BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diakses langsung oleh nasabah pengguna mobile banking melalui

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking

PENGARUH KEGUNAAN, KEMUDAHAN, RESIKO DAN KEPERCAYAAN TERHADAP PENGGUNAAN MOBILE BANKING (Studi pada nasabah Bank BRI Kantor Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mobile Banking Bank Mandiri adalah sebagai berikut Ruth Magdalena dan Dr. Zaki Baridwan (2015)

I. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengambil topik pengaruh kepercayaan, kemudahan dan persepsi resiko nasabah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi komunikasi mengalami kemajuan yang pesat seiring

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ayu Wulandary,2014

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelasanaan penelitian. Berikut akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB I PENDAHULUAN. fisik atau menggunakan komputer untuk internet banking (Gu et al. 2009;

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan Teknologi Informasi pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. penerimaan teknologi merupakan suatu model yang disusun oleh Davis et al,.

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KEMUDAHAN, KEGUNAAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP SIKAP DALAM PENGGUNAAN MOBILE BANKING

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN PENGGUNAAN Mobile BankingSEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan industri secara global, baik dampak positif maupun dampak negatif.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasinya sebagai sarana nasabah untuk bertransaksi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pikkarainen et al. (2004: 204) mendefinisikan E-banking sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Dimana sektor perekonomian menjadi tolak ukur kemakmuran suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya dalam dunia bisnis perbankan yaitu peran kartu kredit yang

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya teknologi modern masyarakat bisa lebih memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat memanfaatkan fasilitas yang telah di sediakan oleh pihak terkait. Hal tersebut tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan, tetapi juga telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan semakin modern, maka komunikasi yang efektif dan efisien pun semakin dibutuhkan sehingga banyak orang ingin untuk menciptakan alat yang dapat membantu manusia dalam mengatasi masalahnya terhadap komunikasi sehingga terciptalah internet. Internet juga dimanfaatkan kalangan orang maupun organisasi untuk berbisnis. Terutama pada bank, salah bentuk layanan yang dikembangkan oleh bank adalah layanan satu online banking. Online banking adalah layanan transaksi perbankan yang dapat dilakukan oleh nasabah baik dari rumah, tempat usaha atau di lokasi-lokasi lain yang bukan di lokasi bank yang riil (kantor cabang) dengan 1

2 menggunakan media komunikasi seperti komputer, telepon seluler dan telepon rumah. Bentuk layanan perbankan berbasis online adalah Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) (Irmadhani dan Nugroho, 2012). Bank Indonesia membagi layanan e- banking menjadi 4 kategori, yaitu internet banking, mobile banking, phone banking dan SMS banking. Akan tetapi perkembangan teknologi informasi saat ini yang sangat pesat membuat keempat layanan tersebut semakin sulit untuk dibedakan. Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah maraknya penggunaan telepon seluler atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan handphone, selain melalui media internet. Saat ini, banyak aspek kehidupan yang menggunakan media internet dan handphone, termasuk industri perbankan. Perbankan yang dilakukan secara online adalah sistem pengiriman termurah untuk melakukan layanan perbankan (Robinson, 2009; Sathye, 1999). Sejumlah penelitian juga telah mengidentifikasi keuntungan untuk nasabah bank, termasuk penghematan biaya dan waktu serta manfaat yang didapatkan oleh nasabah bank (Howcroft et al, 2002;. Polatoglu dan Ekin, 2001). Mobile Banking (yang juga dikenal sebagai M-Banking, SMSbanking, dan lain sebagainya) merupakan sebuah terminal yang digunakan sebagai performing balance checks, transaksi keuangan, pembayaran dan sebagainya. Dengan menggunakan alat bergerak seperti mobile phone. Mobile banking saat ini kebanyakan ditunjukkan via SMS atau Mobile

3 Internet tetapi dapat juga menggunakan program pendownload mobile device (Buse dan Tiwari, 2007) dalam Pratiwi (2012). Jasa mobile banking memiliki produk-produk seperti sms-banking, mobile phone banking dan lain sebagainya. Jasa mobile banking merupakan modifikasi dari layanan internet banking yang menghubungkan bank dengan klien dari jarak jauh melalui jaringan internet. Mobile banking atau yang lebih dikenal dengan sebutan m-banking merupakan sebuah fasilitas atau layanan perbankan menggunakan alat komunikasi bergerak seperti handphone, dengan penyediaan fasilitas untuk bertransaksi perbankan melalui sms (pesan singkat) pada handphone. Dengan adanya handphone dan layanan mobile banking, transaksi perbankan yang biasanya dilakukan secara manual, artinya kegiatan yang sebelumnya dilakukan nasabah dengan mendatangi bank, kini dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi gerai bank, hanya dengan menggunakan handphone nasabah dapat menghemat waktu dan biaya, selain menghemat waktu mobile banking juga bertujuan agar nasabah tidak ketinggalan jaman dalam menggunakan media elektronik yang sudah modern dan juga bisa lebih memanfaatkan media handphone yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi tetapi juga dapat digunakan untuk berbisnis atau bertransaksi. Layanan mobile banking memberikan kemudahan kepada para nasabah untuk melakukan transaksi perbankan seperti cek saldo, transfer antar rekening, dan lain-lain. Dengan fasilitas ini semua orang yang memiliki ponsel dapat dengan mudah bertransaksi

4 dimana saja dan kapan saja. Pada akhirnya bank beramai-ramai menyediakan fasilitas mobile banking demi mendapatkan kepuasan dan peningkatan jumlah nasabah (Souranta, 2003 dalam Rahmawaty, 2010 dalam Tirtana dan Sari, 2014). Perangkat komunikasi merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang pada saat ini juga dimanfaatkan oleh sektor perbankan. Para nasabah dapat melakukan transaksi dan layanan perbankan lainnya, kapan dan dimanapun mereka berada. Saat ini sudah banyak bank yang telah menyediakan akses mobile untuk mengetahui informasi keuangan khususnya Bank BRI selaku bank yang menyediakan layanan mobile banking. Kondisi tersebut merupakan salah satu perbaikan layanan terhadap nasabah, karena pada kenyataannya dalam melaksanakan transaksi perbankan setiap nasabah minimal membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit berada dalam antrian. Hal tersebut akan cenderung berdampak merugikan bagi para nasabah jika waktu serta peluang bisnis mereka tersita hanya untuk bertransaksi di bank. Menurut Lewis et al.(2010) dalam Mubiyantoro dan Syaefullah (2013) yang meneliti tentang Prediksi dari konsumen muda untuk memilih menggunakan mobile banking, yang kemudian dikaitkan dengan hubungan dari persepsi biaya, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kesuaian, dan risiko pada perilaku pengguna mobile banking. Penelitian yang dilakukan oleh Ja Chul Gu (2009) dalam Mubiyantoro dan Syaefullah (2013) meneliti tentang hubungan antara

5 empat konsep dalam kepercayaan, hubungan antara empat konsep dari persepsi kemudahan penggunaan, kualitas sistem, dan persepsi kegunaan pada pengendalian sikap atau perilaku. Penelitian yang dilakukan oleh Riquelme dan Rios (2010) dalam Mubiyantoro dan Syaefullah (2013) meneliti apakah sikap yang terdiri dari risiko, norma sosial, keuntungan relatif, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat untuk mengadopsi pelayanan mobile banking. Dan penelitian yang dilakukan oleh Shi Yu (2009) dalam Mubiyantoro dan Syaefullah (2013) meneliti tentang persepsi keyakinan sendiri berpengaruh terhadap persepsi kemudahan, dan persepsi kegunaan terhadap minat untuk menggunakan mobile banking. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk melihat kemudahan suatu teknologi adalah Technology Acceptence Model (TAM). Model TAM yang mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action) dikembangkan oleh Davis (1986) dalam Tirtana dan Sari (2014). Perbedaan mendasar antara TRA dan TAM adalah penempatan sikapsikap dari TRA. TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived usefulness (persepsi kebermanfaatan) dan perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) yang memiliki relevansi untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna terhadap teknologi (Acceptance of IT). Dalam hal ini TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku para penggunanya (Hanafi et al, 2013 dalam Tirtana dan Sari, 2014).

6 TAM (Technology Acceptance Model) adalah salah satu model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen. TAM (Technology Acceptance Model) ini dikemukakan oleh Davis (1986) dalam Tirtana dan Sari (2014) yang mengembangkan kerangka pemikiran tentang minat pemanfaatan teknologi informasi. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. TAM merupakan satu di antara banyak model penelitian yang berpengaruh dalam studi determinan akseptasi teknologi informasi. TAM banyak digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai (user acceptance) dan pemakaian yang berdasarkan persepsi terhadap kemudahan penggunaan teknologi informasi (perceived usefulness) dengan mempertimbangkan kemudahan dalam penggunaan TI (Perceived Ease of Use). Resiko (risk) transaksi dan kelengkapan fitur layanan mobile banking merupakan hal yang sangat dipertimbangkan dalam melakukan transaksi maya (virtual) karena jarak, kemampuan teknologi dalam memfasilitasi transaksi, layanan yang tidak bertatap muka dengan teller/customer service dan banyak hal yang dipertimbangkan nasabah bank dalam transaksi melalui mobile banking. Variabel resiko ditambahkan untuk melihat bagaimana perilaku nasabah bank untuk menggunakan mobile banking ini. Davis et al. (1989) mendefinisikan persepsi atas kemanfaatan (perceived usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya

7 bahwa menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Penelitian Davis (1989) menunjukkan bahwa konstruk persepsi kegunaan (perceived usefullness) mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi. Penelitian yang menyebutkan hal yang sama juga pernah dilakukan diantaranya peneltian yang dilakukan oleh Chau (1996); Igabria et al. (1997); Sun (2003) dalam Tirtana dan Sari (2014). Davis et al. (1989) mendefinisikan faktor kemudahan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya untuk dapat melakukaannya. Berdasarkan definisinya maka dapat diketahui bahwa konstruk persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang percaya bahwa sistem informasi tersebut mudah untuk digunakan maka orang tersebut akan menggunakannya. Penelitian yang menyebutkan hal yang sama juga pernah dilakukan diantaranya peneltian yang dilakukan oleh Hong et. al. (2001), Kamel dan Hassan (2003), dan Chan dan Lu (2004) dalam Tirtana dan Sari (2014). Persepsi risiko adalah suatu persepsi-persepsi pelanggan tentang ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan kegiatan (dowling dan staelin, 1994 Safeena et al. (2009).

8 Farizi dan Syaefullah (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa persepsi risiko memiliki efek yang signifikan dan positif pada pelanggan untuk menerima sistem perbankan online. Das dan Teng (1998) dalam Farizi dan Syaefullah (2013) menyebutkan bahwa kepercayaan (trust) sebagai derajat di mana seseorang yang percaya menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayanya di dalam situasi yang berubah ubah dan beresiko. Pavlou (2003) dalam Farizi dan Syaefullah (2013) dalam penelitian mengenai penerimaan konsumen terhadap e-commerce menyebutkan bahwa trust atau kepercayaan berhubungan positif dengan niat untuk bertransaksi. Suh dan Han (2002) dalam Farizi dan Syaefullah (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kepercayaan sangat berhubungan atau mempengaruhi minat menggunakan internet banking. Penelitian ini mereplikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Irwan Tirtana dan Shinta Permata Sari (2014) yang berjudul Analisis Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan dan Kepercayaan Terhadap Penggunaan Mobile Banking. Dan menambahkan 1 variabel Resiko dari penelitian Ari Mubiyantoro dan Syaefullah (2013) yang berjudul Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kesesuaian dan Persepsi Resiko Terhadap Sikap Penggunaan Mobile Banking. Penelitian ini juga membedakan objek penelitiannya.

9 Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil judul Pengaruh Kegunaan, Kemudahan, Resiko dan Kepercayaan Terhadap Penggunaan Mobile Banking (Studi pada nasabah Bank BRI Kantor Cabang Solo-Kartasura). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Kegunaan berpengaruh terhadap Penggunan Mobile Banking? 2. Apakah Kemudahan berpengaruh terhadap Penggunaan Mobile Banking? 3. Apakah Resiko berpengaruh terhadap Penggunaan Mobile Banking? 4. Apakah Kepercayaan berpengaruh terhadap Penggunaan Mobile Banking? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk menguji adanya pengaruh Kegunaan terhadap Penggunaan Mobile Banking. 2. Untuk menguji adanya pengaruh Kemudahan terhadap Penggunaan Mobile Banking.

10 3. Untuk menguji adanya pengaruh Resiko terhadap Penggunaan Mobile Banking. 4. Untuk menguji adanya pengaruh Kepercayaan terhadap Penggunaan Mobile Banking. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Yaitu untuk memberikan pengetahuan mengenai ilmu akuntansi khususnya dibidang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sehingga dapat menganalisis pengaruh kegunaan, kemudahaan, resiko dan kepercayaan atas penggunaan mobile banking. 2. Bagi Peneliti Yaitu guna untuk memberikan pengetahuan tambahan, wawasan dan menambahkan referensi agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti dan dapat mengetahui seberapa pengaruh kegunaan, kemudahaan, resiko dan kepercayaan atas penggunaan mobile banking. 3. Bagi Peneliti Penelitian Selanjutnya Yaitu diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dan sebagai penambah wacana keilmuan.

11 4. Bagi pihak Bank BRI Kantor Cabang Solo Kartasura Yaitu sebagai pengetahuan bagi nasabah dalam menggunakan mobile banking dan selanjutnya agar lebih banyak lagi nasabah yang menggunakan mobile banking. E. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah pemahaman dan penelaahan penelitian, maka dibuat rancangan penulisan sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TINJUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori yang berisi tentang pengertian teori penelitian, penggunaan mobile banking, pengertian kegunaan, kemudahaan, resiko, kepercayaan, Bank Rakyat Indonesia, penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang ruang lingkup penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, jenis data dan sumber data, definisi operasional variabel dan metode analisis data.

12 BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian, statistik deskriptif, analisis data dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang dapat dijadikan masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan.