BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan dari penelitian, hasil pengolahan data, analaisis

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan manajemen sekolah baik yang konvensional maupun yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, karena ditentukan oleh motivasi atau dorongan untuk bekerja

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih menjadi. perbincangan para pakar pendidikan dari tingkat daerah sampai dengan pusat,

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang paling strategis karena diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani. hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muliah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dalam upaya menghasilkan karyawan berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : SITI ANA MISROKHAH A

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan.

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

Abstrak. Kata Kunci: Karakteristik pekerjaan, penempatan, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi

BAB I PENDAHULUAN. Para kepala sekolah, guru, warga sekolah, stakeholder sekolah atau yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kemajuan Sekolah di SMP Kabupaten Karanganyar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PERUSDA PERCETAKAN KLATEN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas-tugas guru dalam kelembagaan merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas keluaran atau output-nya. Oleh karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru akan menjadi optimal bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Pidarta (dalam Saerozi, 2005:2) mengemukakan: Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: a ) Kepemimpinan kepala sekolah, b ) Iklim sekolah, c ) Harapanharapan, dan d ) Kepercayaan personalia sekolah. Untuk meningkatkan mutu sekolah seperti yang disarankan oleh Sudarwan Danim ( 2007 : 56 ), yaitu dengan melibatkan lima faktor yang dominan : 1. Kepemimpinan Kepala sekolah; kepala sekolah harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja, memberikan layananyang optimal, dan disiplin kerja yang kuat.

2 2. Siswa; pendekatan yang harus dilakukan adalah anak sebagai pusat sehingga kompetensi dan kemampuan siswa dapat digali sehingga sekolah dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada siswa. 3. Guru; pelibatan guru secara maksimal, dengan meningkatkan kompetensi dan profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, MGMP, lokakarya serta pelatihan sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan disekolah. 4. Kurikulum; adanya kurikulum yang ajeg / tetap tetapi dinamis, dapat memungkinkan dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga goals (tujuan ) dapat dicapai secara maksimal; 5. Jaringan Kerjasama; jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah dan masyarakat semata (orang tua dan masyarakat ) tetapi dengan organisasi lain, seperti perusahaan / instansi sehingga output dari sekolah dapat terserap didalam dunia kerja Berdasarkan pendapat diatas, perubahan paradigma harus dilakukan secara bersama-sama antara pimpinan dan karyawan sehingga mereka mempunyai langkah dan strategi yang sama yaitu menciptakan mutu dilingkungan kerja khususnya lingkungan kerja pendidikan. Kepala sekolah dan guru harus menjadi satu tim yang utuh (teamwork ) yangn saling membutuhkan dan saling mengisi kekurangan yang ada sehingga target (goals ) akan tercipta dengan baik. Kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah memiliki peranan dalam menentukan baik buruknya kinerja mengajar guru. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja mengajar guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin

3 kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah juga cenderung bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara profesional. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja mengajar guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja mengajar guru selalu terjaga. Selain dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, kinerja mengajar guru juga dipengaruhi oleh budaya sekolah. budaya sekolah memberikan kepada semua level manajemen untuk focus pada tujuan sekolah dan budaya sekolah menjadi kohesi yang mengikat bersama dalam melaksanakan misi bersama.

4 Dengan budaya sekolah yang baik akan meningkatkan kepuasan kerja, pergaulan lebih akrab, disiplin meningkat dan selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah. Hal tersebut mencerminkan bahwa budaya sekolah dapat mendukung peningkatan kinerja mengajar guru. Berkaitan dengan penelitian ini, kondisi yang terjadi di lapangan yaitu kinerja mengajar guru masih menunjukan pada tingkat yang belum bisa dicapai sesuai dengan yang diharapkan, guru hanya menampakan kinerjanya saat akan dilakukan visitasi atau kunjungan oleh kepala sekolah ataupun pengawas dan selanjutnya guru akan bekerja seperti biasanya yaitu mengajar tanpa persiapan yang matang serta tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi. Hal tersebut apabila dibiarkan tanpa dicari pemecahannya akan berdampak buruk pada prestasi siswa dan bahkan juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri dan apabila itu terjadi keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan tercapai sehingga kualitas pendidikan akan terus menjadi masalah yang terus menerus berlangsung. Untuk memperkuat pembuktian dan sebagai landasan mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru sekolah telah dilakukan penelitian dalam penelitian sebelumnya Trisno Martono dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru yang dipublikasikan dalam jurnal Universitas Sebelas Maret, yaitu menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpian kepala sekolah, kinerja guru, budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru.

5 Selanjutnya dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang peneliti kemukakan. Yaitu penelitian oleh Carudin dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja mengajar guru. Hasil pengolahan menunjukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja mengajar guru. Selanjutnya penelitian berjudul Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru oleh Dra.Meita Tjumianti (2008). Hasil temuan bahwa (1). Perilaku kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru (2) budaya sekolah memberikan pengaruh yang cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru (3) perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru sebesar 0,568 berarti terdapat hubungan yang cukup tinggi, dengan kontribusi sebesar 32.26%. Menyimak pernyataan-pernyataan diatas maka penulis sangat tertarik untuk membuktikan pendapat tersebut melalui penelitian dengan judul : PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU (Studi Deskriptif Analitik di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi).

6 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berkaitan dengan penelitian ini, kondisi yang terjadi di lapangan yaitu guru hanya menampakan kinerjanya saat akan dilakukan visitasi atau kunjungan oleh Kepala Sekolah ataupun pengawas dan selanjutnya guru akan bekerja seperti biasanya yaitu mengajar tanpa persiapan yang matang serta tanpa semangat dan antusiasme yang tinggi. Hal tersebut apabila dibiarkan tanpa dicari pemecahannya akan berdampak buruk pada prestasi siswa dan bahkan juga menurunkan tingkat kinerja guru itu sendiri dan apabila itu terjadi keberhasilan proses belajar mengajar tidak akan tercapai sehingga kualitas pendidikan akan terus menjadi masalah yang terus menerus berlangsung. Masalah tersebut dapat diperinci sebagai berikut : 1.) Kinerja mengajar guru belum optimal, hal ini ditunjukan guru hanya menunjukan penampilan terbaiknya saat adanya kunjungan atau visitasi kepala sekolah dan pengawas setelah itu guru akan kembali bekerja seperti biasanya tanpa persiapan mengajar dengan baik. 2.) Kepala sekolah belum menjadi agen perubahan sehingga pengembangan sekolah berjalan lambat, dan hanya menjalankan program-program yang telah digariskan oleh dinas pendidikan. 3.) Sekolah tidak menampakan kekhasan atau karakteristik, karena karakteristik yang membedakan sekolah memerlukan tangan terampil kepala sekolah untuk membangun budaya sekolah yang baik, sehingga akhirnya akan tercipta kinerja seluruh warga sekolah yang tinggi.

7 2. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1) Bagaimana gambaran perilaku kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi? 2) Bagaimana gambaran budaya sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi? 3) Bagaimana gambaran kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri se-kota Cimahi? 4) Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi? 5) Seberapa besar pengaruh pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi? 6) Seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi? C. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Kinerja Mengajar di Sekolah Dasar Se-Kota Cimahi adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi.

8 2. Untuk mengetahui gambaran budaya sekolah di Sekolah Dasar Negeri Sekota Cimahi. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Budaya Sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kota Cimahi. 5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap kinerja mengajar guru di Sekolah Dasar Negeri Se-kota Cimahi.. D. Manfaat Penelitian 1) Secara Teoritis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang berarti bagi perkembangan keilmuan administrasi pendidikan paada umumnya dan pengembangan kinerja pada khususnya. 2) Secara Praktis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi lembaga terkait sehingga dapat dijadikan input untuk meningkatkan kinerja mengajar guru. E. Struktur Organisasi Tesis Struktur organisasi dalam tesis ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

9 D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Tesis BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kinerja Mengajar Guru dalam Konsep Administrasi Pendidikan 1. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan 2. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan B. Kinerja Mengajar Guru 1. Definisi Kinerja 2. Definisi Mengajar 3. Definisi Guru 4. Kinerja Mengajar Guru C. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Kepemimpian Kepala Sekolah 2. Kepemimpinan Visioner D. Budaya Sekolah BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi 1. Lokasi Penelitian 2. Subjek Populasi B. Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian a. Populasi Penelitian b. Sampel Penelitian C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional 1. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah 2. Budaya Sekolah 3. Kinerja Mengajar Guru

10 E. Instrumen Penelitian 1. Skala Pengukuran 2. Penyusunan Instrumen F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Responden Uji Coba 2. Tujuan Pelaksanaan Uji Coba 3. Uji Coba Validitas Instrumen 4. Pengumpulan Data G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisi Data Deskriptif a. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah b. Budaya Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN