77 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di sektor industri akhir-akhir ini berkembang sangat pesat. Perkembangan industri ini memberikan dampak positif antara lain berupa kenaikan devisa negara, transpor teknologi dan penyerapan tenaga kerja. Namun demikian, perkembangan di sektor industri ini juga memberikan dampak negatif, yaitu berupa limbah industri yang bila tidak dikelola dengan baik akan mengganggu keseimbangan lingkungan, sehingga pembangunan yang berwawasan lingkungan tidak dapat tercapai (Pramudyanto, 2003). Kegiatan industri dan teknologi dapat memberikan dampak langsung, disamping juga memberikan dampak tak langsung. Dikatakan dampak langsung apabila akibat kegiatan industri dan teknologi tersebut dapat langsung dirasakan oleh manusia. Dampak langsung yang bersifat positif memang diharapkan. Akan tetapi, dampak tak langsung yang bersifat negatif yang mengurangi kualitas hidup manusia harus dihindari atau dikurangi. Adapun dampak langsung yang bersifat negatif akibat kegiatan industri dan teknologi, dapat dilihat dari terjadinya masalah-masalah pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran daratan. Kegiatan pencemaran tersebut diatas mengurangi daya dukung alam. Pencemaran air dan pencemaran daratan. Kegiatan pencemaran tersebut di atas akan mengurangi daya dukung alam. Pencemaran udara, air dan daratan perlu dihindari sebagai bagian usaha menjaga kelestarian lingkungan (Wardhana, 2004).
78 Dalam rangka menghindari terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih luas/parah yang diakibatkan oleh limbah industri bila tidak diolah terlebih dahulu, maka dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan suatu kebijaksanaan yang tertuang dalam UU No. 23 Tahun 1997, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup pada Bab V pasal 16, ayat 1 menyatakan bahwa Setiap pananggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil atau kegiatan (BBLH Setwildasu, 1997). Mengingat besarnya dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap penurunan kualitas lingkungan, pengolahan limbah sangat diperlukan dan diharuskan bagi setiap industri. Kajian lingkungan yang mengaharuskan setiap industri untuk melakukan pengolahan limbah, selalu berlawanan dengan kepentingan perusahaan yang menganggap pengolahan limbah sebagai biaya tambahan, menyebabkan banyak perusahaan yang tidak memanfaatkan pengolahan limbahnya dengan maksimal. Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan di PT. Asianagro Agung Jaya Tanjung Balai tentang unit pengolahan limbah cair menunjukkan bahwa hasil TSS (Jumlah Padatan Tersuspensi) 11 mg/l, ph 7,34, BOD 13,8 mg/l, COD 26,8 mg/l, Minyak dan Lemak 2 mg/l, dan posfat 0,69 mg/l. Hasil pemeriksaan yang dilakukan telah memenuhi syarat Baku Mutu Limbah Industri Kep Men LH No. 51/MENLH/10/1995. Pada survey pendahuluan yang dilakukan di beberapa pabrik di daerah kabupaten deli serdang tidak memiliki unit pengolahan limbah hanya memiliki beberapa kolam penampungan limbah saja dan limbah yang berada dikolam tersebut hanya mengalami proses pengendapan dan kemudian mengalir ke
79 rawa-rawa atau perairan seperti parit. Hal tersebut akan mengganggu lingkungan sekitarnya karena akan mengakibatkan timbulnya polusi pada air. Sementara itu, Sejak tahun 1997 PT. Charoen Pokphand Indonesia juga mengembangkan bisnis yang sama yakni di bidang industri pengolahan makanan berbahan baku ayam dengan membuka pabrik di daerah Cikande dan Serang yang merupakan salah satu pabrik pengolahan ayam termodern di Indonesia. CP Food Indonesia memiliki kantor cabang di Medan, Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang, Dan Surabaya. Produk yang dihasilkan oleh CP food Indonesia ini antara lain Golden Fiesta, Fiesta, Champ Dan Okey. PT. Charoen Pokphand Indonesia juga merupakan produsen pakan unggas terkemuka di Indonesia dengan suatu jaringan pabrik produksi, fasilitas penelitian dan pengembangan, serta pusat-pusat pembibitan unggas yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Medan. Survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa PT.Charoen Pokphand Indonesia merupakan perusahaan di bidang makanan olahan (Food Division) yang menghasilkan limbah padat dan cair. Kegiatan industri PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Mabar meliputi wilayah sumatera. Pengolahan limbah cair perusahaan industri ini menggunakan bak-bak penyaringan Sedangkan limbah padat yang dihasilkan berupa sisa-sisa dari pengolahan industri tersebut seperti lemak ayam PT. Charoen Pokphand Indonesia bekerja sama dengan peternak babi baru berjalan selama 2 bulan Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin menganalisis pengelolaan limbah padat dan cair pada pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand
80 Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) mabar dari proses industri nugget dengan produk yang di hasilkan sperti Golden Fiesta, Fiesta, Champ Dan Okey hingga pengolahan akhir. 1.2.Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah Sistem Pengelolaan Limbah Padat dan Cair Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar apakah sudah sesuai dengan undang-undang yang sudah ditetapkan. 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk menganalisis Pengelolaan limbah padat dan cair di Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar Kecamatan Medan Deli Sumatera Utara Tahun 2014. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui bahan baku dan Proses yang dilakukan untuk menghasilkan makanan olahan yang di produksi oleh Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar. 2. Mengetahui kapasitas produksi yang dihasilkan oleh Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar.
81 3. Untuk mengetahui Proses Pengelolaan limbah cair Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar 4. Untuk mengetahui Proses Pengelolaan limbah padat Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar 5. Mengatahui bagaimana kualitas limbah cair dan padat dari hasil Industri Proses Pengelolaan limbah cair dan padat Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM) Mabar. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan pembelajaran bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi peminatan Kesehatan Lingkungan. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam rangka pengembangan industri berwawasan lingkungan. 3. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis di bidang sanitasi khususnya penanganan limbah pabrik. 4. Menambah pengetahuan bagi pembaca tentang penganan limbah Pabrik Food Division PT. Charoen Pokphand Indonesia. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Mengingat banyaknya bagian-bagian pada PT. Charoen Pokphand Indonesia KIM Mabar maka penulisan membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada bagian instalasi yang menangani pengolahan limbah padat dan cair.