GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 185 TAHUN 2012 TENTANG IJIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DARI HASIL PENGOLAHAN AIR LINDI DI LOKASI PEMBUANGAN LIMBAH PADAT DOMESTIK MP-38 PT. FREEPORT INDONESIA KABUPATEN MIMIKA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa untuk melestarikan fungsi air perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan memperhatikan kepentingan generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan ekosistem; Mengingat b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Papua tentang Ijin Pembuangan Air Limbah Dari Hasil Pengolahan Air Lindi di Lokasi Pembuangan Limbah Padat Domestik MP- 38 PT. Freeport Indonesia Kabupaten Mimika; : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 4.Undang-Undang.../2
- 2-4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Samapah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347); 11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; 13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; 14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Lisensi Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 16. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri; Memperhatikan.../3
- 3 - Memperhatikan : 1. Berita Acara Inspeksi Instalasi Pengolahan Air Limbah Untuk Perpanjangan Izin Pembuangan Limbah Cair PT. Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika Oleh Tim Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua tanggal 2 Oktober 2012. 2. Hasil Pemantauan Pembuangan Air Limbah dari Unit Pengolahan Air Lindi di MP-38 Periode Triwulan Kedua 2012. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Memberikan Ijin Pembuangan Air Limbah dari hasil Pengolahan Air Limbah di lokasi pembuangan limbah padat Domestik MP- 38 PT. Freeport Indonesia Kabupaten Mimika kepada: Nama Bidang Usaha Alamat : PT. Freeport Indonesia. : Pertambangan Umum. : Plaza 89 5 th Floor Jl. H.R Rasuna Said KAV X-7 Nomor 6 Jakarta 12940 : MP-38 Timika Lokasi Pembuangan Koordinat : Northing : 9514170 Easting : 714311 KEDUA : Pemegang Ijin sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib mentaati hal-hal sebagai berikut : a. tidak melakukan pembuangan limbah dalam bentuk apapun tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu dengan melakukan reduksi limbah; b. air limbah yang dapat dibuang ke lingkungan setelah melalui proses pengolahan dalam Instalasi Pengolahan Air Lindi tidak melampaui baku mutu air limbah domestik sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 1995 yaitu kadar maksimum : Zat Padat Larut : 4000 mg/l Zat Padat Tersuspensi : 400 mg/l; ph : 6,0 9,0 Besi Terlarut (Fe) : 10 mg/l Mangan Terlarut (Mn) : 5 mg/l Amonia Bebas (NH3-2): 5 mg/l Nitrat (NO3 N) : 30 mg/l Nitrit (NO2 N) : 3 mg/l BOD5 : 150 mg/l COD : 300 mg/l c. lokasi pengolahan limbah harus bebas dari banjir dan tidak rawan bencana; d. membuat saluran pembuangan air limbah tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan; e.membuat.../4
- 4 - e. membuat sarana pengambilan sampel pada outlet unit pengolahan air limbah; f. mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat; g. tidak melakukan pembuangan air limbah secara sekaligus dalam suatu saat/pelepasan dadakan dan hanya diperkenankan membuang hasil pengolahan air limbah yang berasal dari limbah industri; h. tidak melakukan pengenceran air limbah dalam upaya penataan batas kadar yang dipersyaratkan; i. melaporkan kegiatan pembuangan air limbah cair instalasi pengolahan air lindi yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Gubernur Papua Cq. Kepala Badan Pengelolaan Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua; j. menempatkan Ijin ini pada tempat yang mudah dilihat demi memudahkan pengawasan pihak yang berwenang. KETIGA : Pemberi Ijin sewaktu-waktu dapat melakukan pemeriksaan instalasi pengolahan air limbah dan air limbah yang dibuang serta melakukan sampling dan uji laboratorium tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pemegang Ijin. KEEMPAT : Ijin ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal ditetapkan dan paling lama 3 (tiga) bulan sebelum habis masa berlakunya harus diusulkan oleh Pemegang Ijin untuk diperbaharui. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jayapura pada tanggal 14 Desember 2012 Pj. GUBERNUR PAPUA, CAP/TTD drh. CONSTANT KARMA Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli Plh. KEPALA BIRO HUKUM MARTHIN ST. TUHULERUW, SH., M. Si - 5 -
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta; 2. Menteri Negara Lingkungan Hidup RI di Jakarta; 3. Dirjen OTDA Kementerian Dalam Negeri RI di Jakarta; 4. Ketua DPRP di Jayapura; 5. Kepala Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua di Jayapura; 6. Kepala BAPPEDA Provinsi Papua di Jayapura; 7. Kepala Inspektorat Provinsi Papua di Jayapura; 8. Bupati Mimika di Timika; 9. Ketua DPRD Kabupaten Mimika di Timika; 10. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya.