BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola pelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. misalnya dengan jalan memilih metode mengajar yang baik dan benar. Metode

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar adalah suatu atau serangkaian

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. praktek kehidupan yang lebih cocok dengan situasi yang sedang dihadapi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk. meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB I PENDAHULUAN. dua tim dengan 5 pemain pertim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan model

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Program pendidikan jasmani sekolah dan kesehatan menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

I. PENDAHULUAN. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan olahraga beregu yang terdiri atas satu tim yang beranggotakan lima

BAB I PENDAHULUAN. lawan dan berusaha memasukan bola ke dalam jaring atau gawang lawan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sendy Mohamad Anugrah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan.pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. usaha penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket semakin digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen atar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya termaksud dalam usia pelajar. Kegemaran pada permainan bola basket ini diiringi bertambahnya klub-klub bola basket serta bertambahnya lapangan bola basket baik itu dalam bentuk satu lapangan penuh maupun setengah lapangan yang banyak dibuat pada perkarangan di sekitar perkarangan umum. Semua itu karena animo masyarakat terhadap permainan bola basket. Prinsip dasar permainan bola basket adalah untuk memenangkan pertandingan yang dalam hal ini berarti memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan. Faktor-faktor yang berpengaruh untuk mencapai kemampuan memasukkan bola ke sasaran dalam permainan bola basket antara lain: (a) Pelatih; (b) Metode Latihan; (c) Kemampuan Dribbling; (d). Kondisi Fisik dan (e) Sarana Dan Prasarana. Dari salah satu faktor faktor yang berpengaruh dalam permainan bola basket tersebut, terdapat kemampuan Dribbling, teknik tersebut sangat penting dalam permainan bola basket, teknik dribble dalam permainan bola basket merupakan salah satu teknik yang paling vital/utama dalam permainan bola basket, kedudukannya yang sangat penting dalam permainan bola basket 1

2 dikarenakan untuk melakukan perpindahan seorang pemain (dribbler) dari daerah pertahanan sendiri ke daerah pertahanan lawan ataupun ke segala arah dibutuhkan teknik yang namanya dribble atau membawa/menggiring bola agar dapat melaksanakan teknik lanjutan lainnya seperti melakukan passing, shooting dan lainnya. Bayangkan jika teknik dribble seorang pemain dalam sebuah tim tidak terampil dalam sikap awal dan pelaksanaanya, sehingga akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan penyerangan dan gagal memperoleh poin dan juga ketika sedang dribble bola kedepan dan bola tersebut dapat diraih dengan mudah oleh lawan, karena pemain tersebut yang membawa bola tidak mahir dalam melakukan variasi dribble dan mempertahankan bolanya sendiri sehingga lawan dengan mudah mendapatkan bola dan memperoleh poin. Permainan bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks/lengkap tekniknya. Artinya tekniknya terdiri dari gabungan unsur-unsur teknik yang terkoordinir rapi, sehingga dapat bermain dengan baik. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam permainan bola basket diperlukan hasil belajar permainan bola basket seperti : teknik dasar menangkap bola (catching), teknik dasar menggiring bola (dribbling), teknik dasar mengoper bola (passing), serta teknik dasar menembak bola (shooting). Bola basket termasuk kedalam salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi di kelas VII SMP Negeri 27 Medan dan yang menjadi bagian dari materi tersebut adalah teknik dribble dalam bola basket. Dribble merupakan bagian yang tidak terpisahkan

3 dalam permainan bola basket dan penting bagi permainan individu dan tim. Wissel H (1996:95) mengatakan Dribble sebagai salah satu cara membawa bola ke segala arah dengan cara memantulkannya kelantai lapangan. Aturan permainan cabang olahraga khususnya bola basket tentu sangat banyak bila diterapkan pada siswa menengah pertama. Anak hanya memerlukan peraturan permainan sederhana sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan keterampilan yang dikuasai, yang penting dengan peraturan tersebut harus tetap mempunyai ciri kompetitif. Kegiatan merubah keadaan yang asli kepada hal-hal yang lebih sederhana ini dapat dikatakan sebagai proses memodifikasi. Melalui kegiatan memodifikasi permainan ini, akan merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan ataupun ketrampilan, kemauan dan kegembiraan pada siswa tersebut. Modifikasi permainan olahraga dalam pendidikan jasmani merupakan indikator keterampilan guru dalam mengajar yang diadaptasikan secara tepat oleh guru selama proses pembelajaran dan juga sebagai salah satu strategi mengajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil wawancara dan pengamatan atau observasi pada hari kamis tanggal 05 november 2015 yang dilakukan di SMP Negeri 27 Medan menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan teknik dribble dalam permainan bola basket, contohnya ketika proses pembelajaran pelaksanaan permainan bola basket disekolah tersebut didapati masih banyak ditemukan siswa yang belum memahami sikap awal dan pelaksanaan teknik dribble bola basket dengan benar, seperti di kelas VII SMP Negeri 27 Medan dari 32 jumlah siswa di kelas tersebut, siswa yang mampu hanya sekitar 14 orang siswa, berarti dari data

4 tersebut hanya 43,75 % dari jumlah siswa seluruhnya yang berhasil melakukan dribble bola basket dengan baik, Sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah untuk pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dalam kurikulum KTSP adalah 75.. Kesulitan yang dialami siswa tersebut terletak pada jari dan pergelangan tangan pada saat persentuhan dengan bola, dimana jari dan pergelangan tangan siswa kaku pada saat melakukan tolakan dengan bola, tidak tepat pada posisi seharusnya dan memukul bola dengan telapak tangannya sehingga bola tidak menentu arahnya dan mengendalikan arah bola jadi sulit. Seharusnya, pada saat melakukan dribble bagian tangan yang mengenai permukaan bola adalah jemari dalam keadaan rileks, selanjutnya menekan bola tersebut ke bawah bukan dengan memukulnya tetapi mendorongnya dengan lembut. Dan juga disekolah tersebut masih ada juga yang ditemukan siswa kurang merasa tertarik dengan materi bola basket ketika pelaksanaan pembelajaran bola basket dikarenakan pemberian pengajaran guru yang kurang menarik dan cenderung monoton tanpa adanya perubahan perubahan ataupun pengembangan pengajaran. permainan bola basket yang begitu rumit dan sulit akan tata cara dan jenis pelanggaran permainan yang begitu banyak, akan menyulitkan siswa untuk mengerti, memahami dan juga mengembangkan kemampuan geraknya dalam permainan bola basket. dan juga permainan bola basket dengan peraturan dan ukuran permainan yang sebenarnya akan sulit dilakukan siswa seiring dengan kemampuan, ukuran tubuh, dan pengalaman siswa yang masih tergolong rendah.

5 Dari mata pelajaran pendidikan jasmani tersebut, siswa harus memiliki tujuan yang harus dicapai dari berbagai macam aktifitas olahraga, contohnya dalam mempelajari materi bola basket. Didalam materi pelajaran bola basket siswa harus mempelajari teknik dasar bola basket, salah satunya adalah dribble dan tujuannya agar mampu melakukan pelaksanaan teknik dribble yang benar. Berdasarkan hasil observasi pada bulan November 2015 dilingkungan sekolah sebenarnya SMP Negeri 27 Medan memiliki lapangan yang dapat menunjang aktivitas kegiatan belajar mengajar khususnya untuk praktek olahraga, akan tetapi Guru cenderung membiarkan siswa tersebut belajar mandiri sehingga membenarkan siswa untuk bermain bola basket sesuka hati ketika sudah masuk ke lapangan bola basket dan sebagian dari siswa tidak tertarik untuk bermain bola basket tanpa adanya perubahan dan pengembangan permainan yang diterima siswa karena permainan bola basket yang begitu sulit dan rumit akan aturan permainannya. Jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran bola basket menjadi tidak efektif, dan akibatnya tujuan pembelajaran yang diperoleh tidak maksimal. Dari permasalahan diatas, Peneliti tertarik menerapkan modifikasi permainan bola basket. Dengan hal itu siswa akan diberikan hal hal yang baru seperti permainan baru dan cara bermain yang baru sehingga dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan geraknya dalam melakukan teknik dribble dan teknik teknik lainnya. Guru Penjas masih kurang kreatif dalam meningkatkan kreatifitas, semangat dan motivasi siswa melalui Modifikasi Permainan. Kurangnya pemahaman tentang permainan bola basket serta buku-

6 buku pendukung juga menyebabkan bertambahnya permasalahan dalam memahami pembelajaran dribbling bola basket. Dalam proses pembelajaran teknik dribbling dalam bola basket guru Penjas masih menerapkan metode komando. Guru lebih banyak berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa lebih banyak melihat dan mendengar arahan guru. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran berlangsung kurang menarik dan tidak memberikan motivasi yang baik terhadap siswa. Alasan peneliti melakukan penelitian di kelas VII SMP Negeri 27 Medan dikarenakan kelas tersebut KKM dalam materi bola basket khususnya untuk teknik dribble belum tercapai. Berdasarkan hal itu, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai peningkatan hasil belajar permainan bola basket terutama pada ketrampilan teknik dribble pada siswa SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 melalui skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribble Dalam Permainan Bola Basket Melalui Modifikasi Permainan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dribbling pada bola basket, metode mengajar guru selama ini masih monoton, kejenuhan siswa pada saat proses pembelajaran mempengaruhi hasil belajar dribbling pada bola basket. cara mengajar tradisional yang berorientasi pada teacher centered mengakibatkan rendahnya hasil belajar dribbling pada bola basket, serta

7 kejenuhan siswa dalam proses belajar penjas dengan cara guru sering menggunakan teori yang sama, dengan menerapkan modifikasi permainan bola basket dapat meningkatkan hasil belajar dribbling pada bola basket. C. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi masalah, peneliti perlu membatasi masalah penelpitian ini agar tidak terlalu luas sehingga dapat menyebabkan kurang efektifnya penelitian ini. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan teknik dribble dalam permainan bola basket melalui penerapan modifikasi permainan pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Variabel dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu : 1. Variabel Bebas : Modifikasi Permainan bola basket 2. Variabel Terikat : Hasil belajar dribble bola basket D. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan modifikasi permainan bola basket dapat meningkatkan hasil belajar teknik dribble dalam permainan bola basket pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang disampaikan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dribble pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

8 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Meningkatkan hasil belajar dribble bola basket siswa SMP Negeri 27 Medan. 2. Terhadap guru pendidikan jasmani SMP Negeri 27 Medan sebagai bahan masukan mengenai peningkatan teknik dasar siswa. 3. Memberikan informasi bagi pengembangan ilmu dan keterampilan lebih baik lagi terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar bermain bola basket bagi para siswa. 4. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang penelitian, khususnya penelitian tentang penerapan modifikasi permainan bola basket. 5. Sebagai masukkan bagi mahasiswa lain di jurusan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.