BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. 3.1.Ruang Lingkup

BAB IV ANALISIS DATA LABORATORIUM DAN DATA HASIL PENGUJIAN

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

PENGARUH TERAK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN DAN BERAT JENIS PADA BETON NORMAL

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berat Tertahan (gram)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA PASIR. Volume (cc) 1 Pasir Nomor 2. 2 Larutan NaOH 3% Secukupnya Orange

BAB III METODE PENELITIAN

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

III. METODE PENELITIAN. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini mengenai perbandingan hasil uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

PENGARUH LUBANG DALAM BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk mendapatkan data penelitian yang baik, maka peneliti harus melakukan penelitian sesuai dengan tempat penelitian yang direncanakan. Tempat penelitian yang akan digunakan yaitu : a. Pengujian agregat halus dilakukan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Pengujian agregat kasar dilakukan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Pembuatan benda uji dilaksanakan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. d. Pengujian berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur beton serat dilaksanakan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015 Juli 2016. Adapun perincian waktu penelitian sebagai berikut : a. Pengajuan judul dilaksanakan pada bulan Desember 2015. b. Pra proposal dan pengerjaan proposal dilaksanakan pada bulan Desember 2015 Januari 2016. c. Seminar proposal, revisi proposal, dan perijinan penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2016. d. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2016. e. Analisis data dilaksanakan pada bulan April Mei 2016. 31

32 f. Penulisan Laporan dilaksanakan pada bulan Mei Juni 2016 g. Ujian dan revisi dilaksanakan pada bulan Juni Juli 2016. h. Penggandaan dan Pengumpulan laporan dilaksanakan pada bulan Juli 2016. B. Rancangan/Desain Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen, yaitu mengadakan suatu percobaan untuk mendapatkan hasil yang menjelaskan dan menegaskan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Berikut merupakan variabel yang diselediki pengaruhanya dalam penelitian ini : 1. Variabel bebas Variasi persentase potongan memanjang banner yang digunakan yaitu 0,00%, 0,20%, 0,40%, 0,60%, 0,80%, dan 1,00%. 2. Variabel terikat. a. Berat jenis beton serat akibat variasi persentasi penambahan potongan banner. b. Kuat tekan beton serat akibat variasi persentasi penambahan potongan banner. c. Kuat lentur beton serat akibat variasi persentasi penambahan potongan banner. C. Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kelompok data dengan sifat dan karakteristik yang diduga sama, sedangkan pengertian sampel adalah data individu dalam kelompok yang mempunyai peluang untuk dipilih sebagai data. Populasi dalam penelitian ini adalah silinder beton dengan diameter 150 mm tinggi 300 mm dan balok dengan dimensi 150 mm x 150 mm x 600 mm. Sedangkan sampel yang digunakan adalah sebagian dari populasi yang sifat dan cirinya akan diselidiki dan dianggap mewakili seluruh populasi.

33 Sehingga dalam penelitian ini yang bertindak sebagai sampel adalah silinder dan balok beton dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Beton direncanakan menggunakan metode mix design sesuai dengan SK-SNI 03 3449 2002. 2. Variasi persentase penambahan potongan banner adalah 0,00%, 0,20%, 0,40%, 0,60%, 0,80%, dan 1,00%. 3. Benda uji berbentuk silinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan dengan diameter 150 mm tinggi 300 mm sesuai dengan SNI-2493-2011. 4. Benda uji berbentuk balok untuk pengujian kuat lentur dengan dimensi 150 mm x 150 mm x 600 mm sesuai dengan SNI-2493-2011. Gambar 3.1 Benda Uji Silinder dan Balok yang Digunakan. (Sumber : SNI-2493-2011) 5. Sesuai dengan SK SNI 03-2493-1991 mensyaratkan jumlah minimum untuk benda uji dalam satu variasi adalah 3 buah. Dalam penelitian ini dipakai 5 benda uji dalam satu variasi agar didapatkan data yang lebih akurat. Sehingga jumlah keseluruhan benda uji adalah 60 buah. Terdiri dari 30 buah benda uji bentuk silinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan dan 30 buah benda uji bentuk

34 balok untuk pengujian kuat lentur. Berikut merupakan rincian sampel yang digunakan : Tabel 3.1 Rincian Sampel yang Digunakan. Persentasi Benda Uji Kuat Benda Uji Penambahan Tekan dan Berat Kuat Lentur Potongan Banner Jenis Jumlah Sampel 0 % 5 buah 5 buah 10 buah 0,20 % 5 buah 5 buah 10 buah 0,40 % 5 buah 5 buah 10 buah 0,60 % 5 buah 5 buah 10 buah 0,80 % 5 buah 5 buah 10 buah 1,00 % 5 buah 5 buah 10 buah Total Sampel 60 buah D. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2015:68) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dimana semua anggota populasi yang berjumlah 60 buah benda uji dijadikan sampel, yang terdiri dari : 1. Benda uji dengan penambahan potongan banner 0,00 % sebanyak 5 buah selinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan serta 5 buah balok untuk pengujian kuat lentur. 2. Benda uji dengan penambahan potongan banner 0,20 % sebanyak 5 buah selinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan serta 5 buah balok untuk pengujian kuat lentur.

35 3. Benda uji dengan penambahan potongan banner 0,40 % sebanyak 5 buah selinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan serta 5 buah balok untuk pengujian kuat lentur. 4. Benda uji dengan penambahan potongan banner 0,60 % sebanyak 5 buah selinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan serta 5 buah balok untuk pengujian kuat lentur. 5. Benda uji dengan penambahan potongan banner 0,80 % sebanyak 5 buah selinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan serta 5 buah balok untuk pengujian kuat lentur. 6. Benda uji dengan penambahan potongan banner 1,00 % sebanyak 5 buah selinder untuk pengujian berat jenis dan kuat tekan serta 5 buah balok untuk pengujian kuat lentur. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Identifikasi Variabel Sugiyono (2015:3) mengatakan bahwa, Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditaruk kesimpulannya. Sugiyono (2015: 4-6) membedakan menjadi lima macam variabel dalam penelitian yaitu : Variabel Independen (Variabel Bebas), Variabel Dependen (Variabel Terikat), Variabel Moderator, Variabel Intervening, dan Variabel Kontrol.

36 Dalam penelitian ini akan dijelaskan tiga variabel yang digunakan yaitu Variabel Independen (Variabel Bebas), Variabel Dependen (Variabel Terikat) dan Variabel Kontrol, sebagai berikut : a. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2015:4). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi penambahan potongan banner. b. Variabel Dependen Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2015:4). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil pengujian berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur beton. c. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. (Sugiyono, 2015:6). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah produk beton yang dibuat sama, tempat penelitian, alat yang digunakan dan pembuatan benda uji tanpa bahan tambah. 2. Sumber Data Data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini dikelompokkan menjadi dua macam : a. Data primer yang diperoleh dari hasil pengujian eksperimen dan pengamatan di laboratorium yaitu melalui pengujian diantaranya 1) pengujian untuk semen meliputi visual, kehalusan, dan berat jenis, 2) pengujian agregat halus meliputi

37 kadar lumpur, kadar air, specific gravity, dan gradasi, 3) pengujian produk beton berupa berat jenis, kuat tekan, dan kuat lentur. b. Data sekunder didapat dari literatur/referensi berupa buku yang menunjang berlangsungnya penelitian ini. 3. Teknik Mendapat Data Data primer diperoleh dengan pengujian yang dicatat dan digunakan sebagai bahan masukan untuk pembahasan, analisa data dan laporan penelitian. Analisa data adalah cara untuk mengolah data, menguji hipotesis, dan untuk memperoleh kesimpulan. Dari hasil uji berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pegaruh variasi persentase penambahan potongan banner terhadap berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur. F. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan potongan limbah banner terhadap berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur beton serat yaitu dengan menggunakan analisis regresi. Namun sebelum dilakukan analisis regresi, prasyarat yang harus dipenuhi adalah melakukan uji normalitas dan linearitas. 1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data-data pada variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Untuk membuktikan bahwa data-data pada variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka perlu dilakukan uji normalitas. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16, yaitu dengan menggunakan uji statistik Shapiro Wilk. Untuk

38 menerima atau menolak hipotesis, maka perlu membandingkan harga Asymp.Sig.(2-tailed) dengan kriteri dibawah ini : Hipotesis : Ho = data berdistribusi normal. Ha = data berdistribusi tidak normal. Pengambilan keputusan / kriteria : Jika probabilitas (harga Asymp.Sig. 2-tailed) > 0,05 ; maka Ho diterima. Jika probabilitas (harga Asymp.Sig. 2-tailed) < 0,05 ; maka Ho ditolak. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas menurupak salah satu uji prasyarat analisis yang harus dipenuhi. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 pada Homogeneity of Variance Test yaitu melalui menu Compare Means dan One Way Anova. Pengambilan keputusan untuk uji homogenitas dengan membaca nilai Signifikansi. Jika Sig. < 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Jika Sig. > 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama atau homogen. Hipotesis : Ho = data homogen Ha = data tidak homogen Pengambilan keputusan / kriteria : Jika probabilitas atau harga Sig. > 0,05 ; maka Ho diterima. Jika probabilitas atau harga Sig. < 0,05 ; maka Ho ditolak.

39 c. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi. Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui linear tidaknya data pada variabel terikatnya, sehingga akan didapat gambaran tentang ada atau tidaknya keterikatan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui linear atau tidaknya data dapat dilihat pada Curve Estimation pada program SPSS 16, yaitu melalui menu Regression dipilih Curve Estimation dengan model linear atau quadratic. Pengambilan keputusan untuk uji linearitas dengan membaca nilai signifikansi. Jika Sig. < 0,05, maka terjadi hubungan linear. Jika Sig. > 0,05, maka tidak tejadi hubungan linear antar dua variabel. Selain membaca nilai signifikansi, untuk pengambilan keputusan uji linearitas dapat dilakukan pula dengan membaca nilai F. Jika Fhitung > Ftabel, maka terjadi hubungan yang linear Fhitung < Ftabel maka tidak terjadi hubungan yang linear antara dua variabel. Sedangkan untuk taraf keberartian regresi dapat dilihat pada nilai Fhitung dan nilai signifikansi pada tabel Curve Estimation. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka arah regresi berarti dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai Fhitung < Ftabel maka arah regresi tidak berarti. Hipotesis : Ho = tidak terjadi hubungan linear antara variabel bebas dan variabel terikat. Ha = terjadi hubungan linear antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengambilan keputusan / kriteria : Jika probabilitas atau harga Sig. < 0,05 ; maka Ho ditolak. Jika probabilitas atau harga Sig. > 0,05 ; maka Ho diterima. Dapat pula membaca nilai F untuk Pengambilan keputusan/ kriteria : Fhitung > Ftabel ; Ho ditolak dan arah regresi berarti. Fhitung < Ftabel ; Ho diterima dan arah regresi tidak berarti.

40 d. Analisis Regresi Analisis regresi dalam program SPSS 16 adalah dengan menggunakan regresi (Reggresion). Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan bahan tambah limbah banner terhadap berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur beton yaitu dengan analisis regresi. Analisis ini merupakan gambaran dari variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan dengan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang ada. Bentuk umum dari persamaan regresi terdiri dari dua golongan yaitu linear (polinom pangkat satu) dan non linear (polinom pangkat lebih dari satu). Mengenai bentuk umum dari persamaan regresi seperti terlihat dalam persamaan-persamaan dibawah ini. (Sudjana, 2002: 3122-315) Persamaan linear Yc = a +bx Persamaan polinom pangkat dua Yc = a + bx + cx 2 Persamaan polinom pangkat k. (k 2) Yc = a0 + a1x + a1x 2 + a1x 3 +. + akxk Setelah semua data diteliti, masing-masing persamaan regresi telah dilaksanakan, langkah berikutnya adalah menentukan persamaan yang digunakan sebagai persamaan dasar korelasi variabel-variabel yang ada. Analisis yang digunakan dalam SPSS 16 adalah Regression (Curve Estimation). Apabila pada hasil analisis Regression Linear penggunaan bahan tambah variasi potongan limbah banner tidak berpenggaruh tehadap kuat lentur beton serat, maka analisi regresi akan dapat dilakukan dengan menggunakan analisi Regression (Curve Estimation). Pilih model pada Curve Estimation terdapat berbagai model, yaitu : Linear, Quadratic, Qubic, Logarithmic, Invers, Power, Coumpound, S, Logistic, dan Exponential.

41 2. Pengujian Hipotesis. a. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama menyatakan adanya pengaruh penambahan potongaan limbah banner terhadap berat jenis beton. Hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan analisi regresi. Analisis regresi dan korelasi banyak digunakan untuk mencari hubungan dan pengaruh dari dua variabel atau lebih, dimana salah satu variabelnya merupakan dependent variabel dan yang lain merupakan independent variabel. Untuk menghitung pengaruh penambahan potongan limbah banner terhadap berat jenis beton serat menggunakan persamaan garis regresi, yaitu dengan menggunakan program SPSS 16 dengan uji Regression (Curve Estimation). Pengambilan keputusan pada SPSS 16 adalah sebagai berikut : Hipotesis : Ho = data berdistribusi tidak ada pengaruh Ha = data berdistribusi ada pengaruh Pengambilan keputusan : Jika probabilitas >0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. b. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua menyatakan adanya pengaruh penambahan potongaan limbah banner terhadap kuat tekan beton. Hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan analisi regresi. Analisis regresi dan korelasi banyak digunakan untuk mencari hubungan dan pengaruh dari dua variabel atau lebih, dimana salah satu variabelnya merupakan dependent variabel dan yang lain merupakan independent variabel. Untuk menghitung pengaruh penambahan potongan limbah banner terhadap kuat tekan beton serat menggunakan persamaan garis

42 regresi, yaitu dengan menggunakan program SPSS 16 dengan uji Regression (Curve Estimation). Pengambilan keputusan pada SPSS 16 adalah sebagai berikut : Hipotesis : Ho = data berdistribusi tidak ada pengaruh Ha = data berdistribusi ada pengaruh Pengambilan keputusan : Jika probabilitas >0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. c. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga menyatakan adanya pengaruh penambahan potongaan limbah banner terhadap kuat lentur beton. Hipotesis ini dapat diuji dengan menggunakan analisis regresi. Analisis regresi dan korelasi banyak digunakan untuk mencari hubungan dan pengaruh dari dua variabel atau lebih, dimana salah satu variabelnya merupakan dependent variabel dan yang lain merupakan independent variabel. Untuk menghitung pengaruh penambahan potongan limbah banner terhadap kuat lentur beton serat menggunakan persamaan garis regresi, yaitu dengan menggunakan program SPSS 16 dengan uji Regression (Curve Estimation). Model yang digunakan pada Curve Estimation adalah Linear atau Quadratic, yaitu sama dengan persamaan polinomial pangkat satu; Yc = a + bxatau polinom pangkat dua; Yc = a + bx + cx 2. Pengambilan keputusan pada SPSS 16 adalah sebagai berikut : Hipotesis : Ho = data berdistribusi tidak ada pengaruh Ha = data berdistribusi ada pengaruh

43 Pengambilan keputusan : Jika probabilitas >0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. d. Hipotesis Keempat Untuk mengetahui persentase penambahan potongan limbah banner yang optimal untuk mencapai kuat tekan beton serat sesuai standar dihitung dengan mendefinisikan persamaan regresi. Persentase optimal diperoleh dengan menggunakan tabel dan grafik dari hasil perhitungan. Jika data berbentuk linear, maka nilai optimal penambahan didapat dari hasil analisi deskriptif. e. Hipotesis Kelima Untuk mengetahui persentase penambahan potongan limbah banner yang optimal untuk mencapai kuat lentur beton serat sesuai standar dihitung dengan mendefinisikan persamaan regresi. Persentase optimal diperoleh dengan menggunakan tabel dan grafik dari hasil perhitungan. Jika data berbentuk linear, maka nilai optimal penambahan didapat dari hasil analisi deskriptif.

44 G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dibuat untuk mengetahui tahap-tahap pelaksanaan penelitian yang harus dilakukan. Prosedur penelitian merupakan alur yang harus dilaksanakan oleh peneliti sampai dengan peneliti dapat menarik kesimpulan hasil penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan dan Penyediaan Bahan Pada tahap ini seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan agar penelitian dapat terlaksana dengan baik. Beberapa hal yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut : a. Penelitian dilakukan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peralatan yang akan digunakan adalah sebagai berikut : 1) Oven Oven yang digunakan memiliki merek Memmert West Germany. Oven ini memiliki kemampuan suhu maksimal 2000 o C dengan daya listrik 1500 W. digunakan untuk mengeringkan agregat yang akan digunakan, baik agregat kasar maupun agregat halus. 2) Timbangan Terdapat dua jenis timbangan yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a) Timbangan Basculer dengan merek DSN bola dunia dengan kapasitas maksimal 150 kg. Timbangan yang digunakan memiliki ketelitian 0.1 kg digunakan untuk mengukur berat material yang berada dalam kapasitas timbangan ini. b) Timbangan digital merek Metler Toledo kapasitas 16 kg dengan ketelitian sampai 0,1 gram digunakan untuk mengukur material yang berada dalam kapasitas timbangan ini.

45 3) Ayakan Ayakan yang digunakan adalah merek Controls Milano-Italy bentuk lubang ayakan adalah bujur sangkar. Satu set ayakan terdiri dari 1 buah pan, 1 penutup, dan 7 buah ayakan dengan diameter lubang 9,5 mm; 4,75 mm; 2,36 mm; 1,18 mm; 0,85 mm; 0,30 mm; 0,15 mm. Ayakan digunakan untuk pengujian agregat, baik agregat halus maupun agregat kasar. 4) Mesin Penggetar Ayakan Mesin penggetar ayakan yang digunakan adalah merek Controls Milano- Italy, masin ini digunakan sebagai dudukan dan penggetar ayakan. Mesin penggetar ini digunakan dalam pengujian gradasi (sieve analysis) baik untuk agregat halus maupun agregat kasar. 5) Corong conik / Conical Mould Corong conik / conical mould dengan ukuran diameter atas 3,8 cm, diameter bawah 8,9 cm, tinggi 7,6 cm, lengkap dengan alat penumbuk. Alat ini di gunakan untuk mengukur keadaan SSD (Saturated Surface Dry) agregat halus pasir. 6) Molen Mesin pengaduk untuk membuat campuran beton. 7) Kerucut Abrams Kerucut Abrams dari baja ukuran atas 10 cm, diameter bawah 20 cm, tinggi 30 cm, lengkap dengan tongkat baja yang ujungnya di tumpulkan, panjang 60 cm, diameter 16 mm. Alat ini digunakan untuk pengujian slump beton. 8) Los Angeles dan Bola Baja Mesin Los Angeles dan bola baja digunakan untuk menguji kehancuran atau keausan agregat kasar. 9) Cetakan benda uji Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Cetakan yang kedua adalah cetakan benda uji dengan bentuk balok dengan ukuran 150 mm x 150 mm x 600 mm.

46 10) Alat bantu Untuk mempermudah dan memperlancar proses penelitian, maka digunakan beberapa alat bantu sebagai berikut : a) Gelas ukur kapasitas 250 ml digunakan untuk mengukur kandungan zat organik dan kandungan lumpur pada agregat halus. b) Loyang alumunium dan cawan digunakan sebagai tempat pengujian bahan. c) Cetok untuk memasukan adukan pada cetakan beton. d) Ember sebagai tempat air dalam proses selama penelitian. b. Bahan-bahan yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain : 1) Semen Tipe 1 (umum) Semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi bahan bagian A, SK-SNIS-04-1989-F. 2) Agregat Agregat halus yang digunakan adalah agregat dari Kaliworo atau agregat yang memenuhi persyaratan yang telah di tentukan dalam spesifikasi bahan bagian A, SK-SNIS-04-1989-F. 3) Air Air yang digunakan adalah air yang memenuhi persyaratan spesifikasi bahan bangunan yaitu standar air minum. 4) Banner Banner yang di gunakan merupakan banner limbah atau banner yang sudah tidak terpakai. Banner dipotong dengan bentuk potongan memanjang ukuran panjang 2,5-10 cm, lebar 0,5 cm.

47 2. Tahap Pemeriksaan Bahan Tahap kedua ini merupakan tahap pemeriksaan bahan. Pengujian ini berfungsi untuk menghindari penggunaan yang tidak memenuhi syarat sebagai bahan pembuatan beton. a. Agregat halus 1) Pengujian kadar lumpur agregat halus. Pengujian kadar lumpur agregat halus dilaksanakan sesuai dengan SK- SNI-04-1989-F. 2) Pengujian kadar zat organik dalam agregat halus. Pengujian kadar zat organik halus dilaksanakan sesuai dengan SN-03-2816-1992. 3) Pengujian spesific gravity agregat halus Pengujian spesific gravity agregat halus dilaksanakan sesuai dengan SNI- 03-1970-1990. 4) Pengujian gradasi agregat halus Pengujian gradasi agregat halus dilaksanakan sesuai dengan SNI-03-1968. 5) Pengujian kadar air Pengujian kadar air agregat halus dilaksanakan sesuai dengan SNI-03-1971-1991. b. Agregat Kasar 1) Pengujian gradasi agregat kasar. Pengujian gradasi agregat kasar dilaksanakan sesuai dengan SNI-03-1968-1990. 2) Pengujian specific grafity agregat kasar. Pengujian spesific gravity agregat halus dilaksanakan sesuai dengan SNI- 03-1969-1990.

48 3) Pengujian abrasi agregat kasar. Pengujian abrasi agregat halus dilaksanakan sesuai dengan SNI-2417-2008. 3. Tahap Rencana Campuran (mix design) Tahap Rencana Campuran (mix design) sesuai dengan SK SNI 03-3449- 2002 tentang metode perencanaan campuran beton normal. Pada tahap ini dilakukan perhitungan perencanaan beton berdasarkan data-data yang didapat dari tahap II dengan mutu rencana sesuai dengan pembatasan masalah yaitu 20 MPa. Kadar penambahan serat potongan banner adalah 0,00%, 0,20%, 0,40%, 0,60%, 0,80%, dan 1,00%.dari berat perencanaan beton. Perhitungan rencana campuran adukan beton dilakukan dengan menggunakan metode rancangan campuran beton serat dengan potongan banner. Perancangan campuran ini dilakukan setelah didapatkan hasil pengujian bahan dasar beton diperoleh. Disebut sebagai tahap pembuatan benda uji dan perawatan. Langkah-langkah pada tahap ini adalah pembuatan benda uji sesuai dengan tahap III. Hal yang perlu dilakukan adalah : a. Pengukuran bleeding dan pengukuran nilai slump. b. Pembuatan silinder beton dengan diameter 150 mm tinggi 300 mm. c. Pembuatan balok beton dengan dimensi 150 mm x 150 mm x 600 mm. d. Perawatan beton adalah pelepasan sampel dari cetakan dan merendam sampel beton selama 28 hari sebelum benda diuji. 4. Tahap Pembuatan dan Perawatan Tahap pembuatan dan perawatan, benda uji yang telah jadi sesuai dengan SK SNI 03-2493-1992. Langkah-langkah lanjutan yang harus dilakukan adalah : a. Proses Pembuatan Potongan Limbah Banner. Proses pembuatan potongan banner sebagai bahan serat beton mudah untuk dibuat karena dapat menggunakan mesin pencacah kertas. Pada

49 penelitian ini bahan yang digunakan adalah limbah banner bekas yang sudah tidak terpakai. Pencacahan dilakukan secara manual karena jika menggunakan mesin pencacah kertas harus dikerjakan dalam jumlah yang banyak. Adapun proses pembuatan bahan tambah potongan banner adalah : a) Banner dibersihkan dari sisa-sisa lem ataupun pengotor lainnya. b) Banner dipotong sesuai dengan ukuran. c) Bentuk potongan banner persegi panjang sesuai dengan batasan masalah. d) Potongan banner yang telah jadi dicuci dan dikeringkan. e) Setelah kering potongan limbah banner dapat digunakan sebagai serat tambahan pada beton. b. Pembuatan campuran adukan beton sesuai dengan proporsi campuran hasil perhitungan beton serat. 1) Menyiapkan bahan-bahan campuran adukan beton. 2) Menimbang masing-masing bahan sesuai rencana. 3) Memasukkan bahan-bahan kedalam molen dan memutar molen sampai dengan adukan tercampur secara merata. c. Pemeriksaan nilai slump adukan beton. 1) Menyiapkan alat slump test yaitu kerucut Abrams. Menuangkan adukan kedalam kerucut Abrams dan memadatkan dengan menggunakan penumbuk sebanyak 25 kali. 2) Menambah 2/3 adukan dan memadatkannya dengan menggunakan penumbuk sebanyak 25 kali. 3) Menambahkan adukan sampai penuh dan dipadatkan dengan cara menumbuk sebanyak 25 kali dan meratakan permukaan atas. 4) Mengangkat kerucut Abrams dengan arah vertikal dan mengukur nilai slump yang terjadi.

50 d. Pencetakan benda uji 1) Menyiapakan cetakan silinder dan cetakan kubus. 2) Memasukkan adukan kedalam cetakan hingga penuh dan dilakukan pemadatan. 3) Setelah cetakan penuh, permukaan atas diratakan. 4) Didiamkan selama 24 jam sebelum cetakan dilepas dan diberi kode. e. Perawatan terhadap beton setelah pelepasan cetakan. 1) Pelepasan benda uji dari cetakan dilakukan setelah 24 jam dan tidak lebih dari 48 jam. 2) Perawatan benda uji dilakukan dengan merendam sampel beton kedalam kolam perawatan selama 28 hari sebelum diuji. 5. Tahap pengujian Tahap pengujian ini dilakukan sebanyak tiga macam pengujian, yaitu berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur. Pengujian berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur dilakukan setelah beton berusia 28 hari. 6. Tahap Analisis Data Tahap analisis data pada penelitian ini adalah analisis data hasil pengujian dengan menggunakaan uji normalitas, uji homogenitas, uji linearitas, analisis regresi dan analisis deskriptif. 7. Tahap Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan dengan di dasarkan dari analisa data pada tahap VI, sebagai jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.

51 Untuk lebih mudah, tahap pelaksanaan penelitian dapat dilihat sebagai berikut : Persiapan bahan... Tahap I Pemeriksaan bahan Semen : a. Visual Agregat Halus : Uji bahan : a. Kadar lumpur b. Spesifik Grafity c. Gradasi Pasir d. SSD e. Zat Organik Agregat Kasar: Uji bahan : a. Spesifik Grafity b. Gradasi c. Abrasi Potongan limbah banner Air : a. Tidak berwarna b. Tidak berbau Mix design dengan fc 20 MPa. Persentase penambahan potongan banner 0,00%, 0,20%, 0,40%, 0,60%, 0,80%, dan 1,00%.... Pembuatan benda uji dan pengujian slump... Perawatan 28 Hari... Tahap II Tahap III Tahap IV Uji Berat Jenis. Uji tekan dan Uji Lentur... Analisis Data... Kesimpulan... Gambar 3.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap V Tahap VI Tahap VII