BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan melalui proses pengilangan minyak mentah. Saat ini BBM telah

BAB I PENDAHULUAN. 2015, bahwa saat ini jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 Milyar jiwa. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) JENIS PERTALITE DI KOTA DEPOK THERESIA DAMAYANTI

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah banyak, mudah dibawa dan bersih. Untuk bahan bakar motor gasoline. mungkin belum dapat memenuhi persyaratan pasaran.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB II EKSPLORASI ISU BIS IS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

2015 ANALISIS TATA LETAK DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UNTUK UMUM PERTAMINA CABANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Menurut Kadir (2006), pembangunan ekonomi membutuhkan jasa

BAB I PENDAHULUAN. produk bagi konsumen baik berupa barang ataupun jasa. Produsen seperti ingin

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahan bakar minyak sebagai salah satu sumber energi. mengalami peningkatan yang signifikan sejalan dengan pertumbuhan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR BENSIN JENIS PERTALITE DAN PERTAMAX PADA MESIN BERTORSI BESAR ( HONDA BEAT FI 110 CC )

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

Pengujian Kinerja Mesin Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Amara Books, Jogjakarta, 2003, hlm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya, terlihat dari kebutuhan alat transportasi sebagai. penunjang perokonomian, hal ini dapat dilihat dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari fosil hewan dan tumbuhan yang telah terkubur selama jutaan tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuels (EPA, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB I PENDAHULUAN. dilingkungan sekitar, pengembangan teknologi di Indonesia masih terus

ANALISIS MASALAH BBM

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

STUDI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK KINERJA SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI JENIS BAHAN BAKAR BENSIN

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang. peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK BBM BERDASARKAN PERSEPSI PELANGGAN DI PT PERTAMINA (PERSERO) GELADIKARYA

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KINERJA MESIN STUDI EKSPERIMEN PADA SEPEDA MOTOR SUPRA X TAHUN 2002

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

JURNAL PERBEDAAN VARIASI PERFORMA MOTOR YAMAHA MIO SOUL GT YMJET FI 113CC TAHUN 2013 MENGUNAKAN BAHAN BAKAR PREMIUM 88, PERTALITE 90 DAN PERTAMAX 92

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin menarik untuk dicermati, karena terjadi fluktuasi harga BBM

Solusi Cerdas Membantu Program Pembatasan BBM Dengan Pengunaan BBG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB V PENUTUP. Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dari analisis berbagai data dan fakta yang

Mobil atau Motor kita baiknya diisi bensin apa ya? Ada pilihan bensin yaitu Premium, Pertamax dan Pertamax Plus yang merupakan produk Pertamina, dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia ini sangatlah ketat, karena

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

Wah jadi bagaimana dong?

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERTAMINA SIAP IMPOR BBM TIDAK LEWAT TRADER DPR MINTA BPK PERIKSA PETRAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan

Selenoid valve 12 volt, suhu, torsi maksimum, daya maksimum, dan emisi gas buang

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

Pengaruh Penggunaan dan Perhitungan Efisiensi Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Pertalite 90 Terhadap Kinerja Motor Honda Beat Injeksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi kepada pelanggannya,

JURNAL ANALISA PENGARUH BUSI IRIDIUM DAN PERTALITE TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO 125

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

I. PENDAHULUAN. Namun demikian cadangan BBM tersebut dari waktu ke waktu menurun. semakin hari cadangan semakin menipis (Yunizurwan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu jenis motor pembakaran dalam (Internal Combustion

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran.

Disampaikan Dalam Rangka Diskusi Meja Bundar Tinjauan Persiapan Penerapan Standard EURO II Kendaraan Type Baru 2005

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Pengendalian. Pengguna. Bahan Bakar Minyak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia yang semakin panas atau dikenal dengan istilah global warming, isu

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan inovasi yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara UKDW

BAB I PENDAHULUAN. membaik dibandingkan tahun-tahun saat krisis ekonomi melanda bangsa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

HARGA (SELALU) BARU BBM DAN DAMPAKNYA (SELALU) BAGI KONSUMEN. Zamroni Salim, Ph.D The Habibie Center - LIPI

Pengujian Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Dengan Rasio Kompresi Dan Bahan Bakar Yang Berbeda

PENERAPAN PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN UU NOMOR 28 TAHUN 2009 TERKAIT BBM BERSUBSIDI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia, sector transportasi khususnya kendaraan bermotor adalah salah satu sektor yang menggunakan BBM terbanyak di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini menuntut produsen BBM untuk menyediakan BBM ramah lingkungan. Produk BBM tersebut sekarang lebih dikenal dengan produk BBM non subsidi karena dalam pemasarannya produk tersebut tidak disubsidi oleh pemerintah. PT Pertamina (persero) sebagai perusahaan Negara penghasil BBM telah melakukan produksi BBM non subsidi dengan merek pertalite. Pertalite merupakan bahan bakar ramah lingkungan beroktan tinggi (nilai oktan 90) yang ditunjukan untuk kendaraan yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertalite juga direkomendasikan untuk semua jenis kendaraan untuk peningkatan kinerja mesin kendaraan, sejak diluncurkan pada September 2015 yang lalu konsumen BBM jenis pertalite dikota medan semakin meningkat. Perkembangan konsumsi BBM berjenis pertalite di kota Medan dinilai sangat pesat, saat ini konsumsi pertalite di kota medan perhari mencapai 122 kilo liter (KL). Angka ini meningkat dari konsumsi awal yang hanya 43 kilo liter perharinya, artinya konsumsi masyrakat terhadap bahan bakar berjenis pertalite memang mengalami peningkatan. 1

Semenjak ditetapkannya UU No. 22 Tahun 2001 tentang minyak dan Gas Bumi, pertamina bukan lagi sebagai pengelola tunggal BBM di Indonesia. Sebab didalam UU tersebut dinyatakan bahwa kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir dapat dilaksanakan oleh badan usaha milik Negara, badan usaha milik daerah, koperasi, usaha kecil atau badan usaha swasta. Dengan kata lain, dengan penetapan UU tersebut telah membuka peluang bagi perusahaan penyedia BBM selain pertamina untuk mengembangkan usaha di bidang pengelolaan dan pemasaran BBM di Indonesia. Di Indonesia terus digalakan inovasi-inovasi untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada dilingkungan sekitar, tak terkecuali di dunia otomotif. Para pemilik kendaraan bermotor mempunyai variasi kebutuhan yang diinginkan. Hal tersebut mendorong untuk terus dilakukan upaya modifikasi guna mendapatkan perfoma kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Salah satu kendaraan bermotor yang sering mengalami modifikasi adalah sepeda motor. Modifikasi sepeda motor dapat berkembang pesat sekarang ini seiring dengan makin tingginya minat pemilik kendaraan tersebut. Tujuanya adalah mendapatkan peforma motor yang lebih baik, tenaga yang dihasilkan lebih besar, akselerasi yang cepat, konsumsi bahan bakar yang irit, dan gas buang yang bebas polutan. Permintaan BBM jenis premium juga dipengaruhi oleh barang substitusinya, yaitu harga pertalite dan tingkat pendapatan (kondisi perekonomian) Sumatera Utara. Pertimbangan masyarakat dalam menggunakan pertalite adalah jumlah oktan yang lebih tinggi sehingga akan membuat mesin 2

kendaraan menjadi lebih bersih karena oktan yang lebih tinggi dibandingkan premium. Dengan semakin dekatnya harga premium dengan pertalite maka akan mempengaruhi pola permintaan premium di Sumatera Utara. Demikian juga dengan kondisi perekonomian. Dapat dipastikan bahwa semakin membaiknya kondisi perekonomian, yang diperlihatkan dengan besarnya PDRB Sumatera Utara, maka akan meningkatkan permintaan premium di Sumatera Utara. Pembahasan di atas, menunjukkan bahwa persoalan BBM di Sumatera Utara merupakan permasalahan yang masih penting sehingga akan apapun yang terjadi dengan harga dan permintaan BBM merupakan variable yang masih sangat penting diperhatikan dan diperhitungkan dalam menganalisis perekonomian Sumatera Utara. Persoalan permintaan BBM semakin penting didiskusikan apabila melihat banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi BBM sebagai kebutuhan dalam melakukan aktifitas kehidupannya. Bagi Sumatera Utara kebijakan energi yang menyeluruh dan terpadu sangat dibutuhkan. Pertalite memang dapat mengurangi tingkat penjualan premium, namun tidak menutup kemungkinan pertalite juga akan mengurangi tingkat penjualan pertamax dimasyarakat. Hal ini dapat terjadi karena harga dan kualitas dari pertalite berada diantara premium dan pertamax. Ketika konsumen dari premium berpindah ke pertalite tentu saja merupakan ke untungan bagi PT Pertamina (Persero) karena pertalite memberikan margin yang lebih baik. Selain itu karena nilai (RON) pertalite (90) lebih tinggi dari premium (88) maka hasil pembakaran mesin kendaraan (gas buang) yang ada diharapkan akan lebih ramah lingkungan. Namun sebaliknya ketika konsumen dari pertamax berpindah ke pertalite, maka 3

akan muncul resiko bahwa profit perusahaan berkurang dari sisi margin penjualan, dan karena nilai RON pertalite lebih rendah dari pertamax (92) maka hasil pembakaran mesin kendaraan (gas buang) yang ada akan lebih tidak ramah lingkungan. Hingga saat ini, BBM jenis premium di kota medan mulai langka, bahkan kelangkaan ini terjadi di semua SPBU yang ada di kota medan. Yang menyebabkan masyarakat pengendara yang mengisi premium terpaksa mengalih ke pertalite dan pertamax. Yang kita ketahui saat ini premium langka dan akan dihapuskan tentu mengagetkan masyarakat karena membuat kegaduhan dengan tidak memberikan informasi yang jelas mengenai kelangkaan premium. Di mana sekarang ini munculnya bahan bakar minyak (BBM) non subsisi yaitu pertalite dan pertamax, yang mengharuskan mereka menggunakan BBM tersebut. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium terus turun, karena konsumen mulai menggunakan BBM non subsidi terutama jenis pertalite yang harganya tidak terlalu jauh di bandingkan premium. Sejarah pertalite 90 adalah salah satu Bahan Bakar Minyak (BBM) produk Pertamina yang diluncurkan pertama kali pada Jum'at, 24 Juli 2015. Peluncuran Pertalite. Awalnya peluncuran pertalite direncanakan pada mei 2015 lalu. Namun, persiapan peluncuran Pertalite belum matang. Selain itu, hadirnya Pertalite juga sempat menimbulkan polemik sebab dikhawatirkan menghapus eksistensi premium di pasaran. Peluncuran Pertalite pascalebaran 2015 juga dipicu oleh faktor iklim politik. Artinya suasana iklim politik cair karena sudah maaf-maafan, yang meminimalisir penyerangan pascalebaran tersebut. 4

Pertalite memiliki nilai oktan rata-rata antara Premium (oktan: 88) dan Pertamax (oktan: 92 dan 95). Peluncuran Pertalite diharapkan dapat menggantikan konsumsi masyarakat terhadap Premium. Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi (di atas 9 seperti yang digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru). Penentuan harga Pertalite pada awal peluncuran yakni sekitar Rp 8.400 per liter. Harga tersebut menunjukkan harga Pertalite lebih tinggi dari Premium (Rp 7.400) namun tetap dibawah Pertamax (Rp 9.300) atau penentuan harga diantara dua jenis BBM tersebut. Konsumen juga cenderung memilih BBM yang ramah lingkungan kadar oktan (RON) lebih tinggi seperti pertalite atau pertamax karna kualitasnya lebih tinggi dibandingkan premium, dengan selisih harga yang tidak terlalu lebar, kualiatas yang diperoleh konsumen dari pertalite dan pertamax jauh lebih bagus. Karena konsumen mengatakan tren penurunan konsumen premium sangat dipengaruhi factor harga, dengan selisih hanya tidak jauh berbeda, konsumen lebih memilih BBM dengan kualitas yang lebih bagus dan masyarakat sudah berubah dan memilih BBM yang berkualitas karena bias meningkatkan performa mesin dan ramah lingkungan. Konsumen sudah sudah jauh lebih selektif m,emilih BBM yang sesuai spesifikasi kendaraan masing-masing. Hal inilah yang menjadikan pertalite berkembang pesat di kota medan pertalite yang awalnya konsumsi hanya 43 KL perhari, menjadi 122 KL perharinya, Hal ini menunjukkan peminatnya semakin bertambah (Http://www.republika.co.id). 5

Sejak bulan Agustus tahun lalu PT. Pertamina Persero meluncurkan jenis bahan bakar pertamax turbo, dengan RON 98, lebih tinggi dari pertamax plus yang memiliki RON 95. Sejak hadirnya pertamax turbo, Pertamina akhirnya meniadakan pasokan pertamax plus. Dengan begitu, konsumen pertamax plus harus memilihg turun ke Pertamax 92 atau naik ke Pertamax Turbo. Banyak orang yang masih sangsi dengan efek RON tinggi yang dimiliki Pertamax Turbo. Tak sedikit yang beranggapan penggunaan bahan bakar jenis tersebut bisa berdampak buruk pada mesin kendaraan. Menanggapi keraguan masyarakat, Pertamina secara rinci menjelaskan dampak penggunaan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi. Menurut Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Afandi, penggunaan bahan bakar dengan tingkat emisi lebih tinggi tidak akan merusak mesin kendaraan, justru penggunanya membuat mesin lebih responsif. PT. Pertamina resmi meluncurkan pertamax turbo dengan harga Rp. 9.300 per liter, sedangkan harga BBM pertalite RON 90 sebesar Rp. 7.500 per liter. Berdasarkan pendapat diatas, bahwa masyarakat lebih memilih bahan bakar pertalite dibandingkan dengan bahan bakar pertamax turbo, sebagian besar masyarakat melihat dari harganya karena harga pertalite lebih murah. Berdasarkan dari referensi diatas, peneliti ingin mengetahui pendapat masyarakat terhadap bahan bakar pertalite dan mengajukan penelitian dengan judul: Analisis Permintaan Masyarakat Terhadap BBM Pertalite Di Kota Medan. 6

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: a. Apakah Pendapatan mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. b. Apakah harga Premium berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. c. Apakah harga Pertamax berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. d. Apakah harga Pertalite berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui apakah Pendapatan masyarakat mempengaruhi pilihan terhadap bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. b. Untuk mengetahui apakah harga Premium berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. c. Untuk mengetahui apakah harga Pertamax berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. d. Untuk mengetahui apakah harga Pertalite berpengaruh terhadap permintaan bahan bakar minyak Pertalite di Kota Medan. 7

1.4 Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Masyarakat, dapat menjadi masukan dalam pengelolaan dan pengembangan bahan bakar Pertalite. b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang bahan bakar Pertalite. 8