BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa lambang bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga, 2008:1). Bahasa juga merupakan perwujudan tingkah laku manusia baik lisan maupun tulisan sehingga orang dapat mendengar, mengerti, serta merasakan apa yang dimaksud. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan antara sesama manusia (Samsuri, 1982 : 4). Setiap bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia belum bisa dikatakan bahasa, bila makna tidak terkandung di dalamnya. Apakah setiap arus ujaran mengandung makna atau tidak, haruslah dilihat dari konvensi suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap kelompok masyarakat bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah sepakat bahwa setiap struktur bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu pula. Dengan demikian terhimpunlah bermacam-macam susunan bunyi yang satu berbeda dari yang lain, yang masing-masing mengandung suatu makna tertentu bersama-sama membentuk perbendaharaan kata dari suatu masyarakat (Ritonga, 2008:1). Dalam penggunaan bahasa secara umum acapkali kata-kata itu digunakan secara tidak cermat sehingga maknanya umum. Tetapi dalam penggunaan secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu, bahasa itu digunakan secara cermat sehingga maknanya tepat dalam penggunaan. Makna sebuah kata, walaupun secara sinkronis tidak berubah tetapi karena faktor dalam kehidupan, dapat bersifat umum.
Makna kata baru menjadi jelas kalau sudah digunakan dalam suatu kalimat. Kalau lepas dari konteks kalimat, makna kata itu menjadi umum dan kabur. Tetapi dalam penggunaan secara khusus, dalam bidang kegiatan tertentu, penggunaan kata-kata secara cermat sehingga maknanya pun menjadi tepat (Chaer, 2003:70). Perkembangan makna mencakup segala hal tentang makna yang berkembang, berubah, dan bergeser. Gejala perubahan makna sebagai akibat dari perkembangan makna oleh para pemakai bahasa. Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan pikiran manusia (Djajasudarma, 2008:62). Peranan surat kabar dalam pembinaan bahasa dapat bersifat positif, namun juga dapat bersifat negatif. Apabila bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa yang baik dan terpelihara tentu saja pengaruhnya akan baik terhadap masyarakat pembaca. Akan tetapi, apabila bahasa yang digunakan oleh pers itu bahasa yang kacau dan tidak terpelihara, misalnya dalam penggunaan kata-kata tidak benar, maka akan memberikan pengaruh yang negatif dan merugikan masyarakat. Badudu (1985:138) menyatakan bahwa : bahasa pers ialah satu ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, dan menarik. Hal ini disebabkan adanya sifat ekonomis yang dibutuhan oleh surat kabar dan perlu diingat bahwa yang membaca surat kabar itu bukanlah hanya masyarakat dari kalangan terpelajar, melainkan juga sampai kepada masyarakat bawah. Surat kabar merupakan salah satu sumber informasi tertulis yang memuat tulisan dari berbagai macam penulis tentang suatu hal dan peristiwa. Surat kabar dalam menyampaikan informasinya menggunakan bahasa tulisan sebagai media informasi kepada pembaca. Bahasa surat kabar haruslah jelas dan mudah dipahami oleh si pembaca, namun demikian bukan berarti bahasa tulis yang ada dalam surat kabar tersebut bisa menggunakan bahasa yang sesuai keinginan si penulis. Dalam
menyajikan informasi si penulis harus menulis berita yang mudah dipahami isi berita yang ditulisnya. Apabila si penulis tidak menuliskan isi yang mudah dipahami tentu pembaca akan sulit mengerti makna dari tulisan tersebut atau bahkan salah menangkap makna yang terkandung dalam tulisan itu. Harian Seputar Indonesia terbit perdana, pada tanggal 30 Juni 2005. Harian ini dibentuk oleh PT Media Nusantara Informasi (MNI), sub-sidiary dari PT Media Nusantara Citra (MNC) yang menaungi RCTI, TPI, Global TV dan Trijaya Network. PT MNC sudah sangat berpengalaman dalam mengelola media serta terbilang mapan dan berpengaruh, baik di kalangan masyarakat maupun pengambil keputusan. Harian Seputar Indonesia memuat berita yang cukup lengkap meliputi ; Berita utama (news) meliputi berita budaya, cerpen dan puisi, ekonomi dan bisnis, internasional, megapolitan, nusantara, nasional, opini, politik dan hukum, periskop, polling dan analisis, quite of the boy, mirror, resensi buku, dan tokoh. Berita olahraga meliputi, bola manca, bola nasional, dan ragam olahraga. Berita life style meliputi automatic, fashion, family, syariah, food, home dan garden, office solution, movie dan musik, kesehatan, kolom dan pendidikan, ragam, selebrita, techno, travel, trend dan beauty, karier, energi, properti, remaja. Berita daerah meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan Sehubungan dengan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis perubahan makna kata harian Seputar Indonesia dan jenis perubahan makna yang paling dominan digunakan dalam harian tersebut. Selain itu, harian Seputar Indonesia mempunyai kalangan pembaca yang cukup banyak di Sumatera Utara, sehingga harian ini relevan untuk diteliti menjadi objek penelitian penulis yang berjudul : Analisis Perubahan Makna Kata dalam Harian Seputar Indonesia.
1.2 Masalah Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah penggunaan jenis-jenis perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia? 2. Jenis perubahan makna apa yang paling dominan dalam harian Seputar Indonesia? 1.3 Batasan Masalah Sebuah penelitian haruslah memiliki batasan masalah. Hal ini dilakukan agar penelitian yang dikaji terarah dan tidak terjadi penyimpangan masalah yang hendak diteliti. Adapun penelitian ini hanya menganalisis masalah tentang jenis-jenis perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia pada edisi 23 Agustus - 6 September 2010. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah : 1. Mendeskripsikan penggunaan jenis-jenis perubahan makna kata dalam harian Seputar Indonesia. 2. Mendeskripsikan jenis perubahan makna yang paling dominan pada harian Seputar Indonesia.
1.4.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Menambah bahan bacaan yang dipergunakan sebagai bahan perbandingan kepada peneliti-peneliti lain yang akan menganalisis hal yang sama di bidang linguistik khususnya yang ingin meneliti perubahan makna kata dalam media cetak. 2. Sebagai bahan masukan dalam kalangan pers dalam rangka turut mengembangkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3. Menambah wawasan kebahasaan mengenai relasi kemaknaan khususnya perubahan makna kata.