Sambutan Presiden RI pd Peresmian Kampus IPDN Kampus Papua, Papua, tgl 9 Mei 2015 Sabtu, 09 Mei 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN KAMPUS INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI (IPDN) KAMPUS PAPUA DI KOTA JAYAPURA, PAPUA TANGGAL 9 MEI 2015 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom, Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua, Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja, Wakil Gubernur, Panglima TNI, Kapolri, para Bupati, Rektor IPDN, seluruh Anggota Forkominda, seluruh Praja, Undangan yang berbahagia, Ibu Gubernur yang juga hadir, Pertama-tama, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya kita dapat menghadiri pada pagi hari ini, peresmian Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri, IPDN di Jayapura, Provinsi Papua. Untuk membangun Tanah Papua menjadi tanah harapan, kita perlukan mempersiapkan aparatur negera yang mampu menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan publik dengan lebih profesional. Saya titip kepada seluruh Praja, juga Pak Rektor, ke depan memang akan lebih kita prioritaskan dalam pelayanan publik dan pelayanan pada masyarakat, dalam pemerintahan kita akan dimulai dengan semuanya di-e-kan, baik e-procurement, e-budgeting, e-purchasing, e-catalog. Semua dengan e. Kenapa seperti itu? Kita ingin mempercepat semua pelayanan publik yang ada di negara kita. Kita ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kita ingin semua anggaran yang ada, baik di APBD kabupaten/kota, di APBD provinsi, di APBN juga di pusat, semua bisa terkontrol dengan baik, semuanya bisa diawasi dengan baik.
Ini masih dalam proses, semuanya akan kita bangun dengan sebuah sistem cash management system, yang bisa dilihat setiap detik real time penerimaan, pengeluaran, pemasukan, pengeluaran, semuanya bisa dilihat. Inilah sistem yang ingin kita bangun. Karena persaingan sekarang bukan persaingan antarkota, antarprovinsi, antarkabupaten, bukan. Persaingan sekarang adalah persaingan antarnegara. Persaingan antarnegara, kalau sebuah negara itu mempunyai SDM yang baik, dengan competitiveness, daya saing yang tinggi, ini yang akan memenangkan pertarungan antarnegara. Inilah saya kira persiapan perlunya dipersiapkan praja-praja yang mempunyai wawasan ke depan. Dan, alhamdulilah, puji dan syukur hari ini Provinsi Papua memiliki Kampus IPDN yang sangat representatif. Kalau saya bandingkan dengan yang lain-lainnya, saya bandingkan dengan lain-lainnya di sini, saya tadi lihat selintas, kelihatannya paling bagus. Kehadiran IPDN di sini, di Tanah Papua, memiliki makna yang penting, mempersiapkan anak-anak Papua, Tanah Papua menjadi aparatur pemerintah yang baik sehingga bisa mendedikasikan dirinya untuk membangun Tanah Papua, dan tentu saja juga untuk Indonesia. Kita perlu menghadirkan kembali negara di Tanah Papua. Kehadiran negara diwujudkan dalam pelayanan publik yang baik, baik dalam pelayanan publik di bidang pendidikan, di bidang kesehatan, dan di bidang infrastruktur. Negara juga harus hadir dalam tata kelola pemerintahan yang baik dan aparatur pemerintah yang bersih. Dan seluruh aparatur pemerintah harus mampu bekerja melayani rakyat, melayani rakyat Papua, bukan malah menjadi beban bagi rakyat dan rakyat Papua. Untuk itu, coba saya minta ke depan, nomor 2, yak. Sini! Naik saja, nggak usah takut. Wenda, namanya bagus banget. dari mana?
Izin Bapak, saya dari Wamena, Pak. Wamena? : Siap Pak! Sekretariat Negara Republik Indonesia
Saya kapan ya? Bulan Januari saya ke Wamena. Oo Desember, akhir Desember ya? Akhir Desember, betul. Tata kelola pemerintahan yang baik itu seperti apa, menurut kamu, Wen? Siap Bapak. Izin menjawab, Bapak. Izin Pak, izin menjawab pertanyaan Bapak. Kalau menurut pribadi saya, tata kelola pemerintahan yang baik adalah kami di Papua ini, maksud saya ada dari pegunungan. Nah saya di daerah saya di sana itu mungkin, saya lihat di sana belum ada pembangunan sama sekali Bapak. Jadi mungkin... Masa belum ada? Sini, agak sini!
Pemimpin-pemimpin yang ada sekarang itu, bagaimana kita bisa mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Hmm. Apanya berarti yang kurang, apanya yang kurang, dan belum diapakan? Izin Bapak. Di sana itu, waktu saya SMA, keluar dari kampung datang ke sekolah itu 2 jam Bapak, jalan kaki,
jadi... 2 jam? A ah.. Tiap hari jalan kaki? Sekretariat Negara Republik Indonesia
Siap Bapak. Jadi pemerintah perlu diperhatikan untuk infrastruktur jalan itu, Bapak. Pinter banget. Jadi infrastrukturnya harus diperhatikan? Betul. Jadi konektivitas antarkota, antarprovinsi, antarpulau, antarkawasan di sebuah negara itu memang kunci utama adalah di infrastruktur. Kalau infrastruktur baik di sebuah negara, di sebuah kota, di sebuah provinsi, masyarakat juga akan cepet makmurnya. Jadi pemerintah sekarang ini juga sama konsentrasi, fokus kepada infrastruktur. Di sana yang belum baik apanya sih? Jalan? : Siap, Bapak. Bikin... Bapak.
Sebentar toh. Apanya yang belum baik di Wamena apanya menurut kamu, Wen? Jalannya? Jalan, jalan belum baik ya? Siap Pak. Sekretariat Negara Republik Indonesia
Saya kemarin lewat baik itu, di kota. Itu di Wamena Pak atau Papua? Di Wamena, yang, yang belum baik di mana?
Siap Bapak. Yang belum baik itu dari Lanny Jaya ke Wamena Bapak? Presiden; Dari Lanny Jaya ke Wamena? Siap Bapak. Sekretariat Negara Republik Indonesia
Itu udah diaspal belum? Siap, belum Bapak. Belum? Sekretariat Negara Republik Indonesia
Masih sedang dibangun Bapak. Oo ya. Ya nanti kamu kalau jadi bupati diaspal. Ya, makasih Wen. Sama-sama Bapak.
, makasih. Terima kasih Bapak. Ya. Ini satu lagi, ada yang dari Maluku ndak? Yang wanita. Maluku ada? Yang wanita. Maluku, ndak ada? Nggak ada? Kalau nggak ada jangan dipaksa. Nanti dari Kalimantan ngaku Maluku lagi. Naik aja. Saya kemarin 2 hari berada di Maluku, di Maluku Utara, di 2 provinsi, di Ternate, di Tidore. Nama?
Safira: Siap, Safira Pak. Safira dari Maluku Utara atau Maluku? Safira: Siap, Maluku Pak. Sekretariat Negara Republik Indonesia
Maluku di mana? Safira: Siap, Kota Ambon Pak. Di Ambon. Kota Ambon. Apa sih yang kurang dari Kota Ambon menurut kamu, Sa? Sekretariat Negara Republik Indonesia
Safira: Siap baik, terima kasih, izin menjawab Pak. Menurut saya, selama saya menjadi masyarakat di Kota Ambon, saya merasa bahwa selama ini pemerintah sudah melakukan yang terbaik untuk Ambon, dan usaha itu saya rasa tidak sia-sia. Dan, pemerintah selalu berusaha menjadi yang terbaik sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Sehingga menurut saya, itu sudah lebih dari cukup bagi kami masyarakat untuk menghargai usaha yang telah dilakukan pemerintah selama ini. Makasih Pak. Kok muji. Benar memang baik? Safira: Siap, baik Pak.
Nggak apa-apa kalau pujiannya itu betul-betul benar dan baik. Tapi kalau, kalau untuk ini, pelayanan publiknya gimana dari pemerintah yang kamu lihat, untuk bidang kesehatan, untuk bidang perizinan misalnya? Yang kamu lihat? Safira: Siap Pak. Di kota mu?
Safira: Siap Pak. Menurut saya bidang seperti kesehatan, cukup baik Pak, sangat baik menurut saya. Karena masyarakat itu.. Apanya? Apanya yang sangat baik? Safira: Diberikan keleluasaan ketika mereka sakit, maka mereka ditangani oleh rumah sakit-rumah sakit yang ada itu dengan secara baik. Kemudian juga untuk bidang-bidang...
Sebentar, sebentar... ditangani dengan baik itu seperti apa? Bayar ndak? Safira: Siap Pak. Di sana ada seperti Askes Pak. Askes itu sangat baik di sana pelayanannya. Waktu itu ada acara pameran MTQ dan di sana ada pengurusan askes secara gratis oleh pihak pemerintah sendiri melakukan pengurusan askes itu secara gratis kepada masyarakat. Sehingga masyarakat yang mengunjungi pameran tersebut dapat, dapat mengurus askesnya dengan baik dan bisa dengan, dengan lancar di situ, Pak.
Safira, pernah ndak kamu ngantar orang tuamu atau ngantar saudaramu atau ngantar tetanggamu ke rumah sakit. Pernah mengalami itu ndak? Safira: Siap, pernah Pak. Dilayani dengan baik? Safira: Sekretariat Negara Republik Indonesia
Siap, dilayani dengan baik Pak. Baik terus, ya sudah. Kembali. Safira: Siap pak. Sekretariat Negara Republik Indonesia
Terima kasih, Safira. Terima kasih. Ya memang masyarakat harus dilayani dengan baik, baik yang namanya di kantor-kantor perizinan, baik yang berada di pusat pusat pelayanan kesehatan, di puskesmas, di rumah sakit, memang seperti yang diceritakan Safira tadi, memang harus diberikan yang terbaik. Karena juga sering saya datang ke kampung-kampung, banyak keluhan dari masyarakat, "Pak, saya di rumah sakit tidak dilayani dengan baik, Pak saya nunggu sekian jam tidak disapa oleh petugas di rumah sakit." Hal hal seperti itu yang harus kita perbaiki. Ada yang sudah baik, tetapi masih banyak juga yang perlu diperbaiki. Itulah nanti, tugas tugas Kalian dalam melayani masyarakat, kalau nanti sudah bertugas, bekerja. Akhirnya dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jayapura, Provinsi Papua, saya nyatakan dibuka dengan resmi. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI