PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 25 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 75 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATIBATANG NOMOR 5f 57 TAHUN 2012 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial;

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

W ALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat kota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 65 TAHUN 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KAMPUNG ANAK NEGERI PADA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

QNKat BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR. NOMOR ckztahun 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang Mengingat bahwa berdasarkan Pasal 13 Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Kota Mojokerto, maka perlu menetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Mojokerto yang diatur dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551) ; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

2 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 4. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080) ; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4741); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 10. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Mojokerto ; 11. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Kota Mojokerto sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Kota Mojokerto.

3 MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN WALIKOTA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO BABI KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Mojokerto; 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto; 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto; 4. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan adalah Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Mojokerto; 5. Kepala Badan adalah Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Mojokerto. (1) Susunan organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan terdiri atas : a. Kepala; b. Sekretariat; BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal2 c. Bidang Keluarga Berencana (KB); d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; e. Kelompok Jabatan Funqslonal. (2) Sekretariat dan Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Bagan susunan organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota ini.

4 Pasal3 (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan, penyusunan perencanaan program, urusan keuangan, kepegawaian, umum dan mengkoordinasikan secara teknis dan administratif pelaksanaan kegiatan Badan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan dan program Badan; b. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran dan pelaporan pertanggungjawaban; c. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana; d. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; e. Pengelolaan urusan rumah tangga, surat-menyurat dan kearsipan; f. Penyiapan data informasi, kepustakaan, hubungan masyarakat dan inventarisasi; g. Pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Badan. Pasal4 (1) Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu : a. Sub Bagian Penyusunan Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. (2) Sub bagian-sub bagian dimaksud ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 5 Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas : a. Menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program kerja dan rencana kerja; b. Menyiapkan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan di Bidang Keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; c. Menyiapkan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana badan; d. Menyusun dan menyiapkan laporan kegiatan badan;

5 e. Melaksanakan koordinasi dalam rangka perencanaan program kerja dan rencana kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; f. Menyiapkan bahan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program kerja; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal6 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. Menghimpun dan menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA); b. Melakukan pengelolaan keuangan anggaran Badan; c. Mengurus pembayaran gaji, keuangan perjalanan dinas dan keuangan lainnya; d. Menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban keuangan; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal7 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas : a. Menyusun dan memelihara data administrasi kepegawaian serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian; b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai, mutasi pegawai serta pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, kegiatan pemberian informasi dan hubungan masyarakat; d. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan pengelolaan barang milik Badan serta mengurus pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

6 Pasal8 (1) Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas badan di bidang keluarga berencana dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana program kerja bidang keluarga berencana; b. Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan keluarga berencana; c. Penyelenggaraan dan pembinaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi keluarga berencana; d. Penyusunan program peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pemberian pelayanan keluarga berencana; e. Evaluasi pelaksanaan program, pelaporan tugas, penyusunan laporan dan logistik (obat dan alat kontrasepsi) bidang keluarga berencana. Pasal9 (1) Bidang Keluarga Berencana terdiri atas 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : a. Sub Bidang Pelayanan dan Pembinaan Keluarga Berencana; b. Sub Bidang Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). (2) Sub bidang-sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana. Sub Bidang Pelayanan dan Pembinaan Keluarga Berencana mempunyai tugas: Pasal10 a. Menyelenggarakan pelayanan, pembinaan, fasilitasi, jaminan, rujukan Keluarga berencana dan peningkatan partisipasi pria; b. Mengembangan jaringan dan menetapkan perkiraan sasaran pelayanan Keluarga Berencana; c. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan teknis bagi penyuluh dan penggerak program Keluarga Berencana;

7 d. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan dan jaminan pelayanan keluarga berencana; e. Menyediakan dan mendistribusikan sarana dan prasarana keluarga berencana dan pelayanannya dengan prioritas keluarga miskin dan keluarga rentan serta peserta mandiri; f. Menyiapkan bahan evaluasi, monitoring dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang keluarga berencana sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal11 Sub Bidang Advokasi dan KIE mempunyai tugas : a. Menetapkan perkiraan dan kriteria sasaran advokasi dan KIE; b. Menyelenggarakan operasional advokasi dan KIE serta konseling program keluarga berencana; c. Melaksanakan pembinaan dan KIE pada Keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program Keluarga Berencana; d. Mengolah informasi dan data mikro kependudukan dan keluarga sebagai pendukung program kependudukan terpadu antara perkembangan kependudukan dengan pembangunan dibidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan; e. Menyiapkan bahan evaluasi, monitoring dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang keluarga berencana sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 12 (1) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas badan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi :

8 a. Penyusunan rencana kerja bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; b. Penyelenggaraan dan pembinaan pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender; c. Penyelenggaraan dan pembinaan perlindungan perempuan dan anak serta keluarga sejahtera; d. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; e. Pelaksanaan koordinasi, kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait, lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam rangka pembinaan dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pasal13 (1) Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri atas 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : a. Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak; b. Sub Bidang Ketahanan Keluarga Pengarusutamaan Gender (PUG). Sejahtera dan (2) Sub bidang-sub bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pasal14 Sub Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai tugas : a. melaksanakan kebijakan, koordinasi, kerjasama, kemitraan dalam peningkatan kualitas hidup perempuan yang terkait dengan bidang pembangunan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum, HAM, politik, lingkungan dan sosial budaya; b. Menyelenggarakan kebijakan dan fasilitasi pengintegrasian perlindungan perempuan terutama perlindungan terhadap kekerasan, tenaga kerja perempuan, perempuan lanjut usia, perempuan penyandang cacat, perempuan di daerah konflik dan daerah yang terkena bencana; c. Melaksanakan kebijakan, pengintegrasian dan koordinasi untuk kesejahteraan dan perlindungan anak;

9 d. Memfasilitasi penguatan jaringan kerja dan pengembangan organisasi/lembaga masyarakat dalam perlindungan perempuan dan anak; e. Menyelenggarakan operasional advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan konseling dalam perlindungan perempuan dan anak. Pasal15 Sub Bidang Ketahanan Keluarga Sejahtera dan PUG mempunyai tugas : a. Melaksanakan pembinaan dan dukungan pelayanan ketahanan dan pemberdayaan keluarga dan PUG; b. Memfasilitasi penguatan kelembagaan dan pengembangan mekanisme PUG pada lembaga pemerintahan, lembaga non pemerintah dan masyarakat; c. Melaksanakan analisis gender dan pengembangan materi KIE PUG; d. Menetapkan kriteria dan sasaran Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL); e. Menyelenggarakan BKB, BKR dan BKL termasuk pendidikan pramelahirkan; f. Melaksanakan keterampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I; g. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang responsif keluarga sejahtera dan PUG; h. Menyelenggarakan operasional komunikasi, informasi, edukasi dalam bidang keluarga sejahtera dan PUG; i. Menyiapkan bahan evaluasi, monitoring dan pelaporan pelaksanaan tugas; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan bidang tugasnya. pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, Pasal 16 (1) Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional penyuluh keluarga berencana dalam jenjang jabatan fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10 (2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, dipimpin oleh tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (3) Kelompok jabatan fungsional dapat dibagi kedalam sub-sub kelompok sesuai dengan kebutuhan dan masing-masing dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja yang ada. (5) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III HUBUNGAN KERJA Pasal 17 (1) Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan wajib melaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Badan maupun antar unit kerja sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing. (2) Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaannya. BABIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, maka Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 35 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Mojokerto, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal19 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Walikota.

11 Pasal20 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal 2014 Diundangkan di Mojokerto pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO - MAS AGOES NIRBI'rO M.W.! S.H.! M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 19570917 198309 1 001 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2014 NOMOR Salliilnansssual de ngalll aslli nya KEPALA BAG.IAN HUKUM, Hd PUIDJI HARDJONO, SH INIIP'.196007.2911985031 007

12 LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TANGGAL TAHUN 2014 2014 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO KEPALA BADAN I KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT I I I I I I I I I I I I SUB BAGIAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN PROGRAM KEUANGAN DAN UMUM l I BIDANG KELUARGA BERENCANA BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK I I I 1 1 SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG PELAYANAN DAN SUB BIDANG ADVOKASI PERLINDUNGAN KETAHANAN PEMBINAAN DAN KIE PEREMPUAN DAN KELUARGA KELUARGA ANAK SEJAHTERA DAN PUG BERENCANA