BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang berjudul Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data, maka dihasilkan beberapa kesimpulan

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh data empirik

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI Siti Aminah, 2013

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hipotesis yang diajukan pada Bab I dan berdasarkan hasil

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB VI PEMBAHASAN. pelaksanaan, dan hasil terhadap dampak keberhasilan FMA agribisnis kakao di

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB. V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. mengajar guru dan fasilitas pendidikan serta kontribusinya terhadap efektifitas pembelajaran

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI i < g^rw' s //

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka hasil studi

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN MBS

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan peran dan tugasnya, ini berarti kinerja guru merupakan faktor

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Analisis Regresi antara Variabel Y1, Y2, Y3. Dan Y4 dengan X.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bagian ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. siswa SMP Muhammadiyah sekota Medan sebesar 7,84 %. Muhammadiyah sekota Medan sebesar 4,53 %.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

KONTRIBUSI ETOS KERJA ISLAMI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA (MTSS) SE-KOTA PADANG PANJANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam esensi pendidikan sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kompetensi profesional guru, maka diperoleh harga t. tabel. t dan P value < 0,05 maka ditolak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan sistem pendidikan di

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. BAB IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari penelitian ini dapat dijadikan saran bagi semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

DAFTAR ISI... PERSETUJUAN PEMBIMBING... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN (AKPK) BAGI CALON KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani. hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI LEMBARAN PENGESAHAAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR GAMBAR...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xiv

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perbaikan manajemen pendidikan. Tidak ada lembaga sekolah yang baik

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... V. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... XI DAFTAR LAMPIRAN... XII BAB I PENDAHULUAN...

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Budaya Sekolah, Mutu Mengajar A. Pendahuluan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian yang bermakna sehingga bangsa Indonesia dapat mengejar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

PENYULUHAN DAN KEBERADAAN PENYULUH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bagian akhir ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan, memberikan implikasi penelitian ini dan sekaligus menyampaikan rekomendasi, maka bagian akhir sebagai berikut: A. Kesimpulan Menurut persepsi guru atas kinerja kepala sekolah dan kinerja guru secara bersamasama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap persepsinya budaya mutu pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung. Secara rinci hasil penelitian dapat disimpulkan seperti dibawah ini: 1. Kinerja kepala sekolah pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung diukur melalui sub variabel 1) kepribadian, 2) manajerial, 3) kewirausahaan, 4) supervise dan 5) sosial, berada pada kategori baik menurut persepsi guru. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden terhadap variabel kinerja kepala sekolah sebesar 3,27. Tanggapan karakteristik responden wanita, berusia 41 50 tahun dan 51 60 tahun, masa kerja 11-20 tahun dan 21 30 tahun, golongan IV/a dan IV/b dan tingkat pendidikan S 2 lebih baik terhadap variabel penelitian ini 2. Kinerja guru pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung diukur melalui sub variabel 1) professional dan 2) pedagogik, berada pada kategori baik menurut persepsi guru. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden terhadap variabel kinerja guru sebesar 3,33. Tanggapan karakteristik responden wanita, berusia 41 50 tahun dan 51 60 tahun, masa kerja 11-20 tahun dan 21 30 tahun, golongan III/d, IV/a dan IV/b dan tingkat pendidikan S 2 lebih baik terhadap variabel penelitian ini 3. Budaya mutu pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung diukur melalui sub variabel 1) orientasi ke depan, 2) orientasi inovasi dan perubahan dan 3) orientasi pada kekaryaan, berada pada kategori sangat baik menurut persepsi guru. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden terhadap variabel budaya mutu sebesar 0,89. Tanggapan karakteristik responden wanita, berusia 41 50 tahun 114

115 dan 51 60 tahun, masa kerja 11-20 tahun dan 21 30 tahun, golongan III/b, IV/a dan IV/b dan tingkat pendidikan S 2 lebih baik terhadap variabel penelitian ini 4. Menurut persepsi guru bahwa kinerja kepala sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap budaya mutu. Besarnya pengaruh variabel kinerja kepala sekolah terhadap budaya mutu pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung tergolong rendah, diperoleh skor 32,1% dari skor ideal. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa kinerja kepala sekolah yang diterapkan dalam kategori kurang dan perlu ditingkatkan lagi agar mendukung tercapainya budaya mutu di sekolah. 5. Kinerja guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap persepsinya atas budaya mutu. Besarnya pengaruh variabel kinerja guru terhadap persepsinya atas budaya mutu pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung tergolong cukup kuat, diperoleh skor 47,5% dari skor ideal. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa kinerja guru yang diterapkan dalam kategori cukup, namun masih perlu ditingkatkan lagi agar lebih optimal sehingga dapat mendorong terciptanya budaya mutu di sekolah. 6. Menurut persepsi guru bahwa kinerja kepala sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Besarnya pengaruh variabel persepsi guru atas kinerja kepala sekolah terhadap kinerja guru pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung tergolong rendah, diperoleh skor 26,2% dari skor ideal. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa persepsi guru atas kinerja kepala sekolah yang diterapkan dalam kategori kurang dan perlu ditingkatkan lagi agar para guru dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses belajar mengajar di sekolah. 7. Berdasarkan hasil analisis regresi, persepsi guru atas kinerja kepala sekolah dan kinerja guru memberikan kontribusi terhadap persepsinya atas budaya mutu, ini ditunjukkan dengan skor koefisien determinasi. Hal ini mengandung arti bahwa peningkatan kinerja kepala sekolah dan peningkatan kinerja guru akan memberikan dampak pada penciptaan dan pengembangan mutu pendidikan. 8. Persepsi guru atas kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan karakteristk responden (jenis kelamin, usia, masa kerja, golongan dan pendidikan) secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap persepsinya atas budaya mutu. Besarnya pengaruh secara simultan antara variabel persepsi guru atas kinerja kepala

116 sekolah, kinerja guru dan karakteristk responden (jenis kelamin, usia, masa kerja, golongan dan pendidikan) terhadap persepsinya atas budaya mutu pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota bandung tergolong kuat, diperoleh skor 57,1%. Hal ini memberikan pemahaman bahwa integrasi persepsi guru atas kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan karakteristik responden memberikan kontribusi lebih berarti terhadap persepsinya atas budaya mutu bila dibandingkan dengan salah satu dari variabel penelitian tsesebut tidak ada. Temuan ini menerangkan bahwa masih ada beberapa faktor-faktor lain yang mempengaruhi budaya mutu di sekolah. B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan penelitian tentang pengaruh persepsi guru atas kinerja kepala dan kinerja guru terhadap persepsinya atas budaya mutu pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung, peneliti menemukan beberapa implikasi sebagai berikut: 1. Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah diharapkan menumbuhkembangkan sikap dan pandangan guru serta personil sekolah lainnya agar senantiasa beorientasi pada mutu. Untuk itu, kepala sekolah dituntut untuk memiliki pemahaman dan ketrampilan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Optimalisasi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab harus didukung oleh struktur dan peraturan yang jelas dalam sistem manajemen sekolah. 2. Dalam rangka meningkatkan budaya mutu diharapkan kepala sekolah dan guru harus memiliki kinerja yang baik dengan cara belajar terus-menerus untuk meningkatkan kompetensinya. Terdapat lima kompentensi yang perlu dikembangkan oleh kepala sekolah, yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Dan terdapat 4 kompetensi yang perlu dikembang oleh guru, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. 3. Guru adalah pelaksana utama proses belajar mengajar di sekolah dan merupakan orang yang memiliki kesempatan lebih banyak berkomunikasi secara langsung dengan peserta didik. Karena itu guru sangat diharapkan mengembangkan budaya mutu dengan menciptakan suasana belajar yang kondusif baik dan menjalin komunikasi yang efektif dengan sesama guru maupun dengan personil sekolah lainnya agar peserta didik memperoleh prestasi belajar yang diharapkan.

117 4. Dalam usaha pembentukan budaya mutu di sekolah, dituntut adanya kesamaan visi dan misi dari semua personil sekolah untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan pencapaian tujuan pendidikan. 5. Sekolah memerlukan potensi semua personil sekolah, stakeholders, dan masyarakat dalam usaha membentuk budaya sekolah yang bermutu. Untuk itu, sekolah harus melibatkan secara aktif semua personil sekolah dan menjalin komunikasi yang produktif dengan stakeholders dan masyarakat. C. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian tentang pengaruh persepsi guru atas kinerja kepala sekolah dan kinerja guru terhadap persepsinya atas budaya mutu pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung, peneliti merekomendasikan bagi pihak-pihak yang berkepentingan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kinerja kepala sekolah menurut persepsi guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung tergolong baik akan tetapi belum optimal dan perlu ditingkatkan terutama pada sub variabel kompetensi sosial yang memiliki skor rata-rata terendah dari sub variabel lainnya. Berkaitan dengan peningkatan kinerja kepala sekolah dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan optimalisasi kompetensi sosial, dengan cara mengimplementasikan hal-hal sebagai berikut: a. Melakukan kerjasama dengan guru, komite sekolah, siswa, dan orang tua sesuai dengan tugas dan peran mereka masing-masing dalam menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif di sekolah. b. Melakukan kerjasama dengan instansi lain baik dengan pemerintah maupun dengan swasta dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. c. Mengkomunikasikan berbagai harapan dan visi sekolah kepada semua personil sekolah, dengan maksud agar semua personil sekolah akan memiliki sikap dan pemahaman yang sama untuk penciptaan budaya mutu dalam usaha peningkatan mutu pendidikan di sekolah. d. Memperhatikan dan memahami keunikan setiap personil sekolah dalam hubungannya dengan interaksi mereka di sekolah untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

118 2. Kinerja guru pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bandung tergolong baik akan tetapi belum optimal dan perlu ditingkatkan terutama pada sub variabel kompetensi pedagogik yang memiliki skor rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan sub variabel kompetensi profesional. Berkaitan dengan peningkatan kinerja guru dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan peningkatan kompentensi pedagogik, sehingga guru dapat melakukan tugasnya dalam pengelolaan proses belajar mengajar di sekolah yang sesuai dengan teori-teori dan prinsip-prinsip pendidikan. Peningkatan kompetensi pedagogik dapat dilakukan dengan cara seperti: a. Berusaha meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang pendidikan khususnya yang berkaitan pengelolaan proses belajar mengajar dengan cara belajar terus menerus. b. Mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah seperti: pelatihan, seminar, worshop, diskusi yang diselenggarakan oleh sekolah, organisasi profesi guru, pemerintah dan swasta. c. Melakukan pembinaan dan penilaian secara terencana, dan berkelanjutan terhadap kondisi kinerja guru untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas pembelajaran. d. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga fungsional secara sungguh-sungguh dengan mengutamakan kepentingan sekolah dari pada kepentingan yang bersifat pribadi. 3. Budaya mutu menurut persepsi guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung tergolong sangat baik, tetapi masih perlu dikembangkan terutama pada sub variabel orientasi kekaryaan yang memiliki skor rata-rata rendah dari sub variabel lainnya. Sub variabel orientasi kekaryaan berkaitan dengan penyediaan kesempatan oleh sekolah kepada semua personil sekolah untuk mendorong mereka agar menghasil karya sendiri daripada menggunakan hasil karya orang lain. Sehingga semua personil akan memiliki orientasi menganggap tinggi hasil karya sendiri. Dalam usaha pengembangan orientasi kekaryaan pada semua personil sekolah maka sekolah harus memiliki pedoman dalam berperilaku dan landasan berkarya yang yang memungkin semua personil sekolah belajar dan berinovasi berkarya. Upayaupaya yang dapat dilakukan, yaitu:

119 a. Melakukan pelatihan peningkatan kreatifitas bagi personil sekolah baik yang diselenggarakan di sekolah maupun yang diselenggarkan ditempat lain. b. Mengikutkan personil sekolah dalam kegiatan perlombaan-perlombaan yang berkaitan kekaryaan bidang pendidikan khususnya proses belajar mengajar. c. Memberikan penghargaan kepada setiap personil sekolah yang telah berhasil menghasilkan karya bermutu. d. Semua personil harus mempunyai persepsi dan keyakinan yang sama tentang penting mewujudkan iklim belajar yang kondusif khususnya dalam usaha meningkatkan mutu hasil belajar peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 4. Untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian budaya mutu di sekolah, maka selayaknya diperlukan penelitian yang sejenis dengan mengkaji berbagai variabel penelitian lainnya yang diperkirakan mempengaruhi pencapaian budaya mutu, seperti motivasi kerja, sarana prasarana, manajemen sekolah, partisipasi komite sekolah, kompensasi dan lain-lain.