Kelompok VII D-IV Bidan Pendidik FK. USU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2001 dengan pengentasan kemiskinan melalui pelayanan kesehatan. gratis yang dikelola oleh Departemen Kesehatan.

: Sekretaris Daerah Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik maupun mental. Keadaan kesehatan seseorang akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

Oleh Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND PADANG 2009

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler (1988) kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. setelah krisis ekonomi melanda Indonesi tahun 1997/1998. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, perlu diketahui

BAB I PENDAHULUAN. haruslah bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan terjangkau oleh seluruh

Jaminan Kesehatan, Sebenarnya Investasi Kesehatan untuk Siapa?: Sebuah Kajian dari Segi Demand

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sejahtera. Seluruh kepentingan masyarakat dalam rangka

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memiliki aktivitas yang berupaya untuk memelihara kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian sebagai berikut:

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. negara bertanggung jawab mengatur masyarakat agar terpenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh warga Negara termasuk fakir miskin dan orang tidak mampu.

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

PERAN DINKES DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN. Yulita Hendrartini

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jasa pada umumnya mempunyai tujuan utama, utamanya mendapatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen harus dapat memanfaatkan

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

IMPLEMENTASI PROGRAM K ESEHAT AN GRAT IS DI SUL AWESI SE L AT AN < >

BAB 1 PENDAHULUAN. Harapan masyarakat terhadap terpenuhinya derajat kesehatan yang

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

: : ... Umur :... Pendidikan :... Masa Kerja :... Unit Tugas di Rumah Sakit :... Jabatan :... Tanggal/Waktu Wawancara :...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini setiap rumah sakit berlomba lomba mengunggulkan kualitas jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kep. Menkes RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992, rumah sakit merupakan salah. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Mereka mengeluh, oleh karena sakit menjadi mahal. Semakin

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

BAB 1 : PENDAHULUAN. berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT OLEH PUSKESMAS BATU VI KECAMATAN SIANTAR. Skripsi

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I `PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang membutuhkan kesehatan, kesehatan merupakan hak bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI WARGA MISKIN KOTA KEDIRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

166 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009?

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu hal penting, apabila pengelolaan penggajian belum baik

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

Transkripsi:

Kelompok VII D-IV Bidan Pendidik FK. USU

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpentingt untuk meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Hal ini tidak ringan karena peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk rumah sakit saja tetapi berlaku untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan dari Puskesmas Pembantu dan Puskesmas, baik di fasilitas pemerintah maupun swasta.

Program jaminan kersehatan masyarakat miskin sejak tahun 2001 masih banyak yang mengalami kesulitan pembiayaan kesehatan terutama saat rawat inap di rumah sakit Menkes Dr. Siti Fadilah Supari mengakui bahwa dalam pelayanan Askeskin masih ditemui berbagai masalah dan hambatan antara lain :

Masih ada masyarakat miskin yang belum terjangkau pelayanan kesehatan Penyaluran kartu Askeskin yang belum selesai seluruhnya Penyalahgunaan surat keterangan tidak mampu Membengkaknya jumlah tagihan rumah sakit Pelayanan program yang belum optimal

1. Input BAB II Identifikasi Masalah Perawat & staff ADM tidak ramah kpd pasien Askeskin. Dokter tidak mau melayani pasien Askeskin

Input ( lanjutan) Obat- obatan harus di beli pasien sendiri Mahalnya biaya perawatan di rumah sakit Dana operasional Askeskin kurang dan tidak disalurka secara optimal ke rumah sakit

2. Proses Banyak peduduk mengeluh sistem ADM peserta Askeskin rumit Banyak masyarakat miskin belum punya kartu Askeskin Banyak pasien tidak membawa kartu Askeskin pada saat pelayanan kesehatan

3. Output Pelayanan yang diberikan hanya sekedar menolong, tidak dilaksanakan dengan sunguhsungguh Banyak masyarakat mengeluh mengalami kesulitan dalam prosedur pelayanan Askeskin

B. Analisa Masalah Dari 10 masalah di atas yang berhubungan dengan mutu adalah: 1. Banyak masyarakat peserta askeskin mengeluh mengalami kesulitan dalam pembiayaan dan prosedur pelayanan kesehatan.

2. Banyak pasien miskin yang belum punya kartu askeskin. 3. Banyak pasien miskin yang tidak menunjukkan kartu askeskin pada saat mengunjungi pelayanan kesehatan. 4. Banyak penduduk mengeluh Sistem administrasi untuk pasien peserta askeskin berbelit-belit.

Analisa masalah (Lanjutan) 5. Perawat dan staff administrasi tidak ramah kepada pasien askeskin 6. Dokter tidak mau melayani pasien askeskin.

c. Menetapkan cara penyelesaian masalah 1. Menetapkan standar/ kriteria masyarakat miskin 2. Memperbaiki/mempermudah prosedur Administrasi Askeskin/SKTM 3. Meningkatkan dan memperbaiki standar obatobatan yang disediakan oleh ASKES. 4. Memberi pembinaan terhadap dokter/perawat, staff administrasi tentang prosedur pelayanan masyarakat miskin dengan ASKESKIN/SKTM.

D.Melaksanakan cara penyelesaian masalah Plan (Perencanaan) 1. Melapor kpd pimpinan RS tentang masalah, penyebab, dan cara penyelesaian masalah yang akan dilaksanakan 2. Menyusun rencana : Standar masyarakat yang boleh mempunyai kartu ASKESKIN/SKTM.

Melaksanakan cara penyelesaian masalah (Lanjutan) Memperbaiki/ mempermudah prosedur Administrasi Askeskin/SKTM Meningkatkan dan memperbaiki standar obat-obatan yang disediakan oleh ASKES.

Melaksanakan cara penyelesaian masalah (Lanjutan) Pembinaan thdp dokter/perawat & staff administrasi RS tentang prosedur pelayanan pasien dengan askeskin/sktm. 3. Melaksanakan standar Memberi pelayanan sesuai standar Melaksanakan prosedur ADM dengan baik

Melaksanakan cara penyelesaian masalah (Lanjutan) Memberi resep/obat-obatan sesuai kebutuhan pasien berdasarkan daftar obat yang disediakan askes. 4. Melakukan penilaian dan saran tindak lanjut

DO (Pelaksanaan) 1. Melaporkan masalah kepada pimpinan RS untuk dilanjutkan ke dinkes. 2. Menyusun rencana kriteria masyarakat yang berhak mendapat kartu askeskin/sktm, agar pelayanan dapat dilaksanakan secara adil dan selektif khususnya kepada masyarakat yang benarbenar tidak mampu.

DO (Pelaksanaan) lanjutan 3. Prosedur ADM peserta askeskin/sktm dipermudah dapat menerima pelayanan kesehatan cepat dan tepat sesuai kebutuhan pasien. 4. Daftar obat yang sudah disepakati dan disediakan disebarkan ke sub bagian dari RS yang ikut serta dalam mengelolaan askeskin.

DO (Pelaksanaan) lanjutan 5.Pembinaan terhadap dokter/perawat serta staff administrasi dilaksanakan agar mereka mengetahui prosedur dan memberi pelayanan yang bermutu kepada pasien peserta askeskin.

Check (Pemeriksaan) Harapan untuk peningkatan mutu adalah: 1. Kesesuaian pelayanan kesehatan oleh pihak RS termasuk dokter/ perawat dan staff ADM terhadap peserta askeskin/ SKTM sehingga meningkatkan kunjungan pasien. 2. Kesesuaian prosedur ADM sehingga tidak mempersulit peserta askeskin/sktm.

check (Pemeriksaan) Lanjutan 3. Kesesuaian standar obat-obatan yang disediakan oleh pihak askes dengan obat-obatan yang dibutuhkan pasien sehingga menurunkan kunjungan ulang pasien (pasien sembuh). 4. Kesesuaian dana operasional yang disediakan pemerintah untuk menunjang biaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin.

Action (Perbaikan) Untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan pasien peserta askeskin, disebabkan oleh petugas kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan yang kurang bermutu, Prosedur ADM yang Rumit, obat-obatan yang kurang sesuai kebutuhan klien, dana operasional dari pemerintah yang kurang memadai.

E. Menilai hasil pelaksanaan Pemerintah telah mengusahakan dan mengoptimalkan dana operasional untuk setiap rumah sakit yang dihunjuk sebagai sarana pelayanan masyarakat yang kurang mampu, agar masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu.

F. Saran Tindak lanjut 1. Jika penyelesaian masalah berhasil maka kegiatan yang telah direncanakan tersebut akan menjadi panduan, kegiatan rutin semua RS yang bermitra dengan askes. - Membuat laporan lengkap tentang jumlah dan pelayanan askeskin yang telah dilakukan.

Saran Tindak lanjut (Lanjutan) 2. Jika penyelesaian masalah tidak berhasil maka Disarankan agar selektif dalam menerima pasien yang mampu tetapi menunjukkan kartu askeskin. Menyusun rencana baru Contoh: Memilih dokter atau perawat serta staff administrasi yang khusus menangani pasien peserta askeskin sehingga pertanggung jawaban mudah dilasanakan.

KESIMPULAN Program menjaga mutu (PMM) pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan kegiatan dan tujuan yang ingin dicapai dengan memperhatikan unsur input (masukan), Unsur proses dan unsur keluaran (Output).

Pelaksanaan PMM dilakukan menggunakan enam langkah yaitu: Menetapkan masalah mutu Menetapkan penyebab masalah mutu Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu Melaksanakan cara penyelesaian masalah mutu Menilai hasil yang dicapai Menyusun saran tindak lanjut.

SARAN 1. Perlu dilakukan sosialisasi iur premi masyarakat untuk pelaksanaan tahun depan 2. Perlunya penguatan monitoring dan evaluasi program Jamkesda dan Program Askeskiin 3. Disarankan untuk segera dibentuk badan pengelola dan perda Jamkesda dan Askeskin