BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2000), hlm S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT, terampil cerdas memiliki etos kerja yang tinggi, budi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2012),hlm Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

BAB II KERANGKA TEORI

Tafsir Surat Al-Kautsar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya (sahadat),

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RIWAYAT HIDUP PENULIS

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Sucikan Diri Benahi Hati

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. al- Fauzan, Saleh, Fikih Sehari-hari, Jakarta: Gema Insani Press, 2005.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu anugerah yang diberikan Allah kepada manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran siswa, sebab tanpa ada pemahaman materi shalat fardhu

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah struktur dan terdiri dari prinsip-prinsip, sehingga membentuk suatu desain

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/1437 H

Mam MAKALAH ISLAM. Tuntunan Islam tentang Gerhana

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam hidup yaitu sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagai makhluk pribadi, manusia mempunyai beberapa tujuan, kebutuhan dan cita-cita yang ingin dicapai. Sedangkan sebagai makhluk sosial, individu selalu berinteraksi dan hidup dinamis bersama orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia harus menempatkan dirinya dan berperan sesuai dengan statusnya dalam masyarakat dan lingkungan tempat ia berada. 1 Hubungan sosial dipergunakan untuk menggambarkan suatu keadaan dalam mana dua orang atau lebih terlibat dalam suatu proses perilaku. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan manusia yang lainnya melahirkan komunikasi dua arah melalui bahasa yang mengandung tindakan dan perbuatan. Hal ini karena ada aksi dan reaksi, interaksipun akan terjadi, interaksi akan berlangsung bila ada hubungan timbal balik antara dua arah atau lebih yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. 2 Namun, tingkah laku sosial 2001), hlm. 42. 1 Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2 Saiful Bachri Djamarah, Pengajar dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 10. 1

yang baik ini tidak semua terjadi pada diri seseorang termasuk siswa usia MI. Karakteristik siswa di usia MI sangat beragam, ada beberapa siswa yang senang mengatur, menang sendiri, memaksa teman, acuh tak acuh, dan sebagainya. Apabila dalam masa ini, anak tidak berhasil mengatasi situasi-situasi kritis dan terlalu mengikuti gejolak emosinya, maka besar kemungkinannya ia akan terperangkap ke jalan yang salah. 3 Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk mengendalikan tingkah laku anak agar tidak terperangkap ke jalan yang tidak benar. Ada banyak hal bisa dilakukan untuk mengembangkan tingkah laku atau perilaku sosial anak, salah satunya dengan membiasakan anak secara intensif melakukan shalat berjamaah. Dalam agama Islam banyak sekali ajaran dan larangan yang harus kita patuhi. Salah satu ajaran agama Islam dalam beribadah adalah ibadah shalat. Karena shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, dan sesungguhnya, dengan shalat kita dapat selalu mengingat Allah dan shalat merupakan ibadah yang keutamaannya lebih besar dari ibadah lainnya. Sebagaimana firman Allah : hlm. 84-85. 3 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 2

Bacalah kitab (Al Qur an) yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesugguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(q.s. Al-Ankabut/29: 45) 4 Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 5 Dengan akal dan jasmani yang sempurna manusia diwajibkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena salah satu tujuan dari penciptaan manusia adalah agar dia beribadah kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang paling utama adalah shalat. Karena shalat memiliki posisi khusus dan tersendiri dalam islam yang tidak tertandingi oleh posisi ibadah lain manapun. 6 Perintah shalat oleh Rasulullah SAW mulai ditanamkan ke dalam hati jiwa anak-anak sejak mereka kecil. 7 Rasulullah SAW juga memberikan pengertian bahwa amal ibadah yang pertama-tama kali di hisab di hari kiamat adalah shalat, jika shalatnya baik, maka baiklah semua 4 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Jakarta: Offset, 1965), hlm. 635. 5 Rois Mahfud,Al-Islam, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 9. 6 Musthafa Abdul Mu athi, Mengajari Anak Shalat Teori dan Praktik, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm. 23. 7 Abdul Kadir, Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap, (Jakarta: Gema Insani, 2012), hlm. 20. 3

amal perbuatannya, dan jika rusak shalatnya, maka biasanya amal yang lain ikut rusak. 8 Ibadah shalat bagi umat islam merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam keadaan apapun, yang berarti tidak ada ruang untuk berdalih dan mencari-cari alasan untuk melalaikan atau meninggalkannya. Jika ditinggalkan atau tidak dilakukan karena lalai atau sebab yang lain, maka akan berdosa dan akan menimbulkan kesan negatif bagi psikologi dan kepribadian yaitu perasaan bersalah. 9 Shalat dalam al-qur an dihubungkan dengan kebaikankebaikan, yaitu meminta kepada Allah untuk suatu yang baik. Al- Qur an menjelaskan, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu mendatangkan ketentraman jiwa bagi mereka. 10 Shalat adalah upaya membangun hubungan baik antara manusia dengan Tuhannya. Dengan shalat, kelezatan munajat kepada Allah akan terasa pengabdian kepada-nya akan terasa, pengabdian kepada- Nya dapat diekspresikan, begitu juga penyerahan segala urusan kepada-nya. Shalat juga mengantarkan seseorang kepada keamanan, kedamaian, dan keselamatan dari-nya. 11 8 Mukhlas Asy-Syarkani Al-Falahi, Rahasia dan Keajaiban Takwa, (Jogjakarta: Ad-Dawa Press, 2003), hlm. 52. 97. 9 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 10 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, (Jakarta : Imprint Bumi Aksara,2011), hlm. 91. 11 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, (Jakarta: Imprint Bumi Aksara, 2011), hlm. 93. 4

Pelaksanaan ibadah shalat disyari atkan secara berjamaah. Dengan shalat berjamaah makmum terhubung dengan shalat imamnya. Shalat berjamaah merupakan suatu tindakan ibadah shalat yang dikerjakan bersama-sama, dimana seorang diantaranya menjadi imam dan yang lainnya menjadi makmum. Hukumnya bagi laki-laki yang sehat dan tidak sedang dalam perjalanan adalah sunnah muakkadah, kecuali shalat jum at hukumnya wajib. Tidak ada larangan bagi kaum wanita untuk berjamaah di masjid, bahkan lebih baik daripada di rumah masing-masing apabila diketahui tidak ada fitnah. 12 Islam menyeru umatnya untuk berjamaah dengan melaksanakan shalat di masjid-masjid, agar mereka saling mengenal, saling menyayangi, saling menasehati, saling berwasiat dalam kebaikan, dan saling berwasiat dalam kebenaran. 13 Dengan demikian, Islam mengutamakan shalat berjamaah daripada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat. Semua itu dilakukan untuk mengagungkan dan mementingkan perintahnya. 14 Di MI Islmiyah Podorejo Ngaliyan Semarang, Pelaksanaan Shalat Dzuhur diwajibkan secara berjamaah di sekolah bagi siswa kelas IV, V dan VI. Karakterisik siswa di MI 12 M. Abdul Mujib, dkk, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994), hlm. 318. 13 Muhammad Mahmud As-sawaf, Panduan Lengkap Shalat Khusuk, (Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta,2011), hlm. 109. 14 Said bin Ali bin Wahf Al-Qathani, Lebih berkah dengan Shalat Berjamaah, terj. Muhammad bin Ibrahim, (Solo: Qaula, 2008), hlm. 56. 5

Ialamiyah sangat beragam antara satu siswa dengan siswa yang lainnya. Ada beberapa dari siswa yang bersifat baik dan adapula beberapa siswa yang bersifat kurang baik seperti ingin menang sendiri, acuh-tak acuh, dan kurang bertanggung-jawab. Dengan ibadah shalat dzuhur secara berjamaah di sekolah yang ditetapkan oleh MI Islmiyah Podorejo Ngaliyan Semarang diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengembangkan tingkah laku sosial siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh shalat dzuhur berjamaah di sekolah terhadap tingkah laku sosial siswa kelas V di MI Islamiyah Podorejo Ngaliyan Semarang Tahun 2015/2016 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh shalat dzuhur berjamaah di sekolah terhadap tingkah laku sosial siswa kelas V di MI Islamiyah Podorejo Ngaliyan Semarang? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh shalat dzuhur berjamaah di 6

sekolah terhadap tingkah laku sosial siswa kelas V di MI Islamiyah Podorejo Ngaliyan Semarang. 2. Manfaat Penelitian Dari judul tersebut dapat diambil beberapa manfaat penelitian yaitu: a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan ibadah shalat dzuhur berjamaah di sekolah dan meningkatkan tingkah laku sosial siswa. b. Bagi madrasah, hasil penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya hasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan. c. Bagi peneliti adalah untuk mengetahui adakah pengaruh shalat dzuhur berjamaah di sekolah terhadap tingkah laku sosial siswa. 7