51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang menggambarkan tingkat hubungan dan pengaruh antar variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Metode ini memberikan gambaran akan seberapa besarnya kontribusi variabel-variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) serta besarnya arah hubungan yang terjadi diantara keduanya. Metode ini menguji sejauh mana tingkat signifikan variabel independen dan variabel dependen mempengaruhinya yang menyebabkan suatu hasil ada hubungan atau pengaruh dari variabel independen yaitu ukuran perusahaan, ratio leverage, accounting ROA dan kompensasi manajemen, dengan variabel dependen yaitu metode depresiasi. B. Variabel dan Pengukuran Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian, yang serupa suatu konsep yang mempunyai variasi nilai. Hubungan antar variabel pada dasarnya merupakan simplifikasi dan gambaran fenomena-fenomena yang sebenarnya bersifat kompleks. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
52 1. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini ada 4 (empat), yaitu: a. Ukuran Perusahaan Variabel ukuran perusahaan merupakan variabel independen yang bersifat kuantitatif. Indikator ukuran perusahaan menggunakan skala rasio, yaitu total aktiva sebagai pengukurannya. b. Rasio Leverage Variabel rasio leverage merupakan variabel independen yang bersifat kuantitatif. Dalam hal ini indikator rasio leverage yang digunakan adalah skala rasio yaitu membagi total hutang dengan total aktiva (total liabilities/total assets). c. Accounting ROA Accounting ROA merupakan variabel independen yang bersifat kuantitatif sehingga akan diperlakukan sebagai variabel dummy. Indikator Accounting ROA adalah dengan menggunakan skala nominal, yaitu dengan memberi nilai 0 untuk accounting ROA yang trendnya naik dan nilai 1 untuk yang trendnya turun, dan menggunakan skala rasio sebagai pengukurannya. d. Kompensasi Manajemen Kompensasi manajemen merupakan variabel independen yang bersifat kuantitatif sehingga akan diperlakukan sebagai variabel dummy. Indikator variabel kompensasi manajemen diambil dengan menggunakan skala nominal, yaitu
53 dengan memberikan nilai 0 untuk kompensasi langsung, dan nilai 1 untuk kompensasi langsung dan tidak langsung 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah metode depresiasi yang bersifat kuantitatif dan merupakan variabel dummy. Indikator variabel ini adalah memberikan nilai 0 untuk pemilihan metode depresiasi yang mengurangi laba periode berjalan (accelerated/ double declining methode) dan memberi nilai 1 untuk pemilihan metode depresiasi yang menambah laba periode berjalan (straight line method). Masing-masing variabel tersebut mempunyai alat ukur sebagai berikut :
54 Tabel 3.1 Variabel dan Pengukurannya Variabel Indikator Skala Sumber Instrumen Data Variabel Independent: 1. Ukuran Perusahaan Total Asset Rasio Sekunder Laporan Keuangan 2. Ratio Leverage Total hutang dan total asset Rasio Sekunder Laporan Keuangan 3. Accounting ROA Laba setelah pajak dan total asset Nominal Sekunder Laporan Keuangan 4. Kompensasi Manajemen Kompensasi langsung dan tidak langsung Nominal Sekunder Laporan Keuangan Variabel Dependent : 5.Metode Depresiasi Double declining method dan Straight line method Nominal Sekunder Laporan Keuangan
55 C. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan. Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan. Indikator ukuran perusahaan menggunakan total aktiva. 2. Rasio Leverage Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan dengan modal. Indikator rasio leverage adalah membagi total hutang dengan total aktiva. 3. Accounting ROA Rasio ini adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. ROA menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aktiva yang digunakan. Indikator ROA adalah membagi laba setelah pajak dengan total asset. 4. Kompensasi Manajemen Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.indikator kompensasi manajemen adalah dengan memberikan nilai 0
56 untuk kompensasi langsung, nilai 1 untuk kompensasi langsung dan tidak langsung. 5. Metode Depresiasi Metode depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva tetap yang dapat disusutkan sepanjang manfaat yang diestimasi. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara berupa penelitian seperti faktur, jurnal, surat laporan dll. Data sekunder ini sebenarnya sudah tersedia namun masih memerlukan pengolahan lebih lanjut agar dapat menjawab permasalahan yang ada. 2. Sumber Data dan Periode Data Populasi yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang sudah go public dan sahamnya tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada periode 2007 2009. Periodasi data penelitian mencakup data tahun 2007, 2008, dan 2009 yang dipandang cukup mewakili kondisi BEI yang relative stabil dan normal. BEI dipilih sebagai narasumber utama untuk penelitian ini karena BEI merupakan pasar saham yang representatif yang ada di Indonesia.
57 3. Pemilihan Sampel Penentuan sample dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu sample yang diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria pengambilan sample adalah sebagai berikut : a. Perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai dengan 2009 b. Memiliki nilai positif untuk ukuran perusahaan, rasio leverage, accounting ROA dan kompensasi manajemen. c. Perusahaan sampel yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan, selama periode 2007 sampai dengan 2009. d. Perusahaan yang memperoleh laba bersih pada periode tahun 2007 sampai dengan 2009 e. Perusahaan sampel yang tidak melakukan perubahan metode penyusutan selama periode 2007 sampai dengan 2009. f. Perusahaan yang dijadikan sampel harus menggunakan metode depresiasi garis lurus atau metode saldo menurun berganda. E. Metode Analisis Data Metode regresi logistik (logistic regression analysis) merupakan metode analisis yang digunakan pada penelitian ini. Metode regresi ini digunakan untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependennya. Metode regresi yang digunakan ini akan menunjukan hubungan yang signifikan dan
58 representatif jika memenuhi asumsi dasar klasik regresi. Terdapat beberapa asumsi dasar klasik regresi yaitu : 1. Uji Normalitas Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi variabel terdistribusi normal atau tidak diantara variabel dependen dan variabel independennya. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Untuk menguji distribusi data normal dapat dilakukan dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan Keputusan : Jika Sig < 0.05 maka model regresi variabel tidak terdistribusi normal Jika Sig > 0.05 maka model regresi variabel terdistribusi normal 2. Uji asumsi klasik Setelah diseleksi, sampel diuji untuk memenuhi asumsi klasik yang terdiri dari tiga unsur yaitu : a. Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara variabel independen dengan menggunakan regresi setiap variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan toleransi dari masing-masing variabel independen. Jika VIF > 10, maka terdapat multikolinearitas Jika VIF < 10, maka tidak terdapat multikolinearitas
59 b. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t (saat ini) dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Menurut Ghozali (2001:61) model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.pengujian autokolerasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson (D-W). Jika D-W < dl, berarti ada autokolerasi positif Jika D-W > 4-du, berarti ada autokorelasi negatif c. Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut Ghozali (2001:69) model regresi yang baik adalah yang terdapat homokedastisitas atau tidak terjadi gejala heterokedastisitas. Heterokedastisitas dapat di uji dengan Pengujian Glejser : Jika sig dari t < 0.05 Ho ditolak (ada heteroskedastisitas) Jika sig dari t > 0.05 Ho diterima (tidak ada heteroskedastisitas) 3. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini, variabel dependennya merupakan variabel dummy yang diukur menggunakan skala nominal dengan dua kategori, yaitu metode saldo menurun berganda (0) dan metode garis lurus (1). Oleh karena itu analisa yang
60 paling ideal untuk menguji penelitian in adalah regresi logistik. Persamaan peluang linear dalam uji regresi logistik adalah : Dimana: Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Y b o b 1, b 2, b 3, b 4 X 1 X 2 X 3 X 4 : Pemilihan metode depresiasi : Intersep : Koefisien regresi : Ukuran perusahaan : Rasio Leverage : Accounting ROA : Program Kompensasi Manajemen Uji Logistik regresi tersebut dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu : a. Hosmer and Lemeshow Test (Goodness-of-fit-test) Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji ketetapan waktu dan kecukupan data pada model regresi logistik. Apabila nilai probabilita < 0.05 maka model regresi logistik tidak menunjukkan kecukupan data. Apabila nilai probabilita > 0.05 maka model regresi logistik menunjukkan kecukupan data. b. Model Summary (Koefisien determinasi) Model summary dalam regresi logistik sama dengan pengujian R 2 pada persamaan linear, R 2 menunjukkan estimasi variasi dari variabel independen
61 terhadap variabel dependen. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel-variabel independennya. c. Uji t (pengujian parsial) Uji t dilakukan dengan menggunakan Enter Method, artinya seluruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, rasio leverage, accounting ROA dan kompensasi manajemen dimasukkan dalam perhitungan regresi secara serentak untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependennya yakni pemilihan metode depresiasi. Uji t juga digunakan untuk membuktikan bahwa koefisien korelasi (R) secara statistik signifikan atau tidak. Tingkat signifikan dalam penelitian ini adalah 5% atau 0.05. d. Omnibus test of Model Coefficient (Pengujian simultan) Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variable-variabel independennya secara serentak berpengaruh terhadap variable dependennya. Pengujian ini untuk menunjukkan hasil yang signifikan.