BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Ciamis, secara geografis wilayah Kabupaten Ciamis berada pada 108 0 20 sampai dengan 108 0 40 Bujur Timur dan 7 0 40 20 sampai dengan 7 0 41 20 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Ciamis mempunyai luas daerah sebesar 244.479 Ha yang meliputi 36 kecamatan, 340 desa, dan 7 kelurahan. Letak Kabupaten Ciamis berda di ujung Timur Provinsi Jawa Barat dengan jarak dari Ibu kota Provinsi sekitar 121 km. Wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, sebelah Barat dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, sebelah Timur dengan Kota Banjar dan Provinsi Jawa Tengah, dan sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia. Secara menyeluruh Kabupaten Ciamis terletak pada lahan dengan keadaan morfologi datar-bergelombang sampai pegunungan, yang berkisar 0% - > 40%. Kemiringan lereng datar, yaitu 0-2% berada pada bagian Tengah Timur Laut ke Selatan Kabupaten Ciamis, sedang untuk kemiringan 2 - > 40% hampir tersebar pada seluruh kecamatan di Kabupaten Ciamis. Kabupaten Ciamis dialiri oleh satu sungai besar, yaitu sungai Citanduy yang mengalir sepanjang 137 km dengan debit air rata-rata 2987,09 m 3 /detik dan debit normal 234,83 m 3 /detik. Kabupaten Ciamis mempunyai luas 244.479 Ha dengan tata guna lahan yang terdiri dari lahan sawah seluas 51.149 Ha atau 17,30 Persen dan lahan bukan sawah seluas 244.479 Ha atau 82,70 persen. Lahan bukan sawah terdiri dari bangunan/pekarangan, tegalan/kebun, pengembalaan padang rumput, lahan sementara tidak diusahakan, hutan rakyat, kolam, hutan negara, perkebunan, dan lain-lain. Luasan masing-masing penggunaan serta proporsinya dapat dilihat pada Tabel 2.
19 Tabel 2 Jenis Penggunaan Lahan (Ha) di Kabupaten Ciamis Tahun 2006 No Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase 1 Sawah Irigasi Irigasi Teknis 15.269 5,16 Irigasi 1 / 2 Teknis 3.108 1,05 Irigasi Sederhana/Desa 19.295 6,53 2 Sawah Tadah Hujan 13.447 4,56 3 Bangunan/Pekarangan 22.116 7,48 4 Tegalan/Kebun 76.446 25,86 5 Penggembalaan Padang Rumput 2.553 0,86 6 Lahan Sementara Tidak Diusahakan 203 0,07 7 Hutan Rakyat/Produksi 34.476 11,66 8 Hutan Negara/Lindung 21.678 7,33 9 Perkebunan Negara/Swasta 22.227 7,52 10 Lahan Basah Rawa 51.688 17,48 Rawa yang ditanami 163 0,06 Tambak 19 0,01 Kolam/Tebet/Empang 3.730 1,26 11 Lain-lain 9.180 3,11 Jumlah 295.628 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Ciamis 2000 4.2 Potensi Sumber Daya Alam Produksi padi sawah merupakan komoditas utama sektor pertanian di Kabupaten Ciamis. Pada tahun 2006 produksi padi sawah di Kabupaten Ciamis mengalami penurunan sebesar 5,02 persen dibandingkan dengan keadaan tahun 2005 dengan total produksi mencapai 613.563 ton. Pada tahun 2005 luas panen tercatat seluas 111.910 Ha dengan rata-rata hasil per hektarnya mencapai 54,83 kwintal. Sedangkan tahun 2006 luas panen mengalami penurunan 5,6 persen meskipun dilihat dari per hektarnya baik yaitu 55,19 kw per Ha. Begitu pula dengan padi ladang dan palawija seperti jagung, ubi jalar,
20 kacang tanah dan kedelai selama tahun 2006 mengalami penurunan produksi, dimana penurunan produksi terbesar dialami tanaman jagung dengan penurunan produksi sebesar 37,44 persen. Potensi peternakan di wilayah Kabupaten Ciamis mencangkup peternakan besar (rumansial), peternakan sedang dan unggas. Potensi peternakan di Kabupaten Ciamis yang telah berkembang adalah ternak besar sapi potong, ternak kecil domba dan kambing serta ternak unggas yaitun ayam ras dan bukan ras. Populasi ternak sapi sepanjang tahun 2006 terjadi peningkatan sebesar 7,18 persen. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Ciamis merupakan sentra produksi perkebunan. Produksi perkebunan rakyat pada tahun 2006 mengalami fluktuatif yang bervariasi untuk semua komoditi. Beberapa komoditi ada yang mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan. Produksi paling banyak ada pada komoditi kelapa sebesar 74.678 ton, sedangkan yang paling kecil yaitu pala sebesar 9,5 ton. Kabupaten Ciamis pada tahun 2006 memiliki perkebunan rakyat seluas 95.772,07 Ha terdiri dari luas tanaman muda/belum menghasilkan 16,96 persen, tanaman menghasilkan 75,02 persen dan tanaman rusak 8,01 persen. Potensi perikanan di Kabupaten Ciamis dikelompokan dalam 2 (dua) jenis pemanfaatan sumber air, yaitu perikanan darat dan perikanan laut. Luas areal tempat pemeliharaan ikan pada tahun 2006 tidak mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2005 masih tetap sama yaitu untuk tambak sebesar 29,99 Ha, kolam 2.636,79 Ha, sawah 115,64 Ha dan kolam air deras sebesar 131 Ha. Ditinjau dari jumlah produksi ikan pada tahun 2006 untuk produksi ikan dari tempat pemeliharaan kolam air deras, kolam dan tambak mengalami kenaikan masing-masing 29,15 persen, 105 persen dan 0,46 persen. Kabupaten Ciamis memiliki kawasan hutan Negara seluas 34.497,18 Ha(14% dari luas wilayah) yang berdasarkan fungsinya terdiri dari : hutan produksi dan hutan produksi terbatas (dikelola Perum Perhutani) serta hutan konservasi ( dikelola BKSDA Jabar II) serta hutan rakyat adalah sekitar 23.806,44 Ha. Sektor yang berpotensi sebagai sumber devisa/pendaptan disamping sektor pertanian daerah yaitu sektor pariwisata. Kabupaten Ciamis memiliki 22 objek wisata, terdiri dari 8 objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis, 4 objek wisata dikelola oleh Perum Perhutani dan 10 objek wisata belum dikembangkan
21 atau dikelola oleh pemerintah desa setempat. Untuk menunjang kepariwisataan, di Kabupaten Ciamis cukup tersedia sarana akomodasi atau penginapan yang tersebar sejak memasuki Kota Ciamis dan sebagai pusatnya di Pangandaran. Pada tahun 2006 di Kabupaten Ciamis terdapat 217 hotel dengan 3.198 kamar dan 5.664 tempat tidur. Pada saat ini sektor pertambangan belum menjadi unggulan karena potensinya belum tergali secara profesional. Keberadaan potensi yang berupa bahan galian logam dan non logam cukup tersebar terutama di bagian Selatan, antara lain : timbal, pasir besi, emas(indikasi), fhosphat, kalsit, zeolit, lempung dan sebagainya. Potensi tambang batu gambit terdapat di daerah Banjarsari, Padaherang, Parigi, Cigugur dan Cijulang. Kalsit yang merupakan bahan pembuat alat optik, campuran kosmetik serta farmasi dan kedokteran terdapat di daerah Padaherang. Phosphat sebagai bahan untuk pupuk dan bahan kimia pembuatan fosfor terdapat di kecamatan Banjarsari, Padaherang hingga Cijulang. Di daerah yang sama juga terdapat bahan tras yang banyak digunakan untuk bahan semen. 4.3 Sarana dan Prasarana Sarana pendidikan yang terdapat pada Kabpaten Ciamis mencangkup TK, SD sampai Perguruan Tinggi. Pada tahun 2006, terdapat 325 Taman Kanak-kanak, 1060 SD, 97 SLTP, 30 SMU, dan 32 SMK serta 3 buah Akademi/Perguruan Tinggi. Selain itu, terdapat pula sekolah dalam naungan Departemen Agama yaitu Madrasah Diniyah sebanyak 1.886 unit, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 119 unit dan Madrasah Aliyah sebanyak 38 unit. Pada tahun 2006 telah tersedia Puskesmas sebanyak 51 unit, 110 unit Puskesmas pembantu (Pustu) dan 45 unit Puskesmas keliling. Tenaga kesehatan yang tersedia yaitu 86 tenaga Medis/Dokter, 621 Perawat, 410 Bidan, 35 Tenaga Farmasi, 44 ahli gizi, 33 teknisi medis, 46 Sanitasi dan 24 Tenaga Kesmas. Total tenaga kesehatan tahun 2006 sebanyak 1.299 orang yang berarti terdapat penambahan tenaga kesehatan sebanyak 68 orang dari tahun sebelumnya sebanyak 1.231 orang. Selain sarana dan prasarana kesehatan yang dikelola pemerintah, peran swasta pun ikut mendukung pada pelayanan kesehatan masyarakat yaitu terdapat 5 rumah sakit swasta, 86 balai pengobatan, 114 praktik dokter dan 291 praktik bidan.
22 Sarana peribadatan yang tersebar di Kabupaten Ciamis mencangkup langgar, mushalla dan masjid. Untuk meningkatkan iman dan taqwa SDM di Kabupaten Ciamis dilakukan pembinaan akhlak. Upaya pembinaan akhlak tersebut tidak terlepas dari fungsi dan peranan tokoh-tokoh agama dan masyarakat seperti Ulama, Mubalig dan lain-lain. Pada tahun 2006, di Kabupaten Ciamis terdapat 2.167 Ulama, 5.584 Khatib. Penyuluh Agama 39 orang dan 407 Penyuluh Agama Honorer. Selain itu terdapat pula 3.695 mesjid, 6.233 langgar, 1.941 mushola dan 8 gereja. Sarana perhubungan merupakan infrastruktur pendukung yang sangat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu wilayah. Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis pada tahun 2006 mencapai 4.793,62 km. Berdasarkan kondisi jalan dengan kondisi baik sepanjang 851,56 km, kondisi sedang 1.154,57 km, rusak 1.336,6 km dan kondisi berat sepanjang 1.450,8 km sedangkan menurut jenis permukaan jalan sebagian besar telah diaspal, hanya sebagian jalan yang dikelola desa masih ada yang belum diaspal. Berdasarkan kewenangan pengelolaannya, jalan tersebut dibagi dalm 4 kategori yaitu Jalan nasional sepanjang 109,58 km, jalan provinsi sepanjang 100,55 km, jalan kabupaten 582,8 km dan sisanya sepanjang 3.838,87 km merupakan jalan desa. Stasiun kereta api di Kabupaten Ciamis terdiri dari : (1) Stasiun Cabang Besar di Kota Ciamis, (2) Stasiun Cabang Kecil di Kota Kecamatan Banjarsari, Stasiun Bojong (Cijeungjing), Padaherang, Cijulang, Pangandaran dan Parigi. Perhubungan laut/sungai di Kabupaten Ciamis yang ada sekarang ini dilakukan melalui pelabuhan Santolo dan Pelabuhan Manjingklak di Kecamatan Kalipucang. Kabupaten Ciamis sampai saat ini telah memiliki Bandar Udara Nusawiru sebagai lapangan terbang kelas 4 yang berada di Kecamatan Cijulang. Sebagai sarana perdagangan Pemerintah Kabupaten Ciamis mengelola 9 pasar yang tersebar di beberapa Kecamatan, dengan jumlah kios sebanyak 6.329 unit dan 4.493 pedagang. Selain pasar Pemerintah Kabupaten juga terdapat pasar desa sebanyak 32 unit dengan jumlah pedagang 3.894 orang. 4.4 Struktur Perekonomian Daerah Struktur perekonomian Kabupaten Ciamis masih didominasi oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Melalui Produk Domestik Regional Bruto
23 (PDRB) dapat diketahui struktur ekonomi Kabupaten Ciamis terlihat dari data nilai PDRB Kabupaten Ciamis pada Tahun 2003-2006 baik atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku. PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2006 meningkat dari Rp 9.247.507,486 pada tahun 2005 menjadi Rp 10.781.601,905 sedangkan untuk harga konstan, meningkat dari Rp 5.766.617,526 pada tahun 2005 menjadi Rp 5.988.338,982pada tahun 2006. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Ciamis atas dasar harga berlaku tahun 2006 mencapai 16,59 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2005 sebesar 22,81 persen. Laju pertumbuhan PDRB sektor Keuangan mencapai 9,18 persen Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor industri serta sektor jasa masing-masing tumbuh sebesar 17,16 persen, 17,23 persen, 17,55 persen. 4.5 Kondisi Demografis Berdasarkan Kabupaten Ciamis dalam Angka 2007, Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada ahir bulan Desember 2006 sebanyak 1.458.480 orang. Dibandingkan dengan tahun 2005, jumlah tersebut mengalam pertumbuhan sebesar 0,11 Persen. Dari segi komposisinya, terdiri dari 722.391 orang laki-laki dan 736.289 orang perempuan dengan sex ratio sebesar 98,11. Pertumbuhan penduduk berakibat pada naiknya kepadatan di wilayah Kabupaten Ciamis yang mempunyai luas 2.444 kilometer persegi menjadi 597 orang perkilometer persegi. Dari segi penyebarannya 5,69 persen penduduk Kabupaten Ciamis bertempat tinggal di Kecamatan Ciamis sehingga mempunyai kepadatan tertinggi yaitu sekitar 2.506 orang perkilometer persegi. Kepadatan cukup tinggi juga dialami oleh Kecamatan Cikoneng, Cihaurbeuti, Kawali serta Kecamatan pemekaran yaitu Sindangkasih, Baregbeg, dan Lumbung. Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada Tahun 1980 sebanyak 1.367.766. Pada Tahun 2006, penduduk Kabupaten Ciamis bertambah menjadi 1.458.652 jiwa. Data jumlah penduduk Kabupaten Ciamis tahun 1980-2006 dapat dilihat pada Tabel 3. Dari aspek ketenagakerjaan, jumlah Angkatan Kerja Tahun 2004 sebanyak 654.997 orang terdiri dari jumlah pencari kerja sebanyak 57.257 orang dan yang bekerja 588.740 orang.
24 Tabel 3 Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kabupaten Ciamis Tahun 1980-2006 Tahun Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa) 1980 672.996 694.770 1.367.766 1981 672.425 691.587 1.364.012 1982 668.661 689.609 1.358.270 1983 665.514 686.901 1.352.415 1984 667.423 690.353 1.357.776 1985 667.571 691.325 1.358.896 1986 704.142 735.712 1.439.854 1987 705.287 735.287 1.440.574 1988 705.787 735.519 1.441.306 1989 705.319 735.631 1.440.950 1990 704.331 735.872 1.440.203 1991 705.650 736.534 1.442.184 1992 715.491 744.529 1.460.020 1993 716.827 745.741 1.462.568 1994 717.411 747.133 1.464.544 1995 718.140 748.432 1.466.572 1996 782.780 797.742 1.580.522 1997 782.618 798.047 1.580.665 1998 782.087 798.097 1.580.184 1999 794.066 805.021 1.559.087 2000 795.702 806.980 1.602.682 2001 795.234 808.177 1.603.411 2002 795.178 808.910 1.604.088 2003 719.335 732.121 1.451.456 2004 720.797 432.342 1.453.139 2005 721.881 735.265 1.457.146 2006 772.274 736.278 1.458.652 Sumber : BPS Kabupaten Ciamis 2007