SOLO THE SPIRIT OF JAVA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

ABSTRAKSI. : Kinerja Komunikasi Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang : Indra Pratama : D0C009047

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN. (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMBENTUKAN CITRA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA SEBAGAI TAMAN SENI DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehari-hari membutuhkan refreshing dengan salah satu jalannya adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA. Jabatan : President Director, Prominent Public Relations

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN KOTA SOLO SEBAGAI DESTINASI MICE (Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition) TESIS

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA JEPARA. (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian dan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sumatra Barat: Propinsi Augmented Reality

STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA DALAM MENGEMBANGKAN SOLO BATIK CARNIVAL UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA SOLO VILLAGE BIKE DI PT. MANDIRA TOUR AND TRAVEL SURAKARTA

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MEDAN DALAM MEMASARKAN KOTA MEDAN SEBAGAI KOTA WISATA TESIS.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB VI PENUTUP. kualitas maupun kuantitas komponen wisata. Secara garis besar kegiatan

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

Komunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang dalam Mempromosikan Pulau Pasumpahan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain:

Bab VI. Penutup. Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

BAB V PENUTUP. Penilitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Electronic word of mouth

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. primer dan sekunder yang berbeda (R.M. Soedarsono, 2001: 170).

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. tujuan wisata sebaiknya tetap menjaga citra tujuan wisata dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

EVALUASI STRATEGI PROMOSI BANYUWANGI SEBAGAI DESTINASI WISATA (STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA)

HOTEL BUTIK & SPA DI SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal

DPD ASITA BALI PROGRAM KERJA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata semakin pesat, United Nations World Tourism Organization

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)

Komunikasi Pemasaran Kartu Jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

Penerapan Strategi Promosi Pada PT Wahana Sun Solo Indomobil Nissan-Datsun

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi city branding Yogyakarta

Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jepara

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI / WORKSHOP PARIWISATA DAN MICE MENUNJANG PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL. Surakarta, 26 Nopember 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Dilihat secara

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. Tentunya kita tahu bahwa persaingan di dunia hiburan sangatlah ketat. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan akhir yang menjawab rumusan

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasi menjadi hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

Transkripsi:

SOLO THE SPIRIT OF JAVA Transformasi No. 30 Tahun 2016 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta slogan Solo The Spirit Of Java dalam Mempertahankan Daya Tarik Kota Solo kepada Wisatawan) Oleh : Ginoviva Tende Nilawati 1 ; Bedjo Sukarno 2 ; Nurnawati H.H 3 Abstract Lots of potential in the city of Solo as tourist places and events that can be enjoyed by the tourists. But in this case, in the process of tourism potential, this work is not an easy task. The purpose of this research is to describe and learn about marketing communication strategy undertaken by the Department of culture and tourism city of Surakarta in maintaining the attractiveness of the city of Solo to tourists. Departing from the concept thought theory Marketing Communication Mix from Ilham Prisgunanto applied on the marketing communication strategy includes advertising, public relation, sales promotion, personal selling. This research uses qualitative descriptive research. Location research in the Office Culture and Tourism Department city of Surakarta. In this research, researcher used a purposive sampling technique as a method in the selection of informants. The results showed that the marketing communication strategy undertaken Disbudpa among others through print media in the form of banners, billboards, leaflets, booklets, electronic media be videotron, television, and online media in the form of a Solo Destination application, website. Disbudpar fostering and giving support perpetrators of the tourist industry in order that the concept of the show is packaged in quality and taste for tourists to visit in the city of Solo. Disbudpar also promote its products by following the exhibition, send ambassador of art to perform outside of the region. Marketing communications strategy conducted by Disbudpar has maintained the appeal of Solo city to tourists. The slogan of The Solo Spirit Of Java is not only reflected in the show, but also on the services, as well as showing the community the city of Solo. Key word: Marketing Communication Strategy and Attraction of Solo City Pendahuluan Seiring berjalannya waktu, dunia Pariwisata sangat berkembang pesat. Banyak kota-kota yang bersaing di bidang Pariwisata, yang di dalamnya mengandung unsur event-event, destinasi (tempat wisata/tempat kunjungan), kemudahan transportasi yang masuk serta berbagai fasilitas-fasilitas yang ada dikota tersebut. Dijaman yang modern ini, berpariwisata sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Apalagi mereka yang dipenuhi dengan kesibukan, rutinitas dan pekerjaan yang berat. Kota Solo merupakan salah satu tempat alternatif untuk dikunjungi para wisatawan. Banyak potensi-potensi yang ada di Kota Solo seperti tempat-tempat wisata maupun event-event yang dapat dinikmati oleh para wisatawan. Berbagai musik atau kesenian tradisional serta kuliner menjadikan ciri khas tersendiri bagi Kota Solo. Kota Solo 1 Penulis 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II juga terkenal dengan kedua tempat yaitu Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Masyarakat Kota Solo sangat kental dengan kebudayaan jawa nya. Oleh karena itu, Kota Solo mempunyai slogan Solo The Spirit Of Java, yang berarti Solo merupakan jiwanya Jawa. Slogan tersebut juga mencerminkan bahwa Kota Solo merupakan Kota Seni dan Budaya. Kekayaan Budaya tersebut dapat dijadikan sebagai pertumbuhan dan perkembangan Kota dengan tetap bertumpu pada jiwa Jawa yang memberi corak khas tersendiri bagi Kota Solo. Dengan slogan (brankompasding) Solo The Spirit Of Java, harus mampu menjadi alat promosi/pemasaran untuk mengenalkan sebuah kota kepada masyarakat umum baik dalam negeri maupun luar negeri. Menurut data dari Dinas, pertumbuhan kedatangan wisatawan asing dan domestik pada 2011 hingga 2013 hanya 23

berkisar 7,7%. Peningkatan kunjungan lebih pada wisatawan lokal atau nusantara saja. Pada tahun ini, Kota Solo mengalami penurunan kunjungan wisatawan asing. Dalam pengamatan peneliti, hal ini dikarenakan atraksi Kota Solo terbatas dan itu-itu saja. Kota Solo juga merupakan kota yang kecil dengan luas 44 km 2. Dengan luas tersebut, membuat Kota Solo mempunyai tempat wisata yang terbatas, tidak tersedianya wisata alam serta ada beberapa tempat wisata bukan milik pemerintah melainkan milik pribadi. Pemerintah Kota memiliki peran dan tugas yang cukup besar dalam pembangunan kepariwisataan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa kebudayaan merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah. Agar pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan maka diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terstruktur, disusun berdasarkan data terkini dan akurat, berdasarkan visi dan misi Walikota, situasi dan kondisi daerah, diselaraskan dengan kebijakan pembangunan nasional di bidang kebudayaan dan kepariwisataan serta memerlukan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun stakeholder kebudayaan dan kepariwisataan. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah yaitu Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta slogan Solo The Spirit Of Java dalam mempertahankan daya tarik Kota Solo kepada wisatawan? Metode Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan model analisis deskriptif yang mana dalam penelitian ini menggambarkan dan menganalisa objek atau subjek yang akan diteliti. Yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati bukan berupa angka-angka serta rumus-rumus statistik. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas. Dengan alasan, ketertarikan peneliti terhadap pengelolaan Kota Solo dalam bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Dalam pengambilan sumber data, peneliti membedakan menjadi dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Bidang Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama (PPK), Bidang Seni Budaya, Bidang Umum, Pelaku Industri Wisata, dan Wisatawan sebagai informan melalui teknik purposive sampling. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa Foto, brosur, leaflet, internet, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Pengamatan, Wawancara, Dokumentasi. Peneliti terjun langsung dalam situasi penelitian, mengamati secara langsung perilaku dan interaksi Disbudpar dengan wisatawan ketika strategi komunikasi pemasaran dalam mempertahankan daya tarik Kota Solo berlangsung. Sehingga memungkinkan peneliti merasakan secara langsung kegiatan strategi komunikasi pemasaran di Disbudpar. Wawancara, peneliti melakukan wawancara kepada pihak Disbudpar yang berhubungan langsung dengan strategi komunikasi pemasaran dalam mempertahankan daya tarik Kota Solo yang diteliti yaitu, Kepala Seksi Promosi, Kepala Seni dan Budaya, dan staff bidang umum. Selain dari pihak Disbudpar, peneliti juga melakukan wawancara kepada pelaku industri wisata yaitu EO Mataya, Sanggar Tari Soeryo Soemirat, Hotel Aston, Travel Prima Surya Wisata, ASITA Solo. Beberapa wisatawan. Dokumentasi, dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang dimiliki oleh Disbudpar yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dokumen ini membuat hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya. Dalam penelitian ini, data dianalisa dengan menggunakan model interaktif. Yaitu analisa yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/ verifikasi. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam data yang telah diperoleh peneliti, sebagai suatu organisasi, Dinas memiliki tujuan yang utama menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo agar 24

kegiatan ekonomi Kota Solo menjadi terangkat. Tidak hanya mendatangkan wisatawan saja tetapi Disbudpar juga membenahi, membuat konsep acara yang dikemas sedemikian rupa agar para wisata puas untuk berkunjung. Strategi komunikasi pemasaran, merupakan keputusan tindakan perpaduan antara perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi yang akan dijalankan untuk mencapai efektivitas. Guna mencapai efekitivitas, Disbudpar merumuskan strategi komunikasi ini dengan memperhitungkan kondisi dan situasi. Maka dalam hal ini, marketing comunication mix sangat diperlukan dalam mempertahankan daya tarik Kota Solo. Karena marketing comunication mix merupakan keputusan penjualan secara berkelanjutan. Advertising merupakan media komunikasi yang sering digunakan oleh perusahaan atau instansi dalam memasarkan produknya dengan cepat dan mudah menuju ke masyarakat modern. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Disbudpar adalah dengan advertising. Advertising yang digunakan oleh Disbudpar berupa media cetak (brosur, leaflet, booklet, majalah, banner, baliho) dan media elektronik (televisi, videotron). Karena perkembangan jaman maka Disbudpar memakai akses internet seperti website dan pada tanggal 1 Juni 2014 Disbudpar meluncurkan aplikasi yang dapat di download melalui play store. Menurut pengamatan peneliti, pemasaran produk melalui media cetak dan elektronik yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta kurang efektif. Karena hal tersebut membutuhkan dana yang banyak dan tidak masyarakat luas dapat menjangkaunya. Pengadaan aplikasi tersebut sudah baik karena dengan aplikasi ini, dapat menjangkau masyarakat luas dimana saja berada khususnya wisatawan asing. Wisatawan dengan mudah melihat potensi-potensi yang ada di Kota Solo dan tertarik untuk berkunjung ke Kota Solo. Public Relation adalah menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik antara satu dengan yang lainnya. Disbudpar selalu melibatkan stakeholder dalam hal promosi, pembinaan maupun kebijakan-kebijakan. Dalam hal promosi, Disbudpar bekerjasama dengan Asita dan PHRI. Selain promosi, Disbudpar juga melibatkan komunitaspemilik sanggar, pemilik tempat wisata untuk dibina dalam mengembangkan potensi mereka masing-masing. Public Relation yang dilakukan oleh Dinas tidak hanya membina hubungan dengan wisatawan tetapi juga membina hubungan dengan pihak intern seperti komunitaskomunitas, sanggar-sanggar, pemilik hotel, dan sebagainya. Dalam hal ini, peneliti menyimpulkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta tidak hanya menawarkan produk kepada pihak lain, tetapi juga berperan sebagai controller, pelaku, fasilitator, pendukung, serta merangsang masyarakat untuk berkreatif. Yang dimaksud dalam hal ini adalah Disbudpar mengkontrol event-event atau destinasi yang ada di Kota Solo. Agar eventevent atau destinasi dikemas sedemikian baik nya untuk dipertunjukkan kepada wisatawan. Dalam penyelenggaraan event, sebelum event dimulai, diadakan rapat antara Disbudpar dengan pihak pelaksana. Dalam rapat tersebut, pihak pelaksana menyampaikan konsep event yang akan dipertunjukkan oleh wisatawan. Disini lah peran Disbudpar, Disbudpar memberikan masukan-masukan dalam pembenahan konsep event tersebut agar event yang digelar mempunyai daya tarik yang tinggi. Kemudian dalam hal tempat wisata, Disbudpar membina mengadakan diskusi juga dengan pemilik tempat wisata agar para wisata yang berkunjung tidak hanya sekedar melihat benda-benda bersejarah tetapi juga ikut merasakan bahwa wisatawan benarbenar berada di Kota Solo. Seperti ikut membatik, ikut berlatih gamelan, ikut berlatih menari, dan lain-lain. Dapat dikatakan Disbudpar melakukan strategi komunikasi langsung terhadap stakeholder, komunitas-komunitas, maupun pemilik tempat wisata. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar event-event atau tempat wisata yang ada di Kota Solo dapat menghasilkan sesuatu yang menarik, konsep yang berbeda dari yang lainnya. Sales Promotion adalah upaya menstimulasi tekanan pada sikap pembelian yang memiliki efek singkat. Disbudpar mengadakan bahkan mengikuti berbagai pameran-pameran yang kaitannya dengan pariwisata atau potensi-potensi yang dimiliki oleh suatu daerah. Ada pameran 25

yang lingkup Surakarta (Boyolali, Solo, Sukoharjo,dll) ada juga pameran yang lingkup luar Surakarta. Biasanya yang mengadakan Kementrian. Dalam sales promotion, Disbudpar menjual berbagai souvenir Solo, mengirimkan duta seni untuk perform dalam pameran di lingkup luar Solo, serta menginformasikan paket inbond. Paket inbond itu adalah malam hari pertama menginap di hotel Solo, kemudian hari kedua berkeliling di Kota Solo, hari ketiga baru berkeliling di Soloraya atau di tempat yang paling terkenal. Biasananya Disbudpar mengarahkan ke Borobudur. Dengan adanya pengiriman duta seni atau seniman-seniman ke luar kota, luar negara guna sales promotion atau pameran, pelaku-pelaku tersebut dapat meningkatkan kualitas atraksi nya masing-masing, para pelaku menjadi termotivasi untuk terus berlatih agar menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Karena faktor ini lah, wisatawan dapat berkunjung ke Kota Solo. Dengan kualitas tersebut akan menimbulkan efek kepada wisatawan untuk tertarik berkunjung di Kota Solo. Personal selling adalah sarana yang memiliki efek langsung kepada khalayak, yang mampu mendekatkan pelanggan dengan penjualan lewat penggunaan jalur-jalur distribusi. Personal selling yang dilakukan Disbudpar secara tidak langsung. Tidak langsung karena tidak tertuju langsung pada yang dituju tetapi melalui perantara seperti pelaku industri wisata atau biro travel. Disbudpar melihat dahulu segmentasi nya. Dalam hal ini kendala yang dialami oleh Disbudpar adalah beberapa biro travel tidak menginformasikan paket inbond kepada wisatawan namun justru menginformasikan paket-paket yang lain. Peneliti menyimpulkan, dalam mempertahankan daya tarik Kota Solo, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dalam personal selling, kurang pintar dalam pembuatan paket-paket. Sehingga personal selling ini kurang efektif dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo. Karena dalam personal selling ini, dilakukan secara tidak langsung ke wisatawan. Dari beberapa analisis diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi komunikasi langsung terhadap publik internalnya dalam advertising, publik relation, sales promotion, serta personal selling dengan publik eksternalnya, Disbudpar dapat mempertahankan daya tarik Kota Solo. 2. Daya Tarik Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang nantinya dapat menarik wisatawan. Daya tarik menjadi dasar penting dalam strategi komunikasi pemasaran. Dimana Daya tarik tersebut mampu mendatangkan wisatawan dan mampu menjadi tempat destinasi oleh wisatawan nasional maupun internasional. Daya tarik Kota Solo merupakan aset yang kuat dan ternilai bagi Kota Solo. Dengan adanya event-event ataupun tempat-tempat wisata yang menarik, wisatawan dapat stay dengan nyaman dan tidak bosan. Strategi Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo adalah dengan menggunakan advertising, public relation, sales promotion, personal selling, sehingga dapat dikatakan bahwa Disbudpar telah melakukan strategi komunikasi untuk mempertahankan daya tarik Kota Solo kepada wisatawan. Pada masa Pak Jokowi, Dinas memperkenalkan Kota Solo kepada khalayak agar nama Kota Solo di kenal di lingkup nasional maupun internasional. Namun hal tersebut dirasa kurang mencapai dititik ketertarikan wisatawan, yang pada akhirnya beberapa akhir tahun ini, Disbudpar berusaha mempertahankan daya tarik tarik Kota Solo yang berkualitas. Menurut peneliti, selama ini Disbudpar berusaha mempertahankan daya tarik Kota Solo yaitu daya tarik yang berkualitas yang dapat dipetunjukkan oleh wisatawan serta wisatawan pun juga dapat merasakan keberadaannya di Solo. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta mampu mengupayakan kualitas daya tarik Kota Solo, dengan begitu akan disusul dengan wisatawan yang berkunjung ke Kota Solo. Disbudpar mengelola atraksi yang ada di Kota Solo. Namun dalam prosesnya, Disbudpar tetap bekerjasama dengan pihak-pihak terkait aksesbilitas dan akoomodasi. 26

Aksesbilitas adalah kemudahan transportasi maupun kemudahan memperoleh informasi mengenai destinasi. Kemudahan transportasi yang masuk keluar ke Solo ataupun transportasi yang ada di Kota Solo menuju ke destinasi. Dinas telah bekerjasama dengan Dishubkominfo, PT Angkasa dalam upaya mempertahankan aksesbilitas terhadap wisatawan. Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan serta hasil wawancara dengan para narasumber yang telah didapat, menurut peneliti upaya yang dilakukan dalam membangun aksesbilitas selama ini belum mencapai keberhasilan. Karena masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Yaitu mengenai penambahan penerbangan dari Solo-Luar Negeri pulang pergi, serta penambahan pemasangan arah penunjuk yang lebih detail seperti papan penunjuk naik apa menuju ke tempat destinasi, berapa kilometer jarak yang ditempuh ke tempat destinasi serta berapa biaya nya. Akomodasi merupakan berbagai macam hotel dan berbagai jenis fasilitas lain yang berhubungan dengan pelayanan untuk para wisatawan yang berniat untuk bermalam selama perjalanan wisata yang mereka lakukan. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, akomodasi di Kota Solo sudah memadai, banyak hotel-hotel, kuliner, mall, pasar, restoran yang ada di Kota Solo. Sampai-sampai banyak hotel baru yang di stop ijinnya. Dalam hal ini jika akan ada penambahan pembangunan lagi maka Disbudpar akan mengarahkan ke Solo utara. Di Kota Solo juga banyak bermunculan restoran dan kafe. Restoran dan Kafe yang ada di Kota Solo menyajikan makananmakanan modern. Untuk restoran makanan khas Solo, kurang banyak ditemui khusus nya pada jajanan pasar. Hanya ditempattempat tertentu saja ditemui makanan khas Solo. Melihat hal tersebut, Disbudpar juga berusaha dalam mempertahankan makanan khas Solo tersebut. Yakni dengan mengadakan atau mengagendakan event yang kaitannya dengan mempertahankan makanan khas Solo yaitu seperti event Festival Jenang, dan event-event lain yang melibatkan makanan khas Solo. Disamping itu, Disbudpar juga membina pemilik hotel agar tiap-tiap hotel menciptakan nuansa khas Solo. Contohnya menyajikan makanan khas Solo, menyajikan live musik khas Solo, dan sebagainya. Agar wisatawan juga merasakan keberadaannya di Solo. Atraksi adalah kegiatan-kegiatan dan tempat wisata yang berada di suatu daerah itu. Dari data yang di dapat oleh peneliti, pada saat gencar-gencar nya memperkenalkan Kota Solo, Disbudpar membuat berbagai event-event. Hingga saat ini event-event tersebut mulai mengalami kejenuhan dan membuat wisatawan menjadi bosan karna hanya itu-itu saja. Maka dari pengalaman tersebut, Disbudpar mulai menyeleksi event-event tersebut untuk dikemas lebih baik, lain dari yang lain, dibuat berbeda dari event-event yang lalu. Dan mengingat juga bahwa Kota Solo memiliki slogan Solo The Spirit Of Java, maka event yang dibuat juga berdasarkan slogan tersebut. Walaupun ada event yang bersifat internasional, namun event tersebut tidak lepas dari kebudayaan jawa. Dalam event yang dibuat ada beberapa kendala yaitu keterbatasan dana APBD, keterbatasan SDM, dan dari alam (hujan,gempa,dsb). Untuk mengatasi keterbatasan SDM, Disbudpar mengadakan kerjasama dengan Bandung. Karena Kota Bandung dirasa mempunyai kreativitas yang tinggi. Dalam pengelolaan tempat wisata, Disbudpar bekerjasama dengan pemilik tempat wisata, serta membina pemilik tempat wisata untuk ikut andil dalam mempertahankan daya tarik Kota Solo. Agar para wisatawan tidak jenuh atau tidak hanya sekedar melihat benda-benda bersejarah saja. Namun juga ikut berlatih menari, berlatih gamelan, membatik, dan sebagainya. Taman Balekambang merupakan salah satu tempat yang dikelola oleh Disbudpar. Dahulu Taman Balekambang belum dikelola dengan baik dan akhirnya ada ide untuk dikelola dan dibuat seperti hutan. Dari obeservasi yang dilakukan peneliti, dalam pengelolaannya Disbudpar lebih memfokuskan pada atraksi pertunjukkan (event) tidak pada pengelolaan tempat wisata. Karena keterbatasan kepemilikan suatu tempat tersebut. Dalam pengelolaan tempat wisata, Disbudpar hanya membantu saja dan memberikan kebijakan-kebijakan. Dalam pengamatan peneliti, Disbudpar telah merancang berbagai event yang berkualitas dan berbeda. Dalam pembuatan event juga merujuk pada tagline Kota Solo yaitu Solo The Spirit Of Java. Pertunjukkan- 27

pertunjukkan itu dikemas sesuai dengan Solo The Spirit Of Java. pertunjukkan yang bersifat budaya, harus mendidik dan menimbulkan kesan inilah jiwanya Solo. Walaupun event yang dibuat ada yang bertaraf Internasional, tetapi event tersebut jangan sampai meninggalkan kebudayaan Solo. Bahkan tagline Kota Solo tidak hanya diperuntukkan pada event yang dibuat. Tetapi dalam kehidupan masyarakat, dalam pelayanan, harus dapat mencerminkan jiwanya Solo. Aksesbilitas, akomodasi, dan atraksi merupakan daya tarik yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Karena dengan adanya atraksi event maupun atraksi tempat wisata di Kota Solo, maka banyak wisatawan yang berdatangan di Solo. Dengan begitu, wisatawan dari luar kota maupun dari luar negeri akan menginap di hotel maupun ber-kuliner di Kota Solo. Penutup Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai strategi komunikasi pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dalam mempertahankan daya tarik Kota Solo kepada wisatawan yang telah dilakukan pada pembahasan sebelumnya, maka peneliti berkesimpulan sebagai berikut, Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Disbudpar antara lain melalui media cetak berupa banner, baliho, leaflet, booklet, media elektronik berupa videotron, televisi, dan media online berupa aplikasi Solo Destination, website. Untuk mempertahankan daya tarik Kota Solo, Disbudpar membina serta menyuport pelaku industri wisata agar konsep acara dikemas secara berkualitas dan wisatawan betah berkunjung di Kota Solo. Disbudpar juga mempromosikan produknya dengan cara mengikuti pameran, mengirimkan duta seni untuk perform di luar daerah. Disamping itu, Disbudpar tidak langsung kepada wisatawan. Tetapi melalui pelaku industri wisata untuk melihat dahulu segmentasi yang akan dituju. Daya Tarik Kota Solo dapat bertahan karena adanya strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Disbudpar. Namun, dalam pengelolaannya, Disbudpar mengelola daya tarik atraksi event kreatif. Disbudpar bekerjasama serta membina tempat-tempat tersebut. Disbudpar juga membantu mempromosikan hotel-hotel maupun akomodasi lainnya yang ada di Kota Solo. Event yang dikemas, harus inovatif, lain dari yang lain, bersifat langka dan berunsur religi. Event yang yang dikemas juga berdasarkan slogan Solo The Spirit Of Java. Tagline Solo The Spirit Of Java tidak hanya dicerminkan pada event saja, tetapi juga pada pelayanan, serta kehidupan masyarakat Kota Solo. Daftar Pustaka Bungin, Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata:tourism communication pemasaran dan brand destinasi. Jakarta:Kencana Prenadamedia Group Colin Coulsin, Thomas. (2002). Public Relations Pedoman Praktis UNKPR. Jakarta:Bumi Aksara Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif:teori dan praktik. Jakarta:Bumi Aksara Middleton, Victor T.C. 2001. Marketing in Travel and Tourism. London:Butterworth-Heinemann Publisher. Miles, Metthew B, A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia. Moleong, Lexy J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya Prisgunanto, Ilham, M.Si. 2006. Komunikasi Pemasaran Strategi dan Taktik. Bogor:Ghalia Indonesia Arsip Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta 28