) menyebutkan bahwa, banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja, beberapa diantaranya adalah kondisi pekerjaan, rekan kerja, kompensasi, kepemimpinan dan lingkungan. As ad, (2000: 65 ) mendefenisikan lingkungan kerja adalah yang berkaitan dengan masalah kondisi fisik kerja yang meliputi : tata letak,jenis pekerjaan,waktu kerja, waktu istirahat serta kondisi non-fisik yang meliputi hubungan atasan dengan karyawan dan karyawan dengan karyawan. Selanjutnya Soekanti (2000;6) menyatakan bahwa Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan

3 perusahaan, apabila lingkungan kerja mereka baik pada akhirnya dapat menciptakan suasana semangat dalam bekerja. Maka dapat di simpulkan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Nitiseminto, (1992:159) menyebutkan bahwa lingkungan kerja yang dianggap kurang baik, artinya kurang terciptanya hubungan yang harmonis antara rekan dengan rekan, rekan dengan pimpinan bahkan pimpinan dengan pimpinan dapat menghambat semangat kerja karyawan, suasana kerja bahkan peralatan yang kurang mendukung. Nitiseminto, (1992:186) menyatakan bahwa faktor lingkungan kerja yang mendukung karyawan dalam bekerja seperti rekan kerja yang harmonis, suasana kerja yang nyaman serta adanya fasilitas yang mendukung dalam bekerja, maka dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Sedarmayanti (2001:21) menyimpulkan bahwa lingkungan kerja terbagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 2. Lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Stan Kusen (1989:228) Menyatakan selain faktor lingkungan, masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan, salah satunya adalah kepemimpinan. Di dalam sebuah perusahaan, peran

4 seorang pemimpin sangat penting fungsinya. Hal ini dikarenakan seorang pemimpin adalah pemegang kendali organisasi,pemimpin organisasi selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan pembentukan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemimpin dan gaya kepemimpinanya dalam organisasi. Lebih jelasnya Putong, (2010:42) menjelaskan gaya kepemimpinan merupakan cara yang di tunjukan oleh seorang pemimpin dalam menjalin suatu hubungan dan mempengaruhi bawahanya untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengerjakan tugas-tugas yang berhubungn untuk tujuan dari perusahaan dan sukses tidaknya karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya dapat di pengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya. Sedangkan Thoha, (2009:64) menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi diantara orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting. Jadi dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan, sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dengan adanya lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan yang baik, dapat mendorong karyawan bersemangat dalam bekerja dan menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan padanya sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Selain itu juga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi/tuntutan karyawan merupakan perwujutan perhatian baik

5 perusahaan terhadap kebutuhan moril dan materil dalam diri karyawanya, sehingga disini diharapkan semangat karyawan akan semakin tinggi, tetap terpelihara, tidak hanya kepada karyawan yang bersangkutan tetapi juga keseluruhan karyawan dalam perusahaan tersebut. Garuda Plaza Hotel merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa penginapan yang popular dikalangan wisatawan karena dekat dengan objek wisata religius serta memiliki lokasi yang strategis dekat dengan pusat kota Medan. Di Garuda Plaza Hotel, Bagian Housekeepingkepemimpinan dan lingkungan kerja diciptakan untuk mengatur karyawan dalam bekerja, berperilaku, dan menjadi pedoman bagi karyawan maupun perusahaan dalam memecahkan masalah baik didalam maupun diluar perusahaan. Dalimunte, (2011: 24) menyebutkan bahwa seorang pemimpin paling sedikit harus menjalankan 2 (dua) fungsi utama, supaya kelompoknya dapatdipimpin dengan efektif, yaitu: 1. Fungsi Pemecahan Masalah (problem solving function) Fungsi pemecahan masalah ini berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yaitu memberikan jalan keluar, pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapi kelompok. 2. Fungsi Sosial. Fungsi sosial ini berhubungan dengan kehidupan kelompok yaitu memberikan dorongan kepada anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menciptakan suasana kerja bagi kelompoknya. Namun pada kenyataanya, kondisi saat ini di Bagian HousekeepingGaruda Plaza Hotel masih terdapat permasalahan dalam hal kepemimpinan. Seperti terlalu banyaknya tugas yang di berikan, dimana pemimpin terkadang mengharuskan karyawan menyelesaikan suatu

6 pekerjaan disaat pekerjaan lain belum selesai dan kurangnya komunikasi antara atasan dan bahawahan untuk sama-sama bertukar fikiran menyelesaikan masalah intern perusahaan. Hal ini bertentangan dengan Fungsi pemimpin sebagai fungsi pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yaitu memberikan jalan keluar, pendapat dan informasi terhadap masalah yang dihadapi kelompok. Maka untuk menciptakan suasana kerja yang baik, tentunya komunikasi yang baik juga harus selalu berjalan dengan baik antara pimpinan dengan bawahanya. Selain gaya kepemimpinan, faktor berikutnya yang cukup berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan yaitu lingkungan kerja. Lingkungan kerja fisik yang merupakan segala sesuatu yang berada disekitar karyawan saat bekerja dan lingkungan kerja non fisik yang merupakan lingkungan yang terjadi dari hubungan manusiawi antara karyawan dengan atasan, rekan kerja ataupun bawahan. Lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan aktivitas setiap harinya,sedarmayanti (2001:21) menyimpulkan bahwa lingkungan kerja terbagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Lingkungan kerja fisik Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 2. Lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

7 Lingkungan kerja fisik yang terdapat di Bagian Housekeeping Garuda Plaza Hotel Medan tidak terlihat mengalami permasalahan, hal ini di karenakan Garuda Plaza Hotel Medan sangat memperhatikan keseluruhan saranadan prasaranakerjayangdi gunakan karyawan dalammelakukanpekerjaan.lingkungan kerjainidapatmeliputitempatkerja,fasilitas danalatbantupekerjaan,kebersihan,pencahayaanserta rasa aman dalam melakukan pekerjaanya. Di Bagian Housekeeping Garuda Plaza Hotel Medan Fasilitas-fasilitas bagi para karyawan dalam menjalankan pekerjaanya di perhatikan sedemikian rupa seperti tersedianya peralatan pekerjaan yang lengkap dan terawat, tempat istirahat maupun ibadah serta pencahayaan yang baik serta gedung yang nyaman sudah sangat mendukung karyawan dalam menjalankan pekerjaanya. Selanjutnya lingkungan kerja non fisik, yang ada dibagian HousekeepingGaruda Plaza Hotel. Saat ini lingkungan kerja non fisik yang terdapat di Garuda Plaza Hotel Medan penuh dengan persaingan yang sangat ketat antar individu. Para karyawan selalu ingin mendapat perhatian yang lebih terhadap atasan sehingga beberapa karyawan terlihat kurang nyaman dengan lingkungan kerja non fisik yang ada di perusahaan, karena sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya lingkungan kerja non fisik terjadi karena hubungan manusiawi karyawan tempat ia bekerja dan manusia merupakan mahluk yang unik, karena setiap manusia memilikiciri dan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya.

8 Tentunya masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan dalam menjalankan pekerjaan yang di bebankan padanya. Menurunnya semangat kerja karyawan dapat di lihat pada tabel absensi berikut : Tabel 1.1 Absensi Karyawan di Departemen Housekeeping Garuda Plaza Hotel pada Triwulan Pertama Dan KeduaTahun 2015 No Bulan Jumlah Karyawan Sakit Izin Alpa Jumlah absensi 1 Januari 88 1 3 3 7 2 Februari 88 2 7 1 10 3 Maret 88 2 6 5 13 4 April 88 3 4 9 16 5 Mei 88 2 6 8 16 6 Juni 88 4 3 11 18 Sumber:HRD Garuda Plaza Hotel Medan, 2015 Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa tingkat absensi karyawan pada departemen Housekeeping di Garuda Plaza Hotel masih cukup tinggi. Hal itu dapat di lihat pada bulan pertama periode triwulan tahun 2015, karyawan yang alpa atau tanpa keterangan sebanyak 3 orang dan pada bulan februari menurun menjadi 1 orang akan tetapi izin tidak masuk kerja bertambah sebanyak 7 orang dan selanjutnya pada bulan maret dimana karyawan yang alpa atau tidak masuk kerja meningkat menjadi 5 orang, 6 izin dan 2 orang sakit. Dan selanjutnya terus meningkat hingga triwulan kedua pada tahun 2015.

9 Hal ini menunjukan bahwa berdasarkan salah satu indikator semangat kerja yaitu tingkat absensi karyawan pada departemen Housekeeping di Garuda Plaza Hotel masih menunjukan semangat kerja yang rendah yang dapat di akibatkan oleh lingkungan kerja karyawan non fisik dan gaya kepemimpinan yang ada di perusahaan tersebut yang kurang mendukung aktifitas karyawan dalam menyelesaikan tugasnya. Berdasarkan fenomena di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan HousekeepingGaruda Plaza Hotel Medan 1. 2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja non fisikterhadap semangat kerja karyawanhousekeeping Garuda Plaza Hotel Medan? 2. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinanterhadap semangat kerja karyawan HousekeepingGaruda Plaza Hotel Medan? 3. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja non fisikdan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan HousekeepingGaruda Plaza Hotel Medan? 1. 3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk menghindariketidakjelasan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

10 permasalahan dalam penelitian ini pada pengaruh lingkungan kerja non fisikdan gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan pada Bagian Housekeeping Garuda Plaza Hotel Medan. 1. 4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja non fisik semangat kerja karyawan Housekeeping Garuda Plaza Hotel Medan? 2. Apakah ada pengaruhgaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawanhousekeepinggaruda Plaza Hotel Medan? 3. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan HousekeepingGaruda Plaza Hotel Medan? 1. 5 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja semangat kerja karyawanhousekeepinggaruda Plaza Hotel Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawanhousekeepinggaruda Plaza Hotel Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan HousekeepingGaruda Plaza Hotel Medan.

11 1. 6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman peneliti di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai lingkungan kerja non fisik,gaya kepemimpinan dan semangat kerja karyawan secara teoritis maupun aplikasinya di lapangan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai masukan yang bermanfaat dan tambahan informasi bagi perusahaan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan. 3. Bagi Universitas Negeri Medan Sebagai tambahan literatur kepustakaan di bidang Sumber Daya Manusia khususnya mengenai lingkungan kerja non fisik dan gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan.