BAB I PENDAHULUAN. sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara. khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv PERSEMBAHAN...

METODE PENELITIAN. nikah, peneliti menggunakan tipe penelitian eksplanatori dengan metode

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xi. DAFTAR LAMPIRAN...xii Latar Belakang Masalah...

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII MTs AL HIDAYAH KARANGPLOSO. Jauharotul Maknunah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017)

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006; 12).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Suatu desain penelitian menyatakan struktur masalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu,

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN SIKAP BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 4 PACITAN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menimbulkan banyak masalah bila manusia tidak mampu mengambil

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

JURNAL PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI TAHUN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

desain korelasional yang dapat digambarkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini akan dianalisis dua variabel penelitian, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. islam terletak di kecamatan Temayang Bojonegoro. SMP Islam Temayang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

suatu proses,belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan kehidupannya. Sekolah dipandang dapat memenuhi beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses dari perjalanan hidup manusia. Melalui pendidikan manusia akan mengalami perubahan tingkah laku dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang suatu hal. pendidikan sangatlah penting bagi setiap orang terutama peserta didik agar mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang nantinya akan berguna bagi peserta didik sendiri, keluarga, masyarakat dan Negara Menurunnya1 kualitas pendidikan bukanlah hal yang baru lagi, khususnya bagi masyarakat Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari survei yang dilakukan oleh Global Competitiveness Report tahun 2009/2010 yang menilai tingkat persaingan global Indonesia dari kualitas pendidikan menempati peringkat ke 54 dari 133 negara, yaitu di bawah Singapura, Malaysia, Cina,Thailand, serta India (dalam Latief, 2009). Kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilihat pada laporan penelitian yang telah dilakukan oleh The World Bank, World Development Report ( 2007), yang menempatkan posisi Indonesia pada peringkat ke 39 dari 41 negara yang diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia tertinggal dengan negara-negara lain. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia salah satunya disebabkan oleh faktor

2 internal yang berhubungan dengan faktor psikologis individu seperti motivasi, efikasi diri, dan konsep diri. Senada dengan hal di atas, Hasbullah (2005) juga menyatakan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara lain. Bila dilihat dari data, kondisi pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Menurut Hasbullah (2005) penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi, konsep diri, minat, kemandirian belajar. Faktor eksternal seperti sarana prasarana, guru, orangtua. Selain disekolah tempat utama anak mendapat pendidikan adalah dari keluarga. Sutja (2011: 16) dalam buku Memahami Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Anak Keluarga menyatakan bahwa Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi oleh anak. Bagi anak, keluarga adalah lingkungan sosial pertama yang dimasukinya. Dalam keluarga anak melewati masa peka sehingga pendidikan yang diterimanya sangat penting atau utama bagi pendidikan pada masa-masa selanjutnya. Dari pendapat tersebut terlihat sangat jelas bahwa anak mendapat pendidikan pertama dari keluarga. Dengan dukungan kondisi keluarga yang harmonis juga dapat menstimulus siswa untuk meningkatkan aktifitasnya dalam belajar agar prestasi belajarnya disekolah akan tercapai dengan baik. Namun jika kondisi keluarganya tidak harmonis dan kurang mendapat dukungan dari keluarga bisa saja mengakibatkan siswa kurang dalam kegiatan belajar dan akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Dengan demikian kondisi keharmonis

3 keluarga mempunyai peranan penting dalam menunjang anak untuk mencapai prestasi belajarnya dengan baik. Dukungan sosial merupakan suatu fenomena yang menarik dalam lingkup ilmu psikologi karena secara potensial dapat membantu memahami hubungan antara individu dengan lingkungan sosialnya. Hubungan ini melibatkan berbagai aspek dukungan yang diterima individu atau komunitas sosial dari orang lain atau lingkungan sosial lain yang lebih luas. Dengan demikian, secara umum dukungan sosial telah dianggap sebagai sesuatu yang menguntungkan baik langsung atau tidak langsung terhadap kualitas hubungan sosial (Veiel & Baumann, 1992). Selain itu, konsep diri juga merupakan salah satu konstruk yang dapat memengaruhi pencapaian akademik siswa. Hasil penelitian terdahulu menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari konsep diri terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian Huang (2011) mengenai konsep diri dan prestasi akademik menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki konsep diri yang tinggi akan berdampak pada pencapaian prestasinya. Menurut Matovu (2012), konsep diri seseorang dipengaruhi oleh jenis kelamin dan berbagai karakteristik internal responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh langsung antara konsep diri dengan pencapaian akademik seseorang. Selain memengaruhi prestasi akademik secara langsung, hasil penelitian memerlihatkan bahwa konsep diri juga berpengaruh terhadap strategi pengaturan diri dalam belajar (Ommundsen, Haugen, & Lund 2005). Salah satu faktor eksternal yang dapat

4 memengaruhi prestasi belajar seseorang adalah dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya baik dari sekolah maupun orang tua. Dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga dan guru memiliki pengaruh terhadap prestasi akademik seseorang (Rensi & Sugiarti, 2010). Apabila melihat pengaruh yang kuat dari masing-masing variabel dan diteliti secara parsial maka menarik untuk mengetahui model penelitian ini dapat memprediksi prestasi akademik siswa secara lebih akurat. Konsep diri setiap individu terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama hidupnya (Agustiani, 2009: 185). Pengalaman hidup yang berbeda dari setiap individu membentuk keragaman konsep diri. Konsep diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkah laku. Memiliki konsep diri yang positif akan membantu keberhasilan individu dalam menjalani proses kehidupan sebagaimana yang diharapkan, baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun dimasyarakat. Hal ini diperkuat dengan teorinya Desmita (2009:182) yang mengatakan bahwa konsep diri mempengaruhi perilaku peserta didik yang tidak lain adalah penyesuaian diri dan mempunyai hubungan yang sangat menentukan proses pendidikan dan prestasi belajar mereka dalam artian yakni konsep diri akademik. Secara garis besar hal-hal yang mempengaruhi prestasi belajar dirangkum menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang berasal dari dirinya sendiri, meliputi keseluruhan keadaan fisik maupun psikis. Adapun faktor-faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

5 belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (Syah, 2008). Dilapangan, khususnya di SMK Wahid Hasyim Kepohbaru, Berdasarkan wawancara tanggal 20-28 februari 2016 dengan guru SMK Wahid Hasyim Kepohbaru, diperoleh informasi bahwa pihak sekolah masih menghadapi persoalan tentang prestasi belajar siswa yang rendah. Hal ini ditandai dengan siswa yang mendapat nilai tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah kemudian melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, di antaranya dengan melakukan kerjasama dengan orang tua siswa, selanjutnya siswa diberikan tambahan jam pelajaran serta memberi kesempatan untuk melakukan ujian ulang (HER). Karena melihat adanya banyak faktor yang dapat berperan pada naik turunnya prestasi belajar seorang siswa. Hal ini dapat berupa sesuatu yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa tersebut. Yaitu dukungan sosial dan konsep diri yang dimiliki setiap siswa berbeda pula sehingga keadaan itu menjadi faktor ekstern yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka penulis memandang perlu untuk mengadakan penelitian mengenai Hubungan Dukungan Sosial dan Konsep Diri Akademik dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Wahid Hasyim Kepohbaru Bojonegoro.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan dengan prestasi belajar siswa SMK Wahid Hasyim Kepohbaru. 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri akademik dengan prestasi belajar siswa SMK Wahid Hasyim Kepohbaru. 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan konsep diri akademik dengan prestasi belajar siswa SMK Wahid Hasyim Kepohbaru. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan prestasi belajar siswa SMK Wahid Hasyim Kepohbaru. 2. Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri akademik dengan prestasi belajar siswa SMK Wahid Hasyim Kepohbaru 3. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan konsep diri akademik dengan prestasi belajar siswa SMK Wahid Hasyim Kepohbaru.

7 D. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi khazanah ilmu psikologi khususnya psikologi perkembangan, pendidikan serta sosial. 2. Manfaat praktis: Selain dilihat dari kegunaan teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi: a. Siswa sebagai gambaran kondisi nyata atau informasi tentang diri siswa yang bersangkutan dalam hal ini hasil belajar siswa dan secara langsung dapat menunjang keberhasilan belajar siswa di SMK Wahid Hasyim. b. Orang Tua Sebagai bahan informasi bagi orang tua mengenai dukungan sosial keluarga ada hubungannya dengan prestasi belajar siswa disekolah, dalam hal ini memberikan pemahaman kepada orang tua untuk mendukung proses pendidikan anak di sekolah. c. Tenaga pendidik Sebagai bahan masukan bagi guru pembimbing dalam hal ini memberikan bantuan bimbingan belajar yang memadai guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

8 E. Keaslian Penelitian Untuk mendukung penyusunan skripsi ini, penulis melakukan analisis beberapa referensi kepustakaan untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, sehingga Dari hasil penelusuran penulis, sejauh ini banyak penelitian tentang konsep diri yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya namun fokusnya berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut; Jurnal karya Maslihah (2011), Mahasiswi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Sampel penelitian adalah terdiri dari 92 siswa kelas VIII. Metode penelitian deskriptif dan teknik studi korelasional (correlation study) dengan dua independent variable, yaitu dukungan sosial orang tua dan penyesuaian sosial di lingkungan sekolah serta satu dependent variable, yaitu prestasi akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan prestasi akademik, yaitu sebesar 0.820. Artinya, semakin besar dukungan sosial orang tua yang dipersepsi siswa, semakin baik prestasi akademik yang dapat dicapai siswa. Selanjutnya jurnal karya Anandari (2013), mahasiswi Psikologi Universitas Airlangga, Penelitian ini dilakukan pada 175 remaja yang duduk di kelas XI SMA. Alat pengumpul data menggunakan kuisioner yang disusun sendiri oleh peneliti, yaitu skala dukungan sosial guru dan skala self-efficacy matematika yang terdiri dari 49 aitem valid. Reliabilitas skala dukungan sosial guru adalah sebesar 0,893 dan reliabilitas skala selfefficacy matematika sebesar 0,911. Analisis data dilakukan dengan teknik

9 korelasi Spearman's Rank (Rho) dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 memperoleh nilai korelasi (r) sebesar 0,265. Nilai korelasi tersebut tergolong rendah dengan signifikansi (p) 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial guru dengan self-efficacy matematika pada siswa SMA Negeri 14 Surabaya. Jurnal karya Prabadewi dan Widiasavitri (2014), Mahasiswi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment yang melibatkan 120 subjek dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Hasil yang diperoleh adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri akademik dengan motivasi berprestasi, yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) antara variabel konsep diri dan motivasi berprestasi adalah 0,588 dengan nilai p 0.000 (p < 0,05) yang berarti bahwa variabel konsep diri akademik dan variabel motivasi berprestasi saling berkorelasi secara signifikan dan positif dan berada pada intensitas sedang. Jurnal karya Darminto dan Rohmatika (2014). Akademisi Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. Penelitian korelasional yang meneliti hubungan antara dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Subjek penelitian adalah siswa kelas unggulan di SMP Negeri 1 Kalitengah, Lamongan. Populasi berjumlah 50 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket. Metode analisis data adalah analisis Chi-Square dan uji koefisien kontingensi. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang

10 signifikan dan positif antara persepsi terhadap dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri di sekolah, konsep diri dengan penyesuaian diri di sekolah, dan persepsi terhadap dukungan sosial teman sebaya dengan konsep diri. Nilai positif menunjukkan bahwa kenaikan variabel X diikuti pula oleh kenaikan variabel Y. Jurnal karya Pambudi dan Wijayanti (2012). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental. Pengambilan sampel secara total sampling sejumlah 65 responden menggunakan kuesioner. Hasil uji chi square didapatkan p-value = 0,001 yang berarti terdapat hubungan signifikan antara konsep diri dengan prestasi akademik. Jika konsep diri baik maka prestasinya akan baik, demikian pula sebaliknya. Dari beberapa pemaparan penelitian terdahulu dapat dijelaskan bahwa memang telah ada penelitian yang membahas mengenai dukungan sosial, konsep diri, serta prestasi belajar, penelitian terdahulu tersebut bersifat mendukung dan menjadi acuan pertimbangan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti serta terdapat beberapa perbedaan yang mendasar. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah metode penelitian ini yaitu kuantitatif Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007). Dengan pendekatan kuantitatif-korelasional, penelitian ini akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti, yakni didasari pertimbangan bahwa peneliti dapat mengetahui hubungan beberapa variabel

11 yang meliputi dua variabel bebas yaitu dukungan sosial (X 1 ) dan konsep diri akademik (X 2 ) dengan variabel terikat yaitu prestasi belajar (Y). sedangkan perbedaan pada penelitian ini variabel dukungan sosial lebih mengacu pada beberapa aspek, diantaranya meliputi; dukungan emosional, penghargaan, instrumental, informasi serta jaringan sosial. juga menitik beratkan pada dukungan dari teman, guru, orangtua dan keluarga atau secara umum. Sedangkan konsep diri akademik mengacu pada beberapa aspek meliputi; percaya diri, penerimaan diri, serta penghargaan diri. Lebih lanjut perbedaan penelitian ini adalah mengenai lokasi penelitian dan subjek atau responden yaitu siswa-siswi SMK Wahid Hasyim Kepohbaru Bojonegoro dengan jumlah sampel 60 subjek, kemudian teknik pengambilan sampelnya adalah karena ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi. Adapun seluruh anggota populasi terdiri dari siswa-siswi kelas XI dan XII SMK Wahid Hasyim Kepohbaru. Selanjutnya pada penelitian ini menganalisis secara simultan hubungan antara variabel dukungan sosial dan konsep diri akademik dengan prestasi belajar, selain itu juga menganalisis secara parsial mengenai hubungan antara variabel dukungan sosial dengan prestasi belajar, serta mengenai hubungan antara variabel konsep diri akademik dengan prestasi belajar.