BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata

dokumen-dokumen yang mirip
13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upacara biasanya diiringi dengan syair, dan pantun yang berisi petuahpetuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan seiring dengan perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB V MODEL PELESTARIAN NYANYIAN MBUE-BUE PADA MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA

BAB III METODE PENELITIAN. dan jenis penelitiannya adalah analisis wacana. Analisis wacana. ilmiah, yang objeknya representatif perempuan muslim dalam

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

KAJIAN SEMIOTIK PADA POCAPAN GARA-GARA PAGELARAN WAYANG PURWA DENGAN LAKON DURYUDANA GUGUR OLEH KI TIMBUL HADI PRAYITNO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan topeng sebagai ciri khasnya. Tari topeng Betawi awalnya dipentaskan

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN, MANFAAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. Papua seperti seekor burung raksasa, Kabupaten Teluk Wondama ini terletak di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif


Membongkar Makna Pesan Verbal Dalam Lagu Dangdut Kontemporer (Analisis Semiotika Dalam Lirik Lagu Hamil Duluan Yang Dipopulerkan oleh Tuty Wibowo)

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi kepada masyarakat. Media massa mempunyai. dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. batas formal namun semua itu tidak begitu subtansial. Mitos tidak jauh dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

Resume Buku SEMIOTIK DAN DINAMIKA SOSIAL BUDAYA Bab 8 Mendekonstruksi Mitos-mitos Masa Kini Karya: Prof. Dr. Benny H. Hoed

BAB I PENDAHULUAN. Gereja mulai menggunakan nyanyian dalam upacara keagamaan sebelum abad

BAB I PENDAHULUAN. prosa dan puisi. Prosa adalah karya yang berbentuk naratif (berisi cerita). Puisi adalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

REPRESENTASI CINTA DAMAI DALAM LIRIK LAGU PERDAMAIAN (Studi Semiologi Representasi Dalam Lirik Lagu Perdamaian Oleh Band GIGI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan salah satu cabang seni, yang menggunakan bahasa sebagai

2015 GARAPAN PENYAJIAN UPACARA SIRAMAN CALON PENGANTIN ADAT SUNDA GRUP SWARI LAKSMI KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif interpretatif.

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. maupun artis, lagu ini mengandung makna yang sangat menarik untuk diteliti dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk berbudaya dan secara biologis mengenal adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan hasil sastra yang berupa puisi, prosa, maupun

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada akhirnya dapat membangun karakter budaya

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. lokal di sekolah dasar untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaankebudayaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Emoticon dalam Forum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. suku, agama dan bahasa daerah berbeda sehingga, Indonesia tercatat sebagai negara yang

BAB I PENDAHULUAN. menyalakan lampu sen bagian kanan yang berarti memberikan isyarat atau tanda

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB IV KESIMPULAN. Bab keempat memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan bahasa visual dipandang kurang penting, padahal banyak kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. serta menjadi milik masyarakat itu sendiri yang dikenal dan dikagumi oleh

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN...ii. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL...xv. DAFTAR GAMBAR...

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Fenomena kebudayaan selalu hadir dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai media komunikasi telah dijadikan instrumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tembang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ragam suara yang berirama. Dalam istilah bahasa Jawa tembang berarti lagu. Tembang juga disebut dengan istilah sekar, sebab tembang memang berasal dari kata kembang yang mempunyai persamaan makna dengan kata sekar atau bunga. Dalam masyarakat Jawa tembang sudah ada sejak semula, bahkan sebagian besar warisan budaya nenek moyang Jawa, dikemas dalam bentuk kidung atau tembang (Nugrahani, 2012). Tembang sebagai seni yang cukup menarik untuk dikaji karena mengandung makna yang perlu ditafsirkan lebih mendalam dan meluas, dilihat dari bagaimana masyarakat menggunakannya dan mempengaruhi kehidupan mereka. Oleh karena itu, tembang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Salah satu tembang yang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat adalah tembang Lir-ilir, yang dimiliki oleh masyarakat Jawa sebagai warisan budaya. Tembang ini digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam dan berdakwah di pulau Jawa. Dengan tembang Lir-ilir, Sunan Kalijaga mengajak masyarakat untuk memeluk agama Islam secara halus (Hardinata, 2015: 218). Tembang Lir-ilir, bila ditelaah lebih lanjut memiliki korelasi antara isi dan lirik lagu dengan ayat-ayat Al-Quran. 1

2 Selain digunakan dalam menyebarkan agama Islam oleh Sunan Kalijaga, tembang Lir-ilir selanjutnya digunakan oleh anak-anak saat bermain karena memiliki peran sebagai alat mendidik moral. Sehingga tembang ini termasuk tembang dolanan (tembang permainan). Tembang dolanan ini bukan hanya sebagai lagu yang biasanya dinyanyikan oleh anak-anak ketika bermain dan bersosialisasi dengan lingkungannya, atau lagu sekedar hiburan semata. Lebih dari itu, tembang dolanan merupakan karya seni yang sangat menarik karena di dalamnya terkandung makna yang tersirat, berisi pesan-pesan moral yang penting sebagai pembentuk karakter yang baik bagi anak bangsa (Nugrahani, 2012). Selanjutnya, tembang Lir-ilir dijadikan sebagai pengiring prosesi pernikahan adat Jawa, yaitu pada saat ritual sindur binayang dalam upacara panggih. Difungsikannya tembang dalam pernikahan adat Jawa, menciptakan pernikahan menjadi lebih bermakna mengenai filsafah hidup orang Jawa tentang kehidupan berumah tangga. Karena tembang kaya akan makna, penuh dengan nasihat-nasihat yang berguna bagi kehidupan manusia. Namun pada masa sekarang ini, tembang Lir-ilir sudah jarang dipahami dan dimaknai secara mendalam oleh masyarakat penggunanya. Akibatnya, pasangan-pasangan suami istri cenderung sulit mewujudkan pernikahan yang diidamkan. Di samping makna yang mengandung pesan, terdapat hal menarik pada tembang Lir-ilir yang juga perlu diketahui mengenai perubahan yang terjadi dari segi guna, yaitu tembang Lir-ilir yang sebelumnya digunakan sebagai alat dakwah oleh Sunan Kalijaga, selanjutnya digunakan sebagai tembang dolanan (maksudnya: tembang yang digunakan dalam permainan anak-anak), kini

3 digunakan sebagai pengiring prosesi pernikahan adat Jawa. Sehingga, dapat terlihat hubungan teks tembang Lir-ilir dengan pernikahan. Hal tersebut akan diketahui melalui pemaknaan teks tembang Lir-ilir. Pencarian makna pada teks tembang Lir-ilir akan menggunakan kajian semiotik. Kajian semiotik membahas tentang pertanda dan makna dari sistem tanda, bagaimana tanda dari jenis karya apapun dalam masyarakat, yang mengkomunikasikan makna (Vera, 2012: 2). Oleh karena itu, tanda yang terdapat dalam teks tembang Lir-ilir pada acara pernikahan tidak terlepas dari makna. Begitu banyak tokoh-tokoh yang mengemukakan teori semiotik, seperti Charles Sanders Peirce, Ferdinand de Saussure, Roman Jakobson, Roland Barthes, dan lainnya. Namun, penulis akan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Roland Barthes, yang di dalam teorinya menggunakan tiga hal yaitu denotasi, konotasi, dan mitos (pesan). Roland Barthes merupakan satu-satunya ahli yang menyisipkan mitos dalam inti teorinya. Tetapi, mitos yang dimaksud bukan seperti mitos yang sudah lama dikenal oleh masyarakat, yaitu bersifat suci. Bagi Rolan Barthes, kajian semiotik tidak hanya sampai pada pemaknaan saja, tetapi ada mitos (pesan) yang terkandung di dalam sebuah karya. Karya yang dimaksud adalah berbentuk teks tulis (nonverbal) maupun lisan (verbal). Roland Barthes menyebut mitos sebagai sistem semiologi karena mitologi adalah studi tentang tipe wicara, yang empat puluh tahun lalu diperkenalkan Sausure sebagai satu bagian dari ilmu tanda. Semiologi yang dikemukan oleh Roland Barthes adalah ilmu tentang bentuk, yang mempelajari penandaan secara terpisah dari kandungannya.

4 Mitos (pesan) yang disisipkan oleh Roland Barthes dalam sistem penandaan, akan diambil nilainya oleh masyarakat pengguna ataupun masyarakat luas. Pesan tersebut memiliki fungsi bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, Roland Barthes menganggap mitos sebagai suatu sistem komunikasi yang berupa penyampaian pesan. Semiologi yang dikemukan oleh Roland Barthes, akan mengupas makna (denotatif dan konotatif) yang terkandung dalam teks tembang Lir-ilir sampai pada mitos (pesan), yang ingin disampaikan kepada penikmat atau penggunanya. Teks tembang Lir-ilir yang dikaji menggunakan teori ini, tidak lagi melihat atau menemukan fakta yang ada, melainkan teori ini akan mendefinisikan dan mengeksplorasi fakta-fakta tersebut sebagai tanda bagi sesuatu yang lain. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap teks tembang Lir-ilir, yang digunakan dalam prosesi pernikahan adat Jawa menggunakan teori Roland Barthes dengan memberi judul penelitian, yaitu Teks Tembang Lir-ilir pada Pernikahan Adat Jawa (Kajian Semiotik). B. Identifikasi Masalah Sesuai dengan masalah yang diutarakan dalam latar belakang, terdapat sejumlah masalah yang diidentifikasikan seperti tersaji di bawah ini: 1) Masyarakat Jawa kurang memahami makna yang terkandung dalam teks tembang Lir-ilir pada pernikahan adat Jawa.

5 2) Masyarakat kurang peduli terhadap warisan budaya, salah satunya tembang Lir-ilir yang digunakan pada pernikahan adat Jawa, akibat perkembangan zaman. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas akan dibatasi agar tidak terlalu luas atau menyimpang dari masalah yang akan dikaji. Maka, penelitian ini dibatasi hanya pada teks tembang Lir-ilir pada pernikahan adat Jawa, yang maknanya kurang dipahami oleh masyarakat pengguna. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk mengarahkan penulis pada masalah yang sebenarnya. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah makna denotasi yang terdapat dalam teks tembang Lir-ilir pada pernikahan adat Jawa? 2) Bagaimanakah makna konotasi yang terdapat dalam teks tembang Lir-ilir pada pernikahan adat Jawa? 3) Bagaimanakah mitos (pesan) yang terdapat dalam teks tembang Lir-ilir pada pernikahan adat Jawa? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

6 1) Untuk mengetahui makna denotasi yang terdapat dalam teks tembang Lirilir pada pernikahan adat Jawa. 2) Untuk mengetahui makna konotasi yang terdapat dalam teks tembang Lirilir pada pernikahan adat Jawa. 3) Untuk mendeskripsikan mitos (pesan) yang terdapat dalam teks tembang Lir-ilir pada pernikahan adat Jawa. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Manfaat Teoretis a. Memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas tentang tembang Lir-ilir yang digunakan pada pernikahan adat Jawa. b. Sebagai bahan informasi dan rujukan bagi peneliti lebih lanjut. 2) Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran tentang makna-makna serta pesan yang terdapat dalam teks tembang Lir-ilir pada pernikahan adat Jawa.